• (GFD-2023-13395) Cegah Hoaks dan Penipuan Online, Shopee Punya Fitur Cek Fakta

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 26/08/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Platform e-commerce, Shopee mengenalkan fitur Cek Fakta sebagai langkah mencegah informasi palsu atau hoaks dan modus penipuan yang mencatut nama Shopee. Fitur ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan pengecekan informasi yang diterima oleh pengguna. 
    Head of Marketing Growth Shopee Indonesia, Monica Vionna mengungkapkan, kehadiran fitur Cek Fakta menjadi komitmen Shopee dalam menyediakan platform belanja online yang aman, nyaman, dan andal bagi penggunanya.
    "Dengan tingginya informasi hoaks yang beredar saat ini, kami memahami bagaimana hoaks sangat merugikan masyarakat. Oleh karena itu, kami menyediakan fitur Cek Fakta untuk memfasilitasi masyarakat dalam memulai budaya baru ini," ujar Monica dalam diskusi Klub Anti Hoaks dengan Cek Fakta Shopee X Siberkreasi di kawasan Jakarta Selatan, Jumat 25 Agustus 2023.
    Fitur Cek Fakta sebenarnya sudah diluncurkan pada Juli 2023. Fitur ini dapat diakses melalui aplikasi dalam laman 'Chat dengan Shopee'.
    Dalam diskusi ini, Shopee juga menggandeng Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi untuk mengajak masyarakat memulai kebiasaan 'Cek Fakta' saat menerima informasi mengatasnamakan perusahaan.
    "Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Siberkreasi karena telah menjadi partner yang tepat. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan pengalaman Xtra Aman bagi semua pihak," tambahnya. 
    Selain itu, lewat berbagai channel media sosial, Shopee mengimbau, masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selalu menerapkan 3C jika mendapatkan pesan yang mengatasnamakan Shopee. C yang Pertama yaitu cek pengirimnya.
    "Semua informasi resmi dari Shopee hanya dikirim lewat akun WhatsApp Shopee bercentang biru dan media sosial resmi Shopee yang sudah terverifikasi," ucap Monica.
    C yang kedua yaitu chat customer service shopee. Jika pengguna membutuhkan kepastian atas informasi mencurigakan, bisa menggunakan fitur Cek Fakta di aplikasi Shopee.
    "C yang ketiga cari tau modusnya. Sebab, modus penipuan terus berubah sehingga pengguna bisa mengikuti akun @shopeecare_id di Instagram agar selalu update tentang penipuan berkedok Shopee," tambah Monica.
    Ketua Umum Siberkreasi, Donny BU menyambut baik fitur Cek Fakta yang diluncurkan oleh Shopee pada Juli 2023 lalu. Ia berharap, fitur ini bisa membantu masyarakat agar tidak mudah terjebak hoaks dan kasus penipuan.
    "Adapun kanal seperti Cek Fakta di platform Shopee adalah terobosan yang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat agar terhindar dari hoaks dan penipuan online. Mari kita budayakan selalu sabar sebelum sebar, saring sebelum sharing, dan tidak mudah tergiur hoaks atau penipuan berkedok penawaran yang menggiurkan," kata Donny.
    Sebagai aplikasi belanja online yang paling banyak diunduh di Indonesia menurut riset yang dilakukan oleh Ipsos, Donny menegaskan, tentu Shopee memiliki resiko menjadi yang paling riskan untuk disusupi hoaks, penipuan, dan lain sebagainya. 
    Ia juga menyarankan, para penyelenggara sistem elektronik lain untuk mencontoh Shopee dengan menyediakan layanan atau fitur yang memungkinkan masyarakat mengecek informasi yang diterima.
    Hal tersebut sangat berguna agar masyarakat tidak bingung lagi kepada siapa mereka harus menanyakan kebenaran informasi yang diterima, yang mengatasnamakan perusahaan. 
    "Apa yang dilakukan Shopee itu bisa menjadi contoh untuk para penyelenggara sistem elektronik yang lain. Jadi, orang tidak bertanya ke tempat yang salah untuk mengonfirmasi kebenaran informasi," jelas Donny. 
    Fitur Cek Fakta dapat diakses melalui aplikasi dalam laman 'Chat dengan Shopee'. Pengguna dapat memilih pilihan topik dan informasi yang ingin dikonfirmasi sehingga bisa memastikan apakah informasi tersebut merupakan fakta atau penipuan.
    Berikut cara menggunakan fitur Cek Fakta Shopee.
    Dengan adanya fitur Cek Fakta, pengguna Shopee diharapkan dapat terhindar dari modus-modus penipuan yang mengatasnamakan Shopee. 

    Hasil Cek Fakta

  • (GFD-2023-13394) Koalisi Cek Fakta Mulai Petakan Data Hoaks Jelang Pemilu 2024

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 26/08/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) yang tergabung dalam koalisi Cek Fakta menggelar kick off diskusi bulanan untuk memetakan data hoaks jelang Pemilu 2024.
    Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi terbaru mengenai kondisi dan situasi hoaks atau informasi palsu yang muncul baik di media online maupun platform media sosial. Sekretaris Jenderal AMSI, Maryadi mendukung kegiatan koalisi Cek Fakta yang sudah terbangun sejak 2018.
    "Diskusi bulanan menjelang Pemilu 2024 melalui sosial media monitoring dapat mengantisipasi penyebaran hoaks, sekaligus sebagai inventarisir bank data hoaks. Kegiatan baik ini harus didukung," kata Maryadi di Hotel El Royale, Bandung, Jumat 25 Agustus 2023.
    Kick off diskusi bulanan Cek Fakta dibuka anggota Dewan Pers, Sapto Anggoro. Sapto melihat bahwa hoaks akan terus meningkat bersamaan dengan tahun politik. Ia berharap, diskusi bulanan yang diselenggarakan AMSI dapat mengidentifikasi hoaks lebih awal.
    "Diskusi ini penting untuk dilakukan secara reguler karena kondisi atau informasi palsu akan selalu berubah setiap saat. Koalisi Cek Fakta dapat menjadi garda depan untuk mencegah hoaks. Dewan Pers sangat mengapresiasi," katanya.
    Dipandu oleh Trainer Cek Fakta, Anastasya Andriarti, diskusi dimulai dengan laporan pemantauan media sosial hoaks dengan memakai mesin artificial intelligence milik Binokular. Ini merupakan alat yang digunakan koalisi Cek Fakta untuk sosial media monitoring menjelang Pemilu 2024.
    Project Manager Social Index Binokular, Danu Setio Wihananto memberikan gambaran bahwa hoaks politik mayoritas mengarah pada serangan personal atau identitas para tokoh seperti capres atau cawapres.
    "Hoaks seputar politik dominan mengarah pada penyerangan atas personal capres, cawapres," kata Danu.
    Menurut ahli hukum pers, Yosep Adi Prasetyo, hoaks itu erat dengan bisnis dan acapkali diproduksi untuk motif ekonomi. Hoaks terbanyak menurut Yosep adalah hoaks tentang kesehatan.
    "Waktu pandemi, banyak sekali hoaks diproduksi. Contohnya kalau mau sehat minum minyak kayu putih. Kalau mau aman dari covid berjemur. Jelas itu tidak akan menyembuhkan. Itu hoaks," ujar Yosep.
    Sekarang menurut Yosep, banyak hoaks mencatut nama dokter Terawan. Ada soal penemuan obat kuat, obat jantung, obat gula darah, dan lain-lain. Celakanya masyarakat kita yang suka menolong, memudahkan hoaks mudah tersebar, karena didorong motif ingin berbagi informasi tanpa tahu bahwa itu adalah hoaks.
    Dengan begitu, menurut mantan Ketua Dewan Pers ini, tantangan terbesar dari penyebaran hoaks adalah literasi menggunakan media sosial dan sumber informasi.
    "Kerja cekfakta saat ini belum menyentuh dark social yang ada di grup-grup aplikasi percakapan dan media sosial. Koalisi perlu mendesak tanggung jawab platform misalnya agar setiap grup percakapan WA baru bisa dibentuk jika ada moderatornya. Perlu menyusun panduan percakapan," katanya.
    Koordinator koalisi cekfakta, Adi Marsiela berharap, AMSI bisa mendorong lebih banyak media angotanya masuk dalam koalisi cekfakta agar amplifikasi kerja tim pemerika fakta lebih luas diakses publik.
    "Kalau anggota AMSI ada 456 media, misal ada sepuluh persennya saja itu sudah bagus. Mungkin tidak semua harus produksi debunking atau prebunking karena kemampuan dan jumlah tim tak sama. Keterlibatannya bisa juga dengan mempublikasikan konten yang ada dalam cekfakta.com," kata Adi.
    Menurut Adi, setidaknya terdapat 20 kegiatan besar yang telah disusun koalisi AMSI, AJI, dan Mafindo menjelang Pemilu 2024.
    "Kegiatannya termasuk menyusun strategi meningkatkan kualitas dan sinkronisasi pemeriksa fakta, melengkapi database cekfakta, pembuatan konten cekfakta dengan target 2400 konten, hingga akan diadakan FGD actor mapping untuk meluaskan konten cek fakta," katanya.
    Diskusi bulanan hasil pemetaan data atau informasi hoaks yang baru dimulai 25 Agustus ini adalah salah satu strategi kampanye dan monitoring data hoaks secara berkala.
    Data ini akan menjadi dasar mengembangkan strategi kampanye baik online maupun offline serta meningkatkan kualitas konten cekfakta (debunking dan prebunking).
     

    Hasil Cek Fakta

  • (GFD-2023-13393) [SALAH] “RIBUAN WARGA SOLO PUTAR HALUAN DUKUNG ANIES DI PILPRES 2024”

    Sumber: youtube
    Tanggal publish: 25/08/2023

    Berita

    GEMPAR :bangbang: RIBUAN WARGA SOLO PUTAR HALUAN DUKUNG ANIES PILPRES 2024…

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube Suara Rakyat memposting video berdurasi 8 menit 2 detik berjudul “GEMPAR :bangbang: RIBUAN WARGA SOLO PUTAR HALUAN DUKUNG ANIES PILPRES 2024…”.

    Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.

    Narator pada video tersebut hanya membayakan artikel milik bangka.tribunnews.com dengan judul artikel “Teka-Teki Bakal Cawapres Anies Baswedan, Inilah 2 Sosok dari Jawa Timur yang Diperhitungkan”.

    Thumbnail yang memprtlihatkan lautan manusia yang mana fakta foto tersebut adalah suasanan kampanye akbar Jokowi-Maruf di GBK, thumbnail tersebut juga identik dengan artikel milik jambi.tribunnews.com yang diunggah pada 13 April 2019 dengan judul artikel “Membludak, Simak Kondisi Terbaru Diluar Lapangan GBK Jelang Kampanye Akbar Jokowi Pukul 13.00 WIB”.

    Tidak ditemukan juga video kerumunan massa pada video tersebut, dengan demikian klaim tentang ribuan warga solo putar haluan dan dukung Anies di pilpres 2024 adalh salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi valid bahwa ribuan warga solo putar haluan dan dukung Anies di pilpres 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13392) [SALAH] “LAUTAN MANUSIA DI KALIMANTAN SAMBUT KEDATANGAN SALAH SATU CAPRES”

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 25/08/2023

    Berita

    Lautan Manusia si Kalimantan Menyambut Kedatangan Safari Politik salah satu CAPRES..Siapa kah CAPRES tsb :question:

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook dengan nama pengguna Poetra Bungsu mengunggah video dengan klaim lautan manusia di Kalimantan menyambut kedatangan salah satu capres.

    Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.

    Faktanya video tersebut merupakan kegiatan Jambore Daerah (Jamda) Komunitas Yamaha RX-King Indonesia yang berlokasi di area parkir Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Video identik dapat dilihat di kanal Youtube milik Ibnu zig-zag dengan judul video “Indonesia Pusaka Rx king Di Jamda 3 YRKI DIY Jogja”.

    Berdasarkan penjelasan di atas klaim bahwa lautan manusia di Kalimantan menyambut kedatangan salah satu capres adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Faktanya video tersebut merupakan kegiatan Jambore Daerah (Jamda) Komunitas Yamaha RX-King Indonesia yang berlokasi di area parkir Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Rujukan