• (GFD-2020-4804) [SALAH] “salah satu warga Bekasi ada yg positif terkena virus Corona, meninggal dunia”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 04/03/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp dengan narasi sebagai berikut :

    “Assalamualaikum….
    Ada info dari rekan kerja yg tinggal di Villa Bekasi Indah 1, bahwa salah satu warganya ada yg positif terkena virus Corona, hari ini meninggal dunia dan akan dimakamkan di TPU Mangunjaya….
    Untuk sementara waktu hindari tempat tempat keramaian, tetap menjaga kesehatan dan semoga Allah SWT menjaga kita semua….aamiin…”

    Hasil Cek Fakta

    Keluarga D, pasien suspect corona yang meninggal dunia di RSDH Cianjur membantah korban terjangkit virus corona atau Covid-19. Korban yang merupakan pegawai Telkom ini sempat akan dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.

    “Dari awal saya jamin bukan virus corona, saya saja enggak pakai apa-apa karena memang negatif,” kata Sudrajat, kerabat korban di rumahnya di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa, 3 Maret 2020.

    “Dari gejalanya juga enggak sama (seperti Corona). Enggak ada panas sama batuk. Cuma sesak napas aja,” ujar Sudrajat. “Dokternya bilang ada pembengkakan di jantung sama paru-parunya ada cairan. Istilah medisnya apa saya kurang paham,” kata dia.

    Dia menyayangkan adanya pemberitaan berlebihan yang ditujukan pada keluarga. Padahal, sejak dirawat dan diisolasi di RS Mitra Keluarga Bekasi hingga RSDH Cianjur, tidak ada satupun dokter yang menyatakan D terkena virus corona.

    Sebab, ia memiliki surat yang didapat dari rumah sakit yang menyetakan bahwa Darja tidak dinyatakan terkena virus itu.

    “Sempat dirawat di Mitra Keluarga Bekasi Timur, lalu diisolasi. Kemudian dinyatakan negatif (virus corona) makanya dipulangkan,” kata dia.

    Karena merasa badannya masih drop, D kemudian pergi ke Cianjur untuk berobat. Memilih berobat di RSDH Cianjur lantaran di sana ada banyak keluarganya.

    “Kenapa dibawa ke Cianjur karena di enggak ada keluarganya di sini. Di Cianjur ada mertua, ada adeknya supaya kalau ada apa-apa dekat. Lalu dibawa ke RSDH statusnya apa dicek disana, ternyata negatif,” tambah dia.

    Pernyataan Sudrajat dikonfirmasi kebenarannya oleh Sekretaris Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto. Dia menegaskan, pasien RSDH Cianjur yang merupakan warga Kabupaten Bekasi negatif Covid-19.

    “Dari data kami, beliau masuk 155 (spesimen) yang negatif. Jadi, meninggalnya bukan karena Covid-19,” katanya.

    Pasien di Cianjur tersebut adalah salah satu dari 155 spesimen yang diambil sampelnya oleh pemerintah dari 44 rumah sakit di 23 provinsi. Dari 155 spesimen tersebut, pemerintah menyatakan dua positif yakni dua warga Depok yang telah dirawat di RSPI Sulianto Saroso, sementara yang di Cianjur dinyatakan negatif.

    Kesimpulan

    “RS Dr Hafiz Cianjur menyatakan D negatif (Corona). Jadi, bukan terkena Corona,” kata perwakilan keluarga pasien. Kementerian Kesehatan juga memastikan warga Bekasi yang meninggal di Cianjur itu tidak terinfeksi virus corona.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4803) [SALAH] “Elisa Granato kelinci percobaan vaksin kopit di inggris meninggal 2 hari setelah divaksin”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/05/2020

    Berita

    Akun Rap Faiqa Hamda (fb.com/abufaiqa.hamdashakia) mengunggah beberapa gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “Tantangan menggiurkan nih. Berharap sales-sales vakvak yang hobi menjual ayat bisa jadi volunteer nih. Jangan cuma triak ikhtiar sambil jualan ayatnya doang. Buktikan loyalismu sama nabi Bill Gay lah

    *Copas Mba Menuk Kiki…
    Elisa Granato adl seorg scientist yg berdedikasi tinggi pd ilmu pengetahuan. Saking dedikasinya sampe menawarkan diri jd kelinci percobaan vaksin kopit di inggris. Hasilnya dia meninggal 2 hari setelah divaksin. 4 rekannya pun lsg kipi berat dan berjuang mempertahankan nyawanya akibat komplikasi berat.
    Kasian banget.. Pdhl sebelum mereka divaksin, mereka hrs melewati proses skrining kesehatan secara ketat. Apabila ada indikasi tdk sehat lsg di delet namany.
    Pikirkan. Apakah saat bayi2 newborn itu divaksin, sebelumnya dilakukan skrining kesehatan ? Ngga kan? plg banter di cek suhu tubuh doang. Lalu begitu terjadi kematian dikatakan takdir. Fair ngga tuh?
    Kasian 4 org ini.. Kalopun bisa sembuh, itu hanya kasat mata aja. Kerusakan udah terjadi dan zat2 pengawet vaksin akan terus mengendap di tubuhnya dan menghancurkan sistem metabolik perlahan2.. Kasian..
    Berapa mereka dibayar utk jd kelinci lab? Hanya 100an sd 600an poundsterling. Ngga sepadan dgn nyawa yg disodorkan.
    Silakan bermain2 dgn maut sodara2. Not for my fam and me lah..”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Elisa Granato, relawan uji coba vaksin Virus Corona atau COVID-19 meninggal dunia adalah klaim yang salah.

    Elisa Granato masih hidup, bahkan dia menambahkan kalimat “100 persen hidup” di user name akun twitternya untuk membantah kabar yang beredar.

    Kantor berita University of Oxford juga memberikan konfirmasi pada Reuters bahwa Elisa Granato masih hidup dan baik-baik saja.

    Melalui laman resminya, University of Oxford mengatakan bahwa belakangan ini sebuah rumor palsu tentang progres dari uji coba vaksin virus corona telah beredar luas.

    “Kami mendesak orang untuk tidak membagikan berita itu. Kami tidak akan memberikan komentar tentang proses berjalannya uji coba vaksin, tapi kami akan memberikan semua update terbaru terkait uji coba vaksin di sini,” kata seorang perwakilan University of Oxford melalui laman resminya.

    Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris juga mengatakan melalui akun twitternya DHSCGovuk bahwa berita yang melaporkan kematian Elisa Granato adalah tidak benar.

    Fergus Walsh, seorang wartawan dari BBC News juga mengonfirmasi bahwa Elisa Granato masih hidup.

    “Itu tidak benar! pagi ini saya mengobrol bersama Elisa Granato melalui Skype. Dia mengatakan bahwa kondisinya baik-baik saja,” tulis Fergus Walsh melalui akun twitternya BBCFergushWalsh.

    Kesimpulan

    Elisa Granato masih hidup, bahkan dia menambahkan kalimat “100 persen hidup” di user name akun twitternya untuk membantah kabar yang beredar. Kantor berita University of Oxford juga memberikan konfirmasi pada Reuters bahwa Elisa Granato masih hidup dan baik-baik saja.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4802) [SALAH] “Untuk antisipasi menularnya wabah corona, Tutorial cara pemakaian masker yg benar”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/03/2020

    Berita

    Akun Ferry Thehunter (fb.com/ferry.thehunter) mengunggah sebuah gambar ke grup Penyeimbang Media Hoax (fb.com/groups/142467989797691) dengan narasi sebagai berikut:

    “Untuk antisipasi menularnya wabah corona…”

    Dalam gambar, tampak Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di gambar tersebut juga terdapat narasi “Tutorial cara pemakaian masker yg benar”

    Masker jokowi

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, potongan gambar yang menampilkan Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak ada hubungannya dengan wabah penyakit coronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai wabah COVID-19 yang disebabkan oleh coronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.

    Cuplikan gambar itu diambil dari video liputan Tribun Timur yang berjudul “Presiden Jokowi dan Iriana Jenguk Ani Yudhoyono di Singapura” yang diunggah pada 21 Februari 2019. Dan tidak ada tulisan “Tutorial cara pemakaian masker yg benar” di video aslinya yang diunggah oleh akun Tribun Timur tersebut.

    Video Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjenguk istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, yang tengah dirawat di Singapura dirilis oleh akun Youtube Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden hari ini Kamis (21/2/2019).

    Video berdurasi dua menit lebih dua detik tersebut berjudul “Menjenguk Ibu Ani Yudhoyono, Singapura 21 Februari 2019”.

    Memperlihatkan momen saat Presiden Jokowi dan Iriana Jokowi juga sang bungsu, Kaesang Pangarep, menyempatkan diri menjenguk Ani Yudhoyono yang kabarnya menderita sakit kanker darah.

    Awalnya video memperlihatkan gedung National University Hospital Cancer Institute, Singapura. Kemudian menyorot kedatangan Jokowi, Iriana, dan Kaesang yang disambut oleh Hatta Rajasa dan anak pertama SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di depan rumah sakit.

    Hatta Rajasa lalu berjalan berdampingan dengan Jokowi. Sementara Iriana ditemani AHY diikuti rombongan di belakang keduanya. Lalu mereka berjalan di lorong masuk ke lift.

    Sampai di ruang kamar Ani Yudhoyono, Jokowi dan iriana disambut oleh menantu SBY yang juga istri AHY, Annisa Pohan. Tampak dalam video Jokowi dan Iriana memberikan salam kepada Ani yang tidak diperlihatkan sosoknya.

    Kesimpulan

    Tidak terkait dengan wabah virus corona atau yang dikenal sebagai wabah COVID-19. Gambar Presiden Joko Widodo itu diambil dari video liputan Tribun Timur yang berjudul “Presiden Jokowi dan Iriana Jenguk Ani Yudhoyono di Singapura” yang diunggah pada 21 Februari 2019. Tidak ada tulisan “Tutorial cara pemakaian masker yg benar” di video aslinya yang diunggah oleh akun Tribun Timur tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4801) [SALAH] Pesan Berantai WhatsApp Tiga Warga Yogyakarta Terjangkit Virus Corona

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 03/03/2020

    Berita

    Barusan pak bojo crita, kl td ketemuan sama dinas kesehatan, di yogya sdh ada 3 org yg terinfeksi virus covid 19, anak ugm, asli bali. Total di indonesia sampe siang td sdh ada 16 org.

    Jd berhati2 nih besok naik kereta, dikeramean dan mesti pegang gagang2 pintu, konon katanya bs tertular dr logam ya… kudu siap2 sanitazer ato apa yg ampuh ya?

    Hasil Cek Fakta

    Melalui pesan berantai Whatsapp, beredar sebuah narasi dengan klaim bahwa Dinas Kesehatan Yogyakarta menemukan tiga pasien terinfeksi virus corona. Dalam narasi tersebut, pembuat pesan menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati apabila hendak bepergian menggunakan kereta api.

    Guna melusurkan informasi yang beredar luas di masyarakat, Dinas Kesehatan Yogyarta pun angkat bicara. Melansir dari suara.com, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DI Yogyakarta, Pembayun Setyaning Astutie menegaskan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

    “Maaf itu hoaks. Mungkin penyebar hoaks ini meminta perhatian kepada orang namun caranya yang tidak pas,” jelas Pembayun.

    Meski informasi tersebut adalah hoaks, Pembayun menghimbau masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan diri dan mencegah virus tersebut.

    “Masyarakat harus tetap menjaga kesehatan dengan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Yang utama adalah cuci tangan pakai sabun dan batuk yang beretika dengan menutup dengan kain atau sapu tangan,” jelasnya.

    Kesimpulan

    Kembali beredar melalui pesan berantai Whatsapp, sebuah pesan dengan klaim narasi bahwa Dinas Kesehatan Yogyakarta menemukan tiga orang terinfeksi virus corona. Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Yogyakarta angkat bicara dan menyatakan bahwa pesan tersebut tidak benar alias hoaks.

    Rujukan