• (GFD-2022-9296) Keliru, Video Dua Ledakan Besar dari Perang Rusia Vs Ukraina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 28/02/2022

    Berita


    Video yang diklaim peperangan antara Rusia dan Ukraina beredar di Facebook, 24 Februari 2022. Video berdurasi 1:29 menit ini menampakkan dua ledakan besar yang terjadi di sebuah kota.
    Video itu direkam dari kejauhan dan terdengar dua suara pria dan wanita yang ketakutan saat merekam ledakan tersebut.
    Unggahan ini beredar setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina lewat darat, udara dan laut pada Kamis 24 Februari 2022. Ini adalah bentuk serangan terbesar sebuah negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II.
    Tangkapan layar unggahan video dengan klaim dua ledakan besar dari perang Rusia vs Ukraina

    Hasil Cek Fakta


    Video dua ledakan besar yang terjadi di sebuah kota itu bukan bagian dari invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Ini adalah video lama peristiwa ledakan di Kota Tianjin, Cina pada 2015. 
    Tempo menggunakan reverse image milik Yandex dan mendapatkan petunjuk dari sebuah akun di Tiktok yang mengunggah video sama pada 2021. Akun tersebut menyebutkan bahwa video tersebut adalah 2015 Tianjin Explosion Explained. 
    Berbekal petunjuk itu, Tempo menelusuri video berita dari media kredibel di Youtube dengan kata kunci Tianjin Explosion. Hasilnya, sejumlah pemberitaan media asing menyebut bahwa video itu memang ledakan di Tianjin pada 2015.
    Kanal media BBC News, mengunggah video itu pada 14 Agustus 2015 waktu Indonesia dengan judul Tianjin explosion video captures fear of eyewitnesses. BBC menulis bahwa ledakan itu berasal dari gudang milik perusahaan yang menangani barang-barang berbahaya, terbakar dan meledak. Video itu diambil oleh seorang saksi mata, Dan van Duren sebelum dia dan yang lainnya melarikan diri untuk menghindari bahaya. 
    Dikutip dari South China Morning Post, dua ledakan itu terjadi di kawasan industri Binhai New Area, di kota pelabuhan Tianjin, China, pada akhir 12 Agustus 2015. Insiden ini menewaskan 173 orang, termasuk petugas pemadam kebakaran dan mengirimkan gelombang kejut sejauh 20 kilometer jauhnya. 
    Ledakan itu terjadi di gudang milik Tianjin Dongjiang Port Ruihai International Logistics, yang menyimpan natrium sianida dan toluena diisosianat beracun. Biro Gempa Nasional mengatakan kekuatan ledakan pertama setara dengan 3 ton TNT dan yang kedua setara dengan 21 ton.  

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, video dua ledakan di sebuah kota yang diklaim perang Rusia - Ukraina adalah keliru. Video tersebut adalah ledakan di Kota Tianjin, Cina, pada 2015.
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2022-9295) Keliru, Video Siaran Langsung Perang Rusia dengan Ukraina Makin Memanas

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 28/02/2022

    Berita


    Sebuah video serangan udara yang melibatkan roket dan artileri antiroket beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi siaran langsung perang Rusia dengan Ukraina makin memanas.
    Di Facebook, video berdurasi 12 menit sembilan detik tersebut dibagikan akun ini pada 25 Februari 2022. “Ukraina vs Rusia. Perang makin memanas,” tulis akun tersebut. Dalam video tersebut juga tertera template bertuliskan “siaran Langsung”.
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 15.000 kali dan mendapat 29 komentar. Apa benar ini video pertempuran udara Rusia dengan Ukraina yang makin memanas?
    Tangkapan layar unggahan dengan klaim Video Siaran Langsung Perang Rusia dengan Ukraina Makin Memanas

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menggunakan tool InVid. Selanjutnya jejak digital video tersebut ditelusuri dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, video tersebut merupakan simulasi video game perang bernama Arma 3.
    Video yang identik pernah dimuat ke Youtube oleh kanal Compared Comparison pada 1 Januari 2021 dengan judul “ ArmA 3 - A-10 Warthog vs Anti-Air Tank - Missiles and Tracers firing - GAU-8 Avenger - Simulation.”
    Video identik lainnya juga pernah dimuat ke Youtube oleh kanal Compared Combat pada 25 Januari 2021 dengan judul, “ ArmA 3 - Counter-Rocket Artillery Mortar System in Action.
    Video tersebut diunggah dengan keterangan bahwa ArmA 3 - C-RAM beraksi - Menembak Jatuh Jet Musuh - Phalanx CIWS - C RAM - GAU-8 - Simulasi.
    Counter roket, artileri, and mortir (C-RAM) atau counter-RAM, adalah seperangkat sistem yang digunakan untuk mendeteksi dan/atau menghancurkan roket, artileri, dan peluru mortir yang masuk di udara sebelum mencapai target darat mereka, atau hanya memberikan peringatan dini.
    Dilansir dari situs berita  Bloomberg.com, Informasi yang salah yang berfokus pada invasi Rusia ke Ukraina membanjiri percakapan media sosial pada hari Kamis (24 Februari 2022), dari konspirasi pro-Kremlin yang menyebar di Telegram hingga video yang digambarkan sebagai serangan langsung yang berkembang di platform game Facebook.
    Video teratas di Facebook Gaming digambarkan sebagai cuplikan serangan langsung di Ukraina oleh Rusia, beberapa dilengkapi dengan spanduk “breaking news”. Tapi klip tersebut sebenarnya adalah gameplay dari video game bertema militer Arma 3.
    Video Facebook, ditonton oleh lebih dari 110.000 pemirsa secara bersamaan dan dibagikan lebih dari 25.000 kali, ditarik setelah Bloomberg News mendekati pemilik Facebook Meta Platforms Inc. untuk memberikan komentar.
    “Menanggapi konflik militer yang sedang berlangsung di Ukraina, kami telah membentuk Pusat Operasi Khusus untuk merespons secara real time,” Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan Meta, mengatakan di Twitter, menambahkan bahwa pusat tersebut akan dikelola dengan penutur asli.
    Diluncurkan pada tahun 2018, Facebook Gaming adalah jawaban Meta untuk Twitch, layanan streaming langsung game populer Amazon.com Inc.. Pada hari Kamis, layanan tersebut dibanjiri oleh lebih dari 90 video Arma 3 dengan judul yang merujuk pada krisis di Ukraina -- beberapa di antaranya ditayangkan langsung selama delapan jam.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim siaran langsung perang Rusia dengan Ukraina makin memanas, keliru. Video tersebut merupakan simulasi video game perang bernama Arma 3.
    TIM CEK FAKTA TEMPO 

    Rujukan

  • (GFD-2022-9294) [SALAH] Bambang Pamungkas Meninggal Dunia

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 27/02/2022

    Berita

    “‼️INNALILL4HI‼️K3C3L4KAAN M4UT, BAMBANG PAMUNGKAS MENINGG4L DUNI4”.

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu, akun Youtube bernama BD sempat membagikan sebuah video yang memuat tentang informasi meninggalnya Bambang Pamungkas, mantan pemain sepakbola nasional Indonesia sebagaimana foto yang dicantumkan pada thumbnail video.

    Informasi yang disampaikan pada video tersebut menjelaskan bahwa Bambang Pamungkas meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan yang terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pantura, Kota Pekalongan, dan diklaim pula bahwa Bambang Pamungkas meninggal dunia di tempat kejadian.

    Namun pada akhir video dijelaskan, Bambang Pamungkas yang dimaksud ialah seorang warga biasa asal Lamper, Semarang yang mengalami peristiwa kecelakaan hingga meninggal dunia di tempat kejadian, bukanlah Bambang Pamungkas mantan pemain sepakbola nasional Indonesia.
    Selain itu, melansir dari daerah.sindonews.com, informasi yang disampaikan pada akhir video tersebut ialah informasi kecelakaan yang terjadi pada tahun 2016 lalu dengan menewaskan seorang warga asal Lamper, Semarang bernama Bambang Pamungkas.

    Melansir dari akun Instagram pribadi Bambang Pamungkas, yaitu @bepe20, pada Februari 2022 Bambang Pamungkas masih mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan ia sedang bermain sepakbola, sehingga menjelaskan pula bahwa Bambang Pamungkas dalam keadaan baik.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait Bambang Pamungkas meninggal dunia ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori koneksi yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, melansir dari daerah.sindonews.com, informasi yang disampaikan pada akhir video tersebut ialah informasi kecelakaan yang terjadi pada tahun 2016 lalu dengan menewaskan seorang warga asal Lamper, Semarang bernama Bambang Pamungkas.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9293) [SALAH] Chemtrail Gempur Jakarta pada 14 Februari Pukul 1 Tengah Malam

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 27/02/2022

    Berita

    “Jakarta di gempur chemtrail 14 februari pukul 1 tengah malam. Stay safe untuk warga jakarta ya, berdoalah mereka semua yg terlibat cepat menerima hukumannya”.
    Pesawat racun
    Semprotan virus dari udara
    Jakarta gempur chemtrail

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu akun Twitter bernama @YogaswaraWahyu mengunggah sebuah video dengan narasi yang menjelaskan bahwa fenomena dalam video tersebut ialah chemtrail yang muncul di langit Jakarta pada tanggal 14 Februari 2022 pukul 1 malam. Akun tersebut pula mengimbau kepada warga Jakarta untuk tetap berhati-hati dan berdoa agar mereka semua yg terlibat dalam hal penciptaan chemtrail tersebut cepat menerima hukumannya.

    Namun melansir dari kompas.com, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menyatakan bahwa informasi tersebut ialah hoax. Ia juga menegaskan bahwa garis putih memanjang dalam video tersebut ialah jejak kondensasi pesawat terbang atau condensation trail (contrails), bukanlah chemtrail.

    Melansir dari sumsel.tribunnews.com, condensation trail adalah hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat dan garis putih berpendar atau melebar seperti awan itu disebut dengan aviaticus cloud. Sehingga Idan juga memastikan kembali bahwa garis putih yang diduga sebagai chemtrail sebagaimana informasi yang beredar ialah hoax.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait chemtrail gempur Jakarta pada 14 Februari pukul 1 tengah malam ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menyatakan bahwa informasi tersebut ialah hoax.

    Rujukan