KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim mantan Panglima TNI Andika Perkasa diangkat menjadi Direktur Utama PT PLN (Persero).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi yang mengeklaim Andika Perkasa diangkat menjadi Dirut PLN dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada 18 Juni 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Selamat Datang Jenderal & Selamat Mengemban Amanah Baru Sebagai Dirut PLN. Dari Medan Tempur ke Medan Energi
Screenshot Hoaks, Andika Perkasa diangkat jadi Dirut PLN
(GFD-2025-27591) [HOAKS] Andika Perkasa Diangkat Jadi Dirut PLN
Sumber:Tanggal publish: 25/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi terkait pergantian direktur utama PLN yang tersedia di situs resmi, dan pemberitaan media kredibel.
Dikutip dari situs resmi, PLN mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada 18 Juni 2025.
Dalam acara tersebut, terdapat beberapa pergantian pada posisi komisaris dan direktur. Namun posisi Direktur Utama PLN masih dijabat oleh Darmawan Prasodjo.
Berikut susunan lengkap direksi PLN saat ini
Dilansir Antara, Komisaris Independen PLN Andi Arief juga mengatakan tidak ada pergantian direktur utama dan komisaris utama dalam RUPS LB PLN belum lama ini.
"Enggak ada (pergantian direktur utama), komisaris utama tetap," kata Andi.
Dikutip dari situs resmi, PLN mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada 18 Juni 2025.
Dalam acara tersebut, terdapat beberapa pergantian pada posisi komisaris dan direktur. Namun posisi Direktur Utama PLN masih dijabat oleh Darmawan Prasodjo.
Berikut susunan lengkap direksi PLN saat ini
Dilansir Antara, Komisaris Independen PLN Andi Arief juga mengatakan tidak ada pergantian direktur utama dan komisaris utama dalam RUPS LB PLN belum lama ini.
"Enggak ada (pergantian direktur utama), komisaris utama tetap," kata Andi.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Andika Perkasa diangkat menjadi Dirut PLN adalah hoaks.
Terdapat beberapa pergantian pada posisi komisaris dan direktur usai PLN mengadakan RUPS LB. Namun posisi Direktur Utama PLN masih dijabat oleh Darmawan Prasodjo.
Terdapat beberapa pergantian pada posisi komisaris dan direktur usai PLN mengadakan RUPS LB. Namun posisi Direktur Utama PLN masih dijabat oleh Darmawan Prasodjo.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/685451261912755/?multi_permalinks=2308881656236366&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.facebook.com/Hari.Fadeli/posts/pfbid0FNy4QKPZmq3x2Vo6TETDu5F38u3KZmF318KwxRpR8SudPpg3CksYcUtYfNCtMmTGl
- https://www.facebook.com/groups/1678800172729191/?multi_permalinks=1788973928378481&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://web.pln.co.id/media/siaran-pers/2025/06/rups-lb-pln-ganti-susunan-pengurus-perseroan-begini-rinciannya
- https://www.antaranews.com/berita/4909121/pln-rombak-direksi-darmawan-tetap-jadi-direktur-utama
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27590) Cek Fakta: Hoaks Artikel Roy Suryo Sebut Polri Bukan Lagi Aparat Negara Tapi Bodyguard Jokowi
Sumber:Tanggal publish: 26/06/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Roy Suryo menyebut Polri bukan aparat negara tapi bodyguard Jokowi. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 20 Juni 2025.
Dalam postingannya terdapat tangkapan layar artikel dari Detik News dengan judul "Roy Suryo: Polri Bukan Lagi Aprat Negara Tapi Bodyguard Jokowi, Karena Itu Kami Akan Bawa Kasus Ini ke Tingkat Internasional"
Akun itu menambahkan narasi:
"Langkah bijak dan tepat...kasus dugaan ijazah palsu Jokowi di seret ke pengadilan internasional"
Lalu benarkah postingan artikel Roy Suryo menyebut Polri bukan aparat negara tapi bodyguard Jokowi?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka situs berita Detik.com. Di kolom pencarian kami memasukkan kata kunci judul seperti dalam postingan, namun kami tidak menemukan artikel yang dimaksud.
Penelusuran dilanjutkan dan kami menemukan foto yang identik dengan postingan. Foto itu diunggah akun TV Tempo di Youtube pada 22 Mei 2025.
Namun dalam video asli berjudul "Roy Suryo Buat Laporan ke Komnas HAM Perihal Ijazah Jokowi". Video asli sendiri berdurasi 1 menit 37 detik dan Roy Suryo sama sekali tidak membahas seperti pada postingan.
Video itu diambil saat Roy Suryo membuat pengaduan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Dia merasa dikriminalisasi atas laporan Joko Widodo soal tudingan ijazah palsu di Polda Metro Jaya.
Kesimpulan
Postingan artikel Roy Suryo menyebut Polri bukan aparat negara tapi bodyguard Jokowi adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2025-27589) Keliru: Video Kondisi Tel Aviv dan Haifa Sebelum dan Sesudah Serangan Iran
Sumber:Tanggal publish: 26/06/2025
Berita
SEJUMLAH akun di Twitter (X) dan Facebook [arsip] mengunggah video yang menggambarkan kondisi ibu kota Israel, Tel Aviv sebelum dan sesudah serangan Iran.
Sebelum berkonflik dengan Iran, video berdurasi 18 detik itu memperlihatkan pemandangan udara Kota Tel Aviv di malam hari penuh cahaya lampu. Setelah serangan Iran, video itu menggambarkan gedung-gedung pencakar langit yang rusak dan hangus terbakar.
Pada detik berikutnya, kota Israel lainnya, Haifa, digambarkan serupa. Bangunan-bangunan tinggi kota pelabuhan di bagian utara Israel itu diperlihatkan hancur.
Benarkah video yang menggambarkan keadaan Tel Aviv dan Haifa akibat serangan Iran itu?
Sebelum berkonflik dengan Iran, video berdurasi 18 detik itu memperlihatkan pemandangan udara Kota Tel Aviv di malam hari penuh cahaya lampu. Setelah serangan Iran, video itu menggambarkan gedung-gedung pencakar langit yang rusak dan hangus terbakar.
Pada detik berikutnya, kota Israel lainnya, Haifa, digambarkan serupa. Bangunan-bangunan tinggi kota pelabuhan di bagian utara Israel itu diperlihatkan hancur.
Benarkah video yang menggambarkan keadaan Tel Aviv dan Haifa akibat serangan Iran itu?
Hasil Cek Fakta
Tempo memeriksa keaslian video menggunakan fitur pencarian gambar terbalik Google, Google Maps, dan alat deteksi kecerdasan buatan. Hasilnya, meski antara Israel dan Iran saling berbalas serangan sejak 13 Juni 2025, namun video tersebut hasil manipulasi kecerdasan buatan.
Video serupa sudah beredar di berbagai pelantar dan bahasa sejak 17 Juni 2025. Misalnya, akun YouTube @ruslanhubaeberdiev1046 membagikan video pendek yang sama. Di TikTok, akun @media.terupdate2025 membagikan video ini dengan mencatut logo media Harian Surya.
Untuk memastikan apakah video benar-benar menggambarkan keadaan Tel Aviv dan Haifa, Tempo membagi fragmen sebelum dan setelah perang Israel-Iran, lalu memverifikasinya dengan alat deteksi akal imitasi.
Tempo mengambil bagian dari video yang memperlihatkan lanskap gedung-gedung pencakar langit di malam hari, lalu memeriksanya di aplikasi pemindai konten deepfake, Deepfake-O-Meter. Mayoritas alat detektor menyimpulkan bahwa video tersebut kemungkinan diproduksi dengan AI.
Sebagai pembanding, Tempo memeriksanya juga dengan alat deteksi lain, AI or Not. Dari 18 detik video, Tempo mengambil tangkap layar pada detik pertama. Hasilnya, terdeteksi sebagai likely AI generated atau manipulasi kecerdasan buatan.
Berikutnya, Tempo mengambil bagian dari video yang menampilkan reruntuhan bangunan, lalu memeriksanya di aplikasi pemindai konten AI, Hive Moderation. Hasilnya juga menunjukkan ada kemungkinan 88,6 persen konten dibuat dengan akal imitasi.
Selain itu, Tempo juga memeriksanya menggunakan alat deteksi AI lain, AI or Not. Hasilnya, 93% konten melibatkan kecerdasan buatan. Kemungkinan konten ini dihasilkan menggunakan alat generatif AI 4o dari OpenAI sebesar 70 persen dan Stable Diffusion sebesar 10 persen.
Kondisi Terakhir Tel Aviv
Dilansir oleh Tempo, perang Iran-Israel mengalami eskalasi pada hari Minggu, 22 Juni 2025, lantaran Amerika Serikat mengebom tiga fasilitas nuklir Iran. Pada Senin, konflik Iran-Israel memuncak lewat berbalas serangan hebat. Menjelang pergantian hari, Iran juga meluncurkan serangkaian serangan rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar.
Ketika ketegangan kawasan semakin memuncak, Presiden AS Donald Trump tiba-tiba menyatakan Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata. Lewat unggahan panjang di Truth Social, Senin malam, Trump menyampaikan kabar gencatan senjata antara keduanya selama 24 jam dan yakin perang akan berakhir.
Nyatanya, di lapangan, gencatan senjata itu tak langsung benar-benar terwujud. Iran masih terus melakukan serangan ke Israel. Apalagi serangan hebat Israel sehari sebelumnya telah membunuh 9 warga Iran dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Gambaran kondisi terakhir kota Tel Aviv, Israel, diberitakan oleh Euronews pada 23 Juni 2025. Warga Tel Aviv terlihat membawa koper bersama hewan peliharaannya di tengah suara sirine. Gedung-gedung tinggi dan bangunan hunian terlihat hancur akibat rudal Iran menghantam wilayah di Israel utara dan tengah kota. Tetapi tidak hangus terbakar seperti yang diperlihatkan konten video di media sosial.
Wartawan BBC dan CNN juga melaporkan dari Tel Aviv usai serangan rudal Iran pada hari Minggu, 22 Juni itu. Serangkaian rudal Iran ini terjadi beberapa jam setelah serangkaian serangan AS terhadap fasilitas nuklir di Iran.
Petugas tanggap darurat tampak bergegas membersihkan puing-puing dari lokasi serangan rudal Iran di kawasan Ramat Aviv, Tel Aviv. Polisi Israel mengatakan enam orang dengan luka ringan dievakuasi dari bangunan yang rusak, sementara pencarian terus dilakukan terhadap warga yang kemungkinan terjebak.
Video serupa sudah beredar di berbagai pelantar dan bahasa sejak 17 Juni 2025. Misalnya, akun YouTube @ruslanhubaeberdiev1046 membagikan video pendek yang sama. Di TikTok, akun @media.terupdate2025 membagikan video ini dengan mencatut logo media Harian Surya.
Untuk memastikan apakah video benar-benar menggambarkan keadaan Tel Aviv dan Haifa, Tempo membagi fragmen sebelum dan setelah perang Israel-Iran, lalu memverifikasinya dengan alat deteksi akal imitasi.
Tempo mengambil bagian dari video yang memperlihatkan lanskap gedung-gedung pencakar langit di malam hari, lalu memeriksanya di aplikasi pemindai konten deepfake, Deepfake-O-Meter. Mayoritas alat detektor menyimpulkan bahwa video tersebut kemungkinan diproduksi dengan AI.
Sebagai pembanding, Tempo memeriksanya juga dengan alat deteksi lain, AI or Not. Dari 18 detik video, Tempo mengambil tangkap layar pada detik pertama. Hasilnya, terdeteksi sebagai likely AI generated atau manipulasi kecerdasan buatan.
Berikutnya, Tempo mengambil bagian dari video yang menampilkan reruntuhan bangunan, lalu memeriksanya di aplikasi pemindai konten AI, Hive Moderation. Hasilnya juga menunjukkan ada kemungkinan 88,6 persen konten dibuat dengan akal imitasi.
Selain itu, Tempo juga memeriksanya menggunakan alat deteksi AI lain, AI or Not. Hasilnya, 93% konten melibatkan kecerdasan buatan. Kemungkinan konten ini dihasilkan menggunakan alat generatif AI 4o dari OpenAI sebesar 70 persen dan Stable Diffusion sebesar 10 persen.
Kondisi Terakhir Tel Aviv
Dilansir oleh Tempo, perang Iran-Israel mengalami eskalasi pada hari Minggu, 22 Juni 2025, lantaran Amerika Serikat mengebom tiga fasilitas nuklir Iran. Pada Senin, konflik Iran-Israel memuncak lewat berbalas serangan hebat. Menjelang pergantian hari, Iran juga meluncurkan serangkaian serangan rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar.
Ketika ketegangan kawasan semakin memuncak, Presiden AS Donald Trump tiba-tiba menyatakan Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata. Lewat unggahan panjang di Truth Social, Senin malam, Trump menyampaikan kabar gencatan senjata antara keduanya selama 24 jam dan yakin perang akan berakhir.
Nyatanya, di lapangan, gencatan senjata itu tak langsung benar-benar terwujud. Iran masih terus melakukan serangan ke Israel. Apalagi serangan hebat Israel sehari sebelumnya telah membunuh 9 warga Iran dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Gambaran kondisi terakhir kota Tel Aviv, Israel, diberitakan oleh Euronews pada 23 Juni 2025. Warga Tel Aviv terlihat membawa koper bersama hewan peliharaannya di tengah suara sirine. Gedung-gedung tinggi dan bangunan hunian terlihat hancur akibat rudal Iran menghantam wilayah di Israel utara dan tengah kota. Tetapi tidak hangus terbakar seperti yang diperlihatkan konten video di media sosial.
Wartawan BBC dan CNN juga melaporkan dari Tel Aviv usai serangan rudal Iran pada hari Minggu, 22 Juni itu. Serangkaian rudal Iran ini terjadi beberapa jam setelah serangkaian serangan AS terhadap fasilitas nuklir di Iran.
Petugas tanggap darurat tampak bergegas membersihkan puing-puing dari lokasi serangan rudal Iran di kawasan Ramat Aviv, Tel Aviv. Polisi Israel mengatakan enam orang dengan luka ringan dievakuasi dari bangunan yang rusak, sementara pencarian terus dilakukan terhadap warga yang kemungkinan terjebak.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan kondisi kota Tel Aviv dan Haifa, Israel sebelum dan sesudah serangan Iran adalah keliru. Video itu dibuat menggunakan AI dan tidak memperlihatkan situasi sebenarnya yang terjadi di Israel.
Rujukan
- https://x.com/NenkMonica/status/1936291650009215338
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=613516168434017&external_log_id=6941405e-fb75-43b1-bfc1-b703ae597ec7&q=emegahan%20TEL%20AVIV%20dan%20HAIFA%20kini%20tinggal%20KENANGAN
- https://mvau.lt/media/459f01d2-df42-4f37-8f96-49e220c1d66f
- https://www.youtube.com/shorts/jm4IjbV8xEs
- https://www.tiktok.com/@media.terupdate2025/video/7517904395602873656
- https://zinc.cse.buffalo.edu/ubmdfl/deep-o-meter/landing_page
- https://www.aiornot.com/
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://www.tempo.co/internasional/perang-iran-israel-24-juni-trump-bilang-gencatan-senjata-serangan-masih-terjadi-1795454
- https://www.euronews.com/video/2025/06/23/iran-missile-strikes-cause-destruction-in-tel-aviv
- https://www.bbc.com/news/videos/ckgln38nvjxo
- https://edition.cnn.com/2025/06/22/world/video/iranian-missile-strike-on-tel-aviv-nic-robertson-vrtc
(GFD-2025-27588) Keliru: Video Amerika Serikat Meledakkan Fasilitas Nuklir Iran
Sumber:Tanggal publish: 26/06/2025
Berita
SEBUAH video ledakan besar beredar di Facebook [arsip] pada 22 Juni 2025. Pengunggahnya memuat klaim, serangan itu dilakukan oleh tentara AS pada fasilitas nuklir Iran.
Dalam narasi, akun tersebut mengatakan Amerika Serikat menyerang Iran melalui pesawat siluman B-2. Tentara AS menargetkan fasilitas nuklir Fordow di dekat kota Qom di Iran, Minggu, 22 Juni 2025.
Namun, benarkah itu video yang memperlihatkan ledakan besar akibat tentara AS menyerang fasilitas nuklir Iran?
Dalam narasi, akun tersebut mengatakan Amerika Serikat menyerang Iran melalui pesawat siluman B-2. Tentara AS menargetkan fasilitas nuklir Fordow di dekat kota Qom di Iran, Minggu, 22 Juni 2025.
Namun, benarkah itu video yang memperlihatkan ledakan besar akibat tentara AS menyerang fasilitas nuklir Iran?
Hasil Cek Fakta
Tempo memeriksa video menggunakan pencarian gambar terbalik Google dan pemberitaan media yang kredibel. Hasilnya, Amerika Serikat memang menyerang Iran, namun video yang beredar bukan bagian dari serangan tersebut. Ledakan tersebut sesungguhnya terjadi di depot senjata besar Toropets, Rusia akibat serangan pesawat nirawak (drone) Ukraina.
Video ledakan besar tersebut pertama kali diunggah oleh warganet X, Igor Sushko, pada 18 September 2024. Ia memberi penjelasan: Russia: Explosions continue at the munitions depot in Toropets, Tver region after Ukrainian drone strikes. Local residents are being evacuated. Over 300 miles north of Ukraine, past Belarus.
Setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, artinya “Ledakan terus terjadi di depot amunisi di Toropets, wilayah Tver setelah serangan pesawat nirawak Ukraina. Penduduk setempat dievakuasi. Lebih dari 300 mil di utara Ukraina, melewati Belarus.”
Video yang sama diunggah warganet lainnya di hari yang sama.
Media Inggris, The Guardian, menjelaskan, Ukraina menyerang gudang senjata untuk menyimpan rudal, amunisi, dan bahan peledak di Toropets, kota bersejarah yang berjarak lebih dari 300 mil di utara Ukraina dan sekitar 230 mil di barat Moskow.
Serangan pesawat nirawak Ukraina itu disebut sebagai salah satu serangan terbesar sejak perang Rusia-Ukraina, karena menyebabkan ledakan besar hingga terekam oleh stasiun pemantau gempa. Sensor stasiun pemantau gempa mencatatnya sebagai gempa kecil di daerah itu.
Berdasarkan berita Associated Press (AP), depot senjata militer tersebut menampung rudal Iskander dan Tochka-U, serta bom luncur dan peluru artileri. Fasilitas tersebut terbakar dalam serangan itu dan membakar area hingga sejauh 6 kilometer (4 mil).
Kepada AP, pejabat Kantor Intelijen Ukraina mengatakan ada rudal balistik jarak pendek KN-23 Korea Utara di antara amunisi yang hancur. Rusia dan Korea Utara memang menandatangani pakta pada bulan Juni sebagai bentuk komitmen bantuan militer bersama antara Moskow dan Pyongyang.
Video ledakan besar tersebut pertama kali diunggah oleh warganet X, Igor Sushko, pada 18 September 2024. Ia memberi penjelasan: Russia: Explosions continue at the munitions depot in Toropets, Tver region after Ukrainian drone strikes. Local residents are being evacuated. Over 300 miles north of Ukraine, past Belarus.
Setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, artinya “Ledakan terus terjadi di depot amunisi di Toropets, wilayah Tver setelah serangan pesawat nirawak Ukraina. Penduduk setempat dievakuasi. Lebih dari 300 mil di utara Ukraina, melewati Belarus.”
Video yang sama diunggah warganet lainnya di hari yang sama.
Media Inggris, The Guardian, menjelaskan, Ukraina menyerang gudang senjata untuk menyimpan rudal, amunisi, dan bahan peledak di Toropets, kota bersejarah yang berjarak lebih dari 300 mil di utara Ukraina dan sekitar 230 mil di barat Moskow.
Serangan pesawat nirawak Ukraina itu disebut sebagai salah satu serangan terbesar sejak perang Rusia-Ukraina, karena menyebabkan ledakan besar hingga terekam oleh stasiun pemantau gempa. Sensor stasiun pemantau gempa mencatatnya sebagai gempa kecil di daerah itu.
Berdasarkan berita Associated Press (AP), depot senjata militer tersebut menampung rudal Iskander dan Tochka-U, serta bom luncur dan peluru artileri. Fasilitas tersebut terbakar dalam serangan itu dan membakar area hingga sejauh 6 kilometer (4 mil).
Kepada AP, pejabat Kantor Intelijen Ukraina mengatakan ada rudal balistik jarak pendek KN-23 Korea Utara di antara amunisi yang hancur. Rusia dan Korea Utara memang menandatangani pakta pada bulan Juni sebagai bentuk komitmen bantuan militer bersama antara Moskow dan Pyongyang.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar dengan klaim ledakan besar akibat tentara AS menyerang fasilitas nuklir Iran adalah keliru.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/DLMSirfTpMG/
- https://mvau.lt/media/10d51126-407c-4ce7-ad18-3a9215fb6e33
- https://x.com/igorsushko/status/1836236639896760771?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1836236639896760771%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=
- https%3A%2F%2Fwww.news18.com%2Fworld%2Fmultiple-explosions-in-russia-toropets-military-site-ukraine-drone-attacks-latest-news-9054661.html
- https://x.com/kromark/status/1836296813596266839
- https://www.theguardian.com/world/2024/sep/18/ukraine-drone-attack-on-russian-arms-depot-toropets
- https://apnews.com/article/russia-ukraine-toropets-drones-attack-e3d05b2637d316b437e4789a35c7f59e /cdn-cgi/l/email-protection#c0a3a5aba6a1abb4a180b4a5adb0afeea3afeea9a4
Halaman: 354/6610