• (GFD-2021-6992) [SALAH] Telur Palsu Beredar di Pasaran

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/05/2021

    Berita

    “WASPADA !! !! !! !! !! !! !! !! !! !! DI PASAR-PASAR SUDAH. TERJUAL. TELUR PALSU……”

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu sempat beredar informasi dari berbagai platform media, baik itu televisi maupun media sosial terkait informasi ditemukannya telur palsu di pasaran. Informasi tersebutlah yang memunculkan kekhawatiran dari masyarakat akan telur palsu yang beredar di pasaran. Hingga akhirnya ketika menemukan telur dengan tampak yang berbeda dari biasanya maka langsung dianggap sebagai telur palsu tanpa diperiksa lebih lanjut apakah telur tersebut benar telur palsu atau bukan.

    Kekhawatiran tersebut pun ditunjukkan oleh seorang wanita asal Kediri bernama Linda Agustini setelah mendapati telur yang dibelinya di pinggir jalan berbeda dari telur biasanya ketika dipecahkan. Atas dasar tersebut, maka Linda membuat video untuk menjelaskan kondisi telur ayam yang dibelinya dan mengatakan bahwa telur tersebut adalah telur palsu, lalu ia menyebarkannya informasi tersebut melalui media sosial, salah satunya facebook, dan video tersebut pun viral, sehingga membuat beberapa akun facebook lain memposting ulang video Linda tersebut. Salah satu akun yang memposting ulang ialah akun facebook bernama Sri Hardiningsih.

    Dalam postingannya ia memposting foto serta video yang viral sebelumnya serta mengajak untuk waspada atas adanya telur palsu yang dijual di pasaran.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta terkait video dugaan beredarnya telur palsu dipasaran, ditemukanlah sebuah fakta bahwa informasi telur palsu yang dimuat dalam video yang sempat viral tersebut ialah misinformasi.

    Melansir dari jateng.tribunnews.com , Ketua Satgas Pangan Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman menegaskan bahwa hasil uji coba laboratorium yang dilakukan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkot Kediri menyatakan bahwa telur yang ada di dalam video tersebut ialah telur asli dari telur ayam. Ia juga menduga telur tersebut merupakan telur infertil atau telur yang sudah dibuahi namun gagal menetas.

    Selain itu, melansir dari kompas.com , Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Veteriner, Pengelolaan dan Pemasaran Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemkot Kediri Pujiono mengatakan, peristiwa gaduh karena viralnya video di media sosial tersebut terjadi karena faktor kurangnya pengetahuan atas telur dan faktor penyimpanannya. Ia juga menambahkan, telur yang terdapat dalam video bisa menjadi beku karena salah dalam hal penyimpanan, yaitu karena disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu yang cukup tinggi.

    Tidak hanya itu, terkait soal membran telur yang diduga sebagai plastik atau kertas sebagaimana yang dikemukakan dalam video itupun merupakan dugaan yang salah. Melansir dari kompas.com , Pujiono menyatakan bahwa perihal membran telur yang dianggap seperti kertas atau plastik itupun disebabkan oleh beberapa lapisan yang berbeda dari setiap telur, sehingga membran telur yang dianggap menyerupai plastik atau kertas itupun dianggap sebagai hal yang wajar.

    Atas dasar kegaduhan dari video yang disebarkan oleh wanita asal kediri bernama Linda Agustini bersama kerabatnya bernama Ani Mulyaningati di media sosial, maka mereka membuat video permintaan maaf atas kekeliruannya yang sebelumnya menyatakan bahwa telur yang dibeli Linda adalah telur palsu tanpa melakukan pengecekan secara akurat terlebih dahulu. Ia juga mengaku pada saat itu merasa panik sebab telur yang dibelinya berbeda dari telur biasanya, sehingga ia menduga telur tersebut ialah telur palsu.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait telur palsu yang dimuat dalam video berdurasi sekitar 4 menit 27 detik itu adalah hoax atau kategori misleading atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta), informasi tersebut adalah informasi palsu. Faktanya Ketua Satgas Pangan Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman mengatakan, hasil uji coba laboratorium yang dilakukan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkot Kediri menyebut bahwa telur tersebut asli dari telur ayam.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6991) [SALAH] Video “menara masjid Al Aqsо dirobohkan Israel”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 26/05/2021

    Berita

    “Allahu Akbar …..meskipun menara masjid Al Aqsо mo dirobohkan sama Israel..tp dengan kuasa Allah tidak roboh n tidak lecet sedikipun…Allahu Akbar”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video yang sudah beredar sejak tahun 2008 dengan narasi yang salah mengaitkan dengan Israel atau kondisi konflik Palestina – Israel saat ini (2021), sehingga menimbulkan premis/kesimpulan yang KELIRU.

    Michael Moore di YouTube pada 16 Maret 2008: “Cpl. Jon M. Turner’s (3/8 Kilo Company, 1st Platoon, U.S. Marine Corps) testimony on March 15th, 2008 included these two videos of Turner’s squad firing on Mosques unprovoked, a violation of international law.”

    Hasil pencarian gambar dari thumbnail video yang ditemukan pada 2009, 2013, 2014 dan 2019, TinEye: “Searched over 47.4 billion images in 4.2 seconds”

    Artikel periksa fakta yang sebelumnya, turnbackhoax.id pada 4 Maret 2021: “Video tersebut bukan merupakan video menara masjid di Palestina yang ditembaki oleh tentara Israel, melainkan menara masjid di Irak yang ditembaki oleh Korps Marinir Amerika Serikat pada bulan Maret 2008 yang lalu.”

    Kesimpulan

    Pelintiran daur ulang, sudah diklarifikasi sebelumnya pada bulan Maret lalu. TIDAK berkaitan dengan Israel atau kondisi konflik Palestina – Israel saat ini (2021). FAKTANYA, video sudah beredar sejak tahun 2008. Selain itu, di video aslinya TIDAK ada suara Azan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6990) [SALAH] TNI-Polri Bunuh 3 Wanita di Kabupaten Puncak Papua (Ilaga)

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/05/2021

    Berita

    “Kabupaten Puncak Papua (Ilaga) Darurat Operasi Militer Indonesia”

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu, sempat beredar informasi dari berbagai akun media sosial dan juga salah satu platform berita online yaitu suarapapua.com mengenai penembakan 3 orang wanita di Kabupaten Puncak (Ilaga) Papua oleh TNI-Polri.

    Seperti yang dimuat pada salah satu akun grup facebook, KNPB Media Rakyat yang mengutip informasi dari suarapapua.com menyatakan bahwa operasi gabungan TNI-Polri melakukan berbagai pemaksaan, seperti penyisiran di setiap rumah warga dan dipaksa menunjukkan keberadaan OPM-TPNPB, terdapat pula beberapa warga yang ditangkap, termasuk pelajar/siswa, serta masyarakat diwajibkan memasang bendera putih di halaman rumah. Tidak hanya itu, militer juga dituduh menyerang rumah warga, menjatuhkan puluhan roket, serta melakukan penembakan yang membabi buta sehingga akhirnya menewaskan 3 wanita muda berumur 12, 16, dan 20 tahun.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan terkait kebenaran informasi tersebut, ditemukanlah fakta bahwa penembakan 3 orang wanita di Kabupaten Puncak (Ilaga), Papua adalah informasi palsu. Hal tersebut ditegaskan oleh Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III serta Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy yang pada saat ini sedang berada di Ilaga dengan Dandim dan Kapolres yang menyatakan bahwa tidak ada peristiwa sebagaimana informasi yang telah beredar saat ini.

    Selanjutnya, dilansir dari m.merdeka.com redaksi Suara Papua mengaku tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada Satgas Nemangkawi di Mabes Polri maupun Kogabwilhan III di Timika terkait berita yang telah diterbitkan. Namun, redaksi hanya mengutip seorang sumber yang tidak disebutkan namanya.

    Maka dari itu, dilansir dari suarapapua.com Redaksi Suara Papua menyampaikan permintaan maaf kepada Pasukan Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas Nemangkawi yang sedang melakukan operasi penegakan hukum di Kabupaten Puncak, serta menyampaikan permintaan maaf pula kepada pembaca yang secara langsung menerima informasi dan memunculkan berbagai macam asumsi atas informasi terkait. Atas dasar tersebut, maka artikel terkait yang sebelumnya telah diterbitkan oleh suarapapua.com itupun telah dicabut, sehingga saat ini artikel tersebut tidak bisa ditemukan dalam platform berita online suarapapua.com.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait penembakan 3 orang wanita muda Papua adalah hoax atau kategori misleading atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta) Informasi tersebut palsu. Faktanya Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy menegaskan bahwa berita tersebut hoax.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6989) [SALAH] Pengumuman CPNS Kemenkumham Beserta Link Pendaftarannya

    Sumber: Media Sosial
    Tanggal publish: 25/05/2021

    Berita

    Sebagai Insan Pengayoman
    Daftarkan diri kalian melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2021

    Daftar secara online di:
    https://sscasn.bkn.go.id
    Tanggal pendaftaran:
    31 Mei – 21 Juni 2021

    Gratis
    Tidak Dipungut Biaya

    Info Selengkapnya:
    https://cpns.kemenkumham.go.id
    @cpnskumham
    @kemekumham_RI

    Hasil Cek Fakta

    Beredar flyer dan infografis di media sosial yang menginformasikan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021, oleh Kementrian Hukum dan HAM. Dalam flyer yang beredar tersebut diinformasikan pembukaan pendaftaran CPNS dimulai pada 31 Mei hingga 21 Juni 2021, berikut juga disertakan link pendaftaran secara online.

    Berdasarkan penelusuran terkait, flyer yang menginformasi pendaftaran CPNS tersebut palsu, karena tidak resmi dikeluarkan oleh Kemenkumham. Sekretaris Jenderal Kemenkuham Andap Budhi

    Revianto angkat bicara soal beredarnya flyer dan infografis di tengah masyarakat. Andap menyatakan bahwa Kemenkumham sampai saat ini belum mengeluarkan secara resmi informasi pendaftaran CPNS.

    “Memang benar kami akan menyelenggarakan proses penerimaan CPNS, tetapi sampai saat ini kami belum sekali pun secara resmi menyampaikan informasi terkait hal tersebut kepada publik,” kata Andap pada Kompas.com, Minggu (23/5/21).

    Ia menambahkan, informasi soal pendaftaran CPNS yang telah beredar di media sosial juga tidak sepenuhnya disalahkan namun juga tidak sepenuhnya dibenarkan. Hal ini dikarenakan menurutnya, bisa saja ada oknum yang sengaja untuk melakukan penipuan secara online.

    “Terkait beragam informasi mengenai penerimaan CPNS Kemenkumham, saya meminta masyarakat untuk berhati-hati agar tidak tertipu oleh oknum yang memanfaatkan momen ini,” ungkapnya.

    Informasi CPNS di Kemenkumham akan dikeluarkan secara resmi pada 30 Mei 2021, melalui akun-akun resmi terverifikasi, yakni web resmi Kemenkumham, yakni cpns.kemenkumham.go.id, atau akun resmi di Instagram, yaitu @cpns.kumham dan @kemenkumhamri. Adapun informasi yang dikeluarkan selain dari web atau akun yang telah disebutkan, maka dapat dikatakan palsu.

    Untuk instagram, beberapa di antaranya misalnya @cpns_kumham, @cpnskumham, @info.cpnskumham, dan lain-lain. Semuanya, kata Andap, adalah palsu.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa pengumuman pendaftaran CPNS Kemenkumham yang beredar di media sosial, sebelum tanggal 30 Mei adalah Hoax dan termasuk kategori Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Flyer Palsu. Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) BELUM secara RESMI mengeluarkan flyer atau infografis pengumuman untuk pendaftaran CPNS di Kementriannya. Adapun pendaftaran CPNS akan diumumkan secara resmi pada 30 Mei 2021.

    Rujukan