• (GFD-2022-10335) [SALAH] Detik-detik Salmet Maarif Melakukan Percobaan Pembunuhan Terhadap Presiden di Istana

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 21/09/2022

    Berita

    Sebuah kanal Youtube bernama REKAM JEJAK mengunggah video berjudul “NGERI !! DETIK-DETIK SALMET MAARIF MELAKUKAN PERCOBAAN PEMBUNUHAN TERHADAP PRESIDEN DI ISTANA”.

    Dalam thumbnail tersebut terlihat seseorang yang diklaim Slamet Maarif memegang sebilah pedang yang diarahkan kepada Presiden Jokowi lalu disampingnya terdapat gambar seorang polisi mendongkan senapan ke pria yang memegang pedang tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, isi dari video berdurasi 8 menit tersebut tidak ada pernyataan atau cuplikan yang menyatakan bahwa ketua PA 212, Slamet Maarif melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap Presiden Jokowi di istana.

    Video tersebut berisi narator yang menyebutkan bahwa PA 212 meminta Jokowi untuk mundur sebagai presiden. Terdapat juga narasi pemberitaan yang menyebutkan bahwa Jendral TNI Dudung dimutasi di internal TNI dan pemberitaan tersebut diklaim narator sebagai target untuk didiskreditkan.

    Sementara itu pada bagian thumbnail video, merupakan penggabungan dari gambar yang berbeda. Gambar orang yang memegang pedang sudah dimanipulasi dengan menempel wajah dari Slamet Maarif.

    Kemudian gambar orang yang memegang senapan merupakan gambar seorang polisi yang menodongkan senjata api saat bentrok dengan pengunjuk rasa anti rancangan undang-undang ekstradisi di Hongkong pada 2019 lalu.

    Sedangkan foto Jokowi diambil dari kanal Youtube Sekretariat Presiden. Berdasarkan pencarian menggunakan kata kunci di pencarian google, tidak ditemukan pemberitaan terkait ketua PA 212, Slamet Maarif yang mencoba melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap Presiden Jokowi.

    Ancaman pembunuhan terhadap Jokowi pernah dilontarkan oleh pemuda berinisial HS dalam aksi unjuk rasa ke Bada Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada 2019 lalu dan langsung ditangkap oleh petugas kepolisian.

    Kesimpulan

    Informasi menyesatkan. Dalam video berdurasi 8 menit tersebut tidak ada narasi atau cuplikan yang berkaitan dengan judul video. Kemudian untuk gambar thumbnail merupakan penggabungan dari gambar yang berbeda.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10334) Keliru, Penyakit Cacar Monyet Disebabkan Vaksin Covid-19 Astrazeneca

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 20/06/2022

    Berita


    Narasi yang mengaitkan vaksin Astrazeneca menjadi penyebab merebaknya cacar monyet, beredar di Facebook sejak akhir Mei 2022. Salah satu akun mengunggah dokumen vaksin Astrazeneca yang dinilai mengandung simpanze adenovirus. 
    Sedangkan foto kedua memuat seorang perempuan membawa poster berisi tulisan, “Did you know there is chimpanzee virus in the Oxford vaccine?”
    Pemilik akun itu memberikan narasi:
    Apakah kalian ingat persis setahun yang lalu?
    Ketika televisi Rusia menerbitkan berita bahwa vaksin AstraZeneca akan mengubah manusia menjadi monyet, karena mengandung adenovirus dari simpanse.
    Sekarang untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia, cacar monyet menyebar,,,,?
    AstraZeneca mengandung adenovirus simpanse yang telah digandakan dan dilemahkan oleh sel ginjal manusia.
    Foto-foto yang diunggah dengan klaim penyakit cacar monyet disebabkan oleh vaksin Covid-19 Astrazeneca

    Hasil Cek Fakta


    Cacat monyet tidak disebabkan oleh vaksin astrazeneca. Adenovirus simpanse yang digunakan dalam vaksin Astrazeneca berbeda dari virus cacar yang menyebabkan cacar monyet, dan tidak menyebabkan penyakit seperti cacar.
    Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa cacar monyet (monkeypox) disebabkan oleh virus monkeypox, anggota genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 2 hingga 4 minggu. Meskipun demikian, kasus yang parah dapat terjadi dengan rasio kasus kematian sekitar 3-6%.
    Cacar monyet ditularkan ke manusia melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi, atau dengan bahan yang terkontaminasi virus. Penularan virus cacar monyet melalui satu orang ke orang lain melalui kontak dekat dengan lesi, cairan tubuh, tetesan pernapasan, dan bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur.
    Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus yang terjadi terutama di daerah hutan hujan tropis di Afrika tengah dan barat dan kadang-kadang diekspor ke daerah lain.
    Dikutip dari Health Feedback, organisasi nirlaba yang memberikan edukasi soal sains, menjelaskan, vaksin Oxford-AstraZeneca COVID-19 memang menggunakan vektor adenoviral simpanse (ChAdOx1). Namun, adenovirus adalah keluarga virus yang berbeda dari virus cacar yang menyebabkan cacar monyet, dan tidak menyebabkan penyakit seperti cacar. Adenovirus yang digunakan dalam vaksin Oxford-AstraZeneca dapat menyebabkan flu biasa pada simpanse. Vektor adenoviral juga tidak diproduksi pada monyet tetapi pada sel manusia yang ditumbuhkan dalam cawan Petri.
    Lebih lanjut, vektor virus yang digunakan dalam vaksin ini tidak dapat menyebabkan penyakit, karena mereka dimodifikasi menjadi kekurangan replikasi. Artinya, vektor yang digunakan dalam vaksin Oxford-AstraZeneca tidak dapat berkembang biak dan menginfeksi manusia.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang menghubungkan penyakit cacar monyet disebabkan oleh vaksin Covid-19 Astrazeneca adalah keliru. Adenovirus simpanse yang digunakan dalam vaksin Astrazeneca berbeda dari virus cacar yang menyebabkan cacar monyet, dan tidak menyebabkan penyakit seperti cacar.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10333) Menyesatkan, Kenaikan Kasus Covid-19 pada Juni 2022 Terjadi karena Menjelang Hari Raya Idul Adha

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 20/06/2022

    Berita


    Unggahan yang mengaitkan kenaikan kasus Covid-19 saat ini dengan perayaan Hari Raya Idul Adha 2022 beredar di Facebook, sepekan terakhir. “Karna mau hari raya umat muslim, covid nya mulai beranak lagi ya pak,” tulis salah satu akun di Facebook pada 12 Juni 2022. 
    Akun tersebut mengunggah tangkapan layar dua berita dari situs Liputan6 yang memuat pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Berita pertama berjudul Luhut minta masyarakat tak jalan-jalan dulu 4 minggu ke depan. Sedangkan judul berita kedua yakni Covid-19 menggila lagi, Menko Luhut minta lansia tak keluar rumah sebulan.
    Saat unggahan itu dibagikan, umat Muslim di Indonesia akan merayakan Idul Adha pada 9 Juli 2022. 
    Tangkapan layar unggahan foto dengan klaim Menyesatkan, kenaikan kasus Covid-19 pada Juni 2022 terjadi karena menjelang Hari Raya Idul Adha

    Hasil Cek Fakta


    Dua tangkapan layar berita dari Liputan6.com tersebut tayang pada Januari dan Februari 2022, di tengah merebaknya varian Omicron. Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia tidak terkait karena menjelang perayaan hari besar umat Muslim, maupun agama lainnya. Kasus harian Covid-19 mulai merangkak naik pada H+30 Lebaran. 
    Berita berjudul Luhut minta masyarakat tak jalan-jalan dulu 4 minggu ke depan ditayangkan Liputan6.com pada 24 Januari 2022. 
    Sedangkan berita Covid-19 menggila lagi, Menko Luhut minta lansia tak keluar rumah sebulan, dipublikasikan pada 6 Februari 2022. 
    Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang dimuat di dua berita tersebut untuk merespon meningkatnya kasus Covid-19 karena munculnya varian Omicron. 
    Sementara kenaikan kasus yang terjadi pada Juni 2022, terjadi 30 hari setelah libur dan arus mudik Lebaran 2022. Kenaikan kasus ini juga ditemukan subvarian omicron baru yakni BA.4 dan BA.5
    Menurut data Kementerian Kesehatan 10 Juni 2022, kasus harian Covid-19 mulai merangkak naik pada H+30 Lebaran. Tren kenaikan serupa juga terjadi pada H+30 libur Natal dan tahun baru serta Lebaran 2021. Peningkatan jumlah kasus tersebut juga diikuti dengan meningkatnya keterisian rumah sakit atau BOR. 
    Namun yang membedakan dengan sebelumnya, dalam tren kenaikan kasus kali ini, Kemenkes menemukan subvarian omicron baru yang dinamai BA.4 dan BA.5. Seluruh varian itu pertama kali ditemukan tanggal 6 Juni 2022 pada empat orang. Mereka yang terjangkit Covid-19 varian baru ini sudah melakukan vaksinasi lengkap bahkan sudah ada yang booster hingga vaksinasi empat kali.
    Data Tempo menunjukkan Subvarian BA.4 telah ditemukan di 58 negara dengan negara terbanyak yakni Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark dan Israel. Subvarian BA.5 telah menyebar di 63 negara dengan Amerika, Portugal, Jerman, Inggris dan Afrika Selatan sebagai negara terbanyak. 
    Tren kenaikan kasus harian Covid-19, tidak hanya terjadi di Indonesia. Berdasarkan data di World0Meter 19 Juni 2022, kenaikan kasus terjadi di Vietnam, Jepang, Australia, Meksiko, Thailand dan Austria. 
    [CEK FAKTA] Data tren kenaikan kasus harian Covid-19, tidak hanya terjadi di Indonesia. Berdasarkan data di World0Meter 19 Juni 2022
    Narasi serupa pernah beredar pada Februari 2022 ketika umat Muslim akan merayakan Lebaran. Tempo pernah menerbitkan artikel cek fakta yang membantah klaim tersebut. 
    Pada 2020 atau tahun pertama pandemi, sesuai data situasi Covid-19 di laman Kementerian Kesehatan menunjukkan, kasus harian meningkat signifikan mulai 22 September 2020 dengan 4.071 kasus terkonfirmasi, dibandingkan hari-hari sebelumnya yang mencapai 3 ribuan kasus.
    Kasus kembali meningkat mencapai di atas 5 ribu kasus per hari pada 25 November 2020 dan terus meningkat mencapai 8 ribu kasus pada 31 Desember 2020. 
    Pada tahun 2020, puasa Ramadhan dimulai pada akhir April dan Lebaran pada 22 Mei 2020. Meski begitu, himbauan untuk beribadah di rumah tidak hanya ditujukan untuk umat muslim, melainkan juga seluruh agama.
    Peningkatan jumlah kasus Covid-19 pada 2021, terjadi pada akhir Juni hingga awal September. Gelombang kedua Covid-19 tersebut karena munculnya varian delta. 
    Pada tahun 2021, puasa Ramadhan dimulai pada 13 April dan Idul Fitri pada 13 Mei 2021. Jadwal ibadah dan perayaan Idul Fitri ini tidak terjadi saat puncak Covid-19.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan narasi yang menghubungkan naiknya kasus harian Covid-19 saat menjelang hari raya umat Muslim, adalah menyesatkan. Berdasarkan data dunia, kenaikan kembali kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara di dunia. Diduga penyebabnya adalah temuan subvarian Omicron baru, yakni BA.4 dan BA.5.
    Tim Cek Fakta Tempo
    ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi  ChatBot  kami.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10332) [SALAH] “IKEA menyumbangkan lusinan kursi sofa yang tidak dapat dijual karena sedikit goresan dan kerusakan ringan”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/09/2022

    Berita

    Akun Facebook dengan nama Ikea fans (fb.com/100566716156749) pada 17 September 2022 mengunggah sebuah postingan dengan narasi sebagai berikut:

    “Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa kami akan menyumbangkan lusinan kursi sofa yang tidak dapat dijual karena sedikit goresan dan kerusakan ringan, semua berfungsi dengan baik, jadi kami akan kirim secara acak kepada seseorang yang mengetik nama Provinsinya contoh “ACEH”. sampai 22 September! semoga bermanfaat untuk anda dan keluarga”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6, adanya postingan yang berisi klaim bahwa IKEA menyumbangkan lusinan kursi sofa yang tidak dapat dijual secara acak di akun Facebook Ikea fans merupakan konten palsu.

    Faktanya, pihak IKEA membantah adanya program seperti dalam postingan. IKEA juga menjelaskan akun resmi di Facebook bernama IKEA (fb.com/IKEAindonesia) yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.

    Dilansir dari Liputan6 yang menghubungi layanan pelanggan IKEA Indonesia, pihak IKEA membantah adanya program seperti dalam postingan.

    “Dapat kami informasikan, untuk akun resmi IKEA Indonesia hanya akun yang terdapat centang biru. Jika terdapat akun IKEA yang tidak bercentang biru, akun tersebut bukan akun resmi kami,” tulis Customer Service Ikea Indonesia melalui Whatsapp kepada Cek Fakta Liputan6.com, Senin (19/9/2022).

    Di website resmi IKEA Indonesia, ikea.co.id, di sana tidak terdapat informasi program seperti yang ada dalam postingan. Selain itu di akun Instagram resmi IKEA Indonesia, @ikea_id yang sudah bercentang biru atau terverifikasi juga tidak terdapat program seperti yang ramai dibagikan di media sosial.

    Kesimpulan

    Informasi palsu. Pihak IKEA membantah adanya program seperti dalam postingan. IKEA juga menjelaskan akun resmi di Facebook bernama IKEA (fb.com/IKEAindonesia) yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.

    Rujukan