(Narasi diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Warga Ukraina menjual tank bekas Rusia di eBay #apadameinavsar”
(GFD-2022-9430) [SALAH] Ukraina Menjual Tank Bekas Rusia di Situs Ebay
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 15/03/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi melalui akun Twitter @kelvin_op_ yang mengatakan bahwa warga Ukraina menjual tank bekas Rusia pada situs ebay. Narasi tersebut juga mencantumkan sebuah tangkapan layar yang menunjukkan bahwa terdapat tank bekas yang dijual di ebay seharga USD 400,000.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Faktanya tidak ada penjualan tank bekas di situs ebay. Selain itu, foto yang sama juga sudah pernah tersebar pada tahun 2010 lalu yang menunjukkan bahwa tank tersebut merupakan tank milik Rusia. Namun tidak ada informasi bahwa tank tersebut ditangkap dan dijual oleh Ukraina.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter @kelvin_op_ tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori satire atau parodi.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Faktanya tidak ada penjualan tank bekas di situs ebay. Selain itu, foto yang sama juga sudah pernah tersebar pada tahun 2010 lalu yang menunjukkan bahwa tank tersebut merupakan tank milik Rusia. Namun tidak ada informasi bahwa tank tersebut ditangkap dan dijual oleh Ukraina.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter @kelvin_op_ tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori satire atau parodi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila
Hal tersebut tidak benar. Faktanya tidak ada penjualan tank bekas Rusia di situs ebay dan foto tersebut pernah diunggah pada tahun 2010 lalu.
Hal tersebut tidak benar. Faktanya tidak ada penjualan tank bekas Rusia di situs ebay dan foto tersebut pernah diunggah pada tahun 2010 lalu.
Rujukan
(GFD-2022-9429) [SALAH] “Anak-anak disuntik dgn zat bius dan akan diekspor ke Thailand, mereka akan dibunuh untuk diambil organnya”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 14/03/2022
Berita
Akun Facebook Asri Maliki Mbs (fb.com/asrimaliki.mbs) pada 12 Maret 2022 mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:
“Ya Allah so di paket ini begini manusia kasian”
Di gambar itu terdapat kolase foto petugas tampak memeriksa sebuah truk dan foto seorang anak di dalam kardus juga terdapat narasi: “Kemarin sore telah ditemukan di bukit Kayu Hitam. Polisi telah menahan 1 truk pengangkut ayam. Ternyata di atas truk tsb ada 6 anak-anak, 3 dari mereka sdh tdk dpt berbicara lagi. Mereka disuntik dgn zat bius & akan diekspor ke Thailand, di mana mereka akan dibunuh untuk diambil organnya. Mereka masing-masing dikemas dlm kotak & diletakkan di tengah truk. Truk itu membawa ayam & kotak dgn anak-anak yg tersembunyi di dalamnya. Utk keselamatan anak2, JANGAN biarkan mereka pergi sendirian atau hrs tahu tujuan perginya serta cek keadaannya di tempat tujuan. Komunikasi dgn anak harus selalu on stand by. Di copy dari group kepolisian untuk diantisipasi & sampaikan kpd masyarakat !!! ngeerrill banget deh…”
“Ya Allah so di paket ini begini manusia kasian”
Di gambar itu terdapat kolase foto petugas tampak memeriksa sebuah truk dan foto seorang anak di dalam kardus juga terdapat narasi: “Kemarin sore telah ditemukan di bukit Kayu Hitam. Polisi telah menahan 1 truk pengangkut ayam. Ternyata di atas truk tsb ada 6 anak-anak, 3 dari mereka sdh tdk dpt berbicara lagi. Mereka disuntik dgn zat bius & akan diekspor ke Thailand, di mana mereka akan dibunuh untuk diambil organnya. Mereka masing-masing dikemas dlm kotak & diletakkan di tengah truk. Truk itu membawa ayam & kotak dgn anak-anak yg tersembunyi di dalamnya. Utk keselamatan anak2, JANGAN biarkan mereka pergi sendirian atau hrs tahu tujuan perginya serta cek keadaannya di tempat tujuan. Komunikasi dgn anak harus selalu on stand by. Di copy dari group kepolisian untuk diantisipasi & sampaikan kpd masyarakat !!! ngeerrill banget deh…”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya kolase foto petugas tampak memeriksa sebuah truk dan foto seorang anak di dalam kardus yang diklaim sebagai temuan enam anak-anak yang disuntik zat bius dan dikemas di dalam kotak yang akan diekspor ke Thailand untuk dibunuh dan diambil organnya merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya klaim itu merupakan hoaks lama beredar kembali. Jenazah anak di dalam kardus itu bukan korban penculikan yang akan diekspor ke Thailand. Anak itu merupakan korban pembunuhan dan kekerasan seksual pada Jumat 2 Oktober 2015 di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
Sebelumnya, klaim ini sendiri pernah diperiksa faktanya di artikel berjudul [SALAH] “Hoaks Penculikan Anak Kecil Usia 1-12 Tahun Mengatasnamakan Kapolri” yang terbit di turnbackhoax.id pada 17 Maret 2018. Dilansir dari artikel ini, kabar tersebut sebenarnya hanya salinan dari hoax lama yang pernah beredar. Yaitu kabar temuan enam anak di atas truk pengangkut ayam yang dihentikan di Bukit Kayu Hitam. Daerah tersebut merupakan perbatasan Malaysia dengan Thailand.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri pada saat itu, Kombespol Martinus Sitompul menegaskan bahwa informasi tersebut hoax.
Foto kardus yang identik dimuat di dalam artikel berita berjudul “Bocah Tewas dalam Kardus Dimakamkan, Ibu Sempat Pingsan” yang terbit di Medcom pada 4 Oktober 2015. Dikutip dari artikel ini, Putri Nur Fauziah, bocah yang ditemukan tewas dalam kardus telah diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Mayat Putri ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan dalam kardus di Kampung Belakang Jalan Sahabat RT06/05 Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat pada Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB.
Bocah kelas 2 SD itu didapati mengeluarkan darah pada bagian kemaluan dan mulut. Tangan dan kaki Putri, juga diikat lakban warna coklat tanpa mengenakan pakaian. Badan Putri juga dalam posisi ditekuk.
Berdasarkan berita ini, ditemukan berita terkait yang dimuat di Tempo pada 12 Oktober 2015 dengan judul “Ini Alasan Agus Membunuh Putri”. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengungkapkan sejumlah alasan Agus Darmawan, 39 tahun, tega membunuh Putri Nur Fauziah, bocah yang ditemukan tewas dalam kardus. Menurut Krishna, Agus membunuh Putri karena ia memang gemar menganiaya bocah atau sosok yang lemah dan tidak berani melawan.
Agus resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Putri, bocah yang ditemukan tewas di dalam kardus pada 2 Oktober 2015, di Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Polisi menetapkan Agus sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti, yakni jejak DNA yang tertinggal di kaus kaki Putri serta jejak darah milik Putri yang terdapat pada kasur Agus.
Faktanya klaim itu merupakan hoaks lama beredar kembali. Jenazah anak di dalam kardus itu bukan korban penculikan yang akan diekspor ke Thailand. Anak itu merupakan korban pembunuhan dan kekerasan seksual pada Jumat 2 Oktober 2015 di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
Sebelumnya, klaim ini sendiri pernah diperiksa faktanya di artikel berjudul [SALAH] “Hoaks Penculikan Anak Kecil Usia 1-12 Tahun Mengatasnamakan Kapolri” yang terbit di turnbackhoax.id pada 17 Maret 2018. Dilansir dari artikel ini, kabar tersebut sebenarnya hanya salinan dari hoax lama yang pernah beredar. Yaitu kabar temuan enam anak di atas truk pengangkut ayam yang dihentikan di Bukit Kayu Hitam. Daerah tersebut merupakan perbatasan Malaysia dengan Thailand.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri pada saat itu, Kombespol Martinus Sitompul menegaskan bahwa informasi tersebut hoax.
Foto kardus yang identik dimuat di dalam artikel berita berjudul “Bocah Tewas dalam Kardus Dimakamkan, Ibu Sempat Pingsan” yang terbit di Medcom pada 4 Oktober 2015. Dikutip dari artikel ini, Putri Nur Fauziah, bocah yang ditemukan tewas dalam kardus telah diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Mayat Putri ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan dalam kardus di Kampung Belakang Jalan Sahabat RT06/05 Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat pada Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB.
Bocah kelas 2 SD itu didapati mengeluarkan darah pada bagian kemaluan dan mulut. Tangan dan kaki Putri, juga diikat lakban warna coklat tanpa mengenakan pakaian. Badan Putri juga dalam posisi ditekuk.
Berdasarkan berita ini, ditemukan berita terkait yang dimuat di Tempo pada 12 Oktober 2015 dengan judul “Ini Alasan Agus Membunuh Putri”. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengungkapkan sejumlah alasan Agus Darmawan, 39 tahun, tega membunuh Putri Nur Fauziah, bocah yang ditemukan tewas dalam kardus. Menurut Krishna, Agus membunuh Putri karena ia memang gemar menganiaya bocah atau sosok yang lemah dan tidak berani melawan.
Agus resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Putri, bocah yang ditemukan tewas di dalam kardus pada 2 Oktober 2015, di Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Polisi menetapkan Agus sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti, yakni jejak DNA yang tertinggal di kaus kaki Putri serta jejak darah milik Putri yang terdapat pada kasur Agus.
Kesimpulan
Hoaks lama beredar kembali. Jenazah anak di dalam kardus itu bukan korban penculikan yang akan diekspor ke Thailand. Anak itu merupakan korban pembunuhan dan kekerasan seksual pada Jumat 2 Oktober 2015 di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
Rujukan
(GFD-2022-9428) [SALAH] Video Demonstrasi Warga Moskow Menolak Invasi Rusia ke Ukraina
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 14/03/2022
Berita
Yes, this is Moscow. Like and retweet that. #Ukraine #Russia #UkraineRussiaWar
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan di Twitter oleh akun bernama @AfricaUnitNow yang memposting sebuah postingan disertai video demonstrasi di tengah kota. Postinganya diberi keterangan bahwa demonstrasi tersebut terjadi di Kota Moskow, Rusia dalam rangka memprotes invasi Rusia ke Ukraina.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim tersebut adalah tidak benar. Pencarian video asli menggunakan google reverse image ditemukan video aslinya sudah beredar sejak Januari tahun 2021. Adapun konteks demonstrasi dalam video adalah terkait dengan penangkapan Alexei Navalny, aktivis anti korupsi dan oposisi pemerintah berkebangsaan Rusia.
Dalam sebuah akun Twitter yang sudah terverifikasi bernama @KevinRothrock, mengupload video yang sama persis pada 23 Januari 2021, tweet-nya diberi keterangan “A view of Navalny’s protest crowd in Moscow” (terjemahan: Pemandangan keramaian protes Navalny di Moskow).
Seorang jurnalis dari BBC, Shayan Sardarizadeh memposting tweet di akun resminya @Shayan86, mengatakan bahwa kejadian dalam video adalah protes warga Moskow atas penangkapan Alexei Navalny dan videonya sudah beredar sejak Januari tahun 2021.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @AfricaUnitNow adalah tidak benar dan termasuk kategori Konteks yang Salah.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim tersebut adalah tidak benar. Pencarian video asli menggunakan google reverse image ditemukan video aslinya sudah beredar sejak Januari tahun 2021. Adapun konteks demonstrasi dalam video adalah terkait dengan penangkapan Alexei Navalny, aktivis anti korupsi dan oposisi pemerintah berkebangsaan Rusia.
Dalam sebuah akun Twitter yang sudah terverifikasi bernama @KevinRothrock, mengupload video yang sama persis pada 23 Januari 2021, tweet-nya diberi keterangan “A view of Navalny’s protest crowd in Moscow” (terjemahan: Pemandangan keramaian protes Navalny di Moskow).
Seorang jurnalis dari BBC, Shayan Sardarizadeh memposting tweet di akun resminya @Shayan86, mengatakan bahwa kejadian dalam video adalah protes warga Moskow atas penangkapan Alexei Navalny dan videonya sudah beredar sejak Januari tahun 2021.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @AfricaUnitNow adalah tidak benar dan termasuk kategori Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR
Tidak ada hubungannya dengan konflik Ukraina-Rusia. Demonstrasi warga Moskow tersebut dalam rangka memprotes penangkapan aktivis anti korupsi dari Rusia bernama Alexei Navalny. Video yang sama persis beredar di internet sejak Januari 2021.
Tidak ada hubungannya dengan konflik Ukraina-Rusia. Demonstrasi warga Moskow tersebut dalam rangka memprotes penangkapan aktivis anti korupsi dari Rusia bernama Alexei Navalny. Video yang sama persis beredar di internet sejak Januari 2021.
Rujukan
- https://www.indiatoday.in/fact-check/story/russia-ukraine-conflict-fact-check-scenes-from-protest-alexei-navalny-arrest-shared-as-moscow-anti-war-demonstration-1921933-2022-03-08
- https://mobile.twitter.com/KevinRothrock/status/1352954648546729984
- https://mobile.twitter.com/Shayan86/status/1500102541748670475
(GFD-2022-9427) [SALAH] Akun Telegram PT Pegadaian (persero)
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 14/03/2022
Berita
Beredar sebuah akun Telegram yang mengatasnamakan PT Pegadaian (persero). Pada akun tersebut memilliki sebanyak 4207 anggota yang tergabung. Dalam kolom deskripsi akun tersebut menawarkan barang-barang yang akan di lelang.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Pegadaian (persero) adalah tiruan. Melalui laman resminya, PT Pegadaian menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan PT Pegadaian.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero) R. Swasono Amoeng Widodo menyampaikan bahwa sampai saat ini Pegadaian tidak melakukan lelang secara online.
“Lelang barang jaminan yang jatuh tempo dilakukan di Kantor Cabang Pegadaian, bazar, atau pameran. Jadi transaksinya dilakukan secara langsung sehingga nasabah dapat memilih dan meneliti barang yang akan dibeli. Setelah terjadi kesepakatan harga, baru dilakukan pembayaran,” ujarnya.
Sebelumnya, penipuan mengatasnamakan PT Pegadaian marak terjadi melalui website, marketplace, dan akun media sosial. Melalui akun instagram resmi nya, PT Pegadaian menyematkan Insta Story mengenai himbauan penipuan yang beredar di masyarakat.
Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Pegadaian (persero) adalah salah dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero) R. Swasono Amoeng Widodo menyampaikan bahwa sampai saat ini Pegadaian tidak melakukan lelang secara online.
“Lelang barang jaminan yang jatuh tempo dilakukan di Kantor Cabang Pegadaian, bazar, atau pameran. Jadi transaksinya dilakukan secara langsung sehingga nasabah dapat memilih dan meneliti barang yang akan dibeli. Setelah terjadi kesepakatan harga, baru dilakukan pembayaran,” ujarnya.
Sebelumnya, penipuan mengatasnamakan PT Pegadaian marak terjadi melalui website, marketplace, dan akun media sosial. Melalui akun instagram resmi nya, PT Pegadaian menyematkan Insta Story mengenai himbauan penipuan yang beredar di masyarakat.
Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Pegadaian (persero) adalah salah dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Akun Telegram yang mengatasnamakan PT Pegadaian (persero) adalah palsu. Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero) R. Swasono Amoeng Widodo menyampaikan bahwa sampai saat ini Pegadaian tidak melakukan lelang secara online.
Akun Telegram yang mengatasnamakan PT Pegadaian (persero) adalah palsu. Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero) R. Swasono Amoeng Widodo menyampaikan bahwa sampai saat ini Pegadaian tidak melakukan lelang secara online.
Rujukan
Halaman: 3774/5547