• (GFD-2021-7265) [SALAH] Kurir Tetap Bekerja Meski Terpapar Covid-19

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 19/07/2021

    Berita

    Kabar tentang kurir tetap bekerja meski terpapar virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada 19 Juli 2021.

    Berikut narasinya:

    Saya mau sharing,

    Paket saya yg mau biasa dipickup oleh AntarAja delay 2 minggu br siang tadi dipickup sama kurirnya

    Trus saya tanya ke dia, kok sampai pending 2 minggu? Kata dia kantor pusat AntarAja yg di surabaya lagi kena wabah covid-19, 20 karyawannya positif. Dan yg masih kuat tetep masuk kerja walapun kondisi positif 🤦‍♂️🤦‍♂️

    Trus sore brsan ini saya ada kirim paket ke Tiki yang di Royal Residence, ternyata ownernya jg bilang kondisi sama semua utk semua angkutan pada delay, kantor pusat TIKI, JNE, J&T Surabaya semua terserang wabah, hampir sebagin besar karyawan mereka positif covid-19. Dan jawaban mereka simple “harus tetap jalan, harus tetap kerja kalo ga kerja cari makan dari mana kita2? “

    Jadi semua karyawan yg positif tetapi badan masih kuat utk aktivitas mereka tetap masuk kerja & ngantor 🤦‍♂️🤦‍♂️🤦‍♂️

    Dari hal ini saya ambil kesimpulan dgn keadaan mereka yg spt ini, mohon kesadaran kita utk lebih extra hati2 lagi kalo terima barang dr kurir manapun, sterilkan terlebih dulu. *HINDARI KONTAK LANGSUNG* dengan kurirnya . Apalagi varian covid terbaru menular melalui udara, jgn pernah lepas masker selama tatap muka dengan mereka dan jaga jarak aman 🙏

    Stay safe semua ya 🙏🙏

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar kurir tetap bekerja meski terpapar virus corona Covid-19. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "kurir tetap bekerja positif covid-19" di kolom pencarian Google Search.

    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Kurir tetap bekerja meski positif COVID-19? Cek faktanya!" yang dimuat situs antaranews.com pada 18 Juli 2021 lalu.

    Jakarta (ANTARA/JACX) - Di media sosial, terutama di aplikasi berbagi pesan WhatsApp, beredar informasi tentang sejumlah kurir perusahaan logistik/jasa layanan pengantaran barang yang terkena COVID-19 tapi tetap harus bekerja.

    Kurir-kurir yang sakit itu membuat layanan menjadi terganggu, bahkan membuat keterlambatan hingga dua minggu.

    Berikut potongan pesan berantai tersebut:

    "Saya mau sharing,Paket saya yg mau biasa dipickup oleh AntarAja delay 2 minggu br siang tadi dipickup sama kurirnya

    Trus saya tanya ke dia, kok sampai pending 2 minggu? Kata dia kantor pusat AntarAja yg di surabaya lagi kena wabah covid, 20 karyawannya positif. Dan yg masih kuat tetep masuk kerja walapun kondisi positif

    Trus sore brsan ini saya ada kirim paket ke Tiki yang di Royal Residence, ternyata ownernya jg bilang kondisi sama semua utk semua angkutan pada delay, kantor pusat TIKI, JNE, J&T Surabaya semua terserang wabah, hampir sebagin besar karyawan mereka positif covid-19. Dan jawaban mereka simple “harus tetap jalan, harus tetap kerja kalo ga kerja cari makan dari mana kita2?

    Jadi semua karyawan yg positif tetapi badan masih kuat utk aktivitas mereka tetap masuk kerja & ngantor"

    Namun, apakah benar terdapat kurir jasa logistik yang tetap harus bekerja walaupun terinfeksi COVID-19?

    Penjelasan:

    VP Sales & Marketing Anteraja Andri Hidayat membantah pesan yang beredar tersebut dan menegaskan perusahaannya selalu mementingkan keselamatan kurir, serta menjalankan protokol kesehatan yang berlaku dengan ketat dan disiplin.

    "Untuk penanganan COVID-19, kami selalu siap dengan SOP yang berlaku di Anteraja, yaitu dengan tracing, semua orang yang melakukan kontak dengan yang terpapar, kemudian melakukan tes," kata Andri Hidayat dalam keterangan tertulis kepada Antara, Minggu (18/7).

    Jika terbukti positif, kurir harus menjalani isolasi mandiri dan tidak boleh bekerja guna mencegah penularan lebih lanjut. Seluruh kurir yang sedang menjalani isolasi mandiri bahkan diberikan tunjangan agar mereka dapat tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Andri menegaskan, seluruh kurir Anteraja sudah memenuhi semua protokol kesehatan yang berlaku demi menjaga agar tidak tertular COVID-19.

    Pernyataan senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo), Mohamad Feriadi. Kepada Antara, dia menjelaskan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin menjadi hal yang terus dikomunikasikan asosiasi kepada seluruh anggota.

    Protokol kesehatan itu tidak hanya bagi kurir, tapi secara keseluruhan seperti kantor, alat transportasi dan lainnya. Selain itu, Feriadi yang juga menjabat Presiden Direktur JNE itu mengemukakan, pihaknya juga terus mendorong vaksinasi bagi seluruh karyawan.

    "Kami juga menjalankan vaksinasi massal. Bukan hanya untuk karyawan, kami juga mengajak masyarakat untuk ikut dalam vaksinasi itu," kata Feriadi.

    Kesimpulan

    Kabar tentang kurir tetap bekerja meski terpapar virus corona Covid-19 ternyata tidak benar. Faktanya, kurir yang terpapar Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri dan tidak boleh bekerja.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7264) [SALAH] Foto Ajakan untuk Stop Upload Berita Covid-19 oleh Pemerintah Kabupaten Gresik

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 18/07/2021

    Berita

    “#stayathome

    MASYARAKAT GRESIK
    KOMPAK UNTUK TIDAK UPLOAD BERITA TENTANG COVID
    Agar Masyarakat hidup tenang

    STOP membuat kepanikan
    Tetap patuhi PROKES”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar poster yang ditujukan untuk masyarakat Gresik berisikan ajakan untuk kompak tidak mengunggah berita tentang Covid-19 dengan tujuan tidak membuat kepanikan, poster tersebut juga tercantum logo Pemerintahan Kabupaten Gresik.

    Berdasarkan artikel dari klikjatim.com, Reza Pahlevi sebagai Kabag Humas Pemkab Gresik menyatakan bahwa poster tersebut adalah tidak benar. Ia juga menjelaskan bahwa Pemkab Gresik juga tidak pernah meriliskan poster tersebut.

    Melihat dari penjelasan tersebut poster ajakan untuk tidak mengunggah berita Covid-19 oleh Pemkab Gresik adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi Palsu. Pemerintah Kabupaten Gresik tidak merilis poster tersebut dan sudah diklarifikasi melalui akun resmi Twitter Pemprov Jawa Timur.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7263) [SALAH] Tabung Selam Dapat Digunakan sebagai Pengganti Tabung Oksigen Medis

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 18/07/2021

    Berita

    “Kok saya merasa kurang sreg ya dgn penyekatan berlebihan melibatkan rantis TNI.!! Lebih baik kalo TNI disiagakan bersama BNPB (satgas covid) utk mendirikan posko siaga tabung oksigen di wilayah Jakarta (halim perdana kusuma) dan Juanda Surabaya sebagai posko siaga tabung oksigen. Itu unsur2 pasukan khusus TNI AL kan memiliki banyak tabung oksigen penyelaman bisa disiagakan utk membantu kedaruratan rumah sakit yg kekurangan pasokan tabunh oksigen!! Bisa diminta bantuan juga kepada persatuan olah raga selam indonesia utk siaga tabung oksigen juga..kenapa tukan ikan di sentra koi tdk kehabisan pasokan oksigen? Sedangkan rumah sakit sampe sehari 63 org meninggal akibar kekurangan tabung oksigen? # konyol…”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook dengan nama pengguna Hendrik Andi Zatniko (https://www.facebook.com/hendrik.zatniko) mengunggah sebuah narasi terkait dengan kebutuhan tabung oksigen medis bagi penderita Covid-19. Dalam narasi tersebut, disebutkan bahwa tabung selam dapat dijadikan pengganti tabung oksigen medis, dan meminta pihak TNI AL dan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia untuk menggunakan cadangan tabung selam yang dimiliki untuk membantu kekurangan pasokan tabung oksigen medis di beberapa rumah sakit.

    Berdasarkan hasil penelusuran, oksigen yang terkandung di dalam tabung selam memiliki kadar yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan oksigen yang terkandung dalam tabung oksigen medis. Melansir dari situs who.int, Kepala Layanan Klinis WHO, Janet Diaz menjelaskan bahwa jenis oksigen yang terkandung dalam tabung oksigen medis merupakan oksigen murni dengan kadar oksigen sebesar 95-100%. Kadar oksigen tersebut dibutuhkan untuk membantu mengembalikan kadar oksigen para pasien Covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan kembali ke kadar yang normal.

    Lebih lanjut, melansir dari Kumparan, oksigen yang terkandung dalam tabung selam bukan merupakan oksigen murni, melainkan campuran dari nitrogen dengan kadar 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lainnya. Oleh karena itu, tabung selam tidak dapat digunakan sebagai pengganti tabung oksigen medis karena tidak memiliki kadar oksigen yang cukup untuk mengembalikan kadar oksigen pasien Covid-19 ke kadar yang normal.

    Melansir dari prohealth.id, perwakilan Divers Alert Network Indonesia, Bayu Wardono menjelaskan bahwa keran atau valve tabung selam memiliki perbedaan ukuran dan bentuk dari keran yang terdapat pada tabung oksigen medis. Selain itu, biasanya terdapat residu yang menempel di dalam tabung, seperti minyak dan oli. Residu ini berpotensi menimbulkan resiko kebakaran jika mengalami kontak dengan oksigen murni, atau dikenal dengan istilah ‘fire hazard’.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna Hendrik Andi Zatniko (https://www.facebook.com/hendrik.zatniko) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Faktanya, oksigen yang terkandung di dalam tabung selam memiliki kadar yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan oksigen yang terkandung dalam tabung oksigen medis. Selain itu, keran dan bahan tabung selam memiliki perbedaan dengan tabung oksigen medis, sehingga tabung selam tidak dapat digunakan sebagai pengganti tabung oksigen medis.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7262) [SALAH] Video “VIRAL TERBARU HARI INI ~ KENA AZAB AKHIRNYA UAS BERPULANG SAAT INI?”

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 18/07/2021

    Berita

    “VIRAL TERBARU HARI INI ~ KENA AZAB AKHIRNYA UAS BERPULANG SAAT INI?”

    NARASI DALAM GAMBAR:

    “SELMAT JALAN SOMAD
    KETUA PA212 IKUT BERDUKA DENGAN KEPERGIAN SOMAD”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah kanal YouTube dengan nama pengguna “PILAR ISTANA” mengunggah sebuah video yang berjudul “VIRAL TERBARU HARI INI ~ KENA AZAB AKHIRNYA UAS BERPULANG SAAT INI?” pada 12 Juli 2021 lalu. Video tersebut telah ditonton sebanyak 495.050 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut tidak berisi berita bahwa Ustadz Abdul Somad meninggal dunia, melainkan menceritakan pengalamannya ketika terpapar virus Corona beberapa waktu yang lalu. Lebih lanjut, setelah video tersebut diunggah, UAS masih rutin mengunggah beberapa foto dan video di akun Instagram resminya, ustadzabdulsomad_official.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh kanal YouTube “PILAR ISTANA” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Faktanya, video tersebut tidak berisi berita bahwa Ustadz Abdul Somad meninggal dunia, melainkan menceritakan pengalamannya ketika terpapar virus Corona. UAS sendiri masih rutin mengunggah beberapa foto dan video di akun Instagram resminya.

    Rujukan