• (GFD-2021-7366) [SALAH] Rocky Gerung Meninggal Dunia

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 05/08/2021

    Berita

    Channel Youtube bernama teropong istana membagikan sebuah video berdurasi 8 menit 2 detik mengenai kondisi Rocky Gerung yang menurut narasi pada thumbnail video diindikasikan telah meninggal dunia.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah video tersebut diputar, informasi yang disampaikan ialah terkait pendapat Rocky Gerung mengenai Indonesia yang masuk ke dalam daftar 20 negara dengan pengamanan siber terburuk di dunia serta terkait dengan Indonesia yang menyatakan diri untuk menolak resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait dengan kebijakan Responsibility to Protect (R2P) pada saat dilaksanakannya sidang umum PBB tanggal 17 Maret 2021 lalu.

    Dalam video berdurasi 8 menit 2 detik tersebutpun tidak memberikan satu informasi apapun terkait dengan kondisi Rocky Gerung yang diindikasikan telah meninggal dunia sebagaimana narasi yang tertera dalam thumbnail video. Namun informasi yang disampaikan sepanjang durasi video hanyalah mengenai pendapat Rocky Gerung terkait Indonesia yang masuk ke dalam daftar 20 negara dengan pengamanan siber terburuk di dunia dan terkait dengan sikap Indonesia yang menolak resolusi PBB terkait dengan R2P.

    Melansir dari seputartangsel.pikiran-rakyat.com, informasi terkait meninggalnya Rocky Gerung ialah informasi yang salah. Bahkan melansir dari channel Youtube pribadinya, yaitu rockygerungofficial, pada tanggal 4 Agustus 2021, ia masih melakukan siaran langsung dengan jurnalis senior bernama Harsubeno Arif dengan judul “26 Juli 2021 Hari Prank Nasional” mulai pukul 11.30 siang.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait meninggalnya Rocky Gerung ialah informasi yang salah atau masuk ke dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya video berdurasi 8 menit 2 detik tersebut memuat informasi berbeda dengan narasi yang tertera pada thumbnail video.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7365) [SALAH] Link Pengecekan Penerima Bansos dengan NIK E-KTP

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/08/2021

    Berita

    Beredar informasi dari akun Facebook Dicka Belexs berupa sebuah narasi untuk melakukan pengecekan untuk menerima bantuan sebesar 600 ribu dengan cara memasukkan NIK E-KTP pada sebuah tautan. Postingan ini disukai sebanyak 7 kali, dikomentari 3 kali, dan disebarkan kembali 22 kali.

    Nik ktp
    Bansos KTP
    Bansos NIK KTP

    Hasil Cek Fakta

    Tautan yang diberikan setelah diperiksa tidak merujuk ke website resmi untuk pengecekan penerima bansos yaitu cekbansos.kemensos.go.id melainkan menuju sebuah website tidak resmi dan meminta untuk memasukkan nama dan NIK E-KTP sedangkan pada website resmi tidak memerlukan NIK E-KTP. Berdasarkan artikel dari Kompas.com, pemerintah melalui Kementrian Sosial memberikan beberapa bantuan bagi masyarakat yang terdampak perpanjangan PPKM level dari 26 Juli hingga 2 Agustus 2021. Ada 3 bantuan yang disalurkan oleh pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yaitu Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau kartu sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kemensos bermitra dengan Perum Bulog untuk menyalurkan beras 10 kg untuk KPM yang mendapatkan BST, BPNT, dan PKH.

    Besaran bantuan yang diberikan untuk BST adalah 600 ribu per KPM melalui PT Pos Indonesia, penerima BPNT mendapatkan bantuan 200 ribu per bulan melalui Himbara dan penerima PKH dibagi menjadi 3 komponen, bagi keluarga dengan ibu hamil dan anak usia dini akan mendapat 3 juta, keluarga yang memiliki anak SD mendapatkan bantuan 900 ribu, 1,5 juta untuk anak SMP, dan 2 juta untuk anak yang sudah SMA. Keluarga yang memiliki anggota keluarga penyandang disablitas atau lansia akan mendapatkan bantuan 2,4 juta.

    Melihat dari penjelasan tersebut, link untuk pengecekan penerima bansos dengan NIK E-KTP adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Link yang dicantumkan adalah bentuk scam atau penipuan untuk mendapatkan informasi pribadi dan merupakan website tidak resmi untuk pengecekan bansos. Pengecekan untuk penerima bansos dapat dilakukan di http://cekbansos.kemensos.go.id yang setelah diperiksa tidak ada meminta untuk memasukkan NIK E-KTP.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7364) [SALAH] Dukun Meninggal karena Covid-19 Setelah Menghirup Napas Pasien Covid-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/08/2021

    Berita

    Beredar informasi dari akun Facebook Singapore Incidents berupa cuplikan video 2 orang yang secara bergantian menghirup napas pasien Covid-19 yang diklaim salah seorang dari video tersebut adalah seorang dukun dan meninggal karena Covid-19 setelah melakukan aksi itu. Postingan ini disukai sebanyak 529 kali, dikomentari 102 kali, ditonton 23 ribu kali, dan disebarkan kembali 261 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan artikel dari detik.com, orang yang melakukan aksi menghirup napas pasien Covid-19 adalah Masudin dan KH Samian, Masudin diketahui adalah seorang terapis pendengaran dan meninggal pada 13 Juli 2021 karena sakit lambung yang sudah lama dialaminya sejak 2018. Widjaya selaku Kepala Desa Banyuarang menjelaskan bahwa Masudin meninggal bukan karena terinfeksi Covid-19 karena hasil tracing pada 14 Juli 2021 menyatakan bahwa istri dan anak-anak Masudin negatif Covid-19.

    KH Samian yang merupakan pengajar di madrasah dan Pesantren Bahrul Ulum, Tombakberas, Jombang diketahui dalam keadaan sehat setelah melakukan aksi tersebut. Ia menjelaskan bahwa aksi menghirup napas tersebut bukan untuk berniat sombong ataupun mencari sensasi. Pasien Covid-19 pada video tersebut yang merupakan menantu teman Masudin berhasil sembuh dari Covid-19 sedangkan kedua mertuanya meninggal dunia.

    Melihat dari penjelasan tersebut, video dukun meninggal karena Covid-19 setelah menghirup napas pasien Covid-19 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah. Orang yang menghirup napas pasien Covid-19 diketahui adalah seorang terapis tunarungu yang meninggal pada 13 Juli 2021 karena sakit lambung bukan karena terinfeksi Covid-19 dan dimakamkan tanpa protokol Covid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7363) [SALAH] Video Sebut Bocoran Jadwal Varian Covid-19 Diluncurkan

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 04/08/2021

    Berita

    Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan video terkait jadwal varian covid-19 akan diluncurkan ke masyarakat dari WHO. Postingan video itu ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.

    Dalam video berdurasi 20 detik itu terdapat nama varian covid-19 di sisi kiri dan nama bulan diluncurkan di sisi kanan. Selain itu terdapat juga cuplikan potongan pidato dari Presiden Joko Widodo.

    Dalam cuplikan video itu Presiden Jokowi menyampaikan "Tiga hari yang lalu WHO menyampaikan akan muncul lagi varian baru dan ini bisa menyebabkan pandemi bisa lebih panjang dari yang kita perkirakan"

    Video itu juga disertai narasi "Bocoran: Jadwal varian diluncurkan/ dipublikasikan"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan memasukkan kata kunci "covid-19 variant list john hopkins" di mesin pencarian Google. Hasilnya ada artikel dari India Today berjudul "Fact Check: Sham list of Covid-19 variants' 'release dates' viral on internet" yang tayang 29 Juli 2021.

    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa menurut data dari WHO varian Delta bukan baru ditemukan pada Juni 2021. Begitu juga varian lain seperti Epsilon, Zeta, Eta, Lota, Kappa, dan Lambda.

    Untuk varian Delta sendiri WHO sudah mendapatkan sampelnya sejak Oktober tahun lalu. Sementara Epsilon pada Maret 2020, Zeta pada April 2020, Eta pada Desember 2020, Lota pada November 2020, Kappa pada Oktober 2020, dan Lambda juga pada Desember 2020.

    Sementara untuk varian Theta, sampel awal terdokumentasi pada Januari 2021 di Filipina.

    Pada bulan Mei 2021, WHO telah mengubah nama varian yang tadinya berasal dari nama negara menggunakan nama dari alfabet Yunani. Hal ini digunakan untuk lebih mudah mengingat dan tidak ada stigma tertentu pada suatu negara.

    Hal inilah yang diduga mengapa jadwal varian hoaks itu dibuat dan seolah-olah baru ditemukan pada Juni 2021.

    Kesimpulan

    Video yang mengklaim ada jadwal varian covid-19 yang akan diluncurkan WHO adalah hoaks.

    Rujukan