(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Ayahnya dulu melayani seorang tiran. Haruskah kita menghukum putranya Chadchart?”
(GFD-2022-9900) [SALAH] Foto Ayah Walikota Bangkok yang Terlibat dalam Pembunuhan Besar-besaran di Thailand pada 1976
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 31/05/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @thanaaer1 mengunggah dua foto yang menunjukkan seorang polisi memegang pistol dan wajah walikota Bangkok yang baru saja terpilih, Chadchart Sittipunt. @thanaaer1 juga menulis keterangan bahwa pria yang sedang menembak tersebut merupakan ayah kandung Chadchart Sittipunt yang terlibat dalam pembunuhan besar-besaran di Universitas Thammasat, Thailand, pada 1976.
Cuitan yang diunggah pada 10 Desember 2021 tersebut telah disukai sebanyak 534 kali dan telah dibagikan serta dikutip ulang hampir 400 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Sebuah LSM bernama the League of Liberal Thammasat for Democracy (LTTD) telah mengunggah foto yang sama persis di akun Facebook pribadinya sejak 2013. Setelah dilakukan proses penerjamahan, penjelasan foto tertulis sebagai berikut:
“Polisi di gambar ini adalah Watcharin Niamwanichkul, seorang letnal kolonel polisi yang berada di ranking terendah. Dia baru saja meninggal awal tahun ini”.
Lebih lanjut, informasi serupa pernah dibahas oleh AFP Fact Check dengan judul “Photo of Thailand’s 1976 massacre misleadingly linked to new Bangkok governor” dan mengkategorikannya sebagai misleading.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @thanaaer1 adalah konteks yang salah.
Cuitan yang diunggah pada 10 Desember 2021 tersebut telah disukai sebanyak 534 kali dan telah dibagikan serta dikutip ulang hampir 400 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Sebuah LSM bernama the League of Liberal Thammasat for Democracy (LTTD) telah mengunggah foto yang sama persis di akun Facebook pribadinya sejak 2013. Setelah dilakukan proses penerjamahan, penjelasan foto tertulis sebagai berikut:
“Polisi di gambar ini adalah Watcharin Niamwanichkul, seorang letnal kolonel polisi yang berada di ranking terendah. Dia baru saja meninggal awal tahun ini”.
Lebih lanjut, informasi serupa pernah dibahas oleh AFP Fact Check dengan judul “Photo of Thailand’s 1976 massacre misleadingly linked to new Bangkok governor” dan mengkategorikannya sebagai misleading.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @thanaaer1 adalah konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi yang salah. Pria yang terdapat di foto tersebut bukan ayah dari Walikota Bangkok, Chadchart Sittipunt, tetapi seorang Letnan Kolonel Polisi bernama Watcharin Niamvanichkul.
Informasi yang salah. Pria yang terdapat di foto tersebut bukan ayah dari Walikota Bangkok, Chadchart Sittipunt, tetapi seorang Letnan Kolonel Polisi bernama Watcharin Niamvanichkul.
Rujukan
(GFD-2022-9899) [SALAH] Vaksin Covid-19 Dapat Sebabkan AIDS Sampai Cacar Monyet
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 31/05/2022
Berita
“Did you know that the Covid19 VAXX can cause lowered immune system which allows viruses in your system to flourish, like Shingles, Smallpox, and even MONKEYPOX???
Yup, that’s right, the VAXX is the reason for VAIDS or otherwise known as Vaccine Induced AIDS will be popping up in all those who took the JAB. About 3-5 years after the first shot, of course everyone’s immune systems are different. It could be 5-10 years.
Regardless, it is time to get to know Jesus by reading the New Testament in the Bible, and then living it each day as if it were your last.”
Yup, that’s right, the VAXX is the reason for VAIDS or otherwise known as Vaccine Induced AIDS will be popping up in all those who took the JAB. About 3-5 years after the first shot, of course everyone’s immune systems are different. It could be 5-10 years.
Regardless, it is time to get to know Jesus by reading the New Testament in the Bible, and then living it each day as if it were your last.”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa vaksin Covid 19 dapat menyebabkan imunodefisiensi di dalam tubuh manusia. Dalam narasi ini disebutkan bahwa sistem imun yang melemah adalah efek VAIDS yang menjadi penyebab munculnya penyakit seperti AIDS bahkan sampai cacar monyet. Kelemahan imun ini akan terjadi sejak suntikan vaksin pertama dan dampaknya akan terlihat pada 3-5 tahun atau 5-10 tahun mendatang.
Setelah melakukan penelusuran terkait informasi ini, diketahui bahwa narasi yang beredar ini adalah hoaks. Pernyataan yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 mengandung bahaya yang dapat menimbulkan penyakit seperti AIDS sampai cacar monyet adalah pernyataan yang keliru.
Istilah VAIDS (Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrom) merupakan istilah yang sering digunakan oleh kelompok antivaksin untuk menarasikan bahaya vaksin Covid-19.
Melansir dari artikel Kompas.com, Profesor Penyakit Menular di Perelman School of Medicine University of Pennsylvania dan Direktur Medis Penn Global Medicine, Stephen Gluckman MD mengatakan, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya imunodefisiensi terkait dengan vaksin Covid-19.
Terkait dengan AIDS, epidemilog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman menyatakan, bahwa AIDS tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19. AIDS merupakan kondisi penyakit kronis yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Sama halnya dengan cacar monyet. Dicky menyatakan bahwa virus ini telah ada pada hewan sejak lama. Adapun yang membuat seseorang terinfeksi cacar monyet adalah karena sebaran virusnya. Sebaran virus ini dimungkinkan apabila manusia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi, serta belum memasaknya dengan sempurna.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan vaksin Covid-19 menyebabkan AIDS sampai cacar monyet merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran terkait informasi ini, diketahui bahwa narasi yang beredar ini adalah hoaks. Pernyataan yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 mengandung bahaya yang dapat menimbulkan penyakit seperti AIDS sampai cacar monyet adalah pernyataan yang keliru.
Istilah VAIDS (Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrom) merupakan istilah yang sering digunakan oleh kelompok antivaksin untuk menarasikan bahaya vaksin Covid-19.
Melansir dari artikel Kompas.com, Profesor Penyakit Menular di Perelman School of Medicine University of Pennsylvania dan Direktur Medis Penn Global Medicine, Stephen Gluckman MD mengatakan, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya imunodefisiensi terkait dengan vaksin Covid-19.
Terkait dengan AIDS, epidemilog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman menyatakan, bahwa AIDS tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19. AIDS merupakan kondisi penyakit kronis yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Sama halnya dengan cacar monyet. Dicky menyatakan bahwa virus ini telah ada pada hewan sejak lama. Adapun yang membuat seseorang terinfeksi cacar monyet adalah karena sebaran virusnya. Sebaran virus ini dimungkinkan apabila manusia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi, serta belum memasaknya dengan sempurna.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan vaksin Covid-19 menyebabkan AIDS sampai cacar monyet merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, penyakit AIDS atau cacar monyet tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.
Faktanya, penyakit AIDS atau cacar monyet tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.
Rujukan
(GFD-2022-9898) [SALAH] Pemberian Hadiah Senilai Rp35 Juta dari Indonesia Giveaway Trans7 yang Dipandu Baim Wong dan Paula Verhoeven
Sumber: SMSTanggal publish: 31/05/2022
Berita
“Slamat!!_Anda
M-dptkan Rp.35.000.000
Dri GIVEAWAY Bapau_Trans7
KodeAnda<001498788>Infoklik
bit[dot]ly/3qBAaVv
InfChat
bit[dot]ly/3HMVxcX”.
Give away Baim wong
M-dptkan Rp.35.000.000
Dri GIVEAWAY Bapau_Trans7
KodeAnda<001498788>Infoklik
bit[dot]ly/3qBAaVv
InfChat
bit[dot]ly/3HMVxcX”.
Give away Baim wong
Hasil Cek Fakta
Beberapa waktu lalu sempat beredar sebuah pesan singkat terkait pemberian hadiah dari program Indonesia Giveaway Trans7 yang dipandu oleh Baim Wong dan Paula Verhoeven senilai Rp35 juta.
Pada pesan singkat tersebut, dimuat pula sebuah link yang berisi tentang berbagai testimoni dari pihak yang diklaim sebagai pemenang hadiah sebelumnya. Lalu pada link tersebut dimuat pula berbagai syarat dan ketentuan, serta nominal biaya administrasi yang harus dipenuhi oleh pihak yang telah menerima pesan singkat tersebut.
Namun melansir dari akun Instagram resmi program Indonesia Giveaway Trans7, yaitu @indonesiagiveaway_trans7, pihak penyelenggara program tersebut mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap berbagai penipuan yang mengatasnamakan Trans7 dan Indonesia Giveaway dengan meminta sejumlah uang kepada penerima hadiah sebagai syarat dan ketentuan yang harus segera dipenuhi. Karena pihak Indonesia Giveaway Trans7 tidak pernah meminta penerima hadiah untuk mengirimkan uang atau pembayaran di muka sebagai syarat untuk pengiriman hadiah yang sebelumnya telah dijanjikan.
Selain itu, melansir dari turnbackhoax.id, beberapa waktu lalu juga sempat beredar informasi yang sama, yaitu terkait pemberian hadiah senilai jutaan rupiah dengan mengatasnamakan Program Indonesia Giveaway Trans7 melalui SMS, namun nominal yang diberikan berbeda.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait pemberian hadiah senilai Rp35 Juta dari Indonesia Giveaway Trans7 yang dipandu Baim Wong dan Paula Verhoeven ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten palsu.
Pada pesan singkat tersebut, dimuat pula sebuah link yang berisi tentang berbagai testimoni dari pihak yang diklaim sebagai pemenang hadiah sebelumnya. Lalu pada link tersebut dimuat pula berbagai syarat dan ketentuan, serta nominal biaya administrasi yang harus dipenuhi oleh pihak yang telah menerima pesan singkat tersebut.
Namun melansir dari akun Instagram resmi program Indonesia Giveaway Trans7, yaitu @indonesiagiveaway_trans7, pihak penyelenggara program tersebut mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap berbagai penipuan yang mengatasnamakan Trans7 dan Indonesia Giveaway dengan meminta sejumlah uang kepada penerima hadiah sebagai syarat dan ketentuan yang harus segera dipenuhi. Karena pihak Indonesia Giveaway Trans7 tidak pernah meminta penerima hadiah untuk mengirimkan uang atau pembayaran di muka sebagai syarat untuk pengiriman hadiah yang sebelumnya telah dijanjikan.
Selain itu, melansir dari turnbackhoax.id, beberapa waktu lalu juga sempat beredar informasi yang sama, yaitu terkait pemberian hadiah senilai jutaan rupiah dengan mengatasnamakan Program Indonesia Giveaway Trans7 melalui SMS, namun nominal yang diberikan berbeda.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait pemberian hadiah senilai Rp35 Juta dari Indonesia Giveaway Trans7 yang dipandu Baim Wong dan Paula Verhoeven ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani. Informasi tersebut salah. Faktanya, melansir dari akun Instagram resmi program Indonesia Giveaway Trans7, yaitu @indonesiagiveaway_trans7, pihak Indonesia Giveaway Trans7 menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah meminta penerima hadiah untuk mengirimkan uang atau pembayaran di muka sebagai syarat untuk pengiriman hadiah yang sebelumnya telah dijanjikan.
Rujukan
(GFD-2022-9897) [SALAH] Wujud Bebek dan Tikus Hasil Gabungan Kedua DNAnya
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 31/05/2022
Berita
Akun Facebook Ncep R membagikan video TikTok yang berjudul “beginilah bentuk Bebek dan tikus jika DNA nya di gabungkan”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Ncep R membagikan video TikTok yang berjudul “beginilah bentuk Bebek dan tikus jika DNA nya di gabungkan” pada grup Potret Ketololan Kaum TikTok. Unggahan tersebut mendapat atensi berupa 359 reaksi, 153 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 30 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, hewan dalam video itu adalah Jerboa. Mengutip dari WWF, Jerboa adalah hewan pengerat kecil bertelinga panjang asli dari China barat laut dan Mongolia selatan. Bentuk tubuhnya menyerupai tikus, telinga kucing, moncong seperti babi, dan kaki belakangnya seperti kangguru. Video yang diunggah oleh kanal YouTube Wonder World pada 16 Desember 2017 menggambarkan bagaimana Jerboa hidup dan bergerak.
Sebagai tambahan, hoaks yang sama sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] “bentuk Bebek dan tikus jika DNA nya di gabungkan” terbit pada 13 Februari 2022.
Dengan unggahan akun Facebook Ncep R dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, hewan dalam video itu adalah Jerboa. Mengutip dari WWF, Jerboa adalah hewan pengerat kecil bertelinga panjang asli dari China barat laut dan Mongolia selatan. Bentuk tubuhnya menyerupai tikus, telinga kucing, moncong seperti babi, dan kaki belakangnya seperti kangguru. Video yang diunggah oleh kanal YouTube Wonder World pada 16 Desember 2017 menggambarkan bagaimana Jerboa hidup dan bergerak.
Sebagai tambahan, hoaks yang sama sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] “bentuk Bebek dan tikus jika DNA nya di gabungkan” terbit pada 13 Februari 2022.
Dengan unggahan akun Facebook Ncep R dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, hewan dalam unggahan tersebut adalah jerboa yang merupakan hewan pengerat kecil berhabitat asli di China dan Mongolia.
Faktanya, hewan dalam unggahan tersebut adalah jerboa yang merupakan hewan pengerat kecil berhabitat asli di China dan Mongolia.
Rujukan
Halaman: 3718/5607