• (GFD-2021-7083) [SALAH] Akun WhatsApp Bupati Klaten Sri Mulyani

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 13/06/2021

    Berita

    “baik pak sebelumnya saya perkenalkan pak,saya ibu H.Sri Mulyani.selaku Bupati klaten,saya dan rekan sekantor akan mengalang donasi berupa uang ke berbagai pondok pesantren dan yayasan. benar ini dengan pengurus yayasan pak”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun WhatsApp Bupati Klaten, Sri Mulyani. Akun tersebut melakukan komunikasi dengan beberapa pengurus yayasan pondok pesantren terkait penggalangan donasi.

    Melansir dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Klaten, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Klaten, Amin Mustofa menegaskan bahwa akun WhatsApp tersebut adalah palsu. Lebih lanjut, Amin juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera memblokir akun tersebut jika mendapatkan pesan dari akun WhatsApp yang mengatasnamakan Bupati Sri Mulyani.

    Sebelumnya juga pernah beredar akun Facebook yang mengatasnamakan Bupati Sri Mulyani pada Januari 2021. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Akun Facebook Bupati Klaten Sri Mulyani”.

    Dengan demikian, akun WhatsApp yang mengatasnamakan Bupati Klaten Sri Mulyani tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Klaten menegaskan bahwa akun WhatsApp tersebut adalah palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7082) [SALAH] “Al Quran terjemahan baru Al Maidah 51”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 13/06/2021

    Berita

    Beredar pesan berantai Whatsapp dengan narasi yang menyebutkan bahwa Al Qur’an Nusantara dengan terjemahan baru Surat Al Maidah 51 telah beredar. Dalam narasi pesan disebutkan bahwa terjemahan yang baru mengganti makna awliya menjadi “teman setia”, sebelumnya kata itu diterjemahkan “pemimpin.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa narasi tersebut merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Hoaks tersebut sudah pernah diklarifikasi pada tahun 2016. Adapun, hoaks tersebut sudah pernah dibahas dalam dua artikel periksa fakta dengan judul [SALAH] “Ide alqur’an nusantara sdh mulai direalisasikan” dan [SALAH] Al Quran terjemahan baru Al Maidah 51, “pemimpin” sudah berganti dengan “teman setia” di laman turnbackhoax.id.

    Dikutip dari Republika.co.id, Pgs Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Kemenag, Muchlis M Hanafi, menjelaskan, terjemahan Alquran tersebut merujuk kepada edisi revisi 2002 Terjemahan Alquran Kementerian Agama yang mendapat tanda tashih dari LPMQ.

    Muchlis menegaskan, tidak benar kabar yang menyatakan bahwa telah terjadi pengeditan terjemahan Alquran belakangan ini. “Tuduhan bahwa pengeditan dilakukan atas instruksi Kemenag juga tidak berdasar,” kata Muchlis dalam keterangan pers yang diterima Republika, Ahad (23/10/2016).

    Menurut Muchlis, kata awliya di dalam Alquran disebutkan sebanyak 42 kali dan diterjemahkan beragam sesuai konteksnya. Merujuk kepada Terjemahan Alquran Kementerian Agama edisi revisi 1998-2002, dalam surah Ali Imran [3] ayat 28, an-Nisa [4] ayat 139 dan 144, serta al-Maidah [5] ayat 57, misalnya, kata awliya diterjemahkan sebagai pemimpin. Sedangkan dalam surah al-Maidah [5] ayat 51 dan al-Mumtahanah [60] ayat 1, diartikan dengan teman setia.

    “Dalam surah at-Taubah [9] ayat 23 dimaknai dengan pelindung, dan dalam surah an-Nisa [4] diterjemahkan dengan teman-teman,” kata Muchlis.

    Terjemahan Alquran Kemenag, kata Muchlis, pertama kali terbit pada 1965. Dalam perkembangannya, terjemahan ini telah mengalami dua kali proses perbaikan dan penyempurnaan, yaitu pada 1989-1990 dan 1998-2002. Proses perbaikan dan penyempurnaan itu dilakukan oleh para ulama dan ahli di bidangnya, sementara Kemenag bertindak sebagai fasilitator.

    Terkait dengan penyebutan Al-Quran palsu pada informasi yang beredar di media sosial, doktor tafsir Al-Quran lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir, ini mengatakan terjemahan Al-Quran merupakan hasil pemahaman seorang penerjemah terhadap Al-Quran. Oleh karenanya, sebagian ulama berkeberatan dengan istilah terjemahan Al-Quran. Mereka lebih senang menyebutnya dengan terjemahan makna Al-Quran.

    Munculnya polemik yang menyedot perhatian masyarakat dan berpotensi menimbulkan perdebatan, Kementerian Agama menyerahkan perkara itu kepada para ulama Al-Quran untuk kembali membahas dan mendiskusikannya. Muchlis menambahkan, saat ini tim yang terdiri atas para ulama Al-Quran dan ilmu-ilmu keislaman serta pakar bahasa Indonesia dari Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang bekerja menelaah terjemahan Al-Quran dari berbagai aspeknya.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten pesan berantai itu masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hoaks daur ulang dan sudah diklarifikasi oleh pihak Kementerian Agama pada tahun 2016. Adapun, hoaks tersebut sudah pernah dibahas dalam dua artikel periksa fakta dengan judul [SALAH] “Ide alqur’an nusantara sdh mulai direalisasikan” dan [SALAH] Al Quran terjemahan baru Al Maidah 51, “pemimpin” sudah berganti dengan “teman setia” di laman turnbackhoax.id.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7081) [SALAH] Akun Facebook Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/06/2021

    Berita

    Beredar akun Facebook Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah. Akun tersebut terlihat menggunakan foto Sitti sebagai foto profil, serta foto Sitti bersama dengan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, sebagai foto sampul.

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari situs resmi Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB, Kepala Diskominfotik Provinsi NTB, Najamuddin Amy menegaskan bahwa akun Facebook tersebut adalah bukan milik Sitti. Najamuddin juga menyatakan bahwa Sitti saat ini tidak memiliki akun media sosial aktif. Segala bentuk komunikasi Pemerintah Provinsi NTB dengan masyarakat dikelola oleh Biro Administrasi Pimpinan serta Dinas Kominfotik NTB.

    Dengan demikian, akun Facebook yang mengatasnamakan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
    Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB menegaskan bahwa akun Facebook tersebut adalah bukan milik Wakil Gubernur NTB.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7080) [SALAH] “KAPAL TNI AK INDONESIA DIKEJAR OLEH KAPAL DAN HELIKOPTER MALAYSIA DI WILAYAH SENDIRI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/06/2021

    Berita

    Beredar informasi dari akun Facebook Princess berupa sebuah video dengan klaim kapal TNI Indonesia dikejar oleh kapal dan helikopter dari Malaysia. Postingan tersebut disukai 69 ribu kali, dikomentari 18 ribu kali, dan disebarkan kembali sebanyak 5,2 ribu kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan artikel dari tribunnews.com, kapal patroli dari Kementrian Kelautan dan Perikanan menangkap 2 kapal asing pada tanggal 3 April 2019. Pada saat kapal patrol tersebut dalam proses membawa kapal tangkapan untuk proses identifikasi, kapal maritim Malaysia mendekati kapal patrol KP Hiu 08 untuk meminta kedua kapal tangkapan tersebut dilepaskan tetapi menolak tawaran tersebut dan tetap membawa kedua kapal tersebut ke Belawan.

    Melihat dari penjelasan tersebut, video kapal TNI Indonesia dikejar oleh kapal dan helikopter Malaysia adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
    Informasi yang salah. Kapal pada video tersebut bukan kapal TNI tetapi kapal patroli dari Kementrian Kelautan dan Perikanan pada saat melakukan penangkapan dua kapal asing yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI).

    Rujukan