• (GFD-2021-7713) [SALAH] Tautan Daftar Barang-barang Pegadaian yang Tidak Ditebus

    Sumber: Tangkapan Layar SMS
    Tanggal publish: 20/10/2021

    Berita

    “Bpk/ibu Kami P.e.g.a.d.a.i.a.n menwrkn barang yg tdk ditebus berupa: Perhiasan-emas,hp-android/iphone,jam-tangan, dll. klik: www.galeri24online.cf.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah narasi melalui pesan singkat yang menginformasikan barang-barang pegadaian yang tidak ditebus. Dalam narasi tersebut juga mencantumkan tautan yang diklaim merupakan daftar barang-barang yang dilelang karena tidak ditebus.

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Sekretaris PT Pegadaian (Persero), yakni Swasono Amoeng Widodo mengatakan bahwa lelang barang yang jatuh tempo dilakukan di kantor Pegadaian, bazar atau pameran, sehingga transaksi dengan pembeli dilakukan secara langsung. Amoeng juga menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Pegadaian.

    Dengan demikian, narasi dalam pesan singkat yang mengatakan daftar barang-barang lelang Pegadaian yang tidak ditebus tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)

    Hal tersebut tidak benar. Sekretaris PT Pegadaian (Persero), yakni Swasono Amoeng Widodo mengatakan bahwa lelang barang yang jatuh tempo dilakukan di kantor Pegadaian, bazar atau pameran, sehingga transaksi yang dilakukan dengan pembeli dilakukan secara langsung.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7712) [SALAH] Video Pidato Anthony Fauci Mengembangkan Virus Influenza Baru

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 20/10/2021

    Berita

    (narasi diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Video Muncul Saat Fauci dan Lainnya Merencanakan ‘Virus Flu Burung Baru’ untuk Menjalankan Vaksinasi Flu Universal

    Fauci mengakui bahwa uji klinis memakan waktu setidaknya satu dekade”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video melalui akun Twitter @ApocalypseBarb yang mengatakan bahwa doktor sekaligus ahli penyakit Amerika Serikat, yakni Anthony Fauci sedang mengembangkan virus flu burung baru. Narasi dalam unggahan tersebut juga mengatakan pengembangan virus ini ditujukan untuk keberlangsungan vaksinasi universal.

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Video tersebut merupakan video wawancara yang ditayangkan pada c-span.org. Salah satu peserta wawancara tersebut memang benar adalah Anthony Fauci. Namun, isi dari wawancara tersebut membicarakan tentang teknologi vaksin influenza universal yang efektif dan tidak membicarakan tentang pengembangan virus flu burung varian baru. Dalam video tersebut, Fauci mengatakan bahwa vaksin universal akan efektif untuk menangani jenis virus flu yang bermutasi dari tahun ke tahun.

    Dengan demikian, video yang diunggah oleh akun Twitter @ApocalypseBarb tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)

    Hal tersebut tidak benar. Video tersebut berisi pengembangan vaksin influenza universal untuk menangani virus flu secara efektif.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7711) [SALAH] Artikel “Berita Duka, SeIamat JaIan Untuk SeIamanya Akang Sulle”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/10/2021

    Berita

    “Berita Duka, SeIamat JaIan Untuk SeIamanya 😭 Akang Sulle, InnaIiIahi WainnaiIIaihirojiun Kabar Dukа MеnуеIіmutі …….”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Ameliaa membagikan tautan artikel dengan judul “Berita Duka, SeIamat JaIan Untuk SeIamanya ? Akang Sulle, InnaIiIahi WainnaiIIaihirojiun Kabar Dukа MеnуеIіmutі …….” yang berasal dari laman jalan-pintas[dot]xyz.

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim artikel tersebut tidak benar. Sebab, diketahui bahwa Sule atau Entis Sutisna beberapa waktu yang lalu mengadakan acara tujuh bulanan kehamilan istrinya. Kegiatan itu diposting oleh Sule di akun Instagramnya (@ferdinan_sule).

    Foto yang digunakan dalam artikel di laman jalan-pintas[dot]xyz diketahui berasal dari peristiwa kecelakaan mobil Lamborghini di Thailand pada Juni 2014. Hal itu diketahui dari artikel berjudul “Ngebut Saat Hujan, Lamborghini Gallardo Ini Terbelah Dua” di liputan6.com yang tayang pada 26 Juni 2016.

    Adapun, isi artikel yang ada di laman jalan-pintas[dot]xyz bersumber dari artikel berjudul “Innalilahi.. Yuni Sarah Tewas Terseret Truk Tangki Minyak”pada 12 Oktober 2016. Isi artikel tersebut memberitakan mengenai peristiwa kecelakaan yang menewaskan seorang gadis bernama Yuni Sarah (20), warga Kompleks Bumi Sako Damai, RT 99/03, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Palembang.

    Peristiwa kecelakaan itu juga kerap digunakan atau dimodifikasi dalam hoaks meninggalnya artis-artis dalam negeri, seperti hoaks meninggalnya artis Yuni Shara yang sudah diperiksa faktanya di artikel [SALAH] Artis Yuni Shara Meninggal.

    Isu mengenai meninggalnya Sule juga sudah pernah diperiksa fakta pada bulan Agustus 2021 di artikel [SALAH] Sule Meninggal Dunia yang tayang di turnbackhoax.id pada 7 Agustus 2021.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Sule atau Entis Sutisna masih beraktivitas. Diketahui terakhir Sule baru saja mengadakan acara tujuh bulanan kehamilan istrinya. Adapun, isi artikelnya merupakan hasil mengenai peristiwa kecelakaan yang menewaskan seorang gadis bernama Yuni Sarah (20), warga Kompleks Bumi Sako Damai, RT 99/03, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Palembang.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7710) [SALAH] “Bocah 13 tahun, Sun Jisu, peretas Cina yang mengganggu Facebook, WhatsApp, dan Instagram di seluruh dunia”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/10/2021

    Berita

    Akun Facebook Mismaya Alkhaerat (fb.com/mismaya.alkhaerat) pada 6 Oktober 2021 mengunggah sebuah gambar yang menampilkan foto seorang anak laki-laki berkacamata dengan narasi sebagai berikut:

    “Anak kecil ini yang membuat kita Galau Kemarin …. Minion Divers Hurghada Peretas Cina yang mengganggu Facebook, WhatsApp, dan Instagram di seluruh dunia. Bocah 13 tahun, Sun Jisu, yang meretas tiga situs dan juga menyebabkan karyawan Facebook dilarang memasuki markas besar lembaga global setelah menonaktifkan portal elektronik dan menyebabkan kerugian ekonomi yang diperkirakan mencapai miliaran dolar di seluruh dunia…..”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa gangguan yang terjadi pada Facebook, Instagram dan Whatsapp pada awal bulan Oktober 2021 disebabkan oleh seorang peretas asal Cina berusia 13 tahun bernama Sun Jisu merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, Facebook mengatakan gangguan itu disebabkan oleh kesalahan internal, bukan aktivitas jahat peretasan. Foto anak laki-laki di unggahan itu adalah seorang anak berusia 12 tahun, Wang Zhengyang yang berbicara di konferensi keamanan internet Beijing pada tahun 2014 setelah meretas sistem komputer sekolahnya.

    Sebelumnya, Facebook tumbang selama lebih dari enam jam pada tanggal 4 Oktober 2021 di pemadaman global yang juga melanda platform lain, yaitu Instagram dan WhatsApp.

    Dalam pernyataan tertulis tertanggal 4 Oktober 2021, Facebook mengatakan bahwa “tidak ada aktivitas jahat di balik pemadaman ini — akar masalahnya adalah perubahan konfigurasi yang salah di pihak kami.” Di pernyataan tertulis terpisah tertanggal 5 Oktober 2021, perusahaan media sosial raksasa itu mengatakan pemadaman tersebut “tidak disebabkan oleh aktivitas jahat, tetapi kesalahan yang kami buat sendiri.”

    Dilansir dari AFP, pencarian gambar terbalik menemukan foto anak laki-laki yang diklaim sebagai peretas tiga media sosial itu diterbitkan di laporan ECNS, portal berbahasa Inggris dari Chinese News Service, kantor berita yang dikelola pemerintah Tiongkok, pada tanggal 28 September 2014.

    Keterangan foto di laporan itu berbunyi: “Wang Zhengyang, peretas termuda di Tiongkok, menghadiri dan berbicara di Konferensi Keamanan Internet Tiongkok 2014 di Beijing pada tanggal 24 September 2014.”

    Sementara itu, dua paragraf pertama laporannya berbunyi: “Anak laki-laki berusia dua belas tahun, Wang Zhengyang, telah menjadi sensasi di Konferensi Keamanan Internet Tiongkok di Beijing, sebagai peretas termuda di negara itu. Dia memulai perjalanannya dengan meretas sistem sekolahnya untuk menghindari menghabiskan waktu mengerjakan pekerjaan rumah.”

    Kesimpulan

    Facebook mengatakan gangguan itu disebabkan oleh kesalahan internal, bukan aktivitas jahat peretasan. Foto anak laki-laki di unggahan itu adalah seorang anak berusia 12 tahun, Wang Zhengyang yang berbicara di konferensi keamanan internet Beijing pada tahun 2014 setelah meretas sistem komputer sekolahnya.

    Rujukan