(GFD-2022-10074) [SALAH] Video Sosok Makhluk Aneh di Hutan
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 05/07/2022
Berita
“Yg lagi Viral seorang pendaki meliat mahluk aneh.”
Hasil Cek Fakta
Akun TikTok dengan nama pengguna “jaka_kelana26” mengunggah sebuah video yang menunjukkan sosok makhluk mungil di hutan. Video tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa makhluk tersebut ditemukan oleh seorang pendaki.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video penampakan makhluk aneh. Faktanya, video tersebut merupakan hasil CGI atau hasil rekayasa gambar menggunakan teknologi komputer.
Lebih lanjut, bentuk makhluk yang ada pada video serupa dengan penampilan makhluk “pixie” yang sering muncul dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube “Erwin Saunders”. Erwin Saunders sendiri diyakini sebagai nama samaran dari Paul Smith, seorang ahli CGI dari perusahaan bernama Busty Kelp.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “jaka_kelana26” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video penampakan makhluk aneh. Faktanya, video tersebut merupakan hasil CGI atau hasil rekayasa gambar menggunakan teknologi komputer.
Lebih lanjut, bentuk makhluk yang ada pada video serupa dengan penampilan makhluk “pixie” yang sering muncul dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube “Erwin Saunders”. Erwin Saunders sendiri diyakini sebagai nama samaran dari Paul Smith, seorang ahli CGI dari perusahaan bernama Busty Kelp.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “jaka_kelana26” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan penampakan makhluk aneh. Faktanya, video tersebut merupakan hasil CGI atau hasil rekayasa gambar menggunakan teknologi komputer.
Bukan penampakan makhluk aneh. Faktanya, video tersebut merupakan hasil CGI atau hasil rekayasa gambar menggunakan teknologi komputer.
Rujukan
(GFD-2022-10073) [SALAH] Video Kebakaran SPBU Akibat Bayar Pakai HP Pada 1 Juli 2022
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 04/07/2022
Berita
“Pertamina 1 Juli 2022. Efek bayar pake Hp”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video berdurasi 15 detik dengan klaim insiden kebakaran di area SPBU akibat pembayaran menggunakan ponsel. Video tersebut dibagikan oleh akun Facebook Ifan pada 30 Juni 2022 dan mendapatkan 8.9 ribu suka, 2.7 ribu komentar, serta 20 ribu kali dibagikan.
Namun setelah ditelusuri dilansir dari Kompas.com, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan bahwa video tersebut adalah video lama. Saat dilakukan penelusuran video, kejadian tersebut terjadi di area SPBU di daerah Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat pada tahun 2020. Saat itu mobil pengangkut tabung gas elpiji 3 kilogram mengalami kebakaran di SPBU tersebut pada 22 Oktober 2020.
Irto memberikan pesan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menyebarkan informasi.
“Video lama, diharapkan masyarakat bisa lebih bijak dalam menyebarkan informasi,” ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (2/7/2022).
Berdasarkan penjelasan di atas, video kebakaran SPBU akibat pembayaran melalui ponsel adalah hoaks dan masuk kategori konten menyesatkan.
Namun setelah ditelusuri dilansir dari Kompas.com, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan bahwa video tersebut adalah video lama. Saat dilakukan penelusuran video, kejadian tersebut terjadi di area SPBU di daerah Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat pada tahun 2020. Saat itu mobil pengangkut tabung gas elpiji 3 kilogram mengalami kebakaran di SPBU tersebut pada 22 Oktober 2020.
Irto memberikan pesan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menyebarkan informasi.
“Video lama, diharapkan masyarakat bisa lebih bijak dalam menyebarkan informasi,” ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (2/7/2022).
Berdasarkan penjelasan di atas, video kebakaran SPBU akibat pembayaran melalui ponsel adalah hoaks dan masuk kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN Sunan Ampel Surabaya).
Informasi palsu. Faktanya, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2020 di daerah SPBU 34.43225 Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat, dimana mobil pengangkut tabung gas elpiji 3 kilogram mengalami kebakaran.
Informasi palsu. Faktanya, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2020 di daerah SPBU 34.43225 Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat, dimana mobil pengangkut tabung gas elpiji 3 kilogram mengalami kebakaran.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/02/154535065/video-viral-kebakaran-di-spbu-disebut-efek-bayar-pakai-hp-ini-kata
- https://solo.tribunnews.com/2022/07/03/awas-hoax-viral-video-kebakaran-di-spbu-gara-gara-bayar-pakai-hp-pertamina-ungkap-fakta-asli
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20201025185957-4-196982/mobil-terbakar-di-spbu-cianjur-ini-penjelasan-pertamina
(GFD-2022-10072) [SALAH] Artikel Berita “Puan: Jika Negara Ingin Maju Dan Berkembang, Pendidikan Agama Islam Harus Di Hapus!!”
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 03/07/2022
Berita
“bila Megawati mati,
maka PUAN MAHARANI akan kembali jadi manusia yang tidak diperhatikan lagi…..!”
NARASI DALAM GAMBAR:
“Puan: Jika Negara Ingin Maju Dan Berkembang, Pendidikan Agama Islam Harus Di Hapus!!”
maka PUAN MAHARANI akan kembali jadi manusia yang tidak diperhatikan lagi…..!”
NARASI DALAM GAMBAR:
“Puan: Jika Negara Ingin Maju Dan Berkembang, Pendidikan Agama Islam Harus Di Hapus!!”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter dengan nama pengguna “Kabayan57490956” mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar yang menunjukkan judul artikel yang diunggah oleh opraind[dot]blogspot[com]. Dalam foto tangkapan layar tersebut disebutkan bahwa Puan menginginkan Pendidikan Agama Islam dihapus agar negara dapat maju dan berkembang.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Tidak ada sumber kredibel yang membuktikan bahwa Puan menginginkan Pendidikan Agama Islam dihapus agar negara dapat maju dan berkembang. Lebih lanjut, foto serupa yang diambil dari sudut yang berbeda pertama kali diunggah oleh CNN Indonesia dalam artikel berjudul “Puan Sebut Pertemuan dengan Prabowo Tinggal Tunggu Waktu” yang dimuat pada 7 Juni 2018.
Narasi serupa telah beredar pada tahun 2018 dan 2020 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Puan: Jika Negara Ingin Maju Dan Berkembang, Pendidikan Agama Islam Harus Di Hapus!!” yang diunggah pada 13 Desember 2018, serta artikel berjudul “[SALAH] “Puan: Jika Negara Ingin Maju Dan Berkembang, Pendidikan Agama Islam Harus Di Hapus!!” yang diunggah pada 20 Mei 2020.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Kabayan57490956” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Tidak ada sumber kredibel yang membuktikan bahwa Puan menginginkan Pendidikan Agama Islam dihapus agar negara dapat maju dan berkembang. Lebih lanjut, foto serupa yang diambil dari sudut yang berbeda pertama kali diunggah oleh CNN Indonesia dalam artikel berjudul “Puan Sebut Pertemuan dengan Prabowo Tinggal Tunggu Waktu” yang dimuat pada 7 Juni 2018.
Narasi serupa telah beredar pada tahun 2018 dan 2020 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Puan: Jika Negara Ingin Maju Dan Berkembang, Pendidikan Agama Islam Harus Di Hapus!!” yang diunggah pada 13 Desember 2018, serta artikel berjudul “[SALAH] “Puan: Jika Negara Ingin Maju Dan Berkembang, Pendidikan Agama Islam Harus Di Hapus!!” yang diunggah pada 20 Mei 2020.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Kabayan57490956” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Hoaks lama yang kembali beredar. Tidak ada sumber kredibel yang membuktikan bahwa Puan menginginkan Pendidikan Agama Islam dihapus agar negara dapat maju dan berkembang. Hoaks serupa telah beredar pada tahun 2018 dan 2020 lalu.
Hoaks lama yang kembali beredar. Tidak ada sumber kredibel yang membuktikan bahwa Puan menginginkan Pendidikan Agama Islam dihapus agar negara dapat maju dan berkembang. Hoaks serupa telah beredar pada tahun 2018 dan 2020 lalu.
Rujukan
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180607141237-32-304287/puan-sebut-pertemuan-dengan-prabowo-tinggal-tunggu-waktu
- https://turnbackhoax.id/2018/12/13/salah-puan-jika-negara-ingin-maju-dan-berkembang-pendidikan-agama-islam-harus-di-hapus/
- https://turnbackhoax.id/2020/05/20/salah-puan-jika-negara-ingin-maju-dan-berkembang-pendidikan-agama-islam-harus-di-hapus-2/
(GFD-2022-10071) [SALAH] Jokowi Didemo di Jerman
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 03/07/2022
Berita
“JOKOWI DILUAR NEGERIPUN DI DEMO
#PresidenBebekLumpuh
#PresidebBebekLumpuh
🆘🆗
Mampus lho…?!”
#PresidenBebekLumpuh
#PresidebBebekLumpuh
🆘🆗
Mampus lho…?!”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter dengan nama pengguna “Ardiesuhardi1” mengunggah sebuah tautan dari babe[dot]news yang meliput terkait demo besar di Jerman. Unggahan tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa demo tersebut ditujukan kepada Jokowi.
Berdasarkan hasil penelusuran, demo tersebut bukan merupakan demo yang ditujukan kepada Jokowi. Demo tersebut ditujukan untuk menuntut para pemimpin negara anggota G7 untuk berkomitmen dalam mengatasi krisis dunia berupa invasi Rusia ke Ukraina, perubahan iklim, serta krisis energi dan makanan. Adapun ketujuh negara anggota G7 adalah Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang.
Lebih lanjut, artikel yang disertakan dalam twit oleh pengguna Twitter “Ardiesuhardi1” tidak menyatakan bahwa demo yang dilakukan ditujukan kepada Jokowi. Artikel tersebut menjelaskan tuntutan dari 20.000 demonstran Jerman ditujukan untuk menuntut tindakan nyata dari G7.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Ardiesuhardi1” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, demo tersebut bukan merupakan demo yang ditujukan kepada Jokowi. Demo tersebut ditujukan untuk menuntut para pemimpin negara anggota G7 untuk berkomitmen dalam mengatasi krisis dunia berupa invasi Rusia ke Ukraina, perubahan iklim, serta krisis energi dan makanan. Adapun ketujuh negara anggota G7 adalah Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang.
Lebih lanjut, artikel yang disertakan dalam twit oleh pengguna Twitter “Ardiesuhardi1” tidak menyatakan bahwa demo yang dilakukan ditujukan kepada Jokowi. Artikel tersebut menjelaskan tuntutan dari 20.000 demonstran Jerman ditujukan untuk menuntut tindakan nyata dari G7.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Ardiesuhardi1” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan demo yang ditujukan kepada Jokowi. Demo tersebut ditujukan untuk menuntut para pemimpin negara anggota G7 untuk berkomitmen dalam mengatasi krisis dunia berupa invasi Rusia ke Ukraina, perubahan iklim, serta krisis energi dan makanan.
Bukan demo yang ditujukan kepada Jokowi. Demo tersebut ditujukan untuk menuntut para pemimpin negara anggota G7 untuk berkomitmen dalam mengatasi krisis dunia berupa invasi Rusia ke Ukraina, perubahan iklim, serta krisis energi dan makanan.
Rujukan
Halaman: 3683/5615