“Assalamualaikum kak selamat siang benar dengan Toko Khalifa store online ada barang returs yang dikembalikan dari pembeli, paketnya sudah sampai di JNE silahkan di cek duu terlebih dahulu paket nya sebelum kami antar de toko kk
Silahkan kk buka Foto barangnya install lalu kk izinkan untuk cek paketnya”
(GFD-2023-11957) [SALAH] Pesan Whatsapp Pengembalian Barang Retur dan File Foto Apk yang Mengatasnamakan JNE
Sumber: WHATSAPPTanggal publish: 26/02/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah pesan yang mengatasnamakan perusahaan pengiriman barang JNE beredar melalui aplikasi pesan Whatsapp. Dalam pesannya, akun dengan nomor +62 812 8807 58248 ini menginformasikan tentang barang retur dari toko si penerima pesan yang dikembalikan oleh pembeli. Sebagai keterangan tambahan, akun ini juga menyertakan sebuah foto dengan file ekstensi apk dengan judul “FOTO PAKET”.
Namun setelah melakukan penelusuran terkait dengan pesan seperti ini, ditemukan sebuah fakta bahwa pesan Whatsapp yang mengklaim dirinya berasal dari perusahaan pengiriman JNE adalah pesan penipuan. Melansir dari artikel periksa fakta Kominfo, perusahaan JNE Express melalui akun Twitter resminya @jJNECare menyatakan bahwa pesan tersebut tidak benar. JNE Express tidak mempunyai format untuk menghubungi customer seperti pada pesan yang beredar tersebut. Pihaknya mengimbau untuk tidak menginstal aplikasi tersebut dan berhati-hati terhadap indikasi penipuan yang mengatasnamakan JNE Express.
Modus penipuan dengan file ekstension apk memang sedang marak di masyarakat. File jenis ini sangat berbahaya dan mengandung spyware. Melansir dari artikel tekno.tempo.com, ahli IT Universitas Muhammadiyah Surabaya, Taufiqur Rohman menyebut spyware merupakan perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk memasuki perangkat komputer smartphone.
“Spyware juga dapat merujuk ke perangkat lunak sah yang memantau data seseorang untuk tujuan komersial seperti iklan,”ujar Taufiq dilansir dari laman UM Surabaya pada Rabu, 7 Desember 2022.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pesan Whatsapp atas nama kurir JNE dan file foto barang dengan jenis ekstensi apk, merupakan pesan penipuan dan termasuk ke dalam kategori Fabricated Content atau konten palsu.
Namun setelah melakukan penelusuran terkait dengan pesan seperti ini, ditemukan sebuah fakta bahwa pesan Whatsapp yang mengklaim dirinya berasal dari perusahaan pengiriman JNE adalah pesan penipuan. Melansir dari artikel periksa fakta Kominfo, perusahaan JNE Express melalui akun Twitter resminya @jJNECare menyatakan bahwa pesan tersebut tidak benar. JNE Express tidak mempunyai format untuk menghubungi customer seperti pada pesan yang beredar tersebut. Pihaknya mengimbau untuk tidak menginstal aplikasi tersebut dan berhati-hati terhadap indikasi penipuan yang mengatasnamakan JNE Express.
Modus penipuan dengan file ekstension apk memang sedang marak di masyarakat. File jenis ini sangat berbahaya dan mengandung spyware. Melansir dari artikel tekno.tempo.com, ahli IT Universitas Muhammadiyah Surabaya, Taufiqur Rohman menyebut spyware merupakan perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk memasuki perangkat komputer smartphone.
“Spyware juga dapat merujuk ke perangkat lunak sah yang memantau data seseorang untuk tujuan komersial seperti iklan,”ujar Taufiq dilansir dari laman UM Surabaya pada Rabu, 7 Desember 2022.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pesan Whatsapp atas nama kurir JNE dan file foto barang dengan jenis ekstensi apk, merupakan pesan penipuan dan termasuk ke dalam kategori Fabricated Content atau konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, JNE Express melalui akun Twitter resminya telah mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak memiliki format untuk menghubungi customer seperti pada pesan yang beredar tersebut.
Selengkapnya ada di penjelasan.
Faktanya, JNE Express melalui akun Twitter resminya telah mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak memiliki format untuk menghubungi customer seperti pada pesan yang beredar tersebut.
Selengkapnya ada di penjelasan.
Rujukan
(GFD-2023-11956) [SALAH] BANJIR DI DAERAH KOJA, TANJUNG PRIOK
Sumber: TwitterTanggal publish: 28/02/2023
Berita
Banjir daerah Koja tanjung priuk.effeck hujan dari kemarin sampei tadi malam.
Hasil Cek Fakta
Beredar video di media sosial twitter oleh akun bernama @Official3Ato yang menampilkan banjir di suatu daerah dengan klaim bahwa banjir tersebut terjadi di Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan video yang identik dengan video klaim tersebut. Video tersebut identik dengan video unggahan channel youtube Aksi Cepat Tanggap dengan judul “BEGINI PENAMPAKAN BANJIR DAHSYAT DI KUALA LUMPUR MALAYSIA..” yang tayang pada 20 desember 2021.
Banjir tersebut terjadi di kawasan Lembah Klang, Malaysia yang diakibatkan oleh hujan deras yang mengguyur mulai dari hari Sabtu hingga Minggu dini hari yang menyebabkan membludaknya sungai Gombak dan Sungai Klang.
Banjir menggenangi pemukiman warga, fasilitas publik, sejumlah sekolah hingga menggenangi ruas jalan tol yang menghubungkan antar negeri atau provinsi.
Sebelumnya, video ini juga pernah diunggah dengan klaim bahwa banjir tersebut terjadi akibat tanggul Brantas yang jebol di wilayah Driyorejo dan Menganti, Gresik.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa banjir terjadi di daerah Koja, Tanjung Priok tidak terbukti dan termasuk ke dalam konteks yang salah.
Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan video yang identik dengan video klaim tersebut. Video tersebut identik dengan video unggahan channel youtube Aksi Cepat Tanggap dengan judul “BEGINI PENAMPAKAN BANJIR DAHSYAT DI KUALA LUMPUR MALAYSIA..” yang tayang pada 20 desember 2021.
Banjir tersebut terjadi di kawasan Lembah Klang, Malaysia yang diakibatkan oleh hujan deras yang mengguyur mulai dari hari Sabtu hingga Minggu dini hari yang menyebabkan membludaknya sungai Gombak dan Sungai Klang.
Banjir menggenangi pemukiman warga, fasilitas publik, sejumlah sekolah hingga menggenangi ruas jalan tol yang menghubungkan antar negeri atau provinsi.
Sebelumnya, video ini juga pernah diunggah dengan klaim bahwa banjir tersebut terjadi akibat tanggul Brantas yang jebol di wilayah Driyorejo dan Menganti, Gresik.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa banjir terjadi di daerah Koja, Tanjung Priok tidak terbukti dan termasuk ke dalam konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya video dalam klaim tersebut merupakan video banjir di kawasan Lembah Klang, Malaysia yang terjadi pada Desember 2021.
Faktanya video dalam klaim tersebut merupakan video banjir di kawasan Lembah Klang, Malaysia yang terjadi pada Desember 2021.
Rujukan
(GFD-2023-11955) [SALAH] ANIES AKUI SUAP FIRLI BAHURI AGAR NAMANYA BERSIH
Sumber: FacebookTanggal publish: 28/02/2023
Berita
AKU1 SEMUANYA, AN1ES AKUI SU4P FIRLI BAHURI AG4R NAMANYA BERSIH
DICECAR PENYIDIK KPK
ANIES AKUI KETERLIBATAN FIRLI BAHURI DI KORUPSI BANSOS DKI (Dalam thumbnail)
DICECAR PENYIDIK KPK
ANIES AKUI KETERLIBATAN FIRLI BAHURI DI KORUPSI BANSOS DKI (Dalam thumbnail)
Hasil Cek Fakta
Halaman facebook bernama Doa Ibu pada 20 Februari 2023 membagikan video dengan narasi yang menyatakan bahwa Anies Baswedan mengakui dirinya menyuap ketua KPK Firli Bahuri agar namanya bersih.
Melansir kompas.com, isi video tersebut menampilkan cuplikan yang sama sekali tidak terkait dengan narasi soal pengakuan Anies menyuap Firli. Salah satu cuplikan video yang menampilkan mantan penyidik KPK Novel Baswedan tersebut identik dengan video unggahan channel youtube Novel Baswedan dengan judul “Formula E Timbulkan Gesekan di KPK, Hingga Teror Ular Cobra ! @Bambang_Widjojanto” pada tanggal 28 Januari 2023.
Cuplikan berikutnya yang menampilkan Nurul Ghufron identik dengan video yang diunggah oleh akun youtube resmi Kompas.com dengan judul “Pimpinan KPK Akui Terjadi Dinamika soal Penyelidikan Formula E” yang diunggah pada 17 Februari 2023.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari medcom.id berjudul “Pemanggilan Pimpinan KPK oleh Dewas Bukan Cuma Gegara Formula E” yang diunggah pada 19 Februari 2023.
Thumbnail yang menampilkan Anies mengenakan rompi oren dan nampak Firli mengenakan rompi merah dengan tangan diborgol juga dapat dipastikan bukan gambar asli. Gambar wajah Anies dan Firli pada thumbnail video tersebut merupakan gambar yang telah diedit.
Berdsarkan penjelasan di atas, klaim bahwa Anies akui dirinya menyuap Firli tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Melansir kompas.com, isi video tersebut menampilkan cuplikan yang sama sekali tidak terkait dengan narasi soal pengakuan Anies menyuap Firli. Salah satu cuplikan video yang menampilkan mantan penyidik KPK Novel Baswedan tersebut identik dengan video unggahan channel youtube Novel Baswedan dengan judul “Formula E Timbulkan Gesekan di KPK, Hingga Teror Ular Cobra ! @Bambang_Widjojanto” pada tanggal 28 Januari 2023.
Cuplikan berikutnya yang menampilkan Nurul Ghufron identik dengan video yang diunggah oleh akun youtube resmi Kompas.com dengan judul “Pimpinan KPK Akui Terjadi Dinamika soal Penyelidikan Formula E” yang diunggah pada 17 Februari 2023.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari medcom.id berjudul “Pemanggilan Pimpinan KPK oleh Dewas Bukan Cuma Gegara Formula E” yang diunggah pada 19 Februari 2023.
Thumbnail yang menampilkan Anies mengenakan rompi oren dan nampak Firli mengenakan rompi merah dengan tangan diborgol juga dapat dipastikan bukan gambar asli. Gambar wajah Anies dan Firli pada thumbnail video tersebut merupakan gambar yang telah diedit.
Berdsarkan penjelasan di atas, klaim bahwa Anies akui dirinya menyuap Firli tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya isi video tersebut tidak sesuai, dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa Anies mengakui dirinya menyuap Firli Bahuri dan thumbnail pada video tersebut merupakan gambar hasil editan.
Faktanya isi video tersebut tidak sesuai, dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa Anies mengakui dirinya menyuap Firli Bahuri dan thumbnail pada video tersebut merupakan gambar hasil editan.
Rujukan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/02/22/205500682/-hoaks-anies-baswedan-akui-suap-ketua-kpk-firli-bahuri?page=all#page2
- https://www.medcom.id/nasional/hukum/akWX0laK-pemanggilan-pimpinan-kpk-oleh-dewas-bukan-cuma-gegara-formula-e
- https://www.youtube.com/watch?v=WjLvc0iyljs&ab_channel=NovelBaswedan
- https://www.youtube.com/watch?v=IXp2Dog8g1A&ab_channel=Kompas.com
(GFD-2023-11954) [SALAH] “Ahok Ditunjuk Jadi Ketua KPK, Tikus – Tikus Berdasi Gemetaran”
Sumber: FBTanggal publish: 28/02/2023
Berita
“VIRAL ~ ahok di tunjuk jadi ketua kpk, tikus tikus berdasi gemetaran”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi di Facebook dengan caption yang mengklaim bahwa Ahok ditunjuk menjadi ketua KPK, dalam postingan tersebut juga mengunggah video dengan teks pernyataan dalam video yang sama.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada pemberitaan yang valid terkait klaim tersebut. Dilansir dari Tempo.co, video tersebut hanya menampilkan potongan-potongan video yang berbeda yang tidak ada kaitannya dengan penunjukan Ahok menjadi ketua KPK. Kabar hoaks terkait jadinya Ahok menjadi ketua KPK ini sudah sering beredar di masyarakat.
Video pertama identik dengan berita yang diunggah Kompas TV di YouTube pada 7 November 2019 terkait pengangkatan Dewan Pengawas KPK. Video kedua identik dengan berita yang diunggah BeritaSatu di YouTube, tanggal 24 Juli 2014 terkait penggeledahan KPK di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, Cengkareng, Jakarta Barat. Dan video ketiga identik dengan berita yang diunggah CNN Indonesia di YouTube pada 22 April 2016, terkait lambannya respons aparat DKI Jakarta dalam menangani banjir Jakarta.
Dengan demikian, Ahok ditunjuk menjadi ketua KPK adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada pemberitaan yang valid terkait klaim tersebut. Dilansir dari Tempo.co, video tersebut hanya menampilkan potongan-potongan video yang berbeda yang tidak ada kaitannya dengan penunjukan Ahok menjadi ketua KPK. Kabar hoaks terkait jadinya Ahok menjadi ketua KPK ini sudah sering beredar di masyarakat.
Video pertama identik dengan berita yang diunggah Kompas TV di YouTube pada 7 November 2019 terkait pengangkatan Dewan Pengawas KPK. Video kedua identik dengan berita yang diunggah BeritaSatu di YouTube, tanggal 24 Juli 2014 terkait penggeledahan KPK di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, Cengkareng, Jakarta Barat. Dan video ketiga identik dengan berita yang diunggah CNN Indonesia di YouTube pada 22 April 2016, terkait lambannya respons aparat DKI Jakarta dalam menangani banjir Jakarta.
Dengan demikian, Ahok ditunjuk menjadi ketua KPK adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya tidak ada pemberitaan kredibel yang mengabarkan bahwa Ahok telah ditunjuk sebagai ketua KPK. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya tidak ada pemberitaan kredibel yang mengabarkan bahwa Ahok telah ditunjuk sebagai ketua KPK. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
Halaman: 3901/6298