(GFD-2022-9400) Keliru, Klaim Laporan Palsu Televisi Ukraina soal Kematian akibat Invasi Rusia
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 10/03/2022
Berita
Gambar tangkapan layar yang memperlihatkan seorang reporter tengah melakukan siaran langsung dengan latar belakang jejeran kantong jenazah beredar di media sosial. Gambar tangkapan layar tersebut dibagikan dengan klaim bahwa televisi di Ukraina membuat laporan palsu tentang kematian akibat invasi Rusia.
Di Twitter, gambar tangkapan layar tersebut dibagikan akun ini pada 9 Maret 2022. Akun ini menyebut propaganda dan kebohongan terus dilakukan. Berikut narasi lengkapnya:
“ #JeremyVine #JeremyVineon5 its #propagandalive the liars continue to lie... ok, lie on! #invasionhoax #falseflag.“
Dalam tangkapan layar tersebut juga tertera template bertuliskan: “Ukrainian health ministry : 57 dead 169 hurt. Across Ukraine as Russia launched attack.”
Pada latar belakang reporter tersebut nampak seseorang dibalik kantong mayat berusaha memperbaiki posisinya saat berbaring. Bagian ini diberi kode tanda seru serta tanda tanya dan tulisan “STAGED”.
Apa benar ini laporan palsu televisi Ukraina soal kematian akibat invasi Rusia?
Tangkapan layar cuitan dengan foto yang diklaim sebagai laporan palsu televisi Ukraina soal kematian akibat Invasi Rusia
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digital gambar tangkapan layar tersebut dengan menggunakan Reverse Image Tools Google dan Yandex. Hasilnya, gambar tangkapan layar tersebut diambil dari laporan reporter OE24.TV saat unjukrasa menentang kebijakan iklim di Wina, Austria, pada Februari 2022.
Video yang identik pernah dimuat ke Youtube oleh kanal terverifikasi, OE24.TV, pada 5 Februari 2022 dengan judul dalam bahasa Jerman, “ Wien: Demo gegen Klimapolitik ” yang berarti “Wina: Demo menentang kebijakan iklim”.
Dalam video ini terlihat template yang berbeda dengan gambar tangkapan layar yang beredar. Video ini menampilkan template yang memuat nama Marvin Bergauer sebagai reporter E24.TV diikuti judul berita: WIEN: DEMO GEGEN KLIMAPOLITIK.
Pada 8 Maret 2022, melalui akun Instagramnya, Marvin Bergauer telah membuat klarifikasi terkait beredarnya gambar tangkapan layar yang mencatut laporannya. Ia juga menggugah video televisi pemerintah Rusia yang disebutnya telah memanipulasi video berisi laporannya.
“TV pemerintah Rusia memanipulasi video laporan saya. Mereka menyembunyikan teks yang menunjukkan itu adalah protes iklim. Mereka menggunakan laporan saya sebagai propaganda mereka untuk membenarkan perang kejam mereka melawan Ukraina,” kata Marvin Bergauer.
Dilansir dari BBC, hampir dua minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, aliran informasi palsu atau menyesatkan tentang perang belum berhenti dan sekarang ada beberapa teori aneh yang dibagikan secara online.
Beberapa pihak mulai mengedarkan klaim bahwa perang adalah hoax, rekayasa media, atau telah dibesar-besarkan oleh Barat dalam hal skalanya.
Sebuah video reporter berita di depan beberapa kantong mayat telah menjadi viral di beberapa jejaring sosial utama, dan telah disebarkan secara luas oleh akun pro-Kremlin.
Pada salah satu bagian klip memperlihatkan salah satu kantong mayat mulai bergerak, seorang pria melepas penutup dan didatangi oleh seorang fotografer.
Di media sosial bagian itu diunggah dengan klaim bahwa video tersebut diambil di Ukraina dan membuktikan perang itu bohong atau dibuat oleh "propaganda Barat".
Klip video tersebut berasal dari protes perubahan iklim di Wina pada awal Februari, seperti dilansir surat kabar Austria Osterreich. Diselenggarakan oleh aktivis iklim "Friday for Future", penggambaran kantong mayat bertujuan untuk menyoroti bahaya emisi karbon bagi kehidupan manusia.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, gambar tangkapan layar yang diklaim sebagai laporan palsu televisi Ukraina soal kematian akibat invasi Rusia,keliru. Laporan reporter dalam gambar tangkapan layar tersebut sama sekali tidak terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina. Melainkan, siaran langsung yang dilakukan Marvin Bergauer, reporter OE24.TV, saat meliput aksi unjukrasa aktivis di Wina, Austria, yang memprotes kebijakan iklam pada Februari 2022.
Gambar tangkapan layar tersebut telah dimanipulasi dengan membuat template baru yang menghilangkan nama reporter dan medianya serta mengganti judul beritanya.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
(GFD-2022-9399) [SALAH] Akun Telegram FBS Investasi Harian
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 10/03/2022
Berita
Beredar akun Telegram FBS dengan nama FBS INVESTASI HARIAN. Pada akun terserbut memiliki sebanyak 1.508 anggota yang tergabung dan menawarkan pengelolaan investasi dengan narasi sebagai berikut:
NARASI:
πππ¦ ππ‘π©ππ¦π§ππ¦π πππ₯πππ‘ Terdaftar & Diawasi oleh kementerian Perdagangan Republik Indonesia,BAPPEBTI, OJK, ICDX & ICH Titip Modal Di πππ¦ ππ‘π©ππ¦π§ππ¦π πππ₯πππ‘ Investasi Terjamin Amanah dan Aman.
NARASI:
πππ¦ ππ‘π©ππ¦π§ππ¦π πππ₯πππ‘ Terdaftar & Diawasi oleh kementerian Perdagangan Republik Indonesia,BAPPEBTI, OJK, ICDX & ICH Titip Modal Di πππ¦ ππ‘π©ππ¦π§ππ¦π πππ₯πππ‘ Investasi Terjamin Amanah dan Aman.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, akun tersebut berbeda dengan akun Telegram yang dicantumkan pada laman resmi FBS.
Akun resmi dari Telegram FBS (@Fbs_bot) merupakan chatbot dengan balasan pesan otomatis, berbeda dengan grup yang beredar dimana segala transaksi dan bimbingan berada pada chat Telegram tersebut. Sebelumnya, penipuan berkedok investasi FBS ini juga sempat beredar di Facebook dan tersangka dari penipuan investasi FBS tersebut sudah ditangkap pada bulan Februari tahun 2022.
Dilansir dari detik.com, Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing menegaskan bahwa seluruh penawaran investasi melalui Telegram adalah ilegal. Dia meminta masyarakat tetap waspada jika ada penawaran investasi melalui media apapun, termasuk Telegram.
βKami minta seluruh masyarakat hati-hati penipuan berkedok investasi di medsos Telegram yang sering menduplikasi perusahaan yang legal. Anda dimasukkan menjadi anggota grup, kemudian anda menjadi target penipuanβ.
Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan FBS adalah palsu dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.
Akun resmi dari Telegram FBS (@Fbs_bot) merupakan chatbot dengan balasan pesan otomatis, berbeda dengan grup yang beredar dimana segala transaksi dan bimbingan berada pada chat Telegram tersebut. Sebelumnya, penipuan berkedok investasi FBS ini juga sempat beredar di Facebook dan tersangka dari penipuan investasi FBS tersebut sudah ditangkap pada bulan Februari tahun 2022.
Dilansir dari detik.com, Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing menegaskan bahwa seluruh penawaran investasi melalui Telegram adalah ilegal. Dia meminta masyarakat tetap waspada jika ada penawaran investasi melalui media apapun, termasuk Telegram.
βKami minta seluruh masyarakat hati-hati penipuan berkedok investasi di medsos Telegram yang sering menduplikasi perusahaan yang legal. Anda dimasukkan menjadi anggota grup, kemudian anda menjadi target penipuanβ.
Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan FBS adalah palsu dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Bukan akun resmi milik FBS, melalui laman resmi FBS akun Telegram tersebut merupakan chatbot dengan balasan pesan otomatis. Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing menegaskan bahwa seluruh penawaran investasi melalui Telegram adalah ilegal.
Bukan akun resmi milik FBS, melalui laman resmi FBS akun Telegram tersebut merupakan chatbot dengan balasan pesan otomatis. Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing menegaskan bahwa seluruh penawaran investasi melalui Telegram adalah ilegal.
Rujukan
(GFD-2022-9398) [SALAH] Akun WhatsApp Bupati Kudus Hartopo β081334073087β
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 10/03/2022
Berita
Beredar akun Whatsapp Bupati Kudus Hartopo dengan nomor Whatsapp 081334073087. Akun Whatsapp tersebut menawarkan bantuan donasi kepada pengurus tempat ibadah Masjid Baitussalam di Kabupaten Kudus.
Hasil Cek Fakta
Faktanya akun Whatsapp yang beredar adalah tidak benar. Bupati Kudus Hartopo menegaskan atas pencatutan nama dirinya dan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada.
β Lebih hati-hati dan waspada.
Jangan mudah percaya kalau ada yang
ngaku-ngaku. Karena pastinya itu tidak benar.β, ujar Hartopo pada akun Instagram miliknya @hm.hartopo (02/02/22).
Dari penelusuran di atas, akun Whatsapp Bupati Kudus Hartopo β081334073087β masuk kategori Konten Tiruan atau Imposter Content.
β Lebih hati-hati dan waspada.
Jangan mudah percaya kalau ada yang
ngaku-ngaku. Karena pastinya itu tidak benar.β, ujar Hartopo pada akun Instagram miliknya @hm.hartopo (02/02/22).
Dari penelusuran di atas, akun Whatsapp Bupati Kudus Hartopo β081334073087β masuk kategori Konten Tiruan atau Imposter Content.
Kesimpulan
hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN sunan ampel Surabaya).
Melalui akun Instagram miliknya @hm.hartopo, menegaskan bahwa akun Whatsapp yang beredar adalah tidak benar.
Melalui akun Instagram miliknya @hm.hartopo, menegaskan bahwa akun Whatsapp yang beredar adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2022-9397) [SALAH] Akun Whatsapp Kepala Dishub Buleleng Gede Gunawan β085834466071β
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 10/03/2022
Berita
Beredar akun Whatsapp mengatasnamakan Kepala Dinas Perhubungan, (Dishub) Kabupaten Buleleng, GEDE GUNAWAN ADNYANA PUTRA dengan nomor β085835466071β dan nama profil βGunawan Apβ. Akun tersebut menawarkan leleng mobil murah.
Hasil Cek Fakta
Dari penelusuran diketahui akun tersebut palsu. Dilansir dari cirt.bulelengkab.go.id bahwa akun yang beredar bukan milik Kepala Dishub Buleleng Gede Gunawan. Pihak CIRT Buleleng megimbau kepada masyarakat untuk melaporkan akun yang mencatut pejabat Kabupaten Buleleng.
Dari penelusuran di atas, akun Whatsapp Kepala Dishub Buleleng Gede Gunawan β085835466071β masuk kategori Konten Tiruan atau Imposter Content.
Dari penelusuran di atas, akun Whatsapp Kepala Dishub Buleleng Gede Gunawan β085835466071β masuk kategori Konten Tiruan atau Imposter Content.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN sunan ampel Surabaya).
Akun palsu. Dilansir dari cirt.buleleng.kab akun Whatsapp yang beredar bukan akun Whatsapp dari Bapak Kepala Dinas Perhubungan, (Dishub) Kabupaten Buleleng.
Akun palsu. Dilansir dari cirt.buleleng.kab akun Whatsapp yang beredar bukan akun Whatsapp dari Bapak Kepala Dinas Perhubungan, (Dishub) Kabupaten Buleleng.
Rujukan
Halaman: 3780/5546