(GFD-2023-12237) Menyesatkan, Video dengan Klaim Rusia Gempur Gedung ICC di Den Haag dengan Rudal
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 30/03/2023
Berita
Sebuah laman Facebook mengunggah sebuah video berjudul “Rusia gempur gedung ICC Den Haag dengan rudal karena berani kirim surat penangkapan Putin”.
Video ini menarasikan bahwa Hakim ICC gemetar karena Rusia siapkan rudal untuk mengacak-acak markas ICC di Den Haag. Dikatakan bahwa Rusia marah bukan kepalang karena keputusan ICC mengeluarkan surat penangkapan Putin dianggap melewati batas. Rusia menilai ICC mencampuri urusan Rusia dan menetapkan standar ganda.
Dikatakan pula, mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa negaranya akan mengirimkan rudal hypersonic untuk menghancurkan gedung ICC.
Hasil Cek Fakta
Tempo melakukan verifikasi terhadap narasi dan video tersebut dengan menggunakan Fake News Debunker by Invid, Google Image, Yandex Images, Google Translate dan pemberitaan media-media kredibel.
Klaim: Rusia mengancam akan menembakan misil atau rudal ke markas ICC di Den Haag
Fakta: Klaim tersebut diambil dari pernyataan Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang disebarkan melalui video di telegram @medvedev_telegram.
Dilansir kanal telegram @medvedev_telegram, pernyataan Dmitry Medvedev tersebut disampaikan saat menjawab pertanyaan wartawan tentang respon Rusia atas surat penangkapan Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin dan Komisioner Hak Anak Rusia Maria Alekseyevna Lvova-Belova yang dikeluarkan ICC.
Dilansir Newsweek, Dmitry Medvedev, Mantan Presiden Rusia yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia mengatakan semangat hakim ICC sia-sia.
"Aduh, Tuan-tuan, semua orang berjalan di bawah Tuhan dan roket. Sangat mungkin untuk membayangkan penggunaan 'Onyx' hipersonik yang ditargetkan dari Laut Utara dari kapal Rusia ke gedung pengadilan Den Haag," kata Dmitry Medvedev.
Dilansir AFP, Dmitry Medvedev memperingatkan, semua kekuatan Rusia, rudal dan yang lainnya akan terbang ke Bundestag, jika suatu saat Jerman menangkap Putin dalam kunjungannya.
Video 1
Pada detik ke-54, fragmen video menampilkan sekelompok orang yang sebagian besar mengenakan jas hitam sedang mendengarkan penjelasan dari seorang pria.
Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen video tersebut identik dengan video yang diunggah Kanal TV Rusia Smotrim pada tanggal 9 Februari 2023.
Dilansir Smotrim, video tersebut terkait kunjungan Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia Dmitry Medvedev ke Pabrik Mekanik Omsk. Pabrik tersebut memproduksi tank modern untuk tentara Rusia.
Video 2
Pada menit ke-04:48, fragmen video menampilkan sejumlah pria yang mengenakan jas terlihat berdiri memperhatikan sejumlah misil atau rudal.
Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen video tersebut identik dengan unggahan media Oroszhirek di laman website dan Twitter. Dilansir Orosz Hirek, video tersebut merupakan kunjungan Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang saat ini menjabat Wakil Presiden Dewan Keamanan, ke salah satu pabrik rudal. Ini merupakan reaksi atas tuduhan barat yang mengatakan stok misil Rusia menipis.
Dilansir Reuters, pada tanggal 9 Februari 2023, Dmitry Medvedev mengunjungi pabrik persenjataan Rusia di wilayah Omsk.
Video 3
Pada menit ke-07:35, fragmen video memperlihatkan Presiden Vladimir Putin berjalan dengan sejumlah orang dalam sebuah ruangan.
Video tersebut identik dengan unggahan Kantor Berita AP tanggal 15 Maret 2023. Dilansir AP, video tersebut terkait kunjungan Putin di pabrik helikopter Rusia di Siberia.
Berdasarkan penelusuran Tempo, pada tanggal 17 Maret 2023, Pre-Trial Chamber II Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin dan Komisioner Hak Anak Rusia Maria Alekseyevna Lvova-Belova. Keduanya dianggap melakukan tindak kriminal dalam invasi Rusia atas Ukraina.
Menanggapi hal tersebut, Rusia menilai tindakan ICC "keterlaluan dan tidak dapat diterima." Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan keputusan tersebut tidak ada artinya bagi Rusia termasuk dalam sudut pandang hukum.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev kepada media mengatakan, tindakan ICC tersebut merupakan deklarasi perang kepada Rusia. Dalam video yang diunggah ke Telegram, ia mengatakan tidak segan menggunakan misil nuklir untuk diarahkan ke markas ICC di Den Haag.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, video dengan narasi Rusia gempur Gedung ICC Den Haag dengan rudal karena berani kirim surat penangkapan Putin adalah menyesatkan.
Setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin dan Komisioner Hak Anak Rusia Maria Alekseyevna Lvova-Belova, Russia bereaksi dengan mengacam akan menembakan misil ke markas ICC di Den Haag. Penembakan tersebut belum terjadi dan masih berupa ancaman.
Rujukan
- https://web.facebook.com/watch/?v=601786915155107&_rdc=1&_rdr
- https://t.me/medvedev_telegram/285
- https://www.newsweek.com/russia-medvedev-icc-hypersonic-missile-putin-arrest-warrant-1788805
- https://www.youtube.com/watch?v=tJipNvOUz7c
- https://smotrim.ru/video/2561804
- https://twitter.com/OroszHirek/status/1595407716591230977?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1595407716591230977%7Ctwgr%5E4713f9233bdecdeb121786182d545e92670164cd%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=
- https%3A%2F%2Foroszhirek.hu%2Fmedvegyev-hiaba-remenykedtek-a-raketakeszletunk-kimeruleseben-mindenikek-jut-belole-video%2F
- https://oroszhirek.hu/medvegyev-hiaba-remenykedtek-a-raketakeszletunk-kimeruleseben-mindenikek-jut-belole-video/
- https://www.reuters.com/world/europe/russias-medvedev-says-defence-factories-meeting-demand-denies-missile-shortage-2023-02-25/
- https://www.msn.com/en-us/video/news/putin-visits-helicopter-factory-in-siberia/vi-AA18DnQq
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-12236) Keliru, Jokowi Percepat Proses Eksekusi Mati Ferdy Sambo
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 30/03/2023
Berita
Salah satu akun di Facebook membagikan sebuah video yang mengklaim Presiden Jokowi mengumumkan eksekusi mati Ferdy Sambo dipercepat. Video berdurasi 5 menit 22 detik itu berisi potongan video yang menampilkan Jokowi berpidato dan suasana persidangan Ferdy Sambo.
Video Jokowi saat berpakaian batik berwarna merah dimulai pada detik ke-17 dan diulang beberapa kali. Berikutnya foto Jokowi saat mengenakan kemeja putih juga muncul pada menit ke-2:57.
Video yang diunggah pada 27 Maret tersebut sudah disukai 12 ribu warga net dan ditayangkan sebanyak 1,1 juta kali. Benarkah Ferdy Sambo tutup usia?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, momen saat Jokowi berpakaian batik merah dan berpidato tersebut bukan untuk mengumumkan percepatan eksekusi Ferdy Sambo. Hingga hari ini belum ada putusan banding maupun kasasi atas vonis mati terhadap Ferdy Sambo yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Tempo membuat tangkapan layar dari video itu dan memverifikasi gambar tersebut menggunakan reverse image milik Yandex dan Google. Berikut hasil verifikasinya:
Video 1
Video ini adalah saat Presiden Jokowi berpidato di acara HUT ke-50 PDIP Perjuangan 10 Januari 2023.
Tempo menemukan foto yang identik pernah dimuat Tribunnews Palembang pada 10 Januari 2023 pada artikel berjudul "Jokowi Bocorkan Calon Presiden PDI Perjuangan: Mohon Maaf Bu Mega".
Dalam bentuk video, sejumlah media juga mempublikasikan acara HUT ke-50 PDIP Perjuangan. Misalnya CNN Indonesia mempublikasikan acara itu di kanal YouTube-nya pada 10 Januari 2023.
Video 2
Foto ini pernah dimuat Dalam situs Kementerian Sekretariat Negara pada 9 Februari 2023. Foto ini adalah saat kunjungan kerja Jokowi di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, pada hari Kamis, 9 Februari 2023, Presiden Joko Widodo mengajak sejumlah pemimpin redaksi (pemred) blusukan ke pasar. Di sana, para pemimpin redaksi mengikuti Presiden Jokowi masuk pasar untuk mengecek harga-harga bahan pokok.
Video 3
Ferdy Sambo dalam video ini sedang mendengarkan pembacaan tuntutan yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum pada sidang kasus pembunuhan Brigadir J, 17 Januari 2023. Kompas TV mengunggahnya di akun YouTube resmi.
Soal Kematian Ferdy Sambo
Dilansir Kompas.com, mantan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) Albertina Ho, menyebutkan butuh waktu panjang untuk mengeksekusi hukuman mati Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Sebab setelah vonis, masih ada proses hukum lain yang dapat ditempuh oleh terdakwa sebelum putusan tersebut inkrah atau berkekuatan hukum tetap.
Ferdy Sambo dan tiga terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua lainnya telah mengajukan banding atas vonis masing-masing.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta oleh Tim Cek Fakta Tempo, video dengan keterangan “Ferdy Sambo Tutup Usia, Jokowi Hadiri Pemakaman Sambo” adalah keliru.
Video dan judul tidak berhubungan. Dalam video tidak ada sama sekali memperlihatkan dan menjelaskan proses pemakaman Ferdy Sambo yang dihadiri oleh Presiden, Joko Widodo.
Rujukan
- https://web.facebook.com/watch?ref=search&v=1549865195509981&external_log_id=67e0ce4c-1ccb-48dc-ad2b-fab58bef4f71&q=ferdy%20sambo%20dimakamkan%20dihadiri%20jokowi
- https://palembang.tribunnews.com/2023/01/10/jokowi-bocorkan-calon-presiden-pdi-perjuangan-mohon-maaf-bu-mega
- https://www.youtube.com/watch?v=6qH-q4yZEV8
- https://setneg.go.id/baca/index/presiden_jokowi_ajak_pemred_blusukan_ke_pasar_di_kota_medan
- https://www.youtube.com/watch?v=_LB3keC6AxQ
- https://nasional.kompas.com/read/2023/02/20/14500001/kapan-vonis-mati-ferdy-sambo-dieksekusi-ini-penjelasan-mantan-hakim
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-12235) [SALAH] Video “TAK INGIN SENASIB DENGAN MALAYSIA,AUSTRALIA DIAM DIAM KEMBALI RENCANAKAN SERANGAN BESAR-BESARAN”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/03/2023
Berita
NARASI: “TAK INGIN SENASIB DENGAN MALAYSIA,AUSTRALIA DIAM DIAM KEMBALI RENCANAKAN SERANGAN BESAR-BESARAN__”.
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan konten hasil MANIPULASI, FAKTA: isi video TIDAK sesuai dengan judul. Selain berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang TIDAK berkaitan, video berisi pembacaan artikel dengan mengganti aspek yang berkaitan dengan konflik Ukraina vs Rusia dan Tiongkok vs Taiwan menjadi Australia, Indonesia dan Malaysia.
Salah satu sumber video dengan bagian yang identik, ABC News (Australia) di YouTube: “#ABCNews #ABCNewsAustralia Prime Minister Anthony Albanese has become the first foreign leader to speak on the floor of Papua New Guinea’s parliament in Port Morseby. …”
Artikel yang dibaca di video, RMOLID: “China tampaknya menggunakan momentum ketegangan antara Rusia dan Ukraina untuk menyiapkan rencana menyerang Taiwan. Invasi ke Taiwan dilakukan saat perhatian dunia terfokus pada kemungkinan Rusia yang menyerang Ukraina.
Reuters: “SYDNEY, Jan 7 (Reuters) – Australian Prime Minister Anthony Albanese said on Saturday he would travel to Papua New Guinea this week in a bid to boost bilateral ties and aid “friendship” in the Pacific region.
Salah satu sumber video dengan bagian yang identik, ABC News (Australia) di YouTube: “#ABCNews #ABCNewsAustralia Prime Minister Anthony Albanese has become the first foreign leader to speak on the floor of Papua New Guinea’s parliament in Port Morseby. …”
Artikel yang dibaca di video, RMOLID: “China tampaknya menggunakan momentum ketegangan antara Rusia dan Ukraina untuk menyiapkan rencana menyerang Taiwan. Invasi ke Taiwan dilakukan saat perhatian dunia terfokus pada kemungkinan Rusia yang menyerang Ukraina.
Reuters: “SYDNEY, Jan 7 (Reuters) – Australian Prime Minister Anthony Albanese said on Saturday he would travel to Papua New Guinea this week in a bid to boost bilateral ties and aid “friendship” in the Pacific region.
Kesimpulan
MENYESATKAN, isi video TIDAK sesuai dengan judul. FAKTA: selain berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang TIDAK berkaitan, video berisi pembacaan artikel dengan mengganti aspek yang berkaitan dengan konflik Ukraina vs Rusia dan Tiongkok vs Taiwan menjadi Australia, Indonesia dan Malaysia.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
- https://bit.ly/3wHx0lO /
- https://archive.ph/iCp3w (arsip cadangan). [2] youtube.com: “IN FULL: Australian PM Anthony Albanese addresses Papua New Guinea’s parliament | ABC News”,
- https://bit.ly/3lPpCDC /
- https://archive.ph/nXErg (arsip cadangan). [3] rmol.id: “Ketika Dunia Sibuk dengan Ketegangan Rusia-Ukraina, China Diam-diam Rencanakan Invasi ke Taiwan”,
- http://bit.ly/42IMuoZ /
- https://archive.ph/f1NKB (arsip cadangan). [4] reuters.com: “Australia’s Albanese to visit Papua New Guinea to strengthen economic, security ties”,
- http://bit.ly/3lFd8Pa /
- https://archive.ph/oOiH8 (arsip cadangan).
(GFD-2023-12234) [SALAH] Video “CHINA & SINGAPUR BANGUNIN MACAN TIDUR – MALAYSIA – UCRANIA”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/03/2023
Berita
NARASI: “CHINA & SINGAPUR BANGUNIN MACAN TIDUR – MALAYSIA – UCRANIA – DUNIA MILITER UPDATE – BERITA TERKINI”.
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan konten yang isinya menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN, FAKTA: judul umpan klik (click bait), isi video TIDAK sesuai dengan judul, berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang TIDAK berkaitan.
Salah satu sumber dengan bagian video yang identik, Universitas Gadjah Mada di YouTube pada 7 Feb 2020: “Presiden Singapura, Halimah Yacob, mengunjungi UGM, Kamis (6/2) sebagai bagian dari kunjungan ke negaraan selama dua hari di Yogyakarta. Di UGM, ia mengikuti sesi dialog bertajuk “Singapore and Indonesia: Strengthening Bridges and Progressing Together” yang dihadiri puluhan mahasiswa UGM dari berbagai fakultas. …”
KOMPAS.com pada 6 Feb 2020: “Presiden Singapura Halimah Yacob mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam kunjungannya, Halimah mengikuti sesi dialog bertajuk “Singapore and Indonesia: Strengthening Bridges and Progressing Together”.”
Salah satu sumber dengan bagian video yang identik, Universitas Gadjah Mada di YouTube pada 7 Feb 2020: “Presiden Singapura, Halimah Yacob, mengunjungi UGM, Kamis (6/2) sebagai bagian dari kunjungan ke negaraan selama dua hari di Yogyakarta. Di UGM, ia mengikuti sesi dialog bertajuk “Singapore and Indonesia: Strengthening Bridges and Progressing Together” yang dihadiri puluhan mahasiswa UGM dari berbagai fakultas. …”
KOMPAS.com pada 6 Feb 2020: “Presiden Singapura Halimah Yacob mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam kunjungannya, Halimah mengikuti sesi dialog bertajuk “Singapore and Indonesia: Strengthening Bridges and Progressing Together”.”
Kesimpulan
MENYESATKAN, judul umpan klik (click bait). FAKTA: isi video TIDAK sesuai dengan judul, berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang TIDAK berkaitan.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
- https://bit.ly/3wHx0lO /
- https://archive.ph/iCp3w (arsip cadangan). [2] youtube.com: “#UGMNews: Presiden Singapura, Halimah Yacob, mengunjungi UGM”,
- https://bit.ly/40hXQ1I /
- https://archive.ph/JmK3Z (arsip cadangan). [3] kompas.com: “Kunjungi UGM, Presiden Singapura Berharap Ada Kerja Sama di Bidang Ekonomi Digital”,
- https://bit.ly/3lGHwbF /
- https://archive.ph/otLm1 (arsip cadangan).
Halaman: 3659/6126