• (GFD-2021-7214) [SALAH] Akun Telegram PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

    Sumber: Telegram.com
    Tanggal publish: 10/07/2021

    Berita

    Beredar akun Telegram PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dengan nama pengguna ‘SRTG_trading investama saham online’. Akun tersebut menawarkan investasi saham kepada para anggotanya.

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari Kompas, Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan menyatakan bahwa akun tersebut bukan milik Saratoga. Devin menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah membuat dan menggunakan aplikasi Telegram untuk menawarkan investasi. Segala informasi dari perusahaan akan selalu disebarluaskan melalui situs resmi Saratoga, www.saratoga-investama.com.

    Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Bukan akun milik Saratoga. Direktur Investasi Saratoga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah membuat dan menggunakan aplikasi Telegram untuk menawarkan investasi.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7213) [SALAH] Air Rebusan Bawang Putih Dapat Menyembuhkan Covid

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 10/07/2021

    Berita

    Beredar sebuah pesan berantai melalui Whatsapp yang mengatakan bahwa air rebusan bawang putih dapat menyembuhkan dari virus corona. Narasi dalam pesan berantai tersebut juga menunjukkan takaran-takaran untuk membuat air rebusan bawang putih yang diklaim dapat menyembuhkan dari virus corona.
    Bawang menangkap virus
    bawang putih cegah COVID-19
    Bawang putih covid 19
    Bawang putih penangkal virus

    Bawang putih menyembuhkan covid

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto menyatakan bahwa air rebusan bawang putih tidak dapat menyembuhkan dari virus corona. Belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan bahwa meminum air rebusan air bawang putih dapat menyembuhkan dari virus corona. WHO melalui laman resminya juga mengatakan hal yang serupa, hanya saja WHO mengatakan bahwa bawang putih merupakan makanan yang kemungkinan memiliki kandungan yang bersifat antimikroba. Hasil periksa fakta yang sama juga pernah diunggah pada laman turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Air Rebusan Bawang Putih Menyembuhkan Virus Corona” dan “[SALAH] Air Rebusan Bawang Putih Dapat Menyembuhkan COVID-19”.

    Dengan demikian, pesan berantai pada Whatsapp yang mengatakan bahwa rebusan air bawang putih dapat menyembuhkan dari virus corona tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)

    Hal tersebut tidak benar. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto menyatakan bahwa air rebusan bawang putih tidak dapat menyembuhkan dari virus corona.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7212) [SALAH] “Gubernur Sumut Instruksikan Seluruh Masjid Buka Pintu Untuk Orang Ibadah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/07/2021

    Berita

    Beredar sebuah gambar di Facebook yang menampilkan foto Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, yang disandingkan dengan narasi yang mengklaim bahwa Edy menginstruksikan seluruh masjid dibuka untuk orang ibadah dan dzikir. Postingan tersebut disebar di tengah PPKM Darurat Jawa-Bali 2021, pada tanggal 4 Juli 2021.

    Hasil Cek Fakta

    Mengutip dari Tempo.co tidak ditemukan pemberitaan yang mengutip pernyataan dari Edy tersebut setelah ditelusuri melalui mesin pencarian Google.

    Melalui MedanBisnisDaily.com, klaim tersebut pernah dibantah tegas oleh Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, “Nggak ada, nggak ada. Itu dari mana?,” ujarnya menjawab konfirmasi medanbisnisdaily.com

    Kemudian, dilansir dari Kumparan.com pada 15 Maret 2020, Edy hanya pernah menyatakan bahwa umat Islam tidak meninggalkan masjid. Pada saat itu, himbauan menggunakan masker dan menjaga jarak di tempat umum termasuk di tempat ibadah masih diperbolehkan, “Khusus beragama Islam, jangan meninggalkan masjid karena takut Corona. Siapkan alas untuk tempat kita bersujud. Dengan sajadah yang kecil juga boleh, yang besar juga boleh, bawa sapu tangan,” ujar Edy di Deli Serdang, Sumut, pada 15 Maret 2020, seperti dilansir dari Kumparan.com.

    Konten serupa juga sempat beredar pada April 2020 silam, dan pernah diklarifikasi dalam artikel Turnbackhoax.id yang berjudul [SALAH] “Gubernur SUMUT instruksikan Seluruh MASJID buka pintu selapang lapangnya untuk orang ibadah”.
    Dengan demikian klaim “Gubernur Sumut Instruksikan Seluruh Masjid Buka Pintu Untuk Orang Ibadah” merupakan HOAX dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Klaim tersebut salah dan merupakan hoaks lama yang bersemi kembali. Faktanya Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara, tidak pernah mengeluarkan instruksi tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7211) [SALAH] “Varian baru Covid-19 tidak lain dari infeksi protein spike dari vaksin”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 09/07/2021

    Berita

    Beredar sebuah cuitan di media sosial Twitter yang mengklaim bahwa kemunculan varian virus corona baru disebabkan oleh vaksin Covid-19 termasuk varian Delta bukan mutasi dari virus tersebut.

    Cuitan tersebut juga mengajak masyarakat untuk tidak melakukan vaksinasi karena dianggap berbahaya dapat menularkan virus corona varian Delta dan penyakit lainnya kepada orang tidak divaksinasi di sekitarnya.

    Covid delta
    Varian baru delta
    Virus delta baru

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut SALAH. Faktanya, dilansir dari Kumparan.com vaksin Covid-19 tidak mengandung virus hidup sehingga menyebabkan munculnya varian baru, justru vaksin diberikan untuk membentuk antibodi atau kekebalan terhadap virus, termasuk terhadap varian Delta.

    Kemudian protein spike pada vaksin tidak dapat menyebabkan penyakit, menurut Dr Matthew Laurens (Spesialis penyakit menular dan peneliti vaksin di Fakultas Kedokteran Universitas Marylan, Amerika Serikat) tidak ada vaksin Covid-19 yang digunakan mengandung virus SARS-CoV-2 yang hidup sehingga dapat menulari orang lain.

    Informasi serupa sempat beredar di media sosial dalam bentuk video. Dilansir dari bisnis.com, pada 12/06/2021, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menampik informasi yang beredar terkait vaksinasi menyebabkan terciptanya varian baru Covid-19.

    Profesor Mikrobiologi dan Imunologi dari Universitas Lowa Stanley Perlman menerangkan varian baru Covid-19 disebabkan karena adanya mutasi dan tidak disebabkan oleh vaksinasi. Cara virus menduplikasi dirinya itu adalah dengan membajak sistem replikasi sel pada manusia, sehingga akan terpapar dengan genetik manusia dan hasilnya adalah virus yang termutasi akibat paparan tersebut, jadi mutasi justru pasti terjadi jika manusia masih belum kebal terhadap virus tersebut.

    Dengan demikian klaim vaksinasi Covid-19 menyebabkan munculnya varian Virus Corona baru merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Klaim tersebut SALAH. Faktanya, vaksin Covid-19 tidak mengandung virus hidup yang menyebabkan munculnya varian baru, justru vaksin diberikan untuk membentuk antibodi atau kekebalan terhadap virus, termasuk terhadap varian Delta.

    Rujukan