• (GFD-2021-7253) [SALAH] Anda “Berhak terima hadiah cashback voucher pulsa gratis dari TELEGRAM senilai 300.000”

    Sumber: Telegram.com
    Tanggal publish: 17/07/2021

    Berita

    Tengah marak beredar sebuah pesan yang berisi informasi bahwa pihak Telegram memberikan hadiah berupa voucher pulsa senilai Rp300 ribu kepada pengguna nomer WhatsApp yang dituju sebagai bentuk apresiasi dari pihak Telegram.
    NARASI: “ASSALAMUALAIKUM.

    ( HALO KAK )

    dengan saya Soni hermawan langsung dari kantor TELEGRAM di jakarta,,🤝SELAMAT🤝Nomor ponsel kakak yang terdaftar di TELEGRAM nya mendapatkan apresiasi/Penghargaan langsung dari kantor TELEGRAM kita.

    Berhak terima hadiah cashback voucher pulsa gratis dari TELEGRAM senilai 300.000dalam rangka meningkatkan lagi pengguna aplikasi telegram kita

    Yang sudah mencapai 500 juta pengguna.

    Kita tanyakan dulu sama kakak ini pulsanya mau mintak dikirimkan di nomor yang terdaftar di telegram atau di nomor yang berbedah🙏🙏”

    Hadiah Telegram
    hadiah dari telegram

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa pesan tersebut merupakan salah satu modus penipuan pencurian data atau biasa dikenal dengan pishing. Yang mana, sistem kerja penipuan tersebut adalah pelaku meminta korban untuk mengirimkan 5 digit angka yang masuk melalui SMS ataupun telegram dengan mengiming-imingi korban akan mendapatkan voucher pulsa sebesar Rp300 ribu tersebut secara otomatis.

    Pada Telegram, kode Angka tersebut merupakan kode OTP atau one time password, jika kode tersebut diberikan kepada pelaku maka pelaku dengan mudah mengambil alih akun Telegram dan semua akun yang menggunakan nomor handphone korbannya tersebut. Sedangkan jika kode tersebut dikirimkan melalui sms kemudian isi sms yang berupa kode angka 5 digit tersebut dikirimkan kepada pelaku maka dengan mudah pelaku menyedot pulsa korbannya.

    Dengan demikian informasi yang beredar di Whatsapp tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).

    Informasi tersebut benar dan merupakan salah satu modus penipuan data atau Phising Selengkapnya pada penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7252) [SALAH] “CINA MINTA PULAU KALIMANTAN DISERAHKAN SEBAGAI JAMINAN HUTANG.”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/07/2021

    Berita

    NARASI: “CINA MINTA PULAU KALIMANTAN DISERAHKAN SEBAGAI JAMINAN HUTANG.
    MARTABAT BANGSA BENAR BENAR DILECEHKAN.
    ALANGKAH BAIKNYA REZIM DAN KRONI KRONINYA SAJA YG DISERAHKAN KE CINA SEBAGAI JAMINAN HUTANG. TERSERANG ORANG ORANG GROMBOLAN ITU MAU DIAPAKAN OLEH CINA. KAN MEREKA YG BIKIN INDONESIA BANGKRUT. MEREKA YG MENIKMATI UANG HUTANG DARI CINA. MEREKA DONG YG HARUS BERTANGGUNG JAWAB. JANGAN RAKYAT DAN BANGSA INI YANG DISURUH TANGGUNGJAWAB. BIAR FAIR DONG.
    BETUL GK…
    http://id.opr.news/6b355126210714id_id?link=1″

    China meminta kalimantan untuk bayar utang
    china mengambil alih pulau kalimantan
    Hutang luar negri indonesia
    Hutang indonesia

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan artikel periksa fakta dengan menambahkan narasi yang SALAH sehingga menimbulkan kesimpulan KELIRU. Selain itu, membagikan video sesi pidato Xi Jinping ketika bertemu dengan DPR pada tahun 2013 yang disunting dengan menambahkan teks terjemahan yang TIDAK sesuai dengan arti yang sebenarnya.

    Artikel hasil periksa fakta yang dibagikan melalui tautan, Opera News: “Namun setelah ditelusuri oleh Seputartangsel.com, klaim yang mengatakan bahwa China akan datang ke Indonesia untuk meminta Pulau Kalimantan sebagai jaminan utang adalah tidak benar. Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid terkait hal tersebut. Selain itu, di dalam video berdurasi 11 menit 47 detik tersebut tidak mengandung informasi yang membenarkan klaim yang beredar.

    Salah satu sumber video, CGTN pada 3 Oktober 2013: “Chinese President Xi Jinping has addressed Indonesia’s parliament – It is the first speech from a foreign leader to the assembly.”

    Buletin Parlementaria DPR-RI: “Minggu Pertama Oktober, kegiatan Dewan ditandai dengan kedatangan Presiden Republik Rakyat Tiongkok beserta rombongan ke DPR RI dengan agenda Courtesy Call kepada Ketua DPR RI dan forum publik Presiden RRT dihadapan Anggota DPR dan Tokok-tokoh penting. Selain itu, terdapat agenda Rapat Paripurna DPR RI tanggal 1 Oktober 2013, Laporan Ketua Komisi III dan Hasil Rapat Tim Pengawas Century 2 Oktober.

    Kontan.co.id: “JAKARTA. Setelah menerima Perdana Menteri Tony Abbott yang dijadwalkan hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RTT) Y.M. Xi Jinping pada 2-3 Oktober 2013 mendatang. Presiden Xi Jinping akan didampingi Ibu Negara Peng Liyuan beserta sejumlah delegasi ke Indonesia.

    Kesimpulan

    Selain memelintir artikel, video yang dibagikan TIDAK berkaitan dengan klaim. FAKTANYA, artikel yang dipelintir adalah hasil periksa fakta yang menyatakan bahwa isi video TIDAK sesuai dengan thumbnail. Selain itu, video yang dibagikan adalah sesi pidato Xi Jinping ketika bertemu dengan DPR pada tahun 2013, disunting dengan menambahkan teks terjemahan yang TIDAK sesuai dengan arti yang sebenarnya.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7251) [SALAH] “SAH SECARA KONSTITUSI MENGUNDURKAN DIRI. PRESIDEN BERPAMITAN KEPADA MENTERI. SUASANA ISTANA YANG CUKUP TEGANG”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 16/07/2021

    Berita

    Channel Youtube bernama titik tumpu membagikan sebuah video berdurasi 13 menit 57 detik mengenai Presiden Jokowi yang dikatakan sedang berpamitan kepada para menteri setelah ia mengundurkan diri sebagai Presiden di Istana Negara.
    Narasi:
    “BERITA TERKINI ~ DETIK-DETIK JKW BERPAMITAN KEPADA PARA MENTERI UNTUK KELUAR DARI ISTANA NEGARA ?!?”.

    Hasil Cek Fakta

    Namun ketika video tersebut diputar, pada menit-menit pertama, informasi yang disampaikan ialah informasi mengenai sebuah artikel yang memuat tentang pendapat Refly Harun seorang ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia terkait desakan yang ditujukan kepada Presiden Jokowi untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia saat ini.

    Selain itu, terdapat pula sebuah tayangan mengenai diadakannya sidang paripurna terkait pengunduran diri yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, namun berdasarkan penelusuran, tayangan mengenai proses sidang paripurna terkait pengunduran diri Jokowi tersebut ialah sebuah tayangan mengenai pengunduran diri Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah ia menyalonkan diri sebagai Presiden pada tahun 2014 lalu yang disiarkan secara langsung oleh media Kompas TV.

    Bahkan pada tahun 2019 dan 2020 lalu, sempat beredar pula informasi mengenai Presiden Jokowi yang telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia, namun melansir dari kominfo.go.id, informasi tersebut salah, karena faktanya hingga saat ini pun Presiden Jokowi masih menjalankan tugasnya sebagai Presiden Indonesia.

    Selain itu memang benar adanya sebuah gugatan terkait pengunduran diri yang ajukan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) kepada Presiden Jokowi sebagaimana yang disampaikan dalam video tersebut. Namun melansir dari detik.com, berita terakhir terkait gugatan tersebut ialah Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat masih melanjutkan gugatan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) tersebut ke tahap mediasi.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait pengunduran diri Presiden Jokowi ialah informasi yang salah atau masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya informasi yang disampaikan dalam video berdurasi 13 menit 57 detik tersebut memuat informasi yang salah.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7250) [SALAH] “Tidak ada mesjid yang akan ditutup di Turki dari ancaman virus corona”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/07/2021

    Berita

    Akun Facebook Avrijal Ramadansya Anca (fb.com/risno.isno.75) pada 13 Juli 2021 mengunggah sebuah gambar ke grup Kata-kata Bijak dengan narasi sebagai berikut:

    “Semoga pemimpin Indonesia punya pikiran sperti pemimpin Turki ini….”

    Di gambar yang ia unggah, terdapat foto Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan serta narasi “Tidak ada mesjid yang akan ditutup di Turki dari ancaman virus corona. Penutupan mesjid lebih berbahaya dari virus corona. Siapa saja yang meninggalkan mesjid hari ini, besok diakan kehilangan iman karena dajjal. Percaya kepada Allah dan hanya Allah pemberi pertolongan”. Recep Tayyip Erdogan (Presiden Turki) dan “Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman: “Aku bersama dengan hambaku selama ia mengingatKu dan kedua bibirnya bergerak menyebukanKu”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa tidak ada masjid yang akan ditutup di Turki karena ancaman virus Corona merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, klaim ini merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Pada tahun 2020 Sejak 16 Maret 2020, pemerintah Turki telah menutup masjid untuk kegiatan salat berjamaah, termasuk salat Jumat dan Isra Miraj. Pada bulan Ramadhan 2021, masjid di Turki juga meniadakan kegiatan salat tarawih di masjid.

    Klaim yang sama, sebelumnya sudah pernah diperiksa faktanya di artikel berjudul “[SALAH] Erdogan Tak akan Tutup Mesjid di Turki Selama Pandemi Covid-19” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 9 April 2020.

    Dikutip dari artikel ini, Dewan Tertinggi Urusan Agama Direktorat Agama Turki telah mengeluarkan fatwa untuk menghentikan salat berjamaah di semua masjid pada 16 Maret 2020 hingga ancaman virus berakhir, termasuk salat Jumat. Keputusan Direktorat Agama Turki itu pun dipasang di pintu masuk masjid-masjid.

    Bahkan, di Ankara, ibu kota Turki, petugas kepolisian ditempatkan di depan masjid untuk mencegah warga masuk. Meskipun begitu, azan tetap dikumandangkan. Setelah azan, sebuah pengumuman dibacakan, “Mari kita berdoa di rumah atau tempat kerja untuk melindungi bangsa kita dari epidemi ini. Semoga Allah melindungi kita, negara kita, bangsa kita, dan seluruh umat manusia dari penyakit dan kemalangan ini.”

    Kepala Direktorat Agama Turki, Ali Erbas, mengatakan bahwa untuk menggantikan salat Jumat, warga dapat melakukan salat zuhur. Adapun pada 19 Maret 2020, karena ancaman virus semakin besar, Direktorat Agama Turki memutuskan untuk menutup masjid pada malam Isra Miraj. Erbas mengatakan bahwa penghentian salat berjamaah di masjid ini akan dilakukan hingga risiko wabah virus Corona Covid-19 berakhir. Namun, menurut Erbas, masjid akan tetap terbuka untuk salat pribadi.

    Sementara itu, pada tahun 2021, beberapa negara meniadakan kegiatan shalat tarawih di masjid pada bulan suci Ramadhan 2021, salah satunya adalah Turki.

    Hal ini disampaikan pelajar dari Kahramanmaras Sutcu Imam University bernama Egis Putra Habsyi.

    “Selama puasa di sini, sekarang tarawih cuma bisa di rumah saja karena di Turki sendiri, masjid tidak dibuka untuk tarawih,” kata dia dalam Instagram Live “Turknesian Talks! Berbagi Cerita Puasa Saat Pandemi di Turki” di akun Instagram @turknesia, Minggu (2/5/2021).

    Berbeda dengan tahun 2020, meski masjid-masjid di sana menutup kegiatan tarawih untuk sementara waktu akibat pandemi, mereka tetap buka untuk shalat Jumat.

    Kesimpulan

    Hoaks lama beredar kembali. Faktanya, pada tahun 2020 Sejak 16 Maret 2020, pemerintah Turki telah menutup masjid untuk kegiatan salat berjamaah, termasuk salat Jumat dan Isra Miraj. Pada bulan Ramadhan 2021, masjid di Turki juga meniadakan kegiatan salat tarawih di masjid.

    Rujukan