• (GFD-2021-7269) [SALAH] Banyaknya Varian Covid-19 Muncul Setelah Vaksinasi Dilakukan

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 19/07/2021

    Berita

    So let me get this straight.

    COVID-19 barely mutated for a whole year but once the ‘vaccines’ were rolled out, suddenly a whole greek alphabet of new variants appeared…

    BUT the unvaccinated people are to blame.

    (terjemahan)

    Jadi coba saya pahami

    COVID-19 hampir tidak bermutasi selama setahun, tapi setelah vaksinasi dilakukan tiba-tiba seluruh alfabet Yunani pada varian baru muncul…

    TAPI yang disalahkan malah orang yang tidak divaksin.

    Vaksinasi menyebabkan infeksi Covid

    Varian mu
    Covid19 mu

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Twitter oleh akun @Votehinnigan yang mengomentari postingan berita dari akun CNN (@CNN) pada 03 Juli 2021. Dilansir dari berita CNN tersebut, para ahli berpendapat bahwa orang yang tidak divaksin adalah faktor penyebab yang signifikan munculnya varian baru Covid-19. Selain itu, orang yang tidak divaksin akan lebih rentan terinfeksi Covid-19 dan juga berkontribusi dalam penularan ke manusia lain.

    Akun @Votehinnigan membantah narasi tersebut dengan memberikan klaim yakni Covid-19 bermutasi dengan berbagai varian alfabet Yunani yang baru muncul setelah vaksinasi digalakkan. Postingan @Votehinnigan bermaksud untuk memberitahukan bahwa yang menyebabkan varian Covid-19 adalah vaksin itu sendiri.

    Meski begitu, klaim yang disampaikan @Votehinnigan berisi informasi menyesatkan. Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, varian Covid-19 bahkan sudah muncul jauh sebelum vaksinasi pertama kali dilakukan pada manusia.

    Bersumber dari CMAJ (Canadian Medical Association Journal), varian Covid-19 sudah bermutasi sebelum vaksinasi pertama dilakukan pada manusia di bulan Desember 2020. Varian Beta (B.1.351) ditemukan pertama kali di Afrika Selatan pada Mei 2020, Varian Alpha (B.1.1.7) ditemukan pertama kali di Inggris pada September 2020, kemudian varian Delta (B.1.617.2) yang 60% lebih mudah menular dibandingkan varian Alpha, ditemukan pertama kali di India pada Oktober 2020, dan varian Gamma (P.1) pertama kali ditemukan di Brazil pada November 2020.

    Dilansir dari BBC News, Inggris sebagai negara yang pertama kali memberikan vaksin kepada warganya. Tepat pada 08 Desember 2020, wanita lansia asal Inggris, Margaret Keenan menerima dosis vaksin Pfizer pertamanya.

    Jurnal kesehatan The BMJ mengabarkan, Russia mulai memberikan vaksin Sputnik V gratis kepada seluruh warganya pada 02 Desember 2020. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pemberian vaksin secara masif baru dilakukan pada Desember 2020, sedangkan berbagai varian Covid-19 sudah muncul sebelum bulan Desember 2020.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @Votehinnigan adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Informasi salah. Varian Covid-19 yakni Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sudah muncul beberapa bulan sebelum vaksinasi pertama kali dilakukan pada bulan Desember 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7268) [SALAH] Labu Kuning Kukus Dapat Sembuhkan Covid-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 19/07/2021

    Berita

    “Mohon maaf saya mau sharing berbagi pengalaman disini walau disini ada yg lebih tahu soal kesehatan,tapi ini pengalaman yg di alami kakak sy sekeluarga yg semuanya positip. Tp yg paling parah kakak sy kandung.

    Mas Bagus kakak sy nomor 2 dr Keluarga Witoyo selama 18 hari telah dirumah sakit sampai ndak kuat dan kritis tapi atas seijin Allah disertai dengan doa akhirnya kakak sy sembuh dan bener2 sembuh dg sering dikirimkan obat oleh istrinya yaitu labu kuning yg kita kukus buat cemilan. Alhamdulillah menggigil dan sesak nafasnya hilang dan paru2 yg putih blentong2 bersih ,jantung,mata,otak semuanya sehat dan lolos medical , sehingga kakak sy saat ini bisa kerja kembali di Malaysia. Alhamdulilah. Aamiin

    Istri Kakak Saya awalnya juga merasakan bersih2 bentar capek ngos 2an keringat dingin setelah kena covid, tapi setelah konsumsi labu kuning kemaren ikut antri vaksin dan jalan jauh tidak capek dan sehat.💪

    Begitu juga Kemaren ada tetangga kakak begitu positip makan labu kuning hangat , alhamdulillah 3 hari sehat, langsung diswab hari ke 4 sudah negatif juga. makanya dari itu saya baru berani sharing info tersebut disini…”
    Manfaat labu kuning
    labu kuning untuk covid
    labu kuning buat penderita covid-19 apakah fakta?

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah informasi melalui media sosial Whatsapp grup yang mengatakan bahwa memakan labu kuning kukus dapat menyembuhkan orang dari penyakit akibat Covid-19. Informasi ini juga menyertakan kisah dari orang lain yang sembuh dari Covid-19, 3-4 hari setelah mengonsumsi labu kuning kukus ini.

    Namun setelah dilakukan penelusuran, informasi ini ternyata keliru. Khasiat labu untuk dapat menyembuhkan penyakit Covid-19 belum dapat dibuktikan kebenarannya.

    Guru Besar Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt menyatakan bahwa belum ada hasil penelitian terhadap labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19.

    “Belum ada hasil penelitiannya,” kata Zullies, melansir dari artikel Liputan6.com, 09 Juli 2021.

    Zullies menyatakan, labu kuning memang mengandung antioksidan dan vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan. Namun, manfaat tersebut tidak dikhususkan untuk mengobati penderita Covid-19.

    Menurut penelitian labu kuning memang memiliki manfaat untuk kesehatan. Sejumlah manfaat yang bisa didapatkan seperti, menurunkan berat badan, melancarkan pencernaan, menekan risiko terkena kanker, menjaga kesehatan mata, memelihara kesehatan jantung, menjaga kesehatan dan fungsi otak, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas tidur, dan menjaga kesehatan kulit.

    Zullies juga menambahkan bahwa orang yang diketahui menjadi negatif Covid-19 pada hari ke 3 atau ke 4 setelah mengonsumsi labu kuning, hal tersebut bisa jadi adalah suatu kebetulan. Belum ada hasil penelitian pasti tentang hal ini.

    Jadi dapat disimpulkan, informasi yang menyatakan bahwa mengonsumsi labu kuning hangat/kukus dapat menyembuhkan Covid-19 adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya hal tersebut belum terbukti secara klinis. Manfaat labu kuning memang sudah diakui di dunia kesehatan, namun manfaat secara spesifik sebagai obat Covid-19 belum dapat dibuktikan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7267) [SALAH] Chemtrails Penyebar Virus Penyakit Muncul di Langit Pantura

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 19/07/2021

    Berita

    “DIDUGA… Penampakan Chemtrails (chemical trail atau bahan kimia berbahaya) di sepanjang jalan Pantura tadi pagi tidak lama setelah pesawat terbang rendah. Chemtrail adalah zat senyawa kimia asam yang sengaja dilepaskan di udara, efeknya orang mudah flu, batuk, demam, persendian lemas, dan linu. Dengan demikian orang-orang akan berbondong-bondong ke RS, dites…positif, dikasih obat RS, end…”

    sebar racun chemrail dari pesawat terbang
    racun chemrail
    chemrail
    Cheimtrail
    pesawat sebar chemtrail
    chemtriiils
    Hoax chemtrail
    Chemtrail disebar diudara

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video garis putih di langit Pantura beredar luas di media sosial. Bukan tanpa alasan, garis putih yang ada di dalam video ini menjadi viral karena diduga merupakan chemtrail (chemical trail) yang sengaja disemprotkan untuk membuat orang-orang menjadi sakit-sakitan, flu, demam, pegal linu, sampai positif virus. Dijelaskan bahwa garis tersebut muncul selang beberapa saat setelah sebuah pesawat lewat. Lalu apakah chemtrail itu benar-benar ada?

    Chemical trail atau dikenal dengan sebutan chemtrail adalah sebuah teori konspirasi berupa garis putih di langit yang mirip dengan jejak asap pesawat (contrail), yang diduga sengaja dikeluarkan untuk menguasai cuaca, sampai usaha untuk memusnahkan populasi manusia di dunia. Teori ini mulai muncul dan beredar pada tahun 1990-an, sejak publikasi majalah Angkatan Udara Amerika tentang modifikasi cuaca.

    Teori konspirasi chemtrails ini kemudian semakin berkembang karena memiliki kesamaan dengan modifikasi albedo (geoengineering) , yang telah diteliti oleh para ahli untuk menambahkan bahan ke atmosfer bumi agar mencerminkan lebih banyak sinar matahari kembali ke angkasa. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk mengurangi perubahan iklim akibat akumulasi gas rumah kaca di dunia.
    Banyak yang kemudian berpikir bahwa penelitian modifikasi albedo ini kemudian menjadi gagasan untuk membuat chemtrails atau chemical trail.

    Seiring besarnya asumsi orang-orang tentang chemtrails ini, sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah apapun yang telah menjelaskan terkait kebenaran chemtrail ini. Para ahli kemudian hanya memberikan respon berupa penjelasan dan pembuktian ilmiah terkait peristiwa-peristiwa yang diduga chemtrails.

    Pada tahun 2000, Federal Aviation Administration, otoritas penerbangan nasional AS, bekerja sama dengan Environmental Protection Agency (EPA), National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), membuat laporan rinci yang ditujukan untuk menghilangkan rumor chemtrails.

    Pada tahun 2015, EPA mengeluarkan kembali terkait laporan tersebut yang berbunyi,

    “Jika kelembaban tinggi (lebih besar dari yang dibutuhkan untuk kondensasi es terjadi), jejak asap (contrail) akan terjadi terus-menerus. Partikel es baru terbentuk dan akan terus muncul dalam ukuran tertentu, dengan mengambil air dari atmosfer sekitarnya. Selanjutnya proses ini akan menghasilkan garis berbentuk garis contrail hingga meluas untuk jarak luas di belakang pesawat terbang. Contrails persisten dapat bertahan selama berjam-jam saat muncul, dan melebar dari 200 meter hingga 400 meter. Contrails menyebar karena turbulensi udara yang diciptakan oleh pergerakan pesawat, perbedaan kecepatan angin sepanjang jalur penerbangan, dan kemungkinan melalui efek pemanasan matahari.”

    Ada lagi bantahan dari David E. Thomas, Committee for Skeptical Inquiry. David membantah klaim konspirasi dari Jim Marss, mantan wartawan harian Forth Worth Star-Telegram, yang menyebutkan bahwa terdapat 6.8 part per million (ppm) barium dari kabut asap yang dihasilkan sebuah pesawat pada tahun 2007. Dimana angka itu telah melewati ambang batas aman yang diperkenankan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat (EPA).

    Dalam bantahannya, David menyatakan bahwa reporter televisi dan Jim salah membaca angka hasil uji laboratorium. Kenyataannya, David menulis di Sketical Inquirer, kadar barium pada kabut asap itu masih jauh di bawah ambang batas dari EPA.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teori tentang chemtrails masih belum dapat dikonfirmasi. Penampakan kabut pesawat yang ‘diduga’ chemtrails pun telah terlihat beberapa kali di Indonesia. Penampakan ini pun sering dikaitkan dengan peristiwa wabah kesehatan yang terjadi kala itu, seperti wabah flu burung. Namun lagi-lagi, teori ini belum bisa dibuktikan. Maka, narasi dan video yang menyatakan garis asap putih yang ada di langit Pantura adalah chemtrails yang dibuat untuk membuat orang-orang sakit hingga positif virua Covid-19 adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Klaim tersebut keliru. Sampai saat ini belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa chemtrails itu benar-benar ada dan maksud dari chemtrails tersebut. Hal ini masih merupakan teori konspirasi yang berkembang sejak tahun 90an.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7266) [SALAH] Menteri Agama Izinkan Sholat Idul Adha Berjemaah di Wilayah PPKM Darurat

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 19/07/2021

    Berita

    Beredar di media sosial posting-an terkait Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengizinkan sholat Idul Adha 1442 H berjamaan di wilayah PPKM Darurat. Posting-an itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

    Salah satu akun yang mem-posting-nya bernama Wahyu Diono. Dia mengunggahnya di Facebook pada 14 Juli 2021.

    Dalam posting-annya terdapat cuplikan layar berita dari okezone.com berjudul:

    "Breaking News

    Pemerintah Resmi IZINKAN Sholat Idul Adha 1442 H Berjama'ah di Wilayah PPKM Darurat (Jangan Takut Covid-19!)"

    Selain itu ia menambahkan narasi: "PPKM darurat hanya mempersulit keadaan bukan merupakan penyelesaian masalah malah memperburuk keadaaan dari idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya serta pertahanan dan keamanan menjadi ancaman tantangan hambatan dan gangguan di negara Republik ini. Ini adalah keputusan yg tepat untuk berdoa berjamaah agar pandemi covid 19 Terima kasih pemerintah melalui menteri agama"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "PPKM Darurat, Menag Tegaskan Tidak Ada Salat Iduladha di Masjid dan Lapangan" yang tayang di Liputan6.com pada 16 Juli 2021. Berikut isi artikelnya:

    "Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menekankan bahwa saat ini tidak diperbolehkan menggelar salat Iduladha di masjid dan lapangan. Hal ini mengingat pemerintah masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di sejumlah wilayah.

    "Bahwa salat Iduladha hanya bisa dilakukan di rumah. Tidak ada salat Iduladha di masjid atau di lapangan dalam masa PPKM Darurat ini," kata Yaqut dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi, Jumat (16/7/2021).

    Menurut dia, hal ini telah diatur dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Iduladha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban 1442 H di Wilayah PPKM Darurat.

    "Rumah-rumah ibadah untuk sementara waktu tidak dilakukan. Ada jemaah, misalnya, tidak diperbolehkan di masa PPKM darurat," katanya.

    Kemudian, pemerintah juga melarang masyarakat melakukan takbiran keliling di malam sebelum Hari Raya Iduladha. Baik takbiran yang berupa arak-arakan atau takbiran yang berupa berkerumun di dalam masjid.

    Larangan ini juga berlaku untuk arak-arakan, baik di kendaraan atau jalan kaki. Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan takbiran di dalam rumah saja.

    "Kemenag juga mengatur dan mempersilakan seluruh masyarakat muslim untuk tetap melaksanakan takbiran, tapi di rumah saja. Karena itu tidak mengurangi sama sekali dari makna takbiran," ujarnya.

    Sementara itu, penyembelihan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan atau tempat terbuka yang luas. Proses penyembelihan hewan kurban hanya boleh disaksikan oleh panitia dan mereka yang berkurban.

    "Soal pembagian tidak boleh lagi ada kerumunan seperti tahun-tahun sebelum ada pandemi, dengan bagi kupon dan masyarakat datang. Tapi kita mengatur supaya hewan kurban diantar langsung kepada yang berhak," tutur Yaqut.

    Dia meminta umat Islam memahami aturan yang dibuat pemerintah karena lonjakan kasus Covid-19 saat ini. Yaqut menyampaikan bahwa apa yang dilakukan pemerintah semata-mata untuk melindungi jiwa masyarakat.

    "Jadi sama sekali tidak ada pemerintah melarang orang beribadat, tidak ada. Justru pemerintah mengajurkan semua umat, khususnya umat muslim yang sebentar lagi rayakan Iduladha, untuk semakin rajin dalam beribadah, semakin sering mendoakan negeri ini, mendoakan dunia, mendoakan umat manusia supaya terlepas dari pandemi Covid," tutur Yaqut."

    Terkait postingan yang viral, pihak Okezone.com sudah memberikan bantahannya dalam artikel "Postingan IG Official soal Sholat Idul Adha Diedit Orang Tak Bertanggung Jawab, Begini Penjelasan Okezone.com" yang tayang 14 Juli 2021. Berikut isinya:

    "JAKARTA - Meresahkan. Kali ini oknum tidak bertanggung jawab membuat provokasi dengan menyebarkan gambar hasil editan dari Instagram Okezone.com.

    Gambar palsu hasil editan itu menampilkan tulisan yang tidak benar, yaitu: "Breaking News, Pemerintah Resmi IZINKAN Sholat Idul Adha 1442 H Berjama'ah Di Wilayah PPKM Darurat (Jangan Takut Covid-19!)"Gambar yang berisi informasi yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan itu merupakan hasil rekayasa dari gambar asli yang dipublikasikan Okezone.com di Instagram pada awal Juni lalu.

    Aslinya, gambar yang dipublikasikan Okezone.com bertuliskan: "Breaking News, Terkendala Covid-19, Haji 2021 Resmi Dibatalkan".

    "Hasil postingan Instagram Okezone ada yang sengaja mengedit dengan informasi yang salah," kata Pemimpin Redaksi Okezone.com M Budi Santosa, Rabu (14/7/2021).

    Gambar tersebut berisi foto Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang tengah tampil dengan mengenakan jas dan dilengkapi peci."

    Kementerian Agama di akun Instagram resminya, @kemenag_ri juga mengunggah bantahan terkait postingan yang viral. Bantahan itu diposting pada 15 Juli 2021.

    "Salam #SahabatReligi,

    Kalau dapat kiriman gambar serupa ini, teliti ya. Lihat mana yang asli dan mana yang palsu.

    Jangan lupa kasih tahu informasi ini kepada kakak, aa, teteh, adek, mama, bapak, om, tante, aki, nini, datuk, eyang, yayang (eh, punya gak?)

    Tetap jaga diri dan jaga hati. Semoga selalu sehat lahir batin ya #SahabatReligi.

    Terakhir, jangan lupa selalu selipkan doa di malam ini untuk Indonesia ya. Terima kasih #SahabatReligi"

    Kesimpulan

    Postingan yang menyebut Menteri Agama mengizinkan sholat Idul Adha 1442 H di wilayah PPKM Darurat adalah hoaks.

    Rujukan