• (GFD-2022-9434) [SALAH] Video “Gamblang! Putin Jelaskan secara Logis Nubuat Nabi Muhammad”

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 15/03/2022

    Berita

    “Gamblang! Putin Jelaskan secara Logis Nubuat Nabi Muhammad”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Instagram dengan nama pengguna “faktaduniakini” mengunggah sebuah video Presiden Rusia Vladimir Putin yang tengah berbicara dalam beberapa acara diskusi. Video tersebut juga disertai dengan keterangan yang menyatakan bahwa dalam video tersebut, Putin telah menjelaskan nubuat Nabi Muhammad.

    Berdasarkan hasil penelusuran, dalam video Putin sama sekali tidak menyinggung soal Nabi Muhammad. Putin hanya menjelaskan prediksi Einstein terkait Perang Dunia 4 pada sesi tanya jawab yang digelar setiap tahunnya di Moskow pada 7 Juni 2018 lalu. Video lengkap beserta transkrip acara tersebut dapat ditemukan dalam situs c-span.org. Bagian Putin yang menjelaskan prediksi Einstein merupakan potongan pada menit 04:04 hingga 04:45.

    Lebih lanjut, potongan video lainnya menunjukkan Putin yang tengah membahas soal kompetisi persenjataan nuklir pada pertemuan Klub Diskusi Valdai pada 19 Oktober 2018 lalu. Video serupa telah diunggah oleh kanal YouTube “Daily Mail” dengan judul video “Vladimir Putin announces ‘Russians will go to Heaven as martyrs’”.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Instagram dengan nama pengguna “faktaduniakini” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Faktanya, dalam video Putin sama sekali tidak menyinggung soal Nabi Muhammad. Putin hanya menjelaskan prediksi Einstein terkait Perang Dunia 4 pada sesi tanya jawab yang digelar setiap tahunnya di Moskow. Putin juga membahas soal kompetisi persenjataan nuklir pada pertemuan Klub Diskusi Valdai.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9433) [SALAH] Kain Sarung Atlas Edisi Atlas Idaman Harmoni Bermotif Anjing

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 15/03/2022

    Berita

    “Jelang Ramadhan, HATI-HATI jika beli Sarung Sholat ya”.

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu sebuah akun Twitter bernama @ZeroDemoCRAZY membagikan sebuah video terkait adanya kain sarung bermotif anjing yang diproduksi oleh brand Sarung Atlas pada edisi Atlas Idaman Harmoni. Atas dasar tersebut, akun Twitter @ZeroDemoCRAZY mengimbau kepada umat muslim untuk berhati-hati saat membeli sarung karena dikhawatirkan ketika membeli ternyata sarung tersebut bermotif hewan.

    Namun melansir dari liputan6.com, Marketing Manager PT Behaestex, yaitu Nur Yahya menegaskan bahwa gambar yang ada pada sarung Atlas yang beredar di media sosial bukanlah gambar anjing, melainkan gambar Singo Mengkok, yaitu simbol singa yang sedang menahan nafsu dan tunduk (membungkuk) di hadapan Allah. Pendapat lain mengatakan, singa yang membungkuk sebagai simbol manusia kuat yang mampu menundukkan hawa nafsunya. Simbol tersebut juga banyak ditemukan pada berbagai kesenian di Lamongan.

    Selain itu, Nur Yahya juga menambahkan bahwa kain sarung dengan motif Singo Mengkok tersebut ialah pesanan khusus dari Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, sehingga sarung dengan motif tersebut tidak diperjual belikan untuk masyarakat umum.

    Melansir dari akun Instagram resmi brand Sarung Atlas, @sarungatlas.official, bisa dipastikan bahwa sarung edisi Atlas Idaman Harmoni tidak memuat motif dengan gambar anjing sebagaimana informasi yang beredar.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait kain Sarung Atlas edisi Atlas Idaman Harmoni bermotif anjing ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani. Informasi tersebut salah. Faktanya, Marketing Manager PT Behaestex, yaitu Nur Yahya menegaskan bahwa gambar yang ada pada sarung Atlas yang beredar di media sosial bukanlah gambar anjing, melainkan gambar Singo Mengkok.

    Rujukan

  • (GFD-2020-9432) [SALAH] Pernyataan Ekstrim Menteri Kesehatan Letjen TNI dr. Terawan Agus Putranto Sp. Rad

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 18/06/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai Whatsapp yang diklaim sebagai pernyataan dari Menteri Kesehatan (Menkes) dr Terawan Agus Putranto. Pernyataan tersebut terkait kesehatan.

    Pernyataan Dr. Terawan

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa Menkes Terawan tidak pernah menuliskan pernyataan tersebut. Dilansir dari medcom.id, diketahui bahwa narasi tersebut pernah beredar pada tahun 26 April 2018 dengan judul “Ucapan menteri kesehatan China, Zhang Wen Kang dibawah ini patut menjadi renungan.” Sedangkan, dr Terawan mulai menjabat sebagai Menkes pada 23 Oktober 2019.

    Bantahan serupa juga disampaikan oleh Praktisi Rumah Sakit, Anjari Umarjianto pada akun Twitternya (@anjarisme). Pada twit pada tanggal 6 Januari 2020, Anjar menyatakan bahwa pernyataan itu bukan pernyataan Menkes dr Terawan dan sudah pernah beredar tahun 2018.

    Selain itu, matranews.id pada 9 Januari 2020 pernah menerbitkan artikel berjudul “Ucapan Menteri Kesehatan Zhang Wen Kang, Kontroversial.” Isi artikelnya memuat narasi yang sama dengan isi narasi sumber. Namun, pada artikel itu menyebutkan bahwa yang membuat pernyataan itu ialah Menteri Menteri Kesehatan China (1993-2003) Zhang Wen Kang.

    Berdasarkan penjelasan itu, klaim bahwa Menkes dr Terawan membuat pernyataan ekstrim tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Imposter Content atau Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Menteri Kesehatan dr Terawan tidak pernah menulis pernyataan ekstrim seperti yang beredar di pesan berantai. Narasi pesan berantai itu sebelumnya pernah beredar atas nama mantan Menteri Kesehatan China Zhang Wen Kang.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9431) Keliru, Anak-anak Diekspor ke Thailand untuk Diambil Organnya

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 15/03/2022

    Berita


    Sebuah narasi dengan klaim tiga anak disuntik dengan zat bius di dalam truk pengangkut ayam untuk diekspor ke Thailand dan akan diambil organnya, beredar di Facebook 14 Maret 2022. Unggahan ini memuat foto sebuah truk dan tiga foto yang menunjukkan seorang anak diikat di dalam kardus. 
    Peristiwa itu diklaim terjadi di Bukit Kayu Hitam, saat polisi menahan sebuah truk pengangkut ayam. “Ternyata di atas truk tersebut ada 6 anak-anak, 3 dari mereka tidak bisa berbicara lagi. Mereka disuntik dgn zat bius dan akan diekspor ke Thailand, di mana mereka akan dibunuh untuk diambil organnya.”
    Narasi berikutnya menyebut bahwa anak-anak itu akan dikemas dalam kotak dan diletakkan di tengah truk yang membawa ayam. 
    Tangkapan layar unggahan foto dengan klaim anak-anak diekspor ke Thailand untuk diambil organnya

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa foto anak dalam kardus itu bukan untuk diekspor ke Thailand untuk diambil organnya. Anak dalam foto itu adalah korban pembunuhan di Kalideres, Jakarta pada 2015 silam. 
    Dengan menggunakan reverse image tools milik Yandex dan Tineye, Tempo mendapatkan bahwa foto anak dalam kardus tersebut muncul sejak 2015 hingga 2022 di berbagai media sosial sebagai misinformasi atau informasi yang keliru.
    Pada 2015, foto ini bahkan beredar di Facebook Vietnam seperti diulas oleh situs media setempat, Xahoi. Media ini menulis bahwa anak di dalam kardus ini adalah korban perdagangan anak dari Malaysia yang akan dijual ke Thailand. Bocah tersebut dibius oleh sekelompok orang dan diikat dan dimasukkan ke dalam kotak kardus bersama truk pengantar.
    Tempo mendapatkan petunjuk lewat media tersebut, bahwa kasus ini terjadi di Jakarta. Mayat bocah tersebut ditemukan pada Jumat (2 Oktober 2015) di Kalideres, Jakarta Barat, Indonesia. Identitas anak tersebut diidentifikasi sebagai Putri Nur Fauziah, anak ketiga dari pasangan Asep Saepuloh dan Ida Fitriyani. Putri diculik sepulang sekolah.
    Saat ditemukan, bocah tersebut sudah meninggal sekitar 4 jam. Tubuh Putri benar-benar telanjang, dengan banyak luka dan memar di tubuh, alat kelamin dan anus menunjukkan tanda-tanda penganiayaan. Polisi juga menemukan di dalam kotak beberapa pakaian yang diyakini milik anak tersebut.
    Tempo menelusuri arsip pemberitaan pada 2015 dan berita mengenai kasus ini banyak ditulis oleh media di Indonesia. 
    Situs Medcom.id menuliskan peristiwa mengenaskan itu pada 4 Oktober 2015 dengan judul Bocah Tewas dalam Kardus Dimakamkan, Ibu Sempat Pingsan. Berita ini menyebut bahwa korban bernama Putri Nur Fauziah, berusia 9 tahun. Ciri-ciri meninggalnya identik dengan foto yang tersebar.
    Kisah pembunuhan sadis itu juga ditulis Tempo.co pada 6 Oktober 2015 berjudul Detik-detik Sebelum Bocah Itu Dibunuh dalam Kardus

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan unggahan dengan narasi tiga anak disuntik dengan zat bius di dalam truk pengangkut ayam untuk diekspor ke Thailand adalah keliru.
    TIM CEK FAKTA TEMPO 

    Rujukan