• (GFD-2020-4493) [SALAH] Foto “Setelah dipecat PAN dia benar2 jadi gelandangan politik”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/07/2020

    Berita

    Akun Facebook Ridwan Yusuf membagikan postingan foto dengan narasi sebagai berikut: “Setelah dipecat PAN dia benar2 jadi gelandangan politik,beginilah kalau orang selalu menghina simbol negara.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut hasil suntingan dari sosok pria buta yang dikenal dengan nama Uncle Loke atau Paman Loke. Sosok pria asal Malaysia tersebut sempat dibahas di sejumlah media Malaysia pada tahun 2016 lantaran kegigihannya tidak menyerah atas keterbatasan fisiknya.

    Ia diketahui memilih berjualan majalah ketimbang mengemis di jalan. Media Malaysia membahas Paman Loke lantaran postingan seorang perempuan Malaysia bernama Sherena Lee di akun media sosialnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang dibagikan akun Ridwan merupakan hasil suntingan dari foto Paman Loke. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4492) [SALAH] Foto Ma’ruf Amin “5 TAHUN nggak ngapa-ngapain”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/07/2020

    Berita

    5 TAHUN nggak ngapa-ngapain

    Hasil Cek Fakta

    Melalui media sosial Fcebook, akun @KevinLeeMarpaung membagikan foto dari hasil tangkapan layar channel Youtube @sobatmiskinofficial berjudul “5 TAHUN nggak ngapa-ngapain” dengan sosok wajah Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma’ruf Amin di dalamnya. Unggahan @KevinLeeMarpaung tersebut telah mendapat 1,7 ribu komentar dan dibagikan sebanyak 4,7 ribu kali oleh pengguna Facebook lainnya.

    Coba melakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa unggahan @KevinLeeMarpaung sudah melalui proses penyuntingan. Tangkapan layar tersebut disunting pada bagian wajah yang diganti dengan sosok Ma’ruf Amin dan pada judul video. Video asli dari unggahan tersebut benar diunggah oleh channel Youtube @sobatmiskinofficial, namun bukan berjudul “5 TAHUN nggak ngapa-ngapain” melainkan “2 JAM nggak ngapa-ngapain”.

    Unggahan @KevinLeeMarpaung masuk ke dalam kategor manipulated content. Dimana sebuah content. Manipulated content biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan media. Konten jenis ini dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk mengecoh publik.

    Kesimpulan

    Foto tersebut sudah melalui proses penyuntingan. Foto asli sendiri merupakan tangkapan layar dari sebuah channel Youtube @sobatmiskinofficial, yang tengah viral karena membuat konten unik berjudul “2 JAM nggak ngapa-ngapain”.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4490) [SALAH] “Antena 5G di dalam masker Anda”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/07/2020

    Berita

    Akun Makedah Boyce (fb.com/makedahboyce) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “5G antenna inside of your masks” atau yang jika diterjemahkan: “Antena 5G di dalam masker Anda”

    Di video yang ia unggah, menampilkan seseorang yang sedang menjukkan sebuah kawat dan masker.

    “Yes, indeed. The antenna killer, 5G antenna killer, that’s inside the masks that they are telling everybody to wear” atau yang jika diterjemahkan : “Ya memang. Antena pembunuh, antena 5G pembunuh yang ada di dalam masker yang mereka perintahkan untuk dipakai semua orang” kata orang di video itu.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa ada antena 5G di dalam masker adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, kawat di masker itu bukan antena, kawat di masker itu sebatas kawat yang membantu masker bedah bisa dikenakan lebih rapat di wajah, terutama di bagian hidung. Tanpa kawat itu, masker bahkan mudah sekali kendur oleh embusan napas pengguna.

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah pakar kesehatan, satu-satunya fungsi dari strip logam itu adalah untuk meningkatkan efek melindungi pada masker medis.

    Dalam video WHO yang menjelaskan cara mengenakan masker medis, Dr. April Baller, pakar pengendalian infeksi dari organisasi tersebut, mengatakan, “Temukan bagian atas dari masker, bagian itu biasanya ditandai dengan adanya strip logam.” Baller menginstruksikan para pengguna untuk memakai masker kemudian menambahkan, “Cubit strip logam itu untuk menyesuaikannya dengan bentuk hidung Anda.”

    Dalam sebuah video dari program Bloomberg QuickTake News, Seto Wing Hong, salah satu direktur di Pusat Kolaborasi Bidang Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Menular WHO, menunjukkan bagian atas masker dan mengatakan, “Bisakah Anda melihat ini? Strip logam yang kuat, kecil, dan tebal ini? Ini untuk menunjukkan bahwa Anda harus meletakkannya di atas. Mengapa? Karena saat Anda mengenakan masker, Anda perlu menekannya sampai menjepit hidung Anda, lalu Anda menarik masker ke bawah.”

    Strip logam pada masker bedah memungkinkan masker itu untuk “dibentuk sesuai dengan hidung penggunanya agar lebih nyaman dipakai,” menurut juru bicara 3M, produsen alat pelindung diri (APD), seperti dikutip Reuters.

    Terkait risiko kesehatan dari 5G, WHO pada Februari lalu mengatakan melalui situs webnya bahwa “setelah melakukan banyak penelitian, tidak ada dampak kesehatan yang merugikan terkait dengan paparan teknologi nirkabel.

    Kesimpulan

    Bukan antena, kawat di masker itu sebatas kawat yang membantu masker bedah bisa dikenakan lebih rapat di wajah, terutama di bagian hidung. Tanpa kawat itu, masker bahkan mudah sekali kendur oleh embusan napas pengguna.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4489) [SALAH] “KASAD klarifikasi, anggota TNI di bandung ternyata rata2 membantah Positif kena Covid 19”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/07/2020

    Berita

    Akun Anyta Putry (fb.com/lana.firmansyah.9) mengunggah sebuah video berita milik iNews.id dengan narasi sebagai berikut:

    “Pak KASAD klarifikasi….!!!!
    setelah 1300 lebih anggota TNI di bandung dinyatakan Positif Corona Pak Andika KROSCEK langsung secara acak pada anggota nya , apa benar kena Covid ..??
    ternyata rata2 membantah Positif kena Covid 19!!….
    jadii Covid ituu sebenarnya…………???
    waspada Pesantren &TNI mulai di gembosin, PKI benar2 sedang beraksi… dan mrka sangat jahaaat sekali”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa anggota TNI di bandung ternyata rata-rata membantah positif terkena Covid-19 adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan membantah, tapi menyatakan mereka tidak ada gejala secara fisik. Tidak terdapat pernyataan dari ketiganya yang membantah telah positif Covid-19 ketika ditanyai Kasad TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Siswa dan pelatih Secapa AD yang dinyatakan positif Covid-19 memang mencapai 1.262 orang. Namun, hanya 17 orang yang dirawat di rumah sakit. Sisanya berstatus orang tanpa gejala (OTG).

    Video yang diunggah oleh akun Anyta Putry itu memang bersumber dari kanal YouTube milik situs media iNews.id, iNews Portal. Video yang dibagikan pada 11 Juli 2020 itu diberi judul “Dikunjungi KSAD, Siswa Positif Covid-19 di Secapa Mengaku Sehat Secara Fisik Namun Merasa Sedih”. Dalam video berdurasi 4 menit 52 detik tersebut, Kasad TNI Andika menanyakan kondisi tiga siswa Secapa AD setelah dinyatakan positif Covid-19.

    Berikut transkripnya:
    Andika: Oke, kita pernah kordinasi soal saya akan tanya ke Zakiyah?
    Zakiyah: Siap, tidak.
    Andika: Belum pernah ya?
    Zakiyah: Siap, belum pernah.
    Andika: Coba, saya ingin tahu, harus jujur ya Zakiyah, apa yang dirasakan setelah positif Covid-19?
    Zakiyah: Siap, yang dirasakan saat kami dinyatakan positif Covid-19 adalah, pertama, kami merasa sehat Jenderal, tidak ada keluhan flu, demam, atau pun yang lain-lain.
    Andika: Jadi, sama sekali tidak ada yang dirasakan ya?
    Zakiyah: Siap, tidak ada Jenderal.

    Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh Andika kepada dua siswa lainnya, yakni Dede dan Aditya. Jawaban mereka sama dengan Zakiyah, yakni tidak merasakan keluhan secara fisik. Keduanya pun merasa sedih setelah dinyatakan positif Covid-19.

    Kunjungan Andika ke Secapa AD ini juga diberitakan oleh Tempo. Andika mengatakan terungkapnya siswa Secapa AD yang tertular Covid-19 terjadi secara tidak disengaja. “Jadi, tepatnya dua minggu lalu, ada laporan pertama dari Komandan Secapa AD kepada saya. Diawali ketidaksengajaan,” kata dia di Makodam III/Siliwangi, Bandung, pada 11 Juli 2020. Andika menjelaskan klaster Covid-19 Secapa AD berawal dari berobatnya dua siswa ke Rumah Sakit Dustira, Cimahi. “Yang satu keluhan karena bisul, demam karena adanya infeksi, dan satu lagi masalah tulang belakang atau HMP. Tapi ternyata, saat mereka di-swab, positif,” ujar Andika.

    Dilansir dari BBC Indonesia, sebanyak 1.262 siswa dan pelatih Secapa AD dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah itu, hanya 17 orang yang dirawat di rumah sakit, sementara sisanya yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) menjalani isolasi di Secapa AD.

    Berdasarkan arsip berita Tempo pada 29 Juni 2020, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo pernah menyatakan bahwa kasus positif Covid-19 di Indonesia didominasi oleh OTG. Karena itu, menurut Doni, penyebaran virus dari OTG harus benar-benar diwaspadai.

    “Faktanya, di negara kita, lebih dari 70 persen. Bahkan, beberapa daerah ada yang mendekati 90 persen, mereka yang tidak ada gejala, positif Covid-19,” kata Doni usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada 29 Juni 2020.

    Dilansir dari berita di Kompas.com pada 13 Juni 2020, OTG diartikan sebagai mereka yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tapi memiliki kontak erat. Karena tidak dapat diketahui secara kasat mata, OTG sulit terdeteksi. OTG juga kerap disebut asimptomatik, berarti seseorang yang telah terinfeksi virus, namun tidak merasa sakit atau mengalami gejala apa pun. Meskipun begitu, menurut WHO, OTG dapat menularkan Covid-19. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan tingkat penularannya.

    Orang yang tidak bergejala ini dapat melepaskan virus dengan berbagai cara, termasuk melalui meludah, batuk, dan bersin. Infeksi juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang lain atau dengan mencemari suatu permukaan atau benda. “Ketika Anda berbicara, kadang-kadang Anda akan meludah sedikit,” ujar Anne Rimoin, profesor epidemiologi di School of Public Health Universitas California Los Angeles.

    Kesimpulan

    Bukan membantah, tapi menyatakan mereka tidak ada gejala secara fisik. Tidak terdapat pernyataan dari ketiganya yang membantah telah positif Covid-19 ketika ditanyai Kasad TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

    Rujukan