• (GFD-2021-7259) [SALAH] “baru perjalanan AS ke Indonesia sudah susut 1 juta”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/07/2021

    Berita

    Akun Facebook Direktorat BPN SumBar (fb.com/Thamrincleverland) pada 13 Juli 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar dua artikel dengan narasi sebagai berikut:

    “Dasyattt…. baru perjalanan AS ke Indonesia sudah susut 1 juta.Mirip-mirip anggaran daerah dari PUSAT ke DAERAH ke DESA lah ya….. Pelakunya kalau nggak tuyul gondrong ya bajing loncat.”

    Di gambar tersebut, terdapat artikel berjudul “AS Klaim Kirim 4 Juta Vaksin, Jokowi Mengaku Terima 3 Juta, Netizen: Lebih Percaya Omongan Pemerintah AS” yang terbit di situs Pikiran Rakyat 13 Juli 2021 dan artikel berjudul “AS Klaim Donasi 4 Juta Dosis Vaksin Moderna ke RI, Politisi PD: Menurut Pak Jokowi Hanya 3 Juta” yang terbit di situs Gelora pada 13 Juli 2021.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa vaksin yang dikirim dari Amerika Serikat hanya 3 juta karena susut 1 juta merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan susut. Pengiriman vaksin Covid-19 Moderna dari AS ke Indonesia memang terbagi dalam dua tahap. Pada tahap pertama, sebanyak 3.000.060 dosis vaksin Moderna tiba pada 11 Juli 2021. Dan tahap kedua pada tanggal 15 Juli 2021 sebesar 1.500.100 dosis. Dengan begitu jumlah vaksin Moderna yang sudah diterima pemerintah Indonesia sebanyak 4.500.160 dosis.

    Dilansir dari Tempo, Indonesia kembali menerima kedatangan bantuan vaksin Covid-19. Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi mengatakan sebanyak 1.500.100 dosis vaksin Moderna tiba di tanah air, pada Kamis sore, 15 Juli 2021.

    “Saat ini kita kembali menerima kedatangan vaksin jadi Moderna tahap dua sebesar 1.500.100 dosis,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers daring, Kamis, 15 Juli 2021.

    Retno mengatakan, kedatangan vaksin tersebut merupakan dukungan kerja sama Amerika Serikat melalui jalur multilateral COVAX Facility. Pada tahap pertama, sebanyak 3.000.060 dosis vaksin Moderna tiba pada Ahad lalu, 11 Juli 2021. Dengan kedatangan tahap kedua, jumlah vaksin Moderna yang sudah diterima pemerintah Indonesia sebanyak 4.500.160 dosis.

    Kesimpulan

    BUKAN susut. Pengiriman vaksin Covid-19 Moderna dari AS ke Indonesia memang terbagi dalam dua tahap. Pada tahap pertama, sebanyak 3.000.060 dosis vaksin Moderna tiba pada 11 Juli 2021. Dan tahap kedua pada tanggal 15 Juli 2021 sebesar 1.500.100 dosis. Dengan begitu jumlah vaksin Moderna yang sudah diterima pemerintah Indonesia sebanyak 4.500.160 dosis.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7258) [SALAH] Komedian Peppy Meninggal Dunia

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 17/07/2021

    Berita

    Sebuah kanal youtube bernama ADESNA TV mengunggah video berjudul “”Kabar Duka Komedian PEPPY Meninggal Dunia !!!” pada 14 juli 2021. Video tersebut berisi foto-foto Peppy yang tengah terbaring dengan selang oksigen di hidungnya.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, komedian Peppy memastikan kabar yang beredar dan menyebutkan jika dirinya meninggal dunia adalah kabar bohong atau hoax. Hal ini dikatakan Peppy kepada wartawan.

    “Waalaikumsallam. Hhmmm… aduhh. Aman Mas. Aman semua,” jawab Peppy saat dihubungi tabloidbintang.com pada Rabu (14/7) malam.

    Sebelumnya, Peppy memang diketahui positif COVID-19. Mengenai kabar Peppy terpapar COVID-19 itu pertama kali diberitakan oleh Aldi Taher dalam Instagram miliknya.

    Sementara itu, video yang diunggah oleh kanal youtube ADESNA TV memang memberitakan bahwa kabar kabar Peppy meninggal adalah bohong. Namun, thumbnail dan judul yang digunakan oleh kanal tersebut dapat berpotensi menyesatkan.

    Kesimpulan

    Informasi menyesatkan. Dilansir dari tabloidbintang.com pada Rabu (14/7) malam, komedian bernama asli Fevi Hermawan itu menyatakan dirinya masih hidup. Dikabarkan Peppy memang terpapar covid-19 beberapa waktu lalu, namun setelah dikonfirmasi, informasi meninggalnya tersebut telah dibantah oleh yang bersangkutan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7257) [SALAH] “Jenazah Hidup Lagi”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/07/2021

    Berita

    Beredar di media sosial Facebook sebuah video yang menayangkan beberapa pria tengah mengangkat tandu yang ditiduri seorang pria. Pria diatas tandu tersebut diklaim merupakan mayat orang yang sudah meninggal/jenazah. Video tersebut diunggah oleh akun @chery Rani pada 13 Mei 2021.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan fakta bahwa video tersebut merupakan sebuah kampanye kesadaran publik, berkaitan dengan pembatasan sosial untuk memutus rantai covid 19. Adapun video ini diunggah pertama kali pada bulan Maret 2020, satu tahun sebelum terjadinya serangan Israel di bulan Mei kemarin.

    Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait jenazah yang hidup kembali saat mendengar sirene Israel tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).

    Informasi tersebut tidak benar, video merupakan bentuk Kampanye Kesadaran Publik.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7256) [SALAH] Air Keran Dapat Positif Covid-19 Setelah Ditest Menggunakan Device Rapid Test Antigen

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/07/2021

    Berita

    Beredar sebuah video yang menunjukkan bahwa air keran dapat positif Covid-19 setelah ditest menggunakan alat Device Rapid Test Antigen yang diproduksi oleh perusahaan Abbott. Sampel air keran secara langsung dialiri ke Device Rapid Test Antigen, kemudian menunjukkan dua garis dari alat tersebut yang berarti hasil positif Covid-19.

    Swab antigen tidak akurat

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran informasi tersebut salah. Dilansir dari AFP, klaim yang menunjukkan air keran positif tersebut salah karena penggunaan alat Device Rapid Test Antigen tersebut tidak digunakan dengan benar. Menurut juru bicara Abbott alat tersebut hanya bisa digunakan dengan sampel yang diambil dengan usap yang dimasukkan melalui hidung tidak untuk sampel air atau cairan lainnya.

    Kemudian Epidemiolog Universitas Griffith, Dicky Budiman, melalui Kompas.com menjelaskan bahwa SARS-CoV-2 tidak ditularkan melalui air tapi melalui udara sehingga air biasa tidak akan terdeteksi. “Ketika yang dites adalah air keran, PH-nya akan terganggu dan merusak antibodi yang ada di film-nya itu. Akhirnya hasilnya menjadi invalid, bisa jadi positif,” katanya. ,

    Ia menegaskan ketika yang diuji bukan merupakan sampel yang semestinya, seperti air maka bisa menyebabkan alat tes tersebut rusak sehingga hasil yang dikeluarkan tidak valid.

    Dengan demikian klaim “Air Keran Dapat Positif Covid-19 Setelah Ditest Menggunakan Device Rapid Test Antigen” merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul S (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Klaim tersebut salah. Faktanya alat uji Antigen Covid-19 bukan digunakan untuk air atau cairan lainnya yang bukan dari saluran pernapasan.

    Rujukan