• (GFD-2021-7474) [SALAH] Pria yang di Tengah Presiden Soekarno dan Jendral Soedirman adalah Ayahanda Rizieq Shihab

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/08/2021

    Berita

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Bung Jack berupa gambar yang memperlihatkan Presiden Soekarno, Jendral Soedirman, dan seorang pria yang diklaim sebagai ayahanda Rizieq Shihab.

    NARASI:

    “Agar publik melek politik sejarah. Ada yg tahu siapa laki-laki di tengah Soekarno dan Jend Soedirman saat itu saat itu?!.. Beliau adalah Ayahandanya Habib Risziq Shihab berita ini sengaja di tutupi sejarah oleh compeni pemerintah penjajah saat itu ykni Belanda karena khwatir umat islam bersatu”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, pria yang berdiri di antara tokoh besar Indonesia tersebut bukanlah ayah dari Habib Rizieq Shihab. Pria tersebut adalah Mohammad Yunus Khan, salah satu anggota Indian Foreign Service dan duta besar India untuk Indonesia. Selain Indonesia, Mohammad Yunus juga pernah menjabat sebagai duta besar India untuk Turki, Indonesia, Irak, dan Spanyol.

    Adapun konteks dalam foto, saat itu mereka bertiga sedang mengunjungi Magelang pada 27 Agustus 1948.

    Foto pria yang di tengah identik dengan seorang bernama Mohammad Yunus Khan. Ia beberapa kali mengunjungi Indonesia untuk tugas diplomatik, yakni berkunjung ke Jombang, Jawa Timur pada 1947, serta kunjungan bersama Presiden Soekarno ke Wonosobo, Jawa Tengah pada 3 Maret 1948.

    Sementara itu, ayah Habib Rizieq Shihab bernama Habib Hussein bin Muhammad Shihab atau Hussein bin Muhammad bin Hussein bin Abdullah bin Hussein bin Muhammad bin Shaikh bin Muhammad Shihab, adalah seorang pendiri gerakan Pandu Arab Indonesia yang didirikan bersama teman-temannya pada tahun 1937. Pandu Arab Indonesia adalah sebuah perkumpulan kepanduan yang didirikan oleh orang Indonesia berketurunan Arab yang berada di Jakarta, yang selanjutnya berganti nama menjadi Pandu Islam Indonesia (PII).

    Hoax yang sama pernah beredar pada tahun 2020 dan telah dilakukan pengecekan fakta oleh turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] “laki-laki di tengah Soekarno dan Jend Soerdirman itu adalah ayahandanya Habieb Risziq Shihab”.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Bung Jack adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Informasi Palsu. Pria yang di tengah adalah Mohammad Yunus Khan, salah satu anggota Indian Foreign Service dan duta besar India untuk Indonesia. Saat itu, Yunus Khan bersama Presiden Soekarno dan Jendral Soedirman meninjau Magelang pada tanggal 27 Agustus 1948.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7473) [SALAH] Foto Penggundulan Hutan di Kalimantan Barat

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/08/2021

    Berita

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama “Kalimantan Barat” yang menyertakan gambar hutan gundul yang diklaim terletak di Kalimantan Barat. Postingan yang disukai 707 akun dan dibagikan sebanyak 1.525 kali, diketahui bukan akun resmi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait menggunakan tools reverse image, diketahui gambar hutan yang mengalami deforestasi tersebut bukan terletak di Kalimantan Barat.

    Gambar pertama menunjukkan deforestasi hutan kelapa sawit di Sarawak, Malaysia. Foto yang sama persis dapat ditemukan dalam artikel National Geographic, yang membahas mengenai kejahatan penggundulan hutan kelapa sawit di Sarawak.

    Lukas Straumann, seorang direktur Bruno Manser Fund, yakni organisasi yang bekerja untuk melindungi hutan hujan tropis, melakukan investigasi independen terkait dengan kejahatan lingkungan di Serawak. Straumann pun menulis buku berjudul “Money Logging: On the Trail of the Asian Timber Mafia”, dalam bukunya ia menjelaskan, adanya hubungan antara korupsi dan tata kelola lingkungan yang buruk dari pemerintah setempat, menyebabkan perusahaan kayu menghancurkan sebagian besar lahan hutan kelapa sawit di Sarawak.

    Gambar kedua merupakan potret deforestasi di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Terlihat pada gambar, akses jalan yang terkoneksi tersebut adalah bekas habitat orangutan. Pembabatan hutan kelapa sawit di Kotawaringin Timur, telah masuk dalam konsesi perusahaan kelapa sawit PT Karya Makmur Abadi Estate II. PT KMA II yang merupakan anak perusahaan dari grup Kuala Lumpar Kepong Berhad (KLK) Malaysia

    Gambar ketiga dan keempat adalah potret deforestasi di Pulau Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat). Foto yang sama persis dapat ditemukan dalam artikel National Geographic yang membahas mengenai minyak kelapa sawit yang dinilai tidak ramah lingkungan serta dapat merusak habitat satwa liar. Dalam keterangannya, foto tersebut adalah potret deforestasi terencana hutan kelapa sawit di Provinsi Papua, foto diambil oleh Ulet Ifansasti dari Greenpeace.

    Menurut Greenpeace, pembukaan beberapa lahan di Provinsi Papua ini melanggar moratorium pembukaan lahan gambut di Indonesia.

    Menurut investigasi independen dari Vice, hutan tropis di Papua telah dihancurkan oleh perusahaan kelapa sawit dengan struktur kepemilikan lahan yang tidak jelas. Sebanyak 1 juta hektar lahan hutan di bawah ancaman deforestasi.

    Deforestasi di Pulau Papua, Kotawaringin Timur, dan Sarawak, tidak hanya merusak lingkungan alam, namun juga mengancam kehidupan habitat asli tumbuhan langka, satwa liar, serta masyarakat adat asli yang tinggal di dalam hutan.

    Berdasarkan data yang terkumpul klaim bahwa keempat foto adalah potret penggundulan hutan di Kalimantan Barat adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Bukan di Kalimantan Barat. Keempat gambar pada postingan tersebut adalah potret deforestasi terencana hutan kelapa sawit di Provinsi Papua, Kotawaringin Timur di Kalimantan Tengah, dan Sarawak, Malaysia.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7472) [SALAH] Akun Telegram PT Kresna Graha Investama Tbk Menawarkan Skema Investasi Kontrak Harian dan Mingguan

    Sumber: Telegram.com
    Tanggal publish: 26/08/2021

    Berita

    Beredar akun Telegram PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) dengan nama pengguna “PT KRESNA GRAHA INVESTAMA TBK” (https://t.me/kresnagroup_com). Akun tersebut menggunakan foto profil logo KREN dan menawarkan skema investasi harian dan mingguan dengan profit mulai dari Rp800 ribu hingga Rp90 juta.

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari Tempo, pihak manajemen KREN menegaskan bahwa akun tersebut adalah bukan akun resmi milik KREN. Dalam surat direksi yang ditujukan kepada Bursa Efek Indonesia, KREN menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah menawarkan skema investasi harian dan mingguan seperti yang ditawarkan oleh akun tersebut.

    Akun Telegram palsu yang mengatasnamakan KREN juga pernah beredar pada Januari 2021 lalu dengan nama pengguna “PT.KRESNA GRAHA INVESTASI” (https://t.me/grupinvesasiprofit). Pihak manajemen KREN juga telah merilis pernyataan yang menjelaskan bahwa akun tersebut adalah bukan akun resmi perusahaan dan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tetap waspada.

    Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Kresna Graha Investama Tbk. tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Bukan akun Telegram resmi milik PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN). Lebih lanjut, pihak KREN menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah menawarkan skema investasi harian dan mingguan seperti yang ditawarkan oleh akun tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7471) [SALAH] SMS dari Whatsapp yang membagikan hadiah RP175 juta

    Sumber: Pesan Singkat SMS
    Tanggal publish: 26/08/2021

    Berita

    Beredar SMS pemberian hadiah sebesar RP175 juta yang mengatasnamakan Whatsapp. Pada SMS yang beredar juga terdapat PIN serta link untuk informasi lebih lanjut.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, hal tersebut merupakan hoaks pernah ditemukan pada Januari 2021 melansir dari turnbackhoax.id. Link yang dicantumkan pada SMS mengarah ke blog yang sama dengan link hoaks pada artikel turnbackhoax.id yang berjudul [SALAH] Undian Resmi Whatsapp Rp175 Juta” pada blog juga tersebut mencantumkan foto Kabid Humas Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono yang sekarang sudah digantikan oleh Kombes Polisi Yusri Yunus.

    Pada salah satu artikel detik.com yang berjudul “Waspada Penipuan Undian Mengatasnamakan WhatsApp” pada 5 Maret 2018 didapatkan informasi bahwa Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (yang saat itu masih bertugas) menegaskan bahwa pesan itu diduga hanya untuk penipuan.

    “Kami tidak pernah bekerja sama dengan pihak WhatsApp atau pihak mana pun untuk mengadakan undian berhadiah,” ujar Argo kepada detikcom, Senin (5/3/2018).

    Argo juga meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan berbagai modus penipuan.

    “Banyak penipuan modus undian baik itu dari kopi, sabun atau produk lainnya yang mengatas namakan perusahaan dan bekerja sama dengan kepolisian. Kami tegaskan tidak pernah Polri bekerja sama untuk undian,” tegas Argo.

    Dengan demikian, SMS dari Whatsapp yang membagikan hadiah RP175 juta dan bekerjasama dengan Kabit Humas Polda Metro Jaya tidak benar, hal tersebut merupakan hoaks lama yang beredar kembali sehingga masuk dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    SMS tersebut tidak benar, hoaks serupa yang mencatut Kabit Humas Metro Jaya pernah ditemukan pada Januari 2021.

    Rujukan