• (GFD-2021-7202) [SALAH] Video “3 ambulance yang sengaja muter-muter kosong di ngemplak sukoharjo ugal2an nabrak mobil masyarakat”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/07/2021

    Berita

    Akun Facebook Rafan Shawqi (fb.com/rafan.shawqi.395) pada 6 Juli 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan dua ambulans dan satu minibus berwarna hitam tengah berhenti di pinggir jalan dengan dikerumuni sejumlah orang ke grup PARTAI BERKARYA dengan narasi sebagai berikut:

    “3 ambulance di ngemplak sukoharjo ugal2an nabrak mobil masyarakat Setelah di introgasi warga,ngaku di suruh jalan mutar2 kasihan kena batunya, ternyata emang udh bnyak buktinya, ambulance itu sengaja muter² kosong, untuk menakuti atau membuat warga panik dan percaya klo banyak korban berjatuhan akibat covid”

    3 ambulans
    3 ambulance yang sengaja keliling
    Ambulan palsu
    Ambulance kosong menakuti warga
    Ambulance kosong
    ambulans kosong
    Ambulans Kosong

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya mobil ambulance kosong yang sengaja berkeliling menabrak mobil warga karena ugal-ugalan di Ngemplak merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan karena ugal-ugalan. Mobil ambulance di video itu terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Kudus-Purwodadi, Gang 3 Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus pada Minggu (4/7/2021) siang akibat adanya kendaraan yang berhenti mendadak di depan ambulance tersebut. Ambulance tersebut diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya setelah tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota.

    Dilansir dari Kompas, Detikcom, dan RRI, Pihak RS Aisyiyah, Selasa (6/7/2021) melakukan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Koordinator tim Kamboja yang juga Ketua MDMC Kudus, Satriyo Yudo Budi Wicaksono didampingi Humas RS Aisyiyah Kudus, dr Agus Prastyo mengatakan, kejadian itu berawal ketika tim pemulasaran jenazah Covid-19 yakni tim Kamboja di BKO kan ke RA Aisyiyah.

    Ketiga ambulance masing-masing dari RS Aisyiyah Kudus, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kudus, dan Lazizmu. Satrio Yudo Budi Wicaksono membenarkan jika rombongan ambulace yang kecelakaan itu merupakan timnya. Namun, dia membantah jika ambulance tim Kamboja melaju ugal-ugalan.

    Saat itu kata Satriyo, tim Kamboja mendapatkan tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota yakni ke Grobogan. Usai dari Grobogan jam 14.00 WIB, pihaknya diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya.

    Satrio menerangkan adanya jadwal pemakaman itu membuat pihaknya terburu-buru untuk tiba di RSUD Kudus. Nahasnya, setiba di lokasi kejadian di Jalan Kudus-Purwodadi, turut Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, ada truk yang hendak menyeberang sehingga rombongan ambulance paling depan berhenti mendadak. Akibatnya terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan.

    “Nah pulangnya kami keburu-buru, jam 13.30 WIB itu ada insiden, di lokasi kejadian ada truk mau nyeberang tapi ragu-ragu dan berhenti mendadak. Di belakang truk itu ada mobil Pajero, di belakangnya ada Avanza, karena truk berhenti mendadak, Pajero, Avanza mendadak (berhenti) akhirnya nabrak. Jadi kami korban juga karena mereka berhenti mendadak” jelasnya.

    Pihaknya menolak bila dikatakan tiga ambulance tersebut berjalan ugal – ugalan karena masih berada di jalurnya dan tidak keluar jalur. Sedangkan rotator yang hidup hanya kendaraan mobil jenazah saja yang berada di paling depan. Alasan rotator mobil jenazah meski tidak membawa jenazah dihidupkan, karena untuk mengejar waktu guna mengambil jenazah Covid-19 lainnya yang berada di RSUD Kudus.

    Ditegaskan oleh Satriyo, kejadian ini juga membuat pengemudi mobil jenazah RS Aisyiyah mengalami nyeri di dada akibat benturan. Maka dari itu pengemudi tersebut dibawa oleh ambulance paling belakang untuk dilarikan ke RS Aisyiyah. Sampai saat ini pengemudi tersebut masih menjalani perawatan.

    Dalam hal ini, pihaknya juga menolak kabar di medsos bila disebutkan satu ambulance melarikan diri. Karena satu ambulance itu membawa pengemudi mobil jenazah untuk dibawa ke RS Asiyiyah.

    “Kasus itu sudah kami selesaikan di Polsek Undaan termasuk masalah ganti rugi juga sudah dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan pihak polisi pun tidak menyalahkan kami, karena kondisinya memang mendesak sehingga mobil jenazah menyalakan rotator meski tidak sedang membawa jenazah,” kata Satriyo.

    “Kami memang sangat menyesalkan beredarnya video di medsos itu yang tanpa melihat kronologi sebenarnya tetapi sudah mengunggahnya. Saya berharap kedepan tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi. Karena kami hanya menjalankan tugas untuk mengantarkan jenazah yang terpapar Covid-19 ke pemakaman,” ujar Satriyo.

    Kesimpulan

    BUKAN ugal-ugalan. Mobil ambulance di video itu terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Kudus-Purwodadi, Gang 3 Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus pada Minggu (4/7/2021) siang akibat adanya kendaraan yang berhenti mendadak di depan ambulance tersebut. Ambulance tersebut diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya setelah tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7201) [SALAH] Video WNA Masuk Indonesia Lewat Bandara Soetta Saat PPKM Darurat

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 06/07/2021

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Warga Negara Asing (WNA) masuk Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) saat PPKM darurat. Klaim tersebut diunggah oleh akun Video In the word, pada 5 Juli 2021.

    Video klaim WNA masuk Indonesia lewat Bandara Soetta saat PPKM darurat menampilkan sejumlah orang sedang berjalan memasuki sebuah gedung, dalam video tersebut terdapat tulisan.

    "tgl 3-7-2021 JKT PPKM warga asing masuk di Soeta"

    Dalam video terdapat narasi suara sebagai berikut:

    "Warga Negara Asing ya parah banget lagi corona gini lagi ketat ketatnya corona datang semua ke Jakarta."

    Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

    "Warga negara asing memasuki indonesia Disaat PPKM.."

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video WNA masuk Indonesia lewat Bandara Soetta saat PPKM darurat, dengan mendapat keterangan tertulis dari pihak PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai operator Bandara Soetta.

    Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta M. Holik Muardi mengatakan video dinarasikan sebagai kedatangan WNA melalui Bandara Soekarno-Hatta di tengah PPKM Darurat Jawa - Bali, dan secara tegas dipastikan pembingkaian (framing) menggunakan video dan ditulis tanggal peristiwa 3 Juli 2021 sebagaimana tertera di video tersebut adalah tidak benar atau hoax.

    “Kami pastikan bahwa itu adalah hoax. Itu framing yang dibuat agar seakan peristiwa di video adalah pada 3 Juli 2021. Kenyataannya, pada 3 Juli 2021 atau saat berlakunya PPKM Darurat Jawa - Bali berlaku, tidak ada kelompok WNA seperti di video tersebut di Bandara Soekarno-Hatta. Video tersebut juga direkam di Terminal 2 yang hanya melayani penerbangan domestik,” kata Holik, di Jakarta, Senin (5/7/2021).

    PT Angkasa Pura II bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen menjalankan ketentuan di dalam Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 14/2021 dan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 45/2021 yang berlaku di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa - Bali.

    AP II meminta kepada seluruh pihak agar mendukung penerapan PPKM Darurat Jawa - Bali dan tidak memproduksi konten-konten hoax seperti halnya video yang sengaja diedarkan tersebut.

    Dalam artikel berjudul "Viral Kedatangan WNA di Bandara Soekarno-Hatta, Imigrasi Sebut Video Lama" yang dibuat artikel situ merdeka.com, pada 4 Juli 2021.\

    Dalam artikel situs merdeka.com, Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara mengatakan, video tersebut merupakan kejadian lama dan bukan kejadian baru atau saat diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali.

    "Video tersebut merupakan video lama yaitu pada Juni 2020, dan bukan video kondisi saat ini," kata Angga dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (4/7).

    Dia menyebut, sejumlah WNA yang ada pada video itu merupakan orang asing yang akan meninggalkan Indonesia dengan rute Manado-Jakarta-Nanning (China).

    Kesimpulan

    Video yang diklaim WNA masuk Indonesia lewat Bandara Soetta saat PPKM darurat tidak benar. Pada 3 Juli 2021 atau saat berlakunya PPKM Darurat Jawa - Bali berlaku, tidak ada kelompok WNA seperti di video tersebut di Bandara Soekarno-Hatta.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7200) [SALAH] Gereja Katedral Jakarta Dibuka untuk Ibadah Tatap Muka Saat PPKM Darurat

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 06/07/2021

    Berita

    Kabar tentang Gereja Katedral Jakarta dibuka untuk ibadah tatap muka saat penerapan PPKM Darurat beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Twitter @Oppomeneh5 pada 4 Juli 2021.

    Akun Twitter @Oppomeneh5 mengunggah video yang memperlihatkan pengendara mobil merekam situasi di depan Gereja Katedral Jakarta. Dalam video itu, si pengemudi mobil menyebut tidak ada spanduk penutupan gereja.

    "Ada enggak tulisan ditutup sementara. Ada orang di dalam. Ada acara apa tahu, ada kawinan kayaknya," kata pengemudi tersebut.

    Video tersebut kemudian dikaitkan dengan dibukanya Gereja Katedral Jakarta untuk ibadah tatap muka saat PPMK Darurat.

    "#PenindasRakyatHarusTumbang

    Mesjid ditutup sementara, KATEDRAL BUKA UNTUK IBADAH MINGGU. rezim kurang ajar," tulis akun Twitter @Oppomeneh5.

    Konten yang disebarkan akun Twitter @Oppomeneh5 telah 507 kali dibagikan dan mendapat 175 komentar warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Gereja Katedral Jakarta dibuka untuk ibadah saat penerapan PPKM Darurat. Penelusuran dilakukan dengan mengunjungi akun Instagram yang dikelola Gereja Katedral Jakarta, @katedraljakarta.

    Dalam salah satu unggahannya, akun Instagram @katedraljakarta menjelaskan mengenai ditiadakannya ibadah tatap muka di Gereja Katedral selama PPKM diterapkan.

    Informasi tersebut disampaikan oleh Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta, Rm. Hani Rudi Hartoko SJ. Berikut pernyataannya:

    Pada tanggal 23 Juni, Tim Gugus Kendali Covid KAJ telah menerbitkan surat yang memutuskan bahwa kegiatan ibadah atau peribadatan secara tatap muka untuk sementara dihentikan dan digantikan dengan misa/ibadah secara online dengan beribadah dari rumah masing-masing.

    Oleh karena itu, Katedral Jakarta mulai Sabtu, Minggu, 26, 27, Juni yang lalu telah melaksanakan surat keputusan tersebut.

    Yaitu meniadakan Misa Harian, Misa Mingguan secara tatap muka dan kita melaksanakan secara online atau live streaming dan umat mengikuti dari rumah masing-masing.

    Ketika ditetapkan PPKM berdasarkan instruksi Mendagri no. 15/2021 untuk tanggal 3-20 Juli 2021, kami (pihak) Katederal sudah melaksanakan seminggu sebelumnya meniadakan kegiatan tatap muka.

    Satu hal yang masih kami lakukan yaitu sesuai yang diatur oleh ketentuan Mendagri tersebut yaitu pelaksanaan pemberkatan perkawinan.

    Bagi calon yang memutuskan untuk menunda (pemberkatan perkawinan) kami juga mengapresiasi dan mendukung. Tetapi bagi mereka yang tetap akan melaksanakan supaya diatur mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Yaitu jumlah hanya 30 orang, mengikuti seluruh protokol kesehatan dengan cermat.

    Dan kami juga menuntut setiap peserta sudah vaksin dan telah melakukan test SWAB antigen untuk memastikan kondisi kesehatan masing-masing peserta.

    Itulah cara kami juga mendukung upaya pemerintahan untuk memutus mata rantai penyebaran (Covid-19 yang makin mengkhawatirkan belakangan ini.

    Inilah komitmen kami Gereja Katedral ikut mendukung upaya itu untuk kebaikan bersama. Maka kami mengimbau umat dan juga masyarakat untuk tetap patuh, disiplin diri mengikuti ketentuan tersebut.

    Beribadah dari rumah, bekerja dari rumah, dan melakukan aktivitas dari rumah masing-masing. Dan itulah cara kita menjamin kesehatan kebaikan bersama.

    Kesimpulan

    Kabar tentang Gereja Katedral Jakarta dibuka untuk ibadah tatap muka saat penerapan PPKM Darurat ternyata tidak benar. Faktanya, Gereja Katedral meniadakan ibadah tatap muka di Gereja Katedral selama PPKM diterapkan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7199) [SALAH] Video “Masjid jayakarta kawasan pulogadung yg deket PT kimia farma dibakar komunis”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/07/2021

    Berita

    Akun Facebook Arafat Ar Arriyadt (fb.com/zafinfc.zafinfc) pada 3 Juli 2021 mengunggah sebuah video ke grup ISL (info seputar lecari) dengan narasi sebagai berikut:

    “_Masjid jayakarta kawasan pulogadung yg deket PT kimia farma ditutup tidak boleh buat sholat td pagi ada yang membakar.._ awas anda menutup mesjid ada Komunis masuk membakar Mesjid. Pesan Dari MUI: Mulai malam ini sekarang jaga Mesjid Kalian jangan Dikosongkan”

    Video itu memperlihatkan sejumlah orang yang merekam dan melihat sebuah masjid yang terbakar. Terdapat seseorang yang mengatakan, “Masjid Jayakarta kebakar, makanya masjid jangan ditutup pake buat salat, Allah bakar tuh, Laa haula walaa quwwata illaa billah, Laa haula walaa quwwata illaa billah”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa ada masjid Jayakarta di kawasan Pulo Gadung yang dibakar oleh komunis adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan karena dibakar. Kebakaran Masjid JIEP Jayakarta pada 1 Juli 2021 tersebut disebabkan oleh korsleting listrik di area imam.

    Dikutip dari Tempo, berdasarkan hasil penelusuran di Google dengan menggunakan kata kunci “Masjid Jayakarta terbakar”, sejumlah media memang memberitakan tentang masjid di kawasan industri Pulo Gadung, Cakung, Jakarta Timur, yang terbakar tersebut pada Kamis 1 Juli 2021. Masjid yang terbakar adalah masjid yang dimiliki oleh PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP).

    Kesamaan lokasi juga ditemukan dari hasil penelusuran di Google Map dengan kata kunci “Masjid JIEP Jayakarta”. Kesamaan lokasi ini terlihat dari dinding pagar yang berwarna-warni di video tersebut dengan tampilan di Google Map.

    Dikutip dari Antara, kebakaran Masjid JIEP Jayakarta tersebut disebabkan oleh korsleting listrik di area imam. Hal ini disampaikan oleh Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman. Gatot Sulaeman menjelaskan bahwa awalnya ada seorang petugas kebersihan yang melihat api muncul dari tempat imam. Gatot mengatakan petugas kebersihan itu kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pengurus masjid.

    “Dia melaporkan ke pengurus masjid dan ketika pengurus masjid ke lokasi, api sudah membesar,” ujar Gatot Sulaeman, dikutip dari Suara.com.

    Dia mengatakan proses pemadaman api melibatkan sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran dengan total 35 personel. Pemadaman pun selesai pada pukul 11.06 WIB setelah petugas berjibaku kurang lebih selama satu jam untuk memadamkan api tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun kerugian materi ditaksir mencapai Rp 500 juta.

    Kesimpulan

    BUKAN dibakar. Kebakaran Masjid JIEP Jayakarta pada 1 Juli 2021 tersebut disebabkan oleh korsleting listrik di area imam.

    Rujukan