Beredar pesan berantai Whatsapp yang diklaim sebagai pernyataan dari Menteri Kesehatan (Menkes) dr Terawan Agus Putranto. Pernyataan tersebut terkait kesehatan.
Pernyataan Dr. Terawan
(GFD-2020-9432) [SALAH] Pernyataan Ekstrim Menteri Kesehatan Letjen TNI dr. Terawan Agus Putranto Sp. Rad
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 18/06/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa Menkes Terawan tidak pernah menuliskan pernyataan tersebut. Dilansir dari medcom.id, diketahui bahwa narasi tersebut pernah beredar pada tahun 26 April 2018 dengan judul “Ucapan menteri kesehatan China, Zhang Wen Kang dibawah ini patut menjadi renungan.” Sedangkan, dr Terawan mulai menjabat sebagai Menkes pada 23 Oktober 2019.
Bantahan serupa juga disampaikan oleh Praktisi Rumah Sakit, Anjari Umarjianto pada akun Twitternya (@anjarisme). Pada twit pada tanggal 6 Januari 2020, Anjar menyatakan bahwa pernyataan itu bukan pernyataan Menkes dr Terawan dan sudah pernah beredar tahun 2018.
Selain itu, matranews.id pada 9 Januari 2020 pernah menerbitkan artikel berjudul “Ucapan Menteri Kesehatan Zhang Wen Kang, Kontroversial.” Isi artikelnya memuat narasi yang sama dengan isi narasi sumber. Namun, pada artikel itu menyebutkan bahwa yang membuat pernyataan itu ialah Menteri Menteri Kesehatan China (1993-2003) Zhang Wen Kang.
Berdasarkan penjelasan itu, klaim bahwa Menkes dr Terawan membuat pernyataan ekstrim tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Imposter Content atau Konten Tiruan.
Bantahan serupa juga disampaikan oleh Praktisi Rumah Sakit, Anjari Umarjianto pada akun Twitternya (@anjarisme). Pada twit pada tanggal 6 Januari 2020, Anjar menyatakan bahwa pernyataan itu bukan pernyataan Menkes dr Terawan dan sudah pernah beredar tahun 2018.
Selain itu, matranews.id pada 9 Januari 2020 pernah menerbitkan artikel berjudul “Ucapan Menteri Kesehatan Zhang Wen Kang, Kontroversial.” Isi artikelnya memuat narasi yang sama dengan isi narasi sumber. Namun, pada artikel itu menyebutkan bahwa yang membuat pernyataan itu ialah Menteri Menteri Kesehatan China (1993-2003) Zhang Wen Kang.
Berdasarkan penjelasan itu, klaim bahwa Menkes dr Terawan membuat pernyataan ekstrim tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Imposter Content atau Konten Tiruan.
Kesimpulan
Menteri Kesehatan dr Terawan tidak pernah menulis pernyataan ekstrim seperti yang beredar di pesan berantai. Narasi pesan berantai itu sebelumnya pernah beredar atas nama mantan Menteri Kesehatan China Zhang Wen Kang.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1212152739117259/
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4160691/cek-fakta-hoaks-7-pernyataan-ekstrem-menkes-terawan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/569/fakta-atau-hoaks-benarkah-menkes-terawan-pernah-sebut-tujuh-pernyataan-ekstrem-soal-rumah-sakit-ini
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/MkMVagDK-viral-tujuh-pernyataan-ekstrem-menkes-soal-rumah-sakit-dan-dokter
- https://archive.fo/fJYLd
- https://id.wikipedia.org/wiki/Terawan_Agus_Putranto
(GFD-2022-9431) Keliru, Anak-anak Diekspor ke Thailand untuk Diambil Organnya
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 15/03/2022
Berita
Sebuah narasi dengan klaim tiga anak disuntik dengan zat bius di dalam truk pengangkut ayam untuk diekspor ke Thailand dan akan diambil organnya, beredar di Facebook 14 Maret 2022. Unggahan ini memuat foto sebuah truk dan tiga foto yang menunjukkan seorang anak diikat di dalam kardus.
Peristiwa itu diklaim terjadi di Bukit Kayu Hitam, saat polisi menahan sebuah truk pengangkut ayam. “Ternyata di atas truk tersebut ada 6 anak-anak, 3 dari mereka tidak bisa berbicara lagi. Mereka disuntik dgn zat bius dan akan diekspor ke Thailand, di mana mereka akan dibunuh untuk diambil organnya.”
Narasi berikutnya menyebut bahwa anak-anak itu akan dikemas dalam kotak dan diletakkan di tengah truk yang membawa ayam.
Tangkapan layar unggahan foto dengan klaim anak-anak diekspor ke Thailand untuk diambil organnya
Hasil Cek Fakta
Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa foto anak dalam kardus itu bukan untuk diekspor ke Thailand untuk diambil organnya. Anak dalam foto itu adalah korban pembunuhan di Kalideres, Jakarta pada 2015 silam.
Dengan menggunakan reverse image tools milik Yandex dan Tineye, Tempo mendapatkan bahwa foto anak dalam kardus tersebut muncul sejak 2015 hingga 2022 di berbagai media sosial sebagai misinformasi atau informasi yang keliru.
Pada 2015, foto ini bahkan beredar di Facebook Vietnam seperti diulas oleh situs media setempat, Xahoi. Media ini menulis bahwa anak di dalam kardus ini adalah korban perdagangan anak dari Malaysia yang akan dijual ke Thailand. Bocah tersebut dibius oleh sekelompok orang dan diikat dan dimasukkan ke dalam kotak kardus bersama truk pengantar.
Tempo mendapatkan petunjuk lewat media tersebut, bahwa kasus ini terjadi di Jakarta. Mayat bocah tersebut ditemukan pada Jumat (2 Oktober 2015) di Kalideres, Jakarta Barat, Indonesia. Identitas anak tersebut diidentifikasi sebagai Putri Nur Fauziah, anak ketiga dari pasangan Asep Saepuloh dan Ida Fitriyani. Putri diculik sepulang sekolah.
Saat ditemukan, bocah tersebut sudah meninggal sekitar 4 jam. Tubuh Putri benar-benar telanjang, dengan banyak luka dan memar di tubuh, alat kelamin dan anus menunjukkan tanda-tanda penganiayaan. Polisi juga menemukan di dalam kotak beberapa pakaian yang diyakini milik anak tersebut.
Tempo menelusuri arsip pemberitaan pada 2015 dan berita mengenai kasus ini banyak ditulis oleh media di Indonesia.
Situs Medcom.id menuliskan peristiwa mengenaskan itu pada 4 Oktober 2015 dengan judul Bocah Tewas dalam Kardus Dimakamkan, Ibu Sempat Pingsan. Berita ini menyebut bahwa korban bernama Putri Nur Fauziah, berusia 9 tahun. Ciri-ciri meninggalnya identik dengan foto yang tersebar.
Kisah pembunuhan sadis itu juga ditulis Tempo.co pada 6 Oktober 2015 berjudul Detik-detik Sebelum Bocah Itu Dibunuh dalam Kardus
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan unggahan dengan narasi tiga anak disuntik dengan zat bius di dalam truk pengangkut ayam untuk diekspor ke Thailand adalah keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo.php?fbid=697038118324220&set=a.110009427027095&type=3
- https://xahoi.com.vn/cau-chuyen-phan-no-phia-sau-buc-anh-em-be-bi-troi-va-nhet-vao-thung-cac-tong-217355.html
- https://www.medcom.id/nasional/hukum/GNGwwYzN-bocah-tewas-dalam-kardus-dimakamkan-ibu-sempat-pingsan
- https://metro.tempo.co/read/706835/detik-detik-sebelum-bocah-itu-dibunuh-dalam-kardus/full&view=ok
(GFD-2022-9430) [SALAH] Ukraina Menjual Tank Bekas Rusia di Situs Ebay
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 15/03/2022
Berita
(Narasi diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Warga Ukraina menjual tank bekas Rusia di eBay #apadameinavsar”
“Warga Ukraina menjual tank bekas Rusia di eBay #apadameinavsar”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi melalui akun Twitter @kelvin_op_ yang mengatakan bahwa warga Ukraina menjual tank bekas Rusia pada situs ebay. Narasi tersebut juga mencantumkan sebuah tangkapan layar yang menunjukkan bahwa terdapat tank bekas yang dijual di ebay seharga USD 400,000.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Faktanya tidak ada penjualan tank bekas di situs ebay. Selain itu, foto yang sama juga sudah pernah tersebar pada tahun 2010 lalu yang menunjukkan bahwa tank tersebut merupakan tank milik Rusia. Namun tidak ada informasi bahwa tank tersebut ditangkap dan dijual oleh Ukraina.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter @kelvin_op_ tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori satire atau parodi.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Faktanya tidak ada penjualan tank bekas di situs ebay. Selain itu, foto yang sama juga sudah pernah tersebar pada tahun 2010 lalu yang menunjukkan bahwa tank tersebut merupakan tank milik Rusia. Namun tidak ada informasi bahwa tank tersebut ditangkap dan dijual oleh Ukraina.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter @kelvin_op_ tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori satire atau parodi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila
Hal tersebut tidak benar. Faktanya tidak ada penjualan tank bekas Rusia di situs ebay dan foto tersebut pernah diunggah pada tahun 2010 lalu.
Hal tersebut tidak benar. Faktanya tidak ada penjualan tank bekas Rusia di situs ebay dan foto tersebut pernah diunggah pada tahun 2010 lalu.
Rujukan
(GFD-2022-9429) [SALAH] “Anak-anak disuntik dgn zat bius dan akan diekspor ke Thailand, mereka akan dibunuh untuk diambil organnya”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 14/03/2022
Berita
Akun Facebook Asri Maliki Mbs (fb.com/asrimaliki.mbs) pada 12 Maret 2022 mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:
“Ya Allah so di paket ini begini manusia kasian”
Di gambar itu terdapat kolase foto petugas tampak memeriksa sebuah truk dan foto seorang anak di dalam kardus juga terdapat narasi: “Kemarin sore telah ditemukan di bukit Kayu Hitam. Polisi telah menahan 1 truk pengangkut ayam. Ternyata di atas truk tsb ada 6 anak-anak, 3 dari mereka sdh tdk dpt berbicara lagi. Mereka disuntik dgn zat bius & akan diekspor ke Thailand, di mana mereka akan dibunuh untuk diambil organnya. Mereka masing-masing dikemas dlm kotak & diletakkan di tengah truk. Truk itu membawa ayam & kotak dgn anak-anak yg tersembunyi di dalamnya. Utk keselamatan anak2, JANGAN biarkan mereka pergi sendirian atau hrs tahu tujuan perginya serta cek keadaannya di tempat tujuan. Komunikasi dgn anak harus selalu on stand by. Di copy dari group kepolisian untuk diantisipasi & sampaikan kpd masyarakat !!! ngeerrill banget deh…”
“Ya Allah so di paket ini begini manusia kasian”
Di gambar itu terdapat kolase foto petugas tampak memeriksa sebuah truk dan foto seorang anak di dalam kardus juga terdapat narasi: “Kemarin sore telah ditemukan di bukit Kayu Hitam. Polisi telah menahan 1 truk pengangkut ayam. Ternyata di atas truk tsb ada 6 anak-anak, 3 dari mereka sdh tdk dpt berbicara lagi. Mereka disuntik dgn zat bius & akan diekspor ke Thailand, di mana mereka akan dibunuh untuk diambil organnya. Mereka masing-masing dikemas dlm kotak & diletakkan di tengah truk. Truk itu membawa ayam & kotak dgn anak-anak yg tersembunyi di dalamnya. Utk keselamatan anak2, JANGAN biarkan mereka pergi sendirian atau hrs tahu tujuan perginya serta cek keadaannya di tempat tujuan. Komunikasi dgn anak harus selalu on stand by. Di copy dari group kepolisian untuk diantisipasi & sampaikan kpd masyarakat !!! ngeerrill banget deh…”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya kolase foto petugas tampak memeriksa sebuah truk dan foto seorang anak di dalam kardus yang diklaim sebagai temuan enam anak-anak yang disuntik zat bius dan dikemas di dalam kotak yang akan diekspor ke Thailand untuk dibunuh dan diambil organnya merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya klaim itu merupakan hoaks lama beredar kembali. Jenazah anak di dalam kardus itu bukan korban penculikan yang akan diekspor ke Thailand. Anak itu merupakan korban pembunuhan dan kekerasan seksual pada Jumat 2 Oktober 2015 di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
Sebelumnya, klaim ini sendiri pernah diperiksa faktanya di artikel berjudul [SALAH] “Hoaks Penculikan Anak Kecil Usia 1-12 Tahun Mengatasnamakan Kapolri” yang terbit di turnbackhoax.id pada 17 Maret 2018. Dilansir dari artikel ini, kabar tersebut sebenarnya hanya salinan dari hoax lama yang pernah beredar. Yaitu kabar temuan enam anak di atas truk pengangkut ayam yang dihentikan di Bukit Kayu Hitam. Daerah tersebut merupakan perbatasan Malaysia dengan Thailand.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri pada saat itu, Kombespol Martinus Sitompul menegaskan bahwa informasi tersebut hoax.
Foto kardus yang identik dimuat di dalam artikel berita berjudul “Bocah Tewas dalam Kardus Dimakamkan, Ibu Sempat Pingsan” yang terbit di Medcom pada 4 Oktober 2015. Dikutip dari artikel ini, Putri Nur Fauziah, bocah yang ditemukan tewas dalam kardus telah diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Mayat Putri ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan dalam kardus di Kampung Belakang Jalan Sahabat RT06/05 Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat pada Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB.
Bocah kelas 2 SD itu didapati mengeluarkan darah pada bagian kemaluan dan mulut. Tangan dan kaki Putri, juga diikat lakban warna coklat tanpa mengenakan pakaian. Badan Putri juga dalam posisi ditekuk.
Berdasarkan berita ini, ditemukan berita terkait yang dimuat di Tempo pada 12 Oktober 2015 dengan judul “Ini Alasan Agus Membunuh Putri”. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengungkapkan sejumlah alasan Agus Darmawan, 39 tahun, tega membunuh Putri Nur Fauziah, bocah yang ditemukan tewas dalam kardus. Menurut Krishna, Agus membunuh Putri karena ia memang gemar menganiaya bocah atau sosok yang lemah dan tidak berani melawan.
Agus resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Putri, bocah yang ditemukan tewas di dalam kardus pada 2 Oktober 2015, di Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Polisi menetapkan Agus sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti, yakni jejak DNA yang tertinggal di kaus kaki Putri serta jejak darah milik Putri yang terdapat pada kasur Agus.
Faktanya klaim itu merupakan hoaks lama beredar kembali. Jenazah anak di dalam kardus itu bukan korban penculikan yang akan diekspor ke Thailand. Anak itu merupakan korban pembunuhan dan kekerasan seksual pada Jumat 2 Oktober 2015 di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
Sebelumnya, klaim ini sendiri pernah diperiksa faktanya di artikel berjudul [SALAH] “Hoaks Penculikan Anak Kecil Usia 1-12 Tahun Mengatasnamakan Kapolri” yang terbit di turnbackhoax.id pada 17 Maret 2018. Dilansir dari artikel ini, kabar tersebut sebenarnya hanya salinan dari hoax lama yang pernah beredar. Yaitu kabar temuan enam anak di atas truk pengangkut ayam yang dihentikan di Bukit Kayu Hitam. Daerah tersebut merupakan perbatasan Malaysia dengan Thailand.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri pada saat itu, Kombespol Martinus Sitompul menegaskan bahwa informasi tersebut hoax.
Foto kardus yang identik dimuat di dalam artikel berita berjudul “Bocah Tewas dalam Kardus Dimakamkan, Ibu Sempat Pingsan” yang terbit di Medcom pada 4 Oktober 2015. Dikutip dari artikel ini, Putri Nur Fauziah, bocah yang ditemukan tewas dalam kardus telah diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Mayat Putri ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan dalam kardus di Kampung Belakang Jalan Sahabat RT06/05 Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat pada Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB.
Bocah kelas 2 SD itu didapati mengeluarkan darah pada bagian kemaluan dan mulut. Tangan dan kaki Putri, juga diikat lakban warna coklat tanpa mengenakan pakaian. Badan Putri juga dalam posisi ditekuk.
Berdasarkan berita ini, ditemukan berita terkait yang dimuat di Tempo pada 12 Oktober 2015 dengan judul “Ini Alasan Agus Membunuh Putri”. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengungkapkan sejumlah alasan Agus Darmawan, 39 tahun, tega membunuh Putri Nur Fauziah, bocah yang ditemukan tewas dalam kardus. Menurut Krishna, Agus membunuh Putri karena ia memang gemar menganiaya bocah atau sosok yang lemah dan tidak berani melawan.
Agus resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Putri, bocah yang ditemukan tewas di dalam kardus pada 2 Oktober 2015, di Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Polisi menetapkan Agus sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti, yakni jejak DNA yang tertinggal di kaus kaki Putri serta jejak darah milik Putri yang terdapat pada kasur Agus.
Kesimpulan
Hoaks lama beredar kembali. Jenazah anak di dalam kardus itu bukan korban penculikan yang akan diekspor ke Thailand. Anak itu merupakan korban pembunuhan dan kekerasan seksual pada Jumat 2 Oktober 2015 di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
Rujukan
Halaman: 3837/5611