Akun Facebook NORR HD BRICK ART (fb.com/NOORHDBRICKART) pada 21 Mei 2022 mengunggah sebuah video dengan narasi:
“Berita Terbaru – Tepat Pada Hari ini, Jokowi Resmi Tunjuk Risma Gantikan Anies ?”
(GFD-2022-9850) [SALAH] Video “21 Mei 2022, Jokowi Resmi Tunjuk Risma Gantikan Anies”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/05/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pada tanggal 21 Mei 2022 Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Menteri Sosial Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma menggantikan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta merupakan konten palsu.
Faktanya pada tanggal 21 Mei 2022, Pemerintah Pusat belum menentukan sosok yang menggantikan Anies Baswedan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Dilansir dari Tempo, di dalam video tersebut sama sekali tidak membahas bahwa Presiden Joko Widodo telah menunjuk Risma sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
Video tersebut mencuplik pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, yang menilai sosok Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono pantas menjadi calon penjabat Gubernur DKI Jakarta. Djarot memang benar menyatakan hal itu pada 22 Mei 2022 di gedung KPK, sebagaimana juga dimuat sejumlah pemberitaan, seperti dimuat situs CNN Indonesia
Selain Djarot, video itu juga menyebut dua kandidat lain yakni Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro dan Marullah Matali yang saat ini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta sejak Januari 2021. Ketiga nama tersebut juga disebut dalam sejumlah pemberitaan media, salah satunya dimuat dalam berita Tempo, 21 Mei 2022.
Video tersebut kemudian menyebut nama keempat yang dianggap cukup menonjol yakni Airin Rachmi Diany mantan Wakil Kota Tangerang Selatan. Nama Airin muncul setelah didukung oleh PWNU DKI Jakarta. Narasi ini benar muncul dalam pemberitaan salah satunya dimuat oleh Republika 16 Mei 2022.
Dikutip dari berita Tempo pada Senin 23 Mei 2022, Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, menyatakan Istana belum menentukan sosok yang akan menggantikan Anies Baswedan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Faktanya pada tanggal 21 Mei 2022, Pemerintah Pusat belum menentukan sosok yang menggantikan Anies Baswedan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Dilansir dari Tempo, di dalam video tersebut sama sekali tidak membahas bahwa Presiden Joko Widodo telah menunjuk Risma sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
Video tersebut mencuplik pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, yang menilai sosok Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono pantas menjadi calon penjabat Gubernur DKI Jakarta. Djarot memang benar menyatakan hal itu pada 22 Mei 2022 di gedung KPK, sebagaimana juga dimuat sejumlah pemberitaan, seperti dimuat situs CNN Indonesia
Selain Djarot, video itu juga menyebut dua kandidat lain yakni Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro dan Marullah Matali yang saat ini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta sejak Januari 2021. Ketiga nama tersebut juga disebut dalam sejumlah pemberitaan media, salah satunya dimuat dalam berita Tempo, 21 Mei 2022.
Video tersebut kemudian menyebut nama keempat yang dianggap cukup menonjol yakni Airin Rachmi Diany mantan Wakil Kota Tangerang Selatan. Nama Airin muncul setelah didukung oleh PWNU DKI Jakarta. Narasi ini benar muncul dalam pemberitaan salah satunya dimuat oleh Republika 16 Mei 2022.
Dikutip dari berita Tempo pada Senin 23 Mei 2022, Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, menyatakan Istana belum menentukan sosok yang akan menggantikan Anies Baswedan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Kesimpulan
Pada tanggal 21 Mei 2022, Pemerintah Pusat belum menentukan sosok yang menggantikan Anies Baswedan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1719/keliru-tepat-pada-hari-ini-jokowi-resmi-tunjuk-risma-gantikan-anies
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220518143353-32-798086/djarot-saiful-heru-budi-cukup-pantas-jadi-pj-gubernur-dki
- https://politik.rmol.id/read/2022/05/16/533736/pwnu-jakarta-nggak-apa-apa-dukung-perempuan-jadi-pemimpin
- https://metro.tempo.co/read/1593650/kata-eks-plt-gubernur-dki-soal-3-nama-calon-kandidat-pengganti-anies-baswedan
- https://nasional.tempo.co/read/1594331/istana-belum-pastikan-sosok-penjabat-gubernur-pengganti-anies-baswedan
(GFD-2022-9849) [SALAH] Rusia Keluar dari PBB
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 25/05/2022
Berita
“rusia sudah umumkan keluar hengkang dari dri perserikatan bangsa bangsa (PBB).”
Hasil Cek Fakta
Akun TikTok dengan nama pengguna “amrikas” mengunggah sebuah video yang menunjukkan suasana sidang PBB. Unggahan tersebut juga disertai keterangan yang menyatakan bahwa video tersebut menunjukkan momen ketika Rusia mengumumkan keputusannya untuk keluar dari PBB.
Berdasarkan hasil penelusuran, Rusia tidak memutuskan keluar dari PBB, melainkan keluar dari Dewan HAM PBB. Keputusan tersebut diambil setelah Dewan HAM PBB menangguhkan keanggotaan Rusia pada 7 April 2022 sebagai dampak dari invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “amrikas” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Berdasarkan hasil penelusuran, Rusia tidak memutuskan keluar dari PBB, melainkan keluar dari Dewan HAM PBB. Keputusan tersebut diambil setelah Dewan HAM PBB menangguhkan keanggotaan Rusia pada 7 April 2022 sebagai dampak dari invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “amrikas” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan keluar dari PBB. Faktanya, Rusia memutuskan untuk keluar dari Dewan HAM PBB setelah keanggotaannya ditangguhkan akibat invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina.
Bukan keluar dari PBB. Faktanya, Rusia memutuskan untuk keluar dari Dewan HAM PBB setelah keanggotaannya ditangguhkan akibat invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina.
Rujukan
(GFD-2022-9848) [SALAH] Vaksin mRNA Tidak Direkomendasikan Selama Kehamilan
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 24/05/2022
Berita
“Secara harfiah: Vaksin mRNA COVID-19 tidak direkomendasikan selama kehamilan. Berapa banyak wanita hamil dan menyusui melakukan jab di Eropa ? Saya tidak kaget ketika ada anak umur 11 bulan dan 3 tahun meninggal karena hepatitis di Inggris.”
Pengaruh vaksin bg ibu hamil
Pengaruh vaksin bg ibu hamil
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi oleh akun Twitter @yo2thok yang mengatakan bahwa vaksin mRNA tidak direkomendasikan kepada ibu hamil.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Menurut Journals.plos.org, penelitian menunjukkan bahwa vaksin berbasis mRNA (Pfizer–BioNTech dan Moderna) dapat mencegah infeksi SARS-CoV-2 di masa depan. Vaksin ini tidak menunjukkan bahaya yang jelas pada kehamilan. Reaksi merugikan yang paling sering ditemui adalah rasa sakit di tempat suntikan, kelelahan, dan sakit kepala, tetapi reaksi ini hanya sementara. Respon antibodi cepat setelah dosis vaksin pertama. Setelah vaksin booster, respon antibodi menjadi lebih kuat.
Selain itu melansir Covid-19.go.id, syarat yang harus dipenuhi oleh ibu hamil untuk melakukan vaksin ialah usia kandungan lebih dari 13 minggu atau antara 13-33 minggu, memiliki tekanan darah normal, tidak punya gejala atau keluhan pre eklampsia, dan tidak sedang menjalani pengobatan dan jika memiliki komorbid harus dalam kondisi terkontrol.
Ibu hamil bisa melakukan registrasi vaksinasi di tempat layanan vaksin atau faskes yang ditunjuk oleh pemerintah. Vaksin yang diperbolehkan untuk ibu hamil adalah Sinovac, Moderna, Pfizer sesuai ketersediaan.
Dengan demikian klaim oleh akun Twitter @yo2thok merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Menurut Journals.plos.org, penelitian menunjukkan bahwa vaksin berbasis mRNA (Pfizer–BioNTech dan Moderna) dapat mencegah infeksi SARS-CoV-2 di masa depan. Vaksin ini tidak menunjukkan bahaya yang jelas pada kehamilan. Reaksi merugikan yang paling sering ditemui adalah rasa sakit di tempat suntikan, kelelahan, dan sakit kepala, tetapi reaksi ini hanya sementara. Respon antibodi cepat setelah dosis vaksin pertama. Setelah vaksin booster, respon antibodi menjadi lebih kuat.
Selain itu melansir Covid-19.go.id, syarat yang harus dipenuhi oleh ibu hamil untuk melakukan vaksin ialah usia kandungan lebih dari 13 minggu atau antara 13-33 minggu, memiliki tekanan darah normal, tidak punya gejala atau keluhan pre eklampsia, dan tidak sedang menjalani pengobatan dan jika memiliki komorbid harus dalam kondisi terkontrol.
Ibu hamil bisa melakukan registrasi vaksinasi di tempat layanan vaksin atau faskes yang ditunjuk oleh pemerintah. Vaksin yang diperbolehkan untuk ibu hamil adalah Sinovac, Moderna, Pfizer sesuai ketersediaan.
Dengan demikian klaim oleh akun Twitter @yo2thok merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.
Klaim tersebut salah. Faktanya, vaksin mRNA menurut penelitian dianjurkan untuk kehamilan karena meningkatkan antibodi ibu dan janin.
Klaim tersebut salah. Faktanya, vaksin mRNA menurut penelitian dianjurkan untuk kehamilan karena meningkatkan antibodi ibu dan janin.
Rujukan
(GFD-2022-9847) [SALAH] Vaksin mRNA Menyebabkan Hepatitis Pada Anak
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 24/05/2022
Berita
“https://dailyexpose.uk/2022/04/28/new-study-confirms-covid-jab-causes-hepatitis-kids/… sebuah artikel mengenai vaksin mRNA yg menyebabkan Hepatitis anak.
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi oleh akun Twitter @JakataStar yang mengatakan bahwa vaksin menyebabkan hepatitis pada anak dengan menyertakan klaim dari artikel Dailyexpose.uk yang berjudul “New Study confirming COVID Vaccine causes Severe Autoimmune-Hepatitis is published days after W.H.O issued ‘Global Alert’ about new Severe Hepatitis among Children”.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Melansir Sehatnegeriku.kemkes.go.id, Kementerian Kesehatan membantah adanya kaitan antara vaksinasi COVID-19 dengan penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya pada anak.
“Kejadian ini dihubungkan dengan vaksin COVID-19 itu tidak benar, karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi COVID-19,” ungkap Prof Hanifah.
Lebih lanjut, dilansir dari Factcheck.afp.com, seorang ahli hepatologi transplantasi pediatrik dari Mayo Clinic Children’s Center mengatakan bahwa hepatitis misterius yang menulari anak-anak berbeda dengan hepatitis yang dijelaskan dalam penelitian tersebut.
“Studi ini dilakukan pada orang dewasa yang mencoba menghubungkan vaksin Covid-19 dan hepatitis autoimun, yang merupakan entitas terpisah yang berbeda dari hepatitis yang berdampak pada anak-anak” ungkapnya.
Dengan demikian klaim oleh akun Twitter @JakartaStar merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Melansir Sehatnegeriku.kemkes.go.id, Kementerian Kesehatan membantah adanya kaitan antara vaksinasi COVID-19 dengan penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya pada anak.
“Kejadian ini dihubungkan dengan vaksin COVID-19 itu tidak benar, karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi COVID-19,” ungkap Prof Hanifah.
Lebih lanjut, dilansir dari Factcheck.afp.com, seorang ahli hepatologi transplantasi pediatrik dari Mayo Clinic Children’s Center mengatakan bahwa hepatitis misterius yang menulari anak-anak berbeda dengan hepatitis yang dijelaskan dalam penelitian tersebut.
“Studi ini dilakukan pada orang dewasa yang mencoba menghubungkan vaksin Covid-19 dan hepatitis autoimun, yang merupakan entitas terpisah yang berbeda dari hepatitis yang berdampak pada anak-anak” ungkapnya.
Dengan demikian klaim oleh akun Twitter @JakartaStar merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
asil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.
Klaim tersebut salah. Faktanya, vaksin mRNA tidak menyebabkan hepatitis.
Klaim tersebut salah. Faktanya, vaksin mRNA tidak menyebabkan hepatitis.
Rujukan
Halaman: 3724/5601