• (GFD-2021-7111) [SALAH] Foto Jalan Tol Trans-Papua

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/06/2021

    Berita

    Akun Facebook bernama Nur Hadi pada 8 Juni 2021 memposting sebuah foto jalan tol yang diklaim jalan tesebut merupakan jalan Trans-Papua. Postingan tersebut diunggah pada grup TOLERANSI INDONESIA PERJUANGAN.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, foto tersebut ditemukan pada artikel yang dimuat oleh katadata.co.id dengan judul “Per 1 November Tarif 15 Ruas Tol Naik”. Dalam artikel tersebut terdapat keterangan pada foto yaitu “kendaraan melintas di ruas tol Cipularang Jawa Barat”.

    Melansir dari Tempo.co pada artikel dengan judul “Presiden Resmikan Tol Cipularang dan Pasupati” ditemukan infomasi bahwa tol Cipularang Jawa Barat merupakan tol yang di resmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) ini diresmikan pada 12 Juli 2005 dan tol ini menghubungkan Jakarta-Bandung. Ruas tol Cipularang membentang sepanjang 54 kilometer melewati tiga kabupaten. Di antaranya Karawang, Purwakarta dan Bandung Barat.

    Dengan demikian foto dalam postingan Facebook yang diklaim sebagai jalan Trans-Papua tidak benar. Foto tersebut merupakan foto tol Cipularang namun terdapat editan di bagian atas foto sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
    Bukan foto jalan tol Trans-Papua namun jalan tol Cipularang yang telah diedit pada bagian atas foto.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7110) [SALAH] “Ini sinetron Bajay Bajuri thn 2002,sdh mau 20 thn ternyata jadi kenyataan”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 19/06/2021

    Berita

    Beredar pesan berantai berupa sebaran video yang menampilkan cuplikan adegan stikom Bajaj Bajuri. Disebutkan bahwa cuplikan dari tahun 2002 itu menjadi kenyataan setelah hampir 20 tahun kemudian, yakni di masa pandemi saat ini.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa video tersebut tidak terkait dengan kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Cuplikan adegan itu berasal dari episode 205 yang berjudul “Katakan Saja Ogah Berpuasa.” Versi lengkap dari video itu diketahui terdapat di kanal Youtube Bang Rose yang tayang pada 28 April 2020. Dalam episode tersebut membahas mengenai kondisi virus SARS yang melanda China pada tahun 2002.

    Adapun, klaim cuplikan adegan itu sebagai prediksi kondisi pandemi COVID-19 sudah pernah diperiksa faktanya pada artikel berjudul “[SALAH] Sitkom Bajaj Bajuri Prediksi Corona 17 Tahun Lalu” dan “[SALAH] Episode Sitkom Bajaj Bajuri Ramalkan Virus Corona Tahun 2021” di turnbackhoax.id.

    Dengan demikian, cuplikan adegan sitkom Bajaj Bajuri tidak terkait dengan kondisi pandemi COVID-19 dan konten pesan berantai itu masuk ke dalam kategori Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hoaks berulang dan sudah pernah diperiksa faktanya pada artikel berjudul “[SALAH] Sitkom Bajaj Bajuri Prediksi Corona 17 Tahun Lalu” dan “[SALAH] Episode Sitkom Bajaj Bajuri Ramalkan Virus Corona Tahun 2021” di turnbackhoax.id. Sitkom Bajaj Bajuri bukan memprediksi virus COVID-19. Sitkom Bajaj Bajuri dalam episode 205 dengan judul “Katakan Saja Ogah Berpuasa” tersebut berupa adegan yang tengah membahas soal wabah virus SARS yang melanda China di tahun 2002.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7109) [SALAH] “TAK TERTOLONG..!!! SELAMAT JALAN FADLIZON. ADA KEJANGGALAN ATAS KEPERGIAN NYA HINGGA SEPERTI INI”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 18/06/2021

    Berita

    Channel Youtube bernama teropong istana membagikan sebuah video di channel Youtubenya mengenai kondisi Fadli Zon. Pada thumbnail video tersebut, dituliskan sebuah narasi yang mengindikasikan bahwa Fadli Zon tidak bisa diselamatkan atau dengan kata lain diasumsikan bahwa Fadli Zon telah meninggal dunia.

    Pada foto thumbnail video tersebutpun digunakan foto keadaan seperti di rumah sakit dengan adanya satu pasien yang terbaring di tempat tidur rumah sakit dan telah ditutupi kain selayaknya seseorang yang telah meninggal dunia.

    Namun setelah video tersebut diputar, hal yang disampaikan dalam video sangatlah berbeda dengan narasi yang tertera dalam thumbnail. Pada video tersebut, pemilik channel youtube teropong istana justru menjelaskan tentang kondisi Fadli Zon yang terindikasi positif terpapar Covid-19 meski telah melakukan vaksinasi untuk kedua kalinya.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, tidaklah ditemukan fakta terkait Fadli Zon telah meninggal dunia. Namun fakta yang ada ialah benar bahwa Fadli Zon terpapar Covid-19 meski telah melakukan vaksin untuk kedua kalinya.

    Melansir dari solopos.com, dijelaskan bahwa Fadli Zon mengabarkan tentang kondisinya yang terpapar Covid-19 melalui akun Twitternya, serta ia juga menyatakan bahwa Covid-19 itu nyata sebab ia terpapar Covid-19 setelah menjalani vaksinasi sebanyak dua kali pada bulan Maret lalu.

    Melansir dari kompas.com, wakil ketua umum partai Gerindra Habiburokhman juga menjelaskan bahwa kondisi Fadli Zon pada saat terindikasi positif Covid-19 dalam keadaan yang stabil, namun harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk memaksimalkan pemulihannya.

    Selain itu, melansir dari detik.com, Fadli Zon juga melalui akun Twitternya meminta doa untuk kesehatannya serta mengajak masyarakat untuk tetap waspada dalam menjaga kesehatan, menjaga jarak, dan menjaga imunitas tubuh.

    Bahkan pada tanggal 8 Juni 2021 lalu, melalui akun Twitternya, Fadli Zon menyatakan bahwa swab yang dilakukannya pada pagi hari hasilnya negatif Covid-19. Selain itu ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakan serta tetap mengimbau agar tetap menjaga protokol kesehatan dan tidak mengabaikan adanya Covid-19 itu sendiri.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait tidak tertolongnya Fadli Zon atau dengan kata lain Fadli Zon telah meninggal dunia yang dimuat dalam video yang diunggah oleh channel youtube teropong istana ialah informasi yang salah atau masuk ke dalam kategori koneksi yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya dalam video yang berdurasi 5 menit 5 detik tersebut menjelaskan informasi yang berbeda dengan narasi yang tertera dalam thumbnail video.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7108) [SALAH] Video “Demi berangkat sekolah, anak-anak ini rela mempertaruhkan nyawa menyeberang sungai bergelantungan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 18/06/2021

    Berita

    Akun Facebook Movie (fb.com/102966975142378) pada 10 Juni 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan tiga siswa SD bergelantungan di keranjang saat menyeberangi sungai dengan narasi sebagai berikut:

    “Demi berangkat sekolah, anak-anak ini rela mempertaruhkan nyawa menyeberang sungai bergelantungan. Semoga Adik-adik kita sukses dunia akhirat. Aamiin”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim sebagai tiga siswa SD yang rela mempertaruhkan nyawa dengan bergelantungan di keranjang saat menyeberangi sungai demi berangkat sekolah merupakan klaim yang salah.

    Faktanya, bukan berangkat sekolah. Di video itu, sebenarnya anak-anak tersebut sedang bermain di tempat penyeberangan buah kelapa sawit setelah pulang sekolah dengan masih berpakaian seragam sekolah.

    Dilansir dari Kompas, peristiwa itu terjadi di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau.

    Babinsa Koramil 05/Kampar Kiri, Kodim 0313/KPR, Serma Kariawanto mengatakan, sebenarnya anak-anak tersebut sedang bermain di tempat penyeberangan buah kelapa sawit. Pemilik sawit sudah membuat jembatan di dekat lokasi tempat siswa SD itu bermain. Jembatan itu menjadi akses utama warga menyeberang.

    “Jembatan ada di sebelahnya. Jadi, keranjang yang diikat tali itu untuk menyeberangkan buah sawit hasil panen. Penyeberangan itu milik pribadi yang punya kebun sawit,” ujar kata Kariawanto melalui sambungan telepon, Kamis (10/6/2021).

    “Jadi tempat penyeberangan sawit itu sering digunakan anak-anak untuk bermain. Sungainya pun dangkal,” kata Kariawanto melanjutkan.

    Selain itu, Anggota Komisi V DPR RI Dapil Riau, H Syahrul Aidi Maazat saat mengunjungi lokasi video viral tersebut, menyatakan bahwa apa yang dilakukan anak – anak tersebut memang sangat membahayakan. Anak – anak tersebut tidak sedang dalam berangkat sekolah tetapi pulang sekolah dengan masih berpakaian seragam sekolah.

    Kesimpulan

    BUKAN berangkat sekolah. Di video itu, sebenarnya anak-anak tersebut sedang bermain di tempat penyeberangan buah kelapa sawit setelah pulang sekolah dengan masih berpakaian seragam sekolah.

    Rujukan