• (GFD-2023-14651) Cek Fakta Debat Cawapres: Gibran Klaim UMKM Sumbang 61% PDB

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita

    Calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, mengklaim bahwa UMKM menyumbang 61% dari pendapatan domestik bruto (PDB).

    Pernyataan itu ia ungkapkan pada segmen 1 penyampaian visi-misi debat calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center, Jumat (22/12/2023) malam.

    Hasil Cek Fakta

    Pernyataan itu merupakan fakta seperti data dari Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan pada Maret 2021, UMKM di Indonesia berjumlah 64,2 juta unit, menyumbang lebih dari 61% terhadap PDB dengan nilai Rp8.573,89 triliun.

    Untuk itu, bisa disimpulkan pernyataan dari Gibran adalah benar.

    Perlu diketahui, tema debat cawapres kali ini meliputi Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
  • (GFD-2023-14650) Pertumbuhan Ekonomi RI Belum Pernah Sentuh 7 Persen Sejak Reformasi

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita

    Pertumbuhan Ekonomi RI Belum Pernah Sentuh 7 Persen Sejak Reformasi

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri pernyataan Mahfud MD terkait Indonesia belum pernah menyentuh pertumbuhan ekonomi 7 persen sejak era reformasi, dalam artikel berjudul "Sri Mulyani Ungkap Ekonomi RI Pernah Tumbuh 7%, Ini Buktinya!" yang dimuat situs cnbcindonesia.com, pada 22 Februari 2023.

    Dalam artikel situs cnbcindonesia.com Sri Mulyani mengatakan Indonesia terbukti pernah tumbuh sebesar 7,1 persen. Pencapaian ini terjadi pada kuartal II-2021.

    Dari data BPS, di tengah-tengah pandemi, ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 dibanding kuartal II-2020 (yoy) sempat mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen.

    Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 25,10 persen dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 21,58 persen.

    Sementara itu, Industri Pengolahan yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,58 persen.

    Sebagai catatan, Sri Mulyani saat itu mengungkapkan pertumbuhan pertumbuhan hingga 7,07 persen tersebut dipicu oleh efek baseline dari pertumbuhan minus di tahun sebelumnya.

    Namun, ada faktor pemicu lainnya, dia menuturkan momentum Ramadan dan hari raya Lebaran juga menjadi penyelamat.

    Turut menopang, saat itu, ekspor dan impor Indonesia juga meningkat tajam, diiring oleh kenaikan di sisi investasi.

    Penelusuran juga mengarah pada data BPS "Ekonomi Indonesia Triwulan II 2021 Tumbuh 7,07 Persen (y-on-y)"

    Data tersebut menyebutkan, ekonomi Indonesia triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen (y-on-y).

    Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,10 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,78 persen.

    Kesimpulan

    Indonesia terbukti pernah tumbuh sebesar 7,1 persen. Pencapaian ini terjadi pada kuartal II-2021.
  • (GFD-2023-14649) Benar, Klaim Gibran soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Rata-rata 5 Persen

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita

    Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi negara kita tetap bertahan (resilient) di rata-rata 5 persen.

    “Indonesia ini negara besar. Kita harus mampu keluar dari middle income trap. Kuncinya, kita harus mampu memberi nilai tambah di dalam negeri di tengah gempuran resesi global, perang dagang, konflik geopolitik, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara kita tetap resilient di rata-rata 5 persen,” kata Gibran saat debat kandidat Pemilu 2024 yang digelar KPU, Jumat, 22 Desember 2023.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan data World Bank, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir hingga tahun 2022 rata-rata di angka 4,26 persen. Baru pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3 persen.

    Dalam Laporan Ekonomi & Keuangan Perekonomian Indonesia 2022 yang dikeluarkan Kementerian Keuangan RI, Perekonomian Indonesia 2022 tumbuh solid di angka 5,3%.

    Sedangkan pada tahun 2023, pada kuartal ketiga tahun 2023, Produk Domestik Bruto (PDB) mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,94% dibanding tahun sebelumnya.

    Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menyampaikan "Pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil di tengah tantangan global. Hal ini menunjukkan APBN telah menjalankan fungsinya sebagai stabilisator dan shock absorber untuk melindungi masyarakat dengan baik. Ke depan, APBN akan terus dioptimalkan untuk melindungi masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi."

    Dilansir Badan Pusat Statistik, sampai dengan triwulan III-2023, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen. Namun, secara spasial, perekonomian Indonesia pada triwulan III-2023 di hampir seluruh provinsi mengalami perlambatan.

    Alexander Michael Tjahjadi, ahli ekonomi digital dari Think Policy Indonesia mengatakan “ Dari data pertumbuhan ekonomi tersebut, 10 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi 4,26 sehingga susah diklaim bahwa secara rata-rata 5 persen pertumbuhan ekonomi terjadi”.

    Menurut Putu S. Kurniawan, mengutip Katadata, dalam sekitar dua dekade terakhir (1998—2022), nilai tengah atau median pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5,03%. Sementara pada era Presiden Jokowi (2015—2022), pertumbuhan normalnya berada di kisaran 4,8—5,3%. Kondisi tidak normal sempat terjadi pada 2020—2021, saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan klaim Gibran Rakabumi yang mengatakan rata-rata pertumbuhan ekonomi negara kita tetap resilient di rata-rata 5 persen adalah benar.

    Dalam data World Bank, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir hingga tahun 2022 rata-rata di angka 4,26 persen. Tapi jika ditarik sejak 1998-2022 nilai tengah atau median pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5,03%.
  • (GFD-2023-14648) Cek Fakta: Gibran Sebut 64 Juta UMKM Sumbang 61 Persen PDB Indonesia, Benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita

    Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengungkap Indonesia saat ini punya 64 juta UMKM yang menyumbangkan 61 persen untuk Produk Domestik Bruto (PDB).

    Hal ini disampaikan Gibran dalam debat kedua Pilpres 2024 yang menjadi panggung bagi setiap cawapres beradu gagasan, di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan pada Maret 2021, UMKM di Indonesia berjumlah 64,2 juta unit dan menyumbang lebih dari 61 persen terhadap PDB atau gross domestic product (GDP) dengan nilai mencapai Rp8,57 triliun.

    Sementara pada data yang dirilis oleh Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2019, jumlah UMKM sebanyak 65,4 juta unit yang dapat menyerap 123,3 ribu tenaga kerja.

    Hal ini membuktikan bahwa dampak dan kontribusi UMKM amat besar terhadap pengurangan tingkat pengangguran di Indonesia.

    Dari jumlah UMKM ini, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional sebesar 60,5 persen. Sehingga UMKM dinilai sangat potensial untuk dikembangkan hingga dapat berkontribusi lebih besar lagi bagi ekonomi Indonesia.

    Kemudian berdasarkan data dari Kemenkop UKM, pertumbuhan Kredit usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp178 triliun atau kurang lebih 16,25 persen pada tahun 2020, dan sebesar Rp92,6 triliun atau kurang lebih 8,16 persen pada tahun 2021.

    Hal tersebut membuktikan bahwa para pelaku UMKM sangat membutuhkan suntikan dana dalam mengembangkan usahanya.