• (GFD-2022-10422) Menyesatkan, Cacar Monyet dan Penyakit Anak Ulah Laboratorium Biologi Amerika Serikat

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/08/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook mengunggah video yang diberi judul Rusia: Cacar Monyet Dan Penyakit Anak Terkait Ulah Laboratorium Biologi AS Di Seluruh Dunia. 
    Video ini menuliskan narasi, dengan mengutip Irina Yarovaya yang mengatakan bahwa cacar monyet dan penyakit anak terkait ulah laboratorium biologi AS di seluruh dunia.
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook tentang hubungan cacar monyet dengan laboratorium di Amerika Serikat
    Video diunggah tanggal 3 Juni 2022, berdurasi 3:33 menit. Sampai tulisan ini dibuat telah disaksikan 122 pengguna Facebook.

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa virus cacar monyet diciptakan di laboratorium. 
    Untuk verifikasi narasi video ini, Tempo mula-mula mencari sumber asli video dan foto yang identik. Penelusuran konten asli menggunakan yandex image, kemudian diterjemahkan dengan google dan yandex translate. Berdasarkan penelusuran Tempo tersebut, potongan video ini identik dengan unggahan Televisi Duma Negara Majelis Federal Federasi Rusia tanggal 2 Juni 2022. 
    Televisi Duma menampilkan pernyataan Wakil Ketua Duma Negara Irina Yarovaya  dalam pertemuan kelompok kerja tentang analisis biomedis dan evaluasi kegiatan laboratorium biologi dari Komisi Parlemen untuk Investigasi Kegiatan Laboratorium Biologi AS di Ukraina.
    Dilansir laman resmi Duma Negara, Majelis Federal Federasi Rusia menyelidiki laboratorium biologis AS di wilayah Ukraina. Irina Yarovaya, mengatakan  munculnya cacar monyet dan hepatitis pada anak-anak secara bersamaan menimbulkan kekhawatiran, serta kecurigaan terhadap operasi rahasia skala besar Amerika Serikat di berbagai negara termasuk di Ukraina.
    “Tugas kami dalam kasus ini adalah untuk memahami situasi, termasuk mempertimbangkan kepentingan cacar berdasarkan dokumen dari Ukraina. Saya tekankan sekali lagi bahwa Departemen Pertahanan AS tertarik pada patogen dan virus paling berbahaya. Dan minat seperti itu selain data modern, memerlukan penilaian tambahan yang serius” kata Irina. 
    Komisi Parlemen untuk Investigasi Kegiatan Laboratorium Biologi AS di Ukraina ini terdiri dari 14 anggota Duma Negara dan 14 senator. Wakil Ketua Negara Duma Irina Yarovaya dan Wakil Ketua Dewan Federasi Konstantin Kosachev adalah Wakil Ketua Komisi.
    Irina Yarovaya merupakan politisi Partai Rusia Bersatu. Ia terpilih sebagai anggota majelis rendah Majelis Federal Rusia pada bulan September 2016 dan menjabat sebagai Wakil Ketua Duma Negara. 
    Tangkapan layar liputan Duma Television, Rusia, 2 Juni 2022.
    Tuduhan Rusia tersebut terjadi di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Sebelumnya, pada 14 Maret 2022, Rusia menuduh laboratorium Amerika Serikat di Ukraina sebagai tempat produksi massal virus-virus mematikan. Pasukan Ukraina berusaha menghancurkan lab tersebut untuk menghilangkan bukti-bukti. 
    Ada sejumlah laboratorium di Ukraina yang didukung oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, dan Organisasi Kesehatan Dunia. Tapi laboratorium ini bukan untuk senjata biologi, melainkan laboratorium yang bekerja untuk meneliti mikroorganisme penyebab penyakit (patogen), termasuk yang menyebabkan antraks, wabah, dan demam berdarah pada manusia. Mereka juga mempelajari virus yang menyerang burung dan babi.
    Laboratorium semacam itu tidak lantas membuat mereka memiliki fasilitas senjata biologi. Hampir setiap negara memiliki laboratorium untuk menangani ancaman mikroba penyebab penyakit, dan beberapa di antaranya sangat mematikan. 
    Tempo telah mempublikasikan artikel di tautan ini.
    Cacar Monyet Tidak Dibuat di Laboratorum
    Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa virus cacar monyet adalah jenis virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan). Virus tersebut terutama ditemukan di Afrika tengah dan barat, seringkali di dekat hutan hujan tropis, dan semakin sering muncul di daerah perkotaan. Hewan inangnya termasuk berbagai hewan pengerat dan primata non-manusia.
    Dikutip dari Politifact, organisasi pemeriksa fakta di Amerika Serikat, juru bicara Pusat Pengendalian Penyakit US (CDC), Kristen Nordlund, mengatakan bahwa virus cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit seperti cacar terjadi pada koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian.
    Grant McFadden, seorang profesor di Arizona State University dan seorang ahli virus cacar juga mengatakan kepada PolitiFact, bahwa meskipun monkeypox ditemukan di laboratorium, itu tidak berasal dari sana. Faktanya, sejak tahun 1958, para ilmuwan telah mengetahui bahwa hewan pengerat menularkan virus ke monyet dan anjing. 
    David Evans, seorang profesor mikrobiologi medis dan imunologi di University of Alberta, mengatakan "cacar monyet" adalah keliru. "Ini sebenarnya endemik di berbagai hewan pengerat Afrika, tupai, landak, dll.," katanya dalam email.
    "Pada dasarnya, orang mengimpor monyet dan kadang-kadang mereka terinfeksi cacar monyet."
    BBC juga melaporkan, Ahli genetika Fatima Tokhmafshan sesuai urutan genetik yang telah dimiliki sejauh ini kembali ke jenis cacar monyet yang biasanya beredar di Afrika Barat: "Itu memberitahu kita bahwa ini bukan sesuatu yang dibuat". 
    Dari beberapa kasus di Inggris pada 2018 dan 2021, dan wabah yang lebih besar di AS pada 2021, penyebaran cacar monyet dibawa oleh manusia atau hewan impor. "Jadi sangat masuk akal bahwa itulah yang terjadi kali ini," kata Prof Horby, "dan sejauh ini skenario yang paling mungkin."
    Kasus paling awal yang diidentifikasi di Inggris dalam wabah 2022, dilacak pada seseorang yang telah melakukan perjalanan dari Nigeria. Adapun dugaan bahwa cacar monyet lolos dari laboratorium, menurut Horby, klaim tersebut tidak memiliki dasar sama sekali.  
    Sejarah Monkeypox
    Dilansir National Library of Medicine NCBI Amerika Serikat dalam jurnal berjudul tinjauan infeksi eksperimental dan alami hewan dengan virus monkeypox (MPXV) antara tahun 1958 dan 2012 disebutkan bahwa MPXV pertama kali pada kera yang digunakan untuk penelitian di Kopenhagen, Denmark, pada tahun 1958. 
    Pada tahun 1958, laboratorium tersebut menerima pasokan berjenis Kera Ekor Panjang ( Macaca fascicularis) dan Kera Rhesus ( Macaca mulatta )  dari Asia yang digunakan untuk penelitian vaksin polio. Wabah pertama terjadi 2 bulan setelah kera diterima dan wabah kedua terjadi 4 bulan setelah wabah awal.
    Sejak penemuan pertama,  MPXV memiliki kecenderungan untuk menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada sejumlah besar hewan dalam kelas mamalia.  Kandidat terkuat inang alami virus ini adalah tupai Afrika dan atau hewan pengerat lainnya. 
    Dilansir WHO, cacar monyet  pertama kali diidentifikasi menjangkit manusia terjadi pada  seorang anak laki-laki berusia 9 bulan di Republik Demokratik Kongo tahun 1970. Sejak itu, sebagian besar kasus dilaporkan terjadi di Kongo serta Afrika Tengah dan Barat.
    Wabah cacar monyet pertama terjadi di luar Afrika pada tahun 2003 di Amerika Serikat. Kemudian dilaporkan terjadi di  Israel pada September 2018, Inggris pada September 2018, Desember 2019, Mei 2021 dan Mei 2022 dan di Singapura pada Mei 2019. 
    Imbauan resmi WHO bagi mereka yang tertular cacar monyet.
    Pada bulan Juli dan November 2020 dan Mei sampai Agustus 2022 kasus cacar monyet diidentifikasi beberapa negara seperti Amerika Serikat, Prancis, Thailand, Spanyol, dan Taiwan. WHO telah mengumumkan status darurat untuk wabah ini.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta,  Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan pernyataan politisi Rusia bahwa cacar monyet dan penyakit anak dibuat di laboratorium biologi AS di seluruh dunia adalah menyesatkan.
    Virus cacar monyet adalah jenis virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan). Vrus tersebut terutama ditemukan di Afrika tengah dan barat, seringkali di dekat hutan hujan tropis. Virus cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit seperti cacar terjadi pada koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian.
    Cacar monyet  pertama kali diidentifikasi menjangkit manusia pada seorang anak laki-laki berusia 9 bulan di Republik Demokratik Kongo tahun 1970. Sejak itu, sebagian besar kasus dilaporkan terjadi di Kongo serta Afrika Tengah dan Barat.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10421) Keliru, Awan Jatuh di Kampar Riau

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 01/08/2022

    Berita


    Beredar sejumlah video awan jatuh di Kampar, Riau. Salah satunya diunggah di Facebook pada 21 Juli 2022 lalu.
    Lokasi video tersebut terlihat berada di sebuah perkebunan kelapa sawit. Terlihat gumpalan menyerupai awan bertebaran di jalanan dan pepohonan kelapa sawit. Tidak hanya di pinggir jalan, gumpalan berwarna putih itu juga ada di tengah jalanan tanah.
    Tangkapan layar unggahan hoaks soal awan jatuh di Riau yang beredar di Facebook, 21 Juli 2022.
    Benarkah gumpalan putih itu adalah awan yang jatuh dari langit?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa gumpalan putih tersebut bukan awan, melainkan limbah dari sawit.
    Untuk menelusuri video tersebut dengan mesin pencarian google. Video identik pernah diunggah oleh beberapa akun di Tiktok pada 2021. Salah satunya oleh akun Pamuud, @whyjiii yang mengunggah pada 27 Mei 2021. 
    Akun Pamuud memberikan keterangan, “Bentuknya kayak awan tapi ini bukan awan jatuh ya gaesss.”
    Pada video kedua yang diunggah pada Mei 2021, akun Pamuud memberikan keterangan, bahwa gumpalan putih tersebut bukan awan, melainkan busa yang terbentuk dari bekas pembuangan limbah pabrik sawit. 
    Untuk mencari petunjuk lain, Tempo membaca komentar netizen di kolom komentar video tiktok tersebut. Seseorang menyebut itu busa limbah yang kemudian dibenarkan oleh pengunggah. Dia juga menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi di kampungnya, di Simpang Kawat, Kabupaten Asahan.
    Tempo kemudian mengirim pesan langsung (DM) ke pemilik akun @whyjiii. Berdasarkan keterangannya, video tersebut milik temannya bernama Ariie Aruan. 
    Saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan (messenger), Ariie membenarkan video tersebut miliknya. Ia telah mengunggah video itu di akun Facebook miliknya pada 26 Mei 2021 lalu.
    “Iya benar, video tersebut hasil rekaman saya. Benda berwarna putih seperti awan itu adalah buih dari limbah PT Sintong Abadi,” katanya kepada Tempo, Minggu 31 Juli 2022.
    Menurut Ariie, jalan yang ia rekam itu, merupakan jalan yang menghubungkan desanya dengan jalan lintas atau jalan utama. Pabrik kelapa sawit berada tidak jauh dari Simpang Kawat tersebut. 
    “Video tersebut saya ambil saat saya berangkat kerja, sebelum jalan itu diaspal. Lokasinya di Desa Perkebunan Hessa, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan,” katanya.
    Awan tetap berada di langit
    Dikutip dari Tempo, Peneliti klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin menjelaskan awan adalah sekumpulan titik-titik air yang melayang-layang di atmosfer. Asalnya dari proses pengembunan atau kondensasi udara hangat yang menguap dari permukaan bumi.
    Awan tetap di langit walaupun ada gravitasi atau gaya tarik bumi. “Karena awan berasal dari sekumpulan udara yang naik dan densitas atau massa jenisnya lebih ringan dibandingkan udara sekitarnya,” kata dia.
    Menurut Erma, fenomena awan jatuh sebagai istilah dalam meteorologi atau ilmu tentang cuaca, dikenal sebagai microburst atau downburst. Fenomena itu terlihat sebagai awan badai yang tebal berwarna kelabu, namun memiliki gumpalan yang menggelayut di bawahnya. “Seakan-akan awan tersebut hendak jatuh menuju permukaan tanah,” ujarnya.
    Kejadian seperti diakibatkan oleh arus angin yang sangat kuat dari atas menuju ke bawah atau disebut dengan istilah downdraft. Arus angin itu disebutnya efek dari turbulensi juga pusaran vorteks atau pusaran angin dalam skala luas di dalam sebuah awan badai yang besar dan kuat.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan video dan narasi yang diunggah akun Facebook di atas, Tempo menyimpulkan bahwa awan jatuh di Kampar Riau adalah keliru.
    Pemilik video, Ariie Aruan menyebut, bahwa benda putih seperti awan di video itu adalah buih limbah pabrik. Lokasinya berada di Desa Perkebunan Hessa, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10420) Keliru, Video UFO Sudah Satu Jam Lebih Berada di Langit Tanah Abang

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 01/08/2022

    Berita


    Sebuah video yang memperlihatkan beberapa jet tempur tengah mengitari sebuah benda benda asing. Beberapa personil Brimob bersenjata lengkap tengah berjaga. Video berdurasi 16 detik tersebut beredar di media sosial dengan klaim bahwa Unidentified Flying Object (UFO) berada di Tanah Abang.
    Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 26 Juli 2022. “UFO sudah satu jam lebih berada di atas daerah Tanah Abang,” tulis pemilik akun.     
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 401.000 kali dan mendapat 853 komentar.
    Tangkapan Layar Unggahan video dengan klaim Ufo sudah satu jam berada di langit Tanah Abang.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut. Selanjutnya dilakukan penelusuran dengan menggunakan reverse image Google dan Yandex. Tempo juga menghubungi pemilik akun yang pertama kali menggunggah video tersebut.
    Hasilnya, video tersebut merupakan hasil suntingan seorang video kreator asal Bandung bernama Kaufik Anril. Video aslinya merupakan pengamanan perisitiwa kebakaran di jalan Kelenteng, Bandung, pada 5 Februari 2019. 
    Menurut Kaufik,  video suntingan di atas merupakan contoh kreasi digital Computer-generated imagery (CGI).
    “Untuk mengedukasi bahwa video seperti di atas bisa dilakukan hanya dengan komputer rumahan. Jadi, jangan mudah tertipu apalagi di jaman hoaks seperti sekarang,” jelas Kaufik kepada Tempo, Jumat, 29 Juli 2022.
    Kaufik mengaku sengaja menambahkan elemen pesawat F18 dan UFO yang diambil dari cuplikan sebuah film produksi Holywood. “Di mixing pake software After Efek dengan teknik Camera Traking dan Overlay,” pungkasnya.   
    Video yang identik pernah diunggah ke Instagram oleh Kaufikanril pada 26 Februari 2019 dengan judul, “Benda asing mirip UFO melayang hampir sejam di bandung.”
    Berikut narasinya:
    “Sore hari tiba tiba masyarakat kota bandung dikejutkan oleh benda asing mirip UFO yang melayang diatas langit kota Bandung. Tak lama setelah kemunculan benda asing tersebut terlihat beberapa jet tempur TNI bermanuver mengelilingi benda asing tersebut. Kurang lebih setengah jam kejadian ini berlangsung, entah kenapa tiba tiba benda asing itu pun bergerak meninggi dan hilang bak ditelan awan. Masyarakat yg sempat panik pun akhirnya membubarkan diri dan keadaan kembali normal.”
    Pada bagian akhir narasinya, Kaufikanril mencatumkan disclaimer yang menjelaskan bahwa video tersebut merupakan hasil suntingan dan narasinya merupakan fiksi belaka. 
    “Cerita diatas adalah FIKSI belaka buat membuka mata kalian, betapa canggihnya teknologi komputer saat ini. Bahkan orang rumahan pun bisa merekayasa video seperti ini. Video aja bisa, apalagi cuma foto, apalagi cuma KTP yg siapapun bisa ngeditnya. Jadi jangan mudah tertipu yaaaa.... apqlagi jaman hoax seperti sekarang. Cuma modal #smartphone #samsung dan software pengolah video, jadi deh,” tulis akun Kaufikanril.
    Di Youtube, video yang identik diunggah Kauik Anril pada 26 Februari 2022 dengan judul dan keterangan yang sama.
    Sumber Video
    Kepada Tempo, Kaufik mengungkapkan bahwa video aslinya merupakan dokumentasi peristiwa kebakaran di Jalan Kelenteng, Kota Bandung, pada 5 Februari 2019.
    Untuk memverifikasi lokasi, Tim Cekakta Tempo menggunakan tool maps Google dan Google Street View. Hasilnya didapatkan lokasi yang identik dengan jalan Kelenteng, Kota Bandung.
    Dikutip dari Detik.com, Vihara Samudra Bhakti Jalan Kelenteng terbakar saat Umat Budha tengah sembahyang merayakan Tahun Baru Imlek 2019, Selasa (5/2/2019). Diduga api berasal dari gudang penyimpanan lilin.
    Api mulai terlihat sekitar pukul 10.41 WIB. Salah seorang jemaat, Himawan, mengatakan saat ia tengah sembahyang melihat api muncul asap dari belakang.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim UFO yang sudah satu jam lebih berada di langit Tanah Abang, merupakan hasil suntingan seorang video kreator asa Bandung bernama Kaufik Anril.
    Video aslinya merupakan dokumentasi pengamanan saat terjadi kebakaran di Jalan kelenteng, Bandung pada 5 Februari 2019. Dalam video suntingan itu, Kaufik sengaja menambahkan elemen pesawat tempur F18 dan UFO.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10419) Keliru, Rutin Konsumsi Spirulina Dapat Cegah Cacar Monyet

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 27/07/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook membuat status dengan mengunggah sebuah video bernarasi manfaat mengkonsumsi Spirulina untuk mencegah penularan cacar monyet.
    Cegah cacar monyet dengan rutin konsumsi spirulina, hanya spirulina atomy yang 100%pure spirulina....isi 120 kapsul cukup 2 kapsul sudah memenuhi kebutuhan harian kita....hanya dijual di web shopping Atomy produk asli buatan korea..
    Video yang dicantumkan pada status Facebook tanggal 25 Juli 2022 ini, memperlihatkan kemasan bertuliskan ‘Atomy 100% Pure Spirulina, 100% Pure Spirulina Containing natural chlorophyll’. Pada bagian lain kemasan tertulis ‘obat tradisional dan komposisi yang terkandung di dalamnya’.
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook yang mengatakan bahwa Spirulina dapat mencegah tertular cacar monyet

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo menemukan tidak ada pengobatan dan obat yang disetujui secara khusus untuk mencegah infeksi virus cacar monyet. 
    Berdasarkan Cek Produk BPOM, Atomy 100% Pure Spirulina, terdaftar dengan kode TI214305341, tertanggal 21 Januari 2021. Berdasarkan registrasi online tersebut, produk Pure Spirulina dikategorikan sebagai obat tradisional.
    Obat tradisional ini diimpor oleh    PT Atomy  Indonesia INC, DKI Jakarta dari  Kolmar BHN CO., LTD. Eumseong Factory, Korea Selatan. Dalam laman resminya, KOLMAR BNH adalah produsen kosmetik yang sejak didirikan pada tahun 1990. Perusahaan ini menyediakan layanan kosmetik, farmasi, dan makanan kesehatan. 
    Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Masdalina Pane, mengatakan bahwa produk berbahan spirulina atau ganggang bukan sebagai antivirus maupun untuk terapi cacar monyet. Beberapa riset menunjukkan spirulina lebih berfungsi meningkatkan sistem imun. Juga menunjukkan efek signifikan suplementasi spirulina dalam mengurangi konsentrasi plasma kolesterol. 
    “Jadi Spirulina lebih cocok untuk nutrisi, bukan untuk terapi apalagi dalam kasus cacar monyet,” kata Masdalina saat dihubungi Tempo, Rabu 27 Juli 2022. 
    Masdalina, yang juga peneliti di Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, menegaskan bahwa antivirus spesifik untuk cacar monyet belum ditemukan. Pengobatan monkeypox masih bersifat symptomatic, yaitu pengobatan yang bertujuan mengurangi keluhan atau gejala tanpa melihat penyakit utama yang menyebabkan keluhan tersebut.
    “Dalam kasus monkeypox, symptomatic sesuai gejala yang muncul. Kalau demam diberi antipiretik, kalau nyeri dikasih antipiretik. Dan sebenarnya penyakit ini bisa sembuh sendiri tanpa bantuan obat virus,” ujarnya.
    Dilansir laman Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan AS (CDC) tentang Penanggulangan Medis untuk Pengobatan Cacar Monyet, disebutkan bahwa saat ini tidak ada pengobatan yang disetujui secara khusus untuk infeksi virus monkeypox. 
    Akan tetapi berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, antivirus yang dikembangkan untuk digunakan pada pasien cacar terbukti bermanfaat melawan cacar monyet. Strategic National Stockpile (SNS) AS pun menyarankan penggunaan antivirus oleh tenaga medis, seperti Tecovirimat, VIGIV, Cidofovir, dan Brincidofovir. 
    Sementara menurut Badan Kesehatan Dunia ( WHO ), dalam penelitian observasional vaksinasi cacar 85% efektif mencegah cacar monyet (monkeypox). Vaksinasi cacar yang diterima seseorang dapat membantu meringankan gejala.
    Pencegahan cacar monyet
    Dilansir Kementerian Kesehatan RI, cacar monyet dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun maupun pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Kemudian menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata serta tidak mengkonsumsi daging yang tidak dimasak dengan matang.
    Beberapa tips pencegahan dan penanganan cacar monyet menurut WHO :
    1. Membatasi kontak dekat dengan orang yang diduga atau dikonfirmasi cacar monyet, atau dengan hewan yang dapat terinfeksi. 
    2. Bersihkan dan disinfeksi lingkungan yang bisa saja terkontaminasi virus dari seseorang yang menularkan secara teratur. 
    3. Tetap beri tahu diri Anda tentang cacar monyet di daerah Anda dan lakukan percakapan terbuka dengan orang-orang yang melakukan kontak dekat (terutama kontak seksual) tentang gejala apa pun yang Anda atau mereka miliki.
    Berikut ini langkah yang bisa dilakukan jika terinfeksi cacar monyet:
    1. Jika Anda merasa menderita cacar monyet, Anda dapat bertindak untuk melindungi orang lain dengan mencari nasihat medis dan mengisolasi diri dari orang lain sampai dievaluasi dan diuji. 
    2. Jika Anda menderita cacar monyet atau terkonfirmasi, Anda harus mengisolasi diri dari orang lain sampai semua lesi Anda mengeras, keropeng telah terlepas dan lapisan kulit baru telah terbentuk di bawahnya. Ini akan menghentikan Anda dari menularkan virus ke orang lain. 
    3. Dapatkan saran dari petugas kesehatan Anda tentang apakah Anda harus mengisolasi di rumah atau di fasilitas kesehatan. 
    4. Gunakan kondom sebagai tindakan pencegahan saat melakukan kontak seksual selama 12 minggu setelah Anda pulih.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta,  Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan klaim cacar monyet  dapat dicegah dengan rutin konsumsi spirulina, adalah Keliru.
    Saat ini, tidak ada pengobatan dan obat yang disetujui secara khusus untuk infeksi virus cacar monyet. Berdasarkan penelitian, vaksinasi cacar terbukti  85% efektif mencegah cacar monyet.

    Rujukan