• (GFD-2021-7363) [SALAH] Video Sebut Bocoran Jadwal Varian Covid-19 Diluncurkan

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 04/08/2021

    Berita

    Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan video terkait jadwal varian covid-19 akan diluncurkan ke masyarakat dari WHO. Postingan video itu ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.

    Dalam video berdurasi 20 detik itu terdapat nama varian covid-19 di sisi kiri dan nama bulan diluncurkan di sisi kanan. Selain itu terdapat juga cuplikan potongan pidato dari Presiden Joko Widodo.

    Dalam cuplikan video itu Presiden Jokowi menyampaikan "Tiga hari yang lalu WHO menyampaikan akan muncul lagi varian baru dan ini bisa menyebabkan pandemi bisa lebih panjang dari yang kita perkirakan"

    Video itu juga disertai narasi "Bocoran: Jadwal varian diluncurkan/ dipublikasikan"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan memasukkan kata kunci "covid-19 variant list john hopkins" di mesin pencarian Google. Hasilnya ada artikel dari India Today berjudul "Fact Check: Sham list of Covid-19 variants' 'release dates' viral on internet" yang tayang 29 Juli 2021.

    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa menurut data dari WHO varian Delta bukan baru ditemukan pada Juni 2021. Begitu juga varian lain seperti Epsilon, Zeta, Eta, Lota, Kappa, dan Lambda.

    Untuk varian Delta sendiri WHO sudah mendapatkan sampelnya sejak Oktober tahun lalu. Sementara Epsilon pada Maret 2020, Zeta pada April 2020, Eta pada Desember 2020, Lota pada November 2020, Kappa pada Oktober 2020, dan Lambda juga pada Desember 2020.

    Sementara untuk varian Theta, sampel awal terdokumentasi pada Januari 2021 di Filipina.

    Pada bulan Mei 2021, WHO telah mengubah nama varian yang tadinya berasal dari nama negara menggunakan nama dari alfabet Yunani. Hal ini digunakan untuk lebih mudah mengingat dan tidak ada stigma tertentu pada suatu negara.

    Hal inilah yang diduga mengapa jadwal varian hoaks itu dibuat dan seolah-olah baru ditemukan pada Juni 2021.

    Kesimpulan

    Video yang mengklaim ada jadwal varian covid-19 yang akan diluncurkan WHO adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7362) [SALAH] Air Rebusan Nanas Bisa Membunuh Sel Kanker

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 04/08/2021

    Berita

    Klaim tentang air rebusan nanas dapat membunuh sel kanker beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan akun Facebook Ahmad Bukhori pada 1 Agustus 2021.

    Akun Facebook Ahmad Bukhori mengunggah narasi berisi tata cara mengonsumsi air rebusan nanas yang diklaim bisa membunuh sel kanker.

    "ASSALAMUALAIKUM WAROH MATULLOHI WABAROKATUH

    TIPS AGAR BADAN SELALU SEHAT DI MUSIM WABAH SAAT INI DARI BUAH NANAS

    Lantaran air Nanas Panas bisa menyelamatkan Anda seumur hidup. Nanas Panas >< dapat membunuh sel kanker!

    CARANYA

    ✓Potong 2-3 serpihan nanas tipis dalam secangkir, tambahkan air panas, itu akan menjadi "air alkali", minum setiap hari, itu baik untuk siapa saja.

    ✓Air Nanas Panas melepaskan zat anti kanker, yang merupakan kemajuan terbaru dalam pengobatan kanker yang efektif di bidang medis.

    ✓Sari buah nanas panas memiliki efek untuk membunuh kista dan tumor.

    ✓Air Nanas Panas dapat membunuh semua kuman dan racun dari dalam tubuh akibat dari alergi

    ✓Jenis pengobatan dengan ekstrak nanas hanya menghancurkan sel-sel ganas, itu tidak mempengaruhi sel-sel sehat.

    ✓Selain itu, asam amino dan polifenol nanas dalam jus nanas dapat mengatur tekanan darah tinggi, efektif mencegah penyumbatan pembuluh darah dalam, menyesuaikan sirkulasi darah dan mengurangi pembekuan darah.

    Setelah membaca, beri tahu yang lain, keluarga & teman.

    Jaga Kesehatanmu Sebelum Sakitmu Datang...!Semoga Bermanfaat," tulis akun Facebook Ahmad Bukhori.

    Konten yang disebarkan akun Facebook Ahmad Bukhori telah 11 kali dibagikan dan mendapat 3 komentar warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim air rebusan nanas bisa membunuh sel kanker. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "air nanas membunuh sel kanker" di kolom pencarian Google Search.

    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Cek Fakta Kesehatan: Air Nanas Panas untuk Obat Kanker, Hoaks" yang dimuat situs Liputan6.com pada 16 Desember 2019 lalu.

    Liputan6.com, Jakarta - Pekan lalu beredar pesan melalui WhatsApp Group (WAG) yang mengaitkan konsumsi air nanas panas dengan pengobatan kanker. Tak hanya itu, beberapa nama tenaga medis pun ikut dicantumkan di dalamnya seperti Profesor Khairul Huseinn dan DR. dr. Rahyussalim, SpOT.

    Berikut isi pesan tersebut:

    Air Nanas panas

    tolong sebarkan !! tolong sebarkan !!

    Profesor Khairul Huseinn dari Rumah Sakit Umum Angkatan Darat Jakarta menekankan bahwa jika setiap orang yang menerima buletin ini dapat meneruskan sepuluh salinan kepada orang lain', pasti setidaknya satu kehidupan akan diselamatkan ...

    Saya telah melakukan bagian saya, semoga Anda juga dapat membantu bagian Anda. terima kasih!

    Air nanas panas bisa menyelamatkan Anda seumur hidup

    Lihatlah lagi, lalu beri tahu yang lain,

    Sebarkan cinta keluar!

    Nanas panas ~ dapat membunuh sel kanker!

    Potong 2 hingga 3 serpihan nanas tipis dalam secangkir, tambahkan air panas, itu akan menjadi "air alkali", minum setiap hari, itu baik untuk siapa saja.

    Air nanas panas melepaskan zat anti kanker, yang merupakan kemajuan terbaru dalam pengobatan kanker yang efektif di bidang medis.

    Sari buah nanas panas memiliki efek untuk membunuh kista dan tumor. Terbukti untuk memperbaiki semua jenis kanker.

    Air nanas panas dapat membunuh semua kuman dan racun dari dalam tubuh akibat dari alergi

    Jenis pengobatan dengan ekstrak nanas hanya menghancurkan sel-sel ganas, itu tidak mempengaruhi sel-sel sehat.

    Selain itu, asam amino dan polifenol nanas dalam jus nanas dapat mengatur tekanan darah tinggi, efektif mencegah penyumbatan pembuluh darah dalam, menyesuaikan sirkulasi darah dan mengurangi pembekuan darah.

    Setelah membaca, beri tahu yang lain, keluarga, teman, sebarkan cinta! Jaga kesehatan Anda sendiri.

    (DR. dr. Rahyussalim, SpOT) FK UI

    Tim Health Liputan6.com melakukan penelusuran fakta terhadap pesan tersebut. Kami mencoba menghubungi salah satu nama yang tercantum dalam pesan.

    Melalui sambungan telepon, DR. dr. Rahyussalim, SpOT mengonfirmasi bahwa ia tak pernah membuat pesan tersebut. Bahkan ia mendapat kiriman pesan serupa dari rekannya.

    "Nama saya dicantumkan oleh orang lain," ujar dr Rahyussalim, pada Senin (16/12/2019).

    "Entah itu ada orang iseng atau apa," tambahnya.

    Jika dicermati, memang ada kejanggalan dalam pesan tersebut. Dr dr Rahyussalim adalah seorang dokter spesialis orthopedi konsultan tulang belakang. Sementara, isi pesan yang disebarkan lewat WAG itu bukan membahas mengenai kesehatan tulang.

    Selanjutnya, kami pun mengonfirmasi khasiat air nanas panas untuk mengobati kanker pada ahlinya. Health-Liputan6.com bertanya pada Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP.

    Dengan sigap, pria yang karib disapa Prof Aru menyanggah isi pesan tersebut. Menurutnya, pesan yang disebarkan itu bohong belaka. Bahkan ia pun menyebut, pesan serupa yang mencantumkan tanaman berbeda seperti misalnya jengkol, petai, atau pun mentimun yang disebut-sebut bisa mengobati kanker mudah ditemukan di media sosial.

    "Sama sekali enggak betul. Dan, kadang-kadang walaupun (mencantumkan sumber) dari luar negeri, itu beberapa zat itu diteteskan ke sel kanker di laboratorium, sel kankernya mati. Lalu, mereka bilang bisa untuk ngobatin, padahal sama sekali enggak," jelas Prof Aru.

    Terkadang, oknum penyebar pesan hoaks kesehatan itu menemukan kesamaan kandungan zat tertentu dalam obat dan buah lantas secara gegabah mengatakan buah terebut bisa menjadi obat.

    "Kadang-kadang kandungan yang dicantumkan itu, ada kandungan X dalam obat kanker lalu dalam buah-buahan juga ditemukan kandungan sejuta X, mereka bilang sudah bisa," lanjut Prof Aru.

    Meski begitu, Prof Aru tidak berkeberatan kalau orang yang sedang berobat kanker mengonsumsi buah-buahan. "Nah itu, komplimenter, menunjang agar badannya lebih sehat dan pasti ada manfaatnya."

    Kesimpulan

    Klaim tentang air rebusan nanas dapat membunuh sel kanker ternyata tidak benar. Faktanya, tidak ada penelitian medis yang mendukung klaim tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7361) [SALAH] Jadwal Vaksinasi Massal di Royal Plaza Surabaya Tanggal 2-6 Agustus 2021

    Sumber: Flayer
    Tanggal publish: 04/08/2021

    Berita

    “VAKSINASI MASSAL SURABAYA
    Lokasi ROYAL PLAZA SURABAYA lt 5 area parkir mobil
    Tgl 2-6 Agustus 2021
    Jam 08.00 s/d selesai

    Syarat peserta vaksin membawa fotocopy KTP Surabaya
    Berusia 18 tahun keatas
    Terbuka untuk umum KTP lain SURABAYA sertakan surat domisili rt/rw

    Info hub
    rahmaton [no telepon]
    dian [no telepon]
    vaksinasi surabaya

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu sempat beredar sebuah poster yang berisi informasi terkait dengan jadwal vaksinasi yang dilakukan mulai tanggal 2 sampai 6 Agustus 2021 di Royal Plaza Surabaya. Vaksinasi tersebut dilakukan mulai pukul 08.00 hingga selesai. Dalam pelaksanaan vaksin tersebut, peserta vaksin yang berdomisili di Surabaya diwajibkan membawa foto kopi KTP Surabaya, dan untuk peserta yang berdomisili di luar Surabaya diwajibkan membawa KTP dan surat domisili rt/rw. Lalu untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi 2 nomor telepon yang tertera dalam poster tersebut.

    Namun melansir dari akun Instagram resmi Royal Plaza Surabaya, yaitu @royalplazasurabaya. Pihak Royal Plaza Surabaya menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoax dan mengimbau agar masyarakat berhati-hati dengan berita hoax seperti itu.

    Melansir dari surabaya.go.id, agenda vaksinasi massal terakhir yang diagendakan oleh Pemerintah Kota Surabaya ialah tanggal 31 Juli 2021. Dan sampai dengan saat ini Pemerintah Kota Surabaya belum mengagendakan vaksinasi massal di tanggal yang tertera pada poster.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait jadwal vaksinasi massal yang dilakukan di Royal Plaza Surabaya pada tanggal 2 hingga 6 Agustus 2021 adalah informasi salah atau masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta. Informasi tersebut salah. Faktanya pihak Royal Plaza mengonfirmasi melalui akun Instagram resminya bahwa informasi tersebut adalah hoax.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7360) [SALAH] SMS Bantuan BPJS Kesehatan Sebesar Rp78 Juta

    Sumber: SMS
    Tanggal publish: 04/08/2021

    Berita

    “Yth, Pelanggan

    BPJS Kesehatan

    Slmat Kepada Anda

    RESMI Menerima Bantuan

    Cek Rp.78 Jta

    Kode Bpjs 27JS99

    Silahkan Login

    Kode Bpjs Anda:

    Bit[dot]ly/bantuankesehatan78”

    Yth, Peserta BPJS
    Anda Menerima DANA BANTUAN Kesehatan & Modal Usaha
    Dari Pusat BPJS Kesehatan
    Code PIN: 45ff88
    U/Info Klik:
    bit.ly/WebsiteResmiDanaBantuanBPJS

    Hasil Cek Fakta

    Beredar SMS yang berisikan bantuan dari BPJS Kesehatan berupa cek sebesar Rp78 Juta dengan disertai tautan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa perihal SMS itu sudah pernah diklarifikasi pihak BPJS Kesehatan. Merujuk pada akun Instagram @bpjskesehatan_ri, Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M. Sc, Ph.D., AAK menyatakan bahwa SMS dan chat Whatsapp dana bantuan BPJS merupakan hoaks. Adapun, ia menegaskan, BPJS Kesehatan RI tidak pernah memberikan dana apapun seperti yang beredar dalam pesan SMS maupun chat Whatsapp.

    Selain itu, informasi terkait BPJS Kesehatan dapat diakses melalu media sosial resmi BPJS Kesehatan meliputi Facebook, Twitter, Youtube, Tiktok, Instagram, Mobile JKN serta Care Center 1500 400. Ali Ghufron juga mengimbau untuk berhati hati terhadap berbagai modus penipuan.

    Oleh sebab itu, konten SMS tersebut masuk ke dalam kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    SMS bukan berasal dari pihak BPJS Kesehatan. Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M. Sc, Ph.D., AAK menyatakan bahwa SMS dan chat Whatsapp dana bantuan BPJS merupakan hoaks.

    Rujukan