• (GFD-2021-7210) [SALAH] “Khusus D.K.I Mulai tanggal 7-30 juli, mohon seluruh warga JAKARTA tidak keluar rumah di malam hari”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/07/2021

    Berita

    Akun Facebook Sebastian (fb.com/100030737281236) pada 9 Juli 2021 mengunggah postingan yang berisi narasi sebagai berikut:

    Khusus D.K.I Mulai tanggal 7-30 juli, mohon seluruh warga JAKARTA tidak keluar rumah di malam hari. Bila ada keperluan segera penuhi maksimal jam 19.00 sudah di rumah. Akan ada tim covid hunter lintas sektor yang menertibkan dengan membawa petugas laboratorium dan ambulance. Langsung di swab di tempat. Bila reaktif, langsung di isolasi di wisma BKD malam itu juga.
    melaporkan hasil rapat Rapid Hunter di Kodim hari ini :
    – dilaksanakan setiap hari mulai hari ini tgl 7 -20 juli 2021
    – mulai pkl. 19.30 selama 9 jam dan berkumpul di Kodim
    – diikuti oleh polres, kodim, dinkes, satpol PP, BPBD, dishub
    – dinkes diminta menyediakan 1 ambulance dan 1 mobil dinas dgn petugas juga melakukan swab random sebanyak 1000 sasaran setiap harinya
    – mohon ijin petugas dinkes setiap hari terdiri dari :
    1 org driver (umum) + 3 org petugas lab kesda di mobil dinas dinkes
    1 org petugas PSC + 1 org bidang di ambulance
    – jadwal petugas sesuai jadwal diatas, memakai rompi kes yg disediakan oleh PSC
    – bila ada sasaran yg di swab hasilnya reaktif maka langsung masuk BKD.
    *Mohon untuk diperhatikan*ini PAKSAAN WAJIB KHUSUS DKI…”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa khusus di DKI Jakarta seluruh warga tidak keluar rumah mulai tanggal 7 sampai dengan 30 Juli karena akan ada Tim Covid Hunter yang akan menertibkan dan langsung swab di tempat merupakan klaim palsu.

    Faktanya, Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menyatakan klaim tersebut adalah informasi palsu atau hoaks. Selain itu, tidak terdapat tempat bernama Wisma BKD di Jakarta.

    Dilansir dari situs Jala Hoaks Jakarta, berdasarkan keterangan dari Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (08/07/2021), diperoleh klarifikasi bahwa pesan berantai tersebut adalah hoaks dan tidak terdapat tempat bernama Wisma BKD di Jakarta.

    Selain itu, dikutip dari Merdeka.com, informasi ini pun dibantah oleh Kapendam Jaya dan Polda Metro Jaya. “Hoaks,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus sambil menyebut, informasi yang beredar tidak jelas sumbernya.

    Senada, Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin BS juga mengatakan demikian. “Kami dari tiga pilar (Kodam Jaya-Polda Metro-Pemprop DKI) tidak pernah mengeluarkan instruksi seperti berita tersebut,” jawab Herwin.

    Sementara itu, diketahui bahwa Wisma BKD yang disebutkan pada pesan berantai sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19, adalah berlokasi di Kabupaten Lumajang bukan di DKI Jakarta.

    Meskipun demikian, sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 875 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019, dianjurkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap di rumah guna mencegah penyebaran Covid-19.

    Kesimpulan

    Informasi palsu. Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menyatakan klaim tersebut adalah informasi palsu atau hoaks. Selain itu, tidak terdapat tempat bernama Wisma BKD di Jakarta.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7209) [SALAH] Suara Adzan Di Masjid Dapat Mengecilkan Virus Corona

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 09/07/2021

    Berita

    Sebuah akun twitter bernama @/SamudroTjondr11 mengunggah cuitan yang mengklaim bahwa suara adzan dapat mengecilkan virus Corona. Dirinya juga menambahkan bahwa klaim tersebut telah diteliti dan negara-negara di Eropa mengijinkan Mesjid dibuka.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, klaim berupa video bahwa suara adzan dapat menjadi penyembuhan pernah tayang di laman YouTube dengan judul “The Spiritual Healing Effects Of Adhaan (call to prayer)” diunggah oleh kanal Mehbooba – pada 11 Oktober 2016.

    Video tersebut kemudian dibantah faktanya oleh artikel ilmfeed.com berjudul “This Viral Video About The Effects of Music and the Adhan on the Body is Simply Not True” pada 12 Oktober 2016. Artikel tersebut mengatakan bahwa perbandingan grafik suara tersebut bukan efek dari suara azan. Grafik tersebut tidak muncul karena tipe suara azan yang dimainkan adalah mono.

    Dalam penelusuran lain, melansir dari tirto.id, salah satu potongan gambar dalam video orang yang sedang mengumandangkan adzan setelah ditelusuri adalah potongan gambar sejumlah Muslim di Spanyol yang mengumandangkan azan di balkon. Melalui penelusuran gambar via Source, terdapat dua media massa besar melaporkan potongan video yang sama, yakni Anadolu Agency dan Hurriyet.

    Dalam artikel hurriyet.com.tr membahas mengenai masyarakat Spanyol yang berinisiatif mengumandangkan azan sebagai bentuk dukungan mereka kepada semua yang berjuang melawan virus tersebut.

    Kesimpulan

    Unggahan video tentang suara azan dapat melemahkan virus Corona tidak benar. Video terkait penelitian itu sudah pernah dibantah oleh artikel ilmfeed.com berjudul “This Viral Video About The Effects of Music and the Adhan on the Body is Simply Not True” pada 12 Oktober 2016, mengatakan grafik suara tidak muncul karena tipe suara mono, bukan efek dari azan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7208) [SALAH] Seorang Wanita Memecahkan Rekor Dunia dengan Melahirkan 10 Bayi Sekaligus

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 09/07/2021

    Berita

    Beredar postingan media sosial oleh akun Twitter bernama @Magic12R, dengan narasi bahwa ada seorang wanita dari Afrika Selatan yang memecahkan rekor dunia dengan melahirkan 10 bayi. Postingan tersebut juga disertai foto seorang wanita yang sedang hamil besar.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran fakta, ditemukan bahwa wanita yang mengaku telah melahirkan 10 bayi sekaligus telah berbohong.

    Beberapa waktu lalu, berita mengenai seorang wanita bernana Gosiame Thamara Sithole melahirkan 10 bayi sekaligus, viral di media sosial.

    Sebelumnya, pada 8 Juni 2021 media berita lokal Pretoria News yang awal kali memberitakan bahwa di daerah Thembesia, Provinsi Gauteng, terdapat seorang wanita yang melahirkan 10 bayi sekaligus dan telah memecahkan rekor dunia. Salah satu reporternya mengandalkan sumber dari pesan WhatsApp seorang teman dan tidak mendapatkan konfirmasi independen dari rumah sakit tempat Gosiame melahirkan.

    Penggalangan dana pun dilakukan oleh masyarakat untuk membantu Gosiame. Donasi tersebut dinamakan “Thembisa 10”, dana yang sudah terkumpul mencapai 70.000 dollar atau setara dengan 1 miliyar rupiah.

    Beberapa hari setelah berita menyebar ke publik, masyarakat skeptis terhadap kebenaran informasi yang diberitakan Pretoria News, pasalnya Pteroria News tidak bisa membuktikan rumah sakit tempat Gosiame melahirkan.

    Semua rumah sakit di Provinsi Gauteng mengklarifikasi bahwa tidak ada seorang wanita yang melahirkan 10 bayi sekaligus. Pun pemerintah setempat juga belum mengonfirmasi adanya warga yang berhasil memecahkan rekor dunia dengan melahirkan 10 anak.

    Menurut Pretoria News, Gosiame dan pacarnya yang bernama Tebogo Tsoetsi berselisih pendapat. Tebogo berterus terang bahwa ia tidak mengetahui adanya kelahiran 10 bayi dari pacarnya itu. Gosiame pun ditangkap polisi setelah Tebogo melaporkan bahwa pacarnya tersebut sempat menghilang dari publik.

    Kemudian Tebogo meminta masyarakat untuk menghentikan sumbangan. Sedangkan Gosiame menuduh Tebogo telah mengambil keuntungan dari sumbangan yang telah terkumpul.

    Pada dini hari tanggal 17 Juni 2021, Gosiame Sithole dijemput di rumahnya dan dibawa ke bangsal psikiatri untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, klaim seorang wanita dari Afrika Selatan yang melahirkan 10 bayi sekaligus adalah HOAX dan termasuk kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Wanita tersebut terbukti telah melakukan pembohongan publik, faktanya ia tidak pernah melahirkan 10 bayi sekaligus.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7207) [SALAH] Campuran Air Panas dan Lemon, Rahasia Vietnam Tak Alami Kasus Kematian Akibat Covid-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 09/07/2021

    Berita

    Beredar sebuah narasi dari media sosial Whatsapp yang menyatakan bahwa di negara Vietnam tidak ditemukan kematian akibat virus Covid-19. Narasi ini menerangkan pula kalau hal ini dapat terjadi karena masyarakat Vietnam rajin mengonsumsi minuman lemon dengan teh panas.
    lemon menyembuhkan covid

    Divietnam tidak ada korban covid 19
    "Minum lemontea tiap malam dapat menangkal covid 19"
    Minum lemontea tiap malam dapat menangkal covid 19

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah melakukan penelusuran, diketahui bahwa narasi ini ternyata hoaks. Klaim yang menyebutkan bahwa tidak ditemukan kasus kematian akibat Covid-19 di Vietnam karena masyarakatnya rajin mengonsumsi campuran lemon dengan air panas adalah hoaks berulang yang telah beredar sejak tahun 2020.

    Melansir dari turnbackhoax.id, hoaks yang sama setidaknya telah beredar sebanyak 4-5 kali. Berdasarkan perhitungan dari versi world o meters, per 3 Juli 2021 Vietnam tercatat telah mengalami 84 kasus kematian akibat Covid-19.

    Kemudian terkait klaim yang menyatakan bahwa campuran air panas dengan lemon ampuh menjaga masyarakat Vietnam dari penyebaran Covid-19 juga merupakan hoaks. Sampai hari ini tidak penelitian yang dapat membuktikan bahwa campuran air panas dan lemon memang benar-benar ampuh untuk mencegah Covid-19 atau tidak.

    Mengutip dari artikel Liputan6 dengan judul “Hoaks Resep Lemon dan Teh Panas untuk Sembuhkan COVID-19 dari Palestina”. Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Daeng M. Faqih menyatakan bahwa hal tersebut belum terbukti benar dan belum ada penelitian ilmiahnya.

    Dokter Spesialis Gizi Klinik dari RS Metropolitan Medical Center, Raissa Edwina Djuanda juga menjelaskan bahwa asupan gizi dan antioksidan di dalam lemon memang berkontribusi terhadap pencegahan virus. Namun meski begitu, bukan berarti lemon bisa membunuh virus corona, atau virus-virus lainnya yang ada dalam tubuh.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan bahwa tidak ada kasus kematian akibat Covid-19 di Vietnam karena masyarakatnya rajin mengonsumsi campuran air panas dan lemon adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya sampai hari ini dilaporkan terdapat 84 kasus kematian akibat Covid-19 di Vietnam. Campuran air panas dan lemon juga belum terbukti dapat sembuhkan penderita Covid-19.

    Rujukan