• (GFD-2024-22233) [HOAKS] Mobil di China Menggelembung karena Gelombang Panas

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video menampilkan cat mobil menggelembung yang diklaim akibat gelombang panas di China.

    Suhu panas diklaim sebagai penyebab cat pelindung mobil meledak. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Video mobil di China menggelembung karena gelombang panas disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan Instagram ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 9 Agustus 2024:

    Gelombang panas di Tiongkok membuat sebagian cat beberapa mobil membengkakKetika suhu meningkat di Tiongkok, film perlindungan cat mobil meledak, sehingga orang-orang menjulukinya sebagai “mobil hamil.”

    Hasil Cek Fakta

    China memang dilanda suhu tinggi pada musim panas tahun ini. Berdasarkan laporan Greenpeace, China mencatatkan suhu panas ekstrem mencapai 40 derajat celcius.

    Di seluruh wilayah, jumlah hari kumulatif dengan suhu di atas 35 derajat Cel meningkat dengan rata-rata 4,8 hari per dekade, menurut data dari Pusat Iklim Tiongkok.

    Kendati demikian, cat mobil menggelembung bukanlah dampak dari cuaca panas di China.

    Cat mobil biasanya menggunakan bahan vinil. Gelembung pada cat vinil bukan hal aneh, jika terdapat udara yang terjebak dalam lapisan cat.

    Namun, meninggalkan mobil di luar ruangan saat panas ekstrem tidak akan menciptakan gelembung besar seperti pada video.

    Dilansir The Autopian, memasukkan udara pada lapisan vinil memang dapat menciptakan gelembung.

    Namun, metode tersebut biasa dipakai untuk melepas cat vinil dan tidak terjadi secara alami karena paparan suhu panas.

    Caranya dengan melubangi salah satu bagian cat, kemudian masukkan gas dari kompresor udara.

    Metode melepas cat vinil tersebut dapat dilihat di kanal YouTube LuxuryCarRepair dan Facebook LADbible.

    Kesimpulan

    Narasi soal mobil di China menggelembung karena gelombang panas adalah hoaks.

    China memang dilanda suhu panas ekstrem, tetapi suhu panas tidak akan menyebabkan gelembung besar pada lapisan cat vinil.

    Gelembung pada lapisan cat mobil terbentuk ketika ada gas dalam jumlah besar masuk. Metode ini digunakan untuk melepas lapisan cat.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22232) [KLARIFIKASI] Rumah Mewah di Muara Enim Digeledah Bukan Milik Bobby Nasution

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim, rumah milik bakal calon Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution digeledah tim satgas gabungan pada 14 Agustus 2024.

    Namun, setelah ditelurusui, klaim tersebut keliru.

    Video yang menyebut rumah Bobby digeledah tim satgas gabungan muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan video sejumlah aparat mendatangi sebuah rumah mewah. Video itu diberikan keterangan demikian:

    Rumah menantu jokowi (bobby nasution) Calon Gubernur Sumut yg diusung PKS di geledah tim gabungan.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video tersebut identik dengan unggahan di akun TikTok Sumsel_24detik.

    Dalam keterangan video disebutkan, tim satgas gabungan menggeledah dua rumah milik bos PT BJP bernama Bobby, di Muara Enim, Sumatera Selatan, pada 14 Agustus 2024. 

    Penggeledahan dilakukan untuk menindaklanjuti hasil penyelidikan terkait kasus tambang illegal yang meresahkan masyarakat dan merugikan negara.

    Dikutip dari Tribun Sumsel, saat digeledah dua rumah tersebut kosong karena sudah ditinggal pemiliknya.

    Selain menggeledah rumah milik Bobby, aparat juga mengamankan tiga unit alat berat yang disembunyikan di hutan.

    Menurut warga setempat, Bobby membeli dua rumah tersebut sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu.

    Dengan demikian, video yang beredar tidak terkait dengan Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo. 

    Kesimpulan

    Narasi bahwa rumah Bobby Nasution digeledah tim satgas gabungan merupakan klaim yang keliru.

    Fakta dalam video tersebut, tim satgas gabungan menggeledah rumah milik bos tambang batu bara ilegal di Muara Enim, Sumatera Selatan, pada 14 Agustus 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22231) Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/08/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer. Postingan itu beredar sejak awal bulan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 Agustus 2024.
    Berikut isi postingannya:
    "Bill Gates dan WHO Serukan Militer untuk Menangkap Penolak Vaksin mRNA Selama Pandemi Flu BurungBill Gates telah bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia dalam menyerukan agar para penolak vaksin ditangkap oleh militer dan disuntik paksa dengan mRNA selama pandemi berikutnya.
    Gates dan WHO telah memerintahkan pemerintah untuk meletakkan dasar guna memobilisasi militer karena mereka mengklaim bahwa skeptisisme vaksin adalah "tercela secara moral" dan penolakan vaksin adalah "tindakan agresi" yang harus dihadapi dengan kekerasan."
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer?
    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel AFP Fact Check berjudul "Misinformation about Gates, WHO forcing vaccination spreads online" yang tayang pada 6 Agustus 2024.
    Dalam artikel itu terdapat bantahan dari WHO. Mereka menyebut postingan tersebut tidak benar.
    "Klaim bahwa WHO telah mengusulkan keterlibatan militer seperti yang disebutkan dalam postingan adalah kebohongan dan kepalsuan yang jahat. Ini adalah disinformasi yang berbahaya," bunyi pernyataan WHO dalam surel kepada AFP Fact Check.
    "Negara-negara anggota WHO berdaulat untuk membuat kebijakan terkait kesehatan penduduknya. WHO juga tidak punya kemampuan untuk memaksakan mandat vaksinasi."
    Selain itu Yayasan The Gates kepada AFP juga menyatakan klaim tersebut tidak benar.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22230) Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/08/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim sebagai penemuan putri duyung di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 23 Agustus 2024.
    Video berdurasi 27 detik itu memperlihatkan seorang anak kecil tengah terbaring di pantai. Namun, penampakan anak kecil dalam video tersebut terlihat aneh, bagian pinggang hingga kakinya mirip tubuh ikan.
    Sejumlah orang terlihat mengamati dan memegang bagian tubuh yang mirip ikan tersebut. Video itu kemudian dikaitkan dengan penemuan putri duyung di Selayar, Sulawesi Selatan.
    "Penemuan putri duyung d Selayar," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 16 ribu kali direspons dan mendapat 1.200 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video tersebut merupakan penemuan putri duyung di Selayar, Sulawesi Selatan? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim penemuan putri duyung di Selayar, Sulawesi Selatan. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video yang diklaim sebagai penemuan putri duyung. Satu di antaranya artikel berjudul "Does Video Show a Mermaid Found in Kenya?" yang dimuat situs snopes.com pada 12 April 2022 lalu.
    Ternyata video tersebut pernah viral pada 2022 lalu dan diklaim sebagai penemuan putri duyung di Afrika. Dikutip dari snopes.com, video itu diklaim merupakan kejadian di Afrika pada April 2022. Namun, ketika dikonfirmasi ke beberapa pejabat di Kenya dan Afrika Selatan, tidak ada laporan tentang penemuan putri duyung di pantai.
    "Harap dicatat bahwa Muizenberg SAPS tidak memiliki laporan tentang putri duyung yang hanyut di pantai atau laporan tentang seorang anak yang digigit ikan," demikian pernyataan seorang juru bicara.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim sebagai penemuan putri duyung di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, tidak ada informasi valid yang mendukung kabar tersebut.

    Rujukan