• (GFD-2023-14257) [SALAH] TEKNOLOGI NYAMUK WOLBACHIA SEBARKAN VIRUS JAPANESE ENCHEPALITIS YANG MENYEBABKAN PERADANGAN OTAK

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 30/11/2023

    Berita

    "Jangan Kaget Nanti Ujungnya Dana Dari Yayasan Tahija Founding Masuknya Kemana Ya... Dari Penyebaran Nyamuk Wolbachia Di Bali
    Bukan Benci Tapi Demi Anak Bangsa Nantinya..."

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan melalui media sosial Twitter, sebuah video yang memuat informasi mengenai rencana  penyebaran nyamuk wolbachia di Bali oleh sebuah organisasi penelitian yang didukung oleh salah satu tokoh dunia, yaitu Bill Gates. Namun di dalam unggahannya, akun @dhemit_is_back turut menghubungkan informasi terkait penyebaran nyamuk wolbachia dengan kematian seorang anak di Kulonprogo akibat virus peradangan otak yang bernama japannese enchepalitis. Apakah benar, nyamuk wolbachia yang disebarkan dapat menularkan virus bernama japanese enchepalitis?

    Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan sebuah informasi yang menjelaskan bahwa penyebaran nyamuk wolbachia tidak adanya kaitannya dengan penularan virus bernama japanese enchepalitis. Perlu diketahui, japanese encephalitis merupakan virus penyebab utama penyakit ensefalitis di Asia yang ditularkan melalui gigitan nyamuk spesies Culex yang terinfeksi (terutama Culex tritaeniorhynchus). Sebagian kecil orang yang terinfeksi mengalami peradangan otak (ensefalitis), dengan gejala termasuk sakit kepala mendadak, demam tinggi, disorientasi, koma, gemetar, dan kejang. 

    Sementara mengenai teknologi nyamuk wolbachia, Kota Yogyakarta menjadi kota pertama di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi ini sebagai upaya dalam pengendalian demam berdarah dengue (DBD). Sejak program ini dimulai pada tahun 2016 lalu, angka kasus DBD di Kota Yogyakarta berangsur menurun, dan pada tahun 2023 mencatatkan rekor terendahnya di angka 67 kasus.

    Kota Yogyakarta menjadi kota pertama di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi nyamuk ber-wolbachia dalam pengendalian demam berdarah dengue (DBD). Sejak program ini dimulai pada tahun 2016 lalu, angka kasus DBD di Kota Yogyakarta berangsur menurun, dan pada tahun 2023 mencatatkan rekor terendahnya di angka 67 kasus.

    “Pada tahun 2016 jumlah kasus di Kota Yogyakarta masih sangat tinggi, mencapai lebih dari 1.700 kasus. Tahun 2023 sampai pada minggu lalu tercatat hanya di angka 67, terendah sepanjang sejarah di Kota Yogyakarta. Selain cara-cara yang sudah kita kenal seperti pemberantasan nyamuk dengan 3M dan jumantik, penurunan kasus ini tidak terlepas dari intervensi program nyamuk ber-Wolbachia yang dilakukan sejak tahun 2016 sampai saat ini,”  terang dr. Lana Unwanah, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Rabu (22/11).

    Riset terkait teknologi nyamuk ber-wolbachia di Indonesia dilakukan oleh World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, yang merupakan kolaborasi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Monash University, dan Yayasan Tahija. Implementasi teknologi mutakhir ini di Kota Yogyakarta dilakukan melalui penitipan ember berisi telur nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia di habitat alaminya di lingkungan masyarakat, dengan dukungan dari Dinas Kesehatan dan berbagai pemangku kepentingan terkait.

    Kembali pada informasi yang beredar, penularan japanese encephalitis berasal dari nyamuk sehingga muncul anggapan teknologi wolbachia akan menyebabkan penularan virus ini secara lebih masif.Melansir dari artikel kompas.com, Dr. Riris Andono Ahmad, BMedSc, MPH, PhD., Direktur Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, UGM, menyampaikan bahwa hal tersebut tidak benar. 

    "Japanese encephalitis ini nyamuknya berbeda (dengan nyamuk dalam teknologi wolbachia) dan penyakitnya juga berbeda (dengan DBD). Tidak ada kaitannya (Japanese encephalitis) dengan teknologi wolbachia," terang dr. Adi Utarini.

    Di Indonesia sendiri, teknologi wolbachia yang digunakan, diimplementasikan dengan metode “penggantian”. Tujuannya agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak-anak nyamuk yang mengandung wolbachia. Pada akhirnya, hampir seluruh nyamuk di populasi alami akan memiliki wolbachia.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menghubungkan penyebaran nyamuk wolbachia dengan peradangan otak akibat virus japanese enchepalitis, merupakan klaim yang keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, teknologi nyamuk wolbachia tidak ada kaitannya dengan penyebaran virus japanese enchepalitis.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14256) [SALAH] OBAMA JADI TIM SUKSES GANJAR-MAHFUD

    Sumber: Whatsapp
    Tanggal publish: 30/11/2023

    Berita

    "Mantan Presiden Obama Menjadi Tim Sukses Ganjar Pranowo - Mahfud MD."

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai melalui media sosial Whatsapp, sebuah video yang memperlihatkan Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dalam sebuah pertemuan besar yang disaksikan secara langsung oleh banyak orang dan media. Di dalam keterangannya, video berdurasi 38 detik tersebut, diklaim sebagai sebuah video dari Obama, yang menjadi Tim Sukses dari pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Tampak di detik ke 31, Obama membuka sebuah kain yang menutupi pajangan berukuran besar, yang ketika dibuka, menunjukkan gambar dari pasangan calon dengan nomor urut 03 tersebut. Lalu apakah benar Obama merupakan Tim Sukses dari Ganjar-Mahfud MD?

    Namun setelah melalui penelusuran lebih lanjut, ditemukan kekeliruan yang terkandung di dalam pesan berantai yang tengah ramai beredar tersebut. Pasalnya, melalui pencarian gambar menggunakan Google Image Search, video asli dari pertemuan oleh Obama tersebut ternyata diambil dari video Youtube Smithsonian's National Portrait Gallery dengan nama akun Smithsonian.

    Dalam video asli yang berdurasi lebih dari 50 menit, Smithsonian's National Portrait Gallery merilis lukisan potret Obama dan istrinya, Michelle. Kedua lukisan itu dilukis oleh Kehinde Wiley dan Amy Sherald. Video asli dipublikasikan pada 12 Februari 2018. Lukisan inilah yang ditampilkan oleh Obama pada saat membuka penutup berwarna hitam yang menutup lukisan tersebut, bukan foto dari Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

    Sebelumnya pernah juga beredar informasi salah dengan menggunakan konten yang serupa. Lukisan yang ditampilkan oleh Obama diubah menjadi foto dari Prabowo Subianto. Hoaks ini telah beredar sejak tahun 2019 lalu.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa Barack Obama merupakan Tim Sukses dari pasangan calon Ganjar-Mahfud merupakan klaim yang salah. Video berdurasi 38 detik tersebut telah melalui proses pengeditan dan termasuk ke dalam kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Faktanya, video yang beredar tersebut telah melalui proses pengeditan. Selengkapnya dapat dilihat di dalam penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14255) [SALAH] ERICK TOHIR GANTIKAN GIBRAN SEBAGAI CALON WAKIL PRESIDEN DARI PRABOWO SUBIANTO

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 30/11/2023

    Berita

    "BREAKING NEWS, SAH! ERICK GANTIKAN GIBRAN. KETUA PSSI INI DILANTIK JADI CAWAPRES PRABOWO"

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video melalui media sosial Tiktok, yang menyebutkan informasi mengenai Erick Tohir yang disebut telah sah menggantikan Gibran sebagai calon wakil presiden dari Prabowo Subianto. Informasi ini secara jelas disampaikan melalui thumbnail video tersebut dengan bunyi sebagai berikut, "BREAKING NEWS, SAH! ERICK GANTIKAN GIBRAN. KETUA PSSI INI DILANTIK JADI CAWAPRES PRABOWO". Di dalam unggahan milik akun bernama @AKU tersebut juga turut menampilkan gambar dari Erick Tohir yang tengah bersalaman dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, ditemani oleh Prabowo Subianto yang menggunakan setelan berwarna cokelat. Apakah benar Erick Tohir telah sah menggantikan Gibran sebagai calon presiden dari Prabowo Subianto?

    Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai klaim tersebut, ternyata gambar pada thumbnail video tersebut bukan gambar pelantikan Erick Tohir sebagai calon wakil presiden menggantikan Gibran. Gambar tersebut diketahui merupakan gambar dari Presiden Joko Widodo yang tengah memberikan petikan keputusan kepada calon Menteri BUMN, Erick Tohir, dalam rangkaian acara pelantikan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, pada Hari Rabu, 23 Oktober 2019. Di dalam gambar aslinya, tidak ditemukan adanya gambar dari Prabowo Subianto seperti yang ditampilkan pada thumbnail video Tiktok sebelumnya. Di sepanjang video Tiktok tersebut juga tidak ditemukan informasi yang turut mendukung klaim yang disampaikan melalui narasi judul pada thumbnail.

    Perlu diketahui pula, bahwa informasi yang menyebutkan bahwa Erick Tohir telah menggantikan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto merupakan informasi yang keliru. Hal ini didukung dengan fakta yang menunjukkan bahwa pasangan Prabowo dan Gibran telah resmi ditetapkan sebagai pasangan calon nomor urut 02 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia pada Hari Selasa, 14 November 2023 lalu.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebut bahwa Erick Tohir telah dilantik untuk menggantikan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dari Prabowo Subianto merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori konten yang manipulated content atau konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Faktanya gambar di dalam video tersebut merupakan hasil editan. Erick Tohir tidak menggantikan Gibran sebagai calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.

    Selengkapnya ada di penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14254) [SALAH] JOKOWI TIDAK SETUJU PRABOWO GANTI GIBRAN SEBAGAI CAWAPRES

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 22/11/2023

    Berita

    "TIDAK SETUJU DIGANTIKAN!? Jokowi Dikabarkan Tak Setuju Prabowo Gantikan Gibran"

    Hasil Cek Fakta

    Setelah keluarnya putusan Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) perihal pelanggaran kode etik oleh hakim MK terhadap Putusan Nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia calon presiden dan wakil presiden, keberlanjutan Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, memang tengah hangat diperbicangkan. Beredar berbagai informasi yang keliru seputar keberlanjutan Gibran menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Salah satunya adalah informasi yang diunggah oleh akun Twitter bernama @P3n99u9at_ yang menyebutkan bahwa Jokowi, tidak setuju apabila Prabowo mengganti Gibran sebagai cawapresnya. Akun ini pun turut membagikan video berdurasi 29 detik dengan judul, "TIDAK SETUJU DIGANTIKAN!? Jokowi Dikabarkan Tak Setuju Prabowo Gantikan Gibran".

    Namun, setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai klaim tersebut, ternyata tidak ditemukan informasi resmi dari pihak terkait yang dapat membenarkannya. Selain itu, jika melihat isi video yang terdapat di dalam unggahan, diketahui ternyata video tersebut hanya berisi opini singkat dari seorang pegiat media sosial bernama Denny Siregar.

    Penjelasan mengenai lanjut atau tidaknya Gibran untuk maju menjadi cawapres mendampingi Prabowo memang masih sebatas perbincangan yang cukup alot. Sampai saat ini, belum ada informasi lebih lanjut yang disampaikan oleh Prabowo, Gibran, atau pihak-pihak terkait lainnya.

    Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Budisatrio Djiwandono menegaskan, Koalisi Indonesia Maju tidak melihat kemungkinan mengganti Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wakil Presiden pendamping Prabowo Subianto. Merespons kritik pencalonan Gibran cacat secara etika dan moral politik, Budi mengatakan keputusan memasangkan Prabowo-Gibran, sudah final. Adapun, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari menegaskan bahwa penetapan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden akan dilaksanakan pada 13 November 2023, sehingga KPU membuka kesempatan perubahan nama pasangan calon hingga tanggal tersebut.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa Jokowi tidak setuju jika Prabowo mengganti Gibran sebagai calon wakil presiden, merupakan sebuah klaim yang tidak berdasar dan termasuk ke dalam kategori konten menyesatkan atau misleading content.

    Kesimpulan

    Faktanya klaim ini merupakan klaim yang tidak berdasar. Sampai saat ini belum ada informasi resmi dari pihak-pihal terkait mengenai lanjut atau tidaknya Gibran sebagai calon wakil presiden setelah keluarnya putusan dari MKMK tentang pelanggaran kode etik oleh hakim MK pada Putusan Nomor 90/PUU-XXI/2023.

    Rujukan