• (GFD-2021-7217) [SALAH] Mantan Bupati Gresik Meninggal Dunia

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 10/07/2021

    Berita

    Innalillaahi wa Innaailaihi Rojiun.
    Turut berduka cita atas meninggalnya :
    Bpk. Sambari
    (Mantan Bupati gresik)

    Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu
    Semoga almarhum diampuni semua dosa2nya, diterima amal ibadahnya dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Alloh SWT serta bagi keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran, keikhlasan & ketabahan.
    Aamiin.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar melalui pesan berantai Whatsapp informasi yang menyebut bahwa mantan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto meninggal dunia.

    Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa informasi meninggalnya Sambari Halim Radianto adalah palsu alias hoaks. Melansir dari jatim.tribunnews.com, Kabag Humas Pemkab Gresik Reza Pahlevi, mengatakan, kabar meninggalnya Bapak Sambari Halim Radianto itu hoax. Sampai saat ini beliau masih sehat.

    “Itu kabar hoax. Sampai saat ini beliau masih sehat,” kata Reza kepada TribunJatim.com, pada (04/07/21).

    Reza juga mengimbau kepada masyarakat supaya tidak mudah termakan oleh informasi pemberitaan hoaks.

    Berdasar pada seluruh referensi, informasi seputar meninggalnya mantan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto adalah hoaks dengan kategori fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah an nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).

    Infomasi tersebut hoaks. Faktanya, Kabag Humas Pemkab Gresik Reza Pahlevi, mengatakan, kabar meninggalnya Bapak Sambari Halim Radianto itu hoax.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7216) [SALAH] Akun Twitter Bank OCBC NISP

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 10/07/2021

    Berita

    Beredar balasan yang sama kepada beberapa akun Twitter oleh @bank_ocbc yang diklaim adalah akun resmi dari Bank OCBC NISP dan mencantumkan link untuk memulai percakapan di Whatsapp.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar balasan yang sama kepada beberapa akun Twitter oleh @bank_ocbc yang diklaim adalah akun resmi dari Bank OCBC NISP dan mencantumkan link untuk memulai percakapan di Whatsapp.

    Akun Twitter resmi Bank OCBC NISP (@bankocbcnisp) telah mengklarifikasi tentang keberadaan akun palsu tersebut dan mengimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Bank OCBC NISP serta memastikan akun resmi Bank OCBC NISP adalah yang memiliki centang biru sebagai tanda akun yang terverfikasi.

    “Akun twitter resmi Bank OCBC NISP adalah
    @bankocbcnisp dan @tanyaocbcnisp, perhatikan baik-baik penulisannya. Kamu juga bisa memastikan dulu dengan melihat profil dari akun Bank OCBC NISP yang merespon tweet atau DM kamu.” tulis akun Twitter resmi Bank OCBC NISP (@bankocbcnisp).

    Melihat dari penjelasan tersebut, akun Twitter Bank OCBC NISP (@bank_ocbc) adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten Tiruan/Imposter Content. Segala bentuk informasi yang terdapat di dalamnya tidak dapat dipertanggungjawabkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah an nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).

    Akun palsu, akun resmi Bank OCBC NISP adalah @bankocbcnisp dan @tanyaocbcnisp memiliki logo centang biru sebagai akun terverifikasi.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7215) [SALAH] Gambar “Peti Jenazah Gubernur DKI”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 10/07/2021

    Berita

    Beredar video berjudul “BERITA VIRAL ~ VIRAL..!! BIKIN WARGA NGAMUK NGAMUK HINGGA ANIES BERAKHIR BEGINI ~ BERITA TERBARU” yang diunggah di kanal Youtube TEROPONG ISTANA pada 8 Juli 2021.

    Di gambar thumbnail video tersebut, terdapat foto proses pemakaman dan seseorang tengah membawa foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto di sampingnya petugas berpakaian lengkap APD menggotong peti jenazah dari ambulans. Terdapat juga narasi “Semoga Husnul Hotimah…”, “Peti Jenazah Gubernur DKI”, “Warga Ngamuk Hingga Anies Jadi Begini.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya gambar yang diklaim sebagai peti jenazah Gubernur DKI merupakan konten yang dimanipulasi.

    Faktanya, kedua foto yang ada di gambar thumbnail video itu adalah dua peristiwa yang berbeda. Foto pertama adalah prosesi pemakaman almarhum musisi Glenn Fredly yang fotonya diganti dengan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto kedua adalah foto tukang pikul jenazah di TPU Cikadut, Bandung.

    Foto yang pertama, salah satunya dimuat di artikel berjudul “Suasana Haru Iringi Pemakaman Glenn Fredly” yang terbit di situs Medcom.id pada 9 April 2020. Sementara foto kedua dimuat di artikel berjudul “Pengupahan Tak Jelas, Tukang Pikul Jenazah di TPU Cikadut Mogok Lagi” yang terbit di situs Detik.com pada 21 April 2021.

    Selain itu, dilansir dari Medcom, dalam video berdurasi 10 menit 3 detik itu, sama sekali tidak ada informasi atau narasi Anies Baswedan meninggal.

    Kesimpulan

    Kedua foto yang ada di gambar thumbnail video itu adalah dua peristiwa yang berbeda. Foto pertama adalah prosesi pemakaman almarhum musisi Glenn Fredly yang fotonya diganti dengan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto kedua adalah foto tukang pikul jenazah di TPU Cikadut, Bandung.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7214) [SALAH] Akun Telegram PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

    Sumber: Telegram.com
    Tanggal publish: 10/07/2021

    Berita

    Beredar akun Telegram PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dengan nama pengguna ‘SRTG_trading investama saham online’. Akun tersebut menawarkan investasi saham kepada para anggotanya.

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari Kompas, Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan menyatakan bahwa akun tersebut bukan milik Saratoga. Devin menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah membuat dan menggunakan aplikasi Telegram untuk menawarkan investasi. Segala informasi dari perusahaan akan selalu disebarluaskan melalui situs resmi Saratoga, www.saratoga-investama.com.

    Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Bukan akun milik Saratoga. Direktur Investasi Saratoga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah membuat dan menggunakan aplikasi Telegram untuk menawarkan investasi.

    Rujukan