• (GFD-2025-27583) Keliru: Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan Keluarganya Tewas dalam Bunker 24 Juni 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/06/2025

    Berita

    SEBUAH akun media sosial di X [arsip] mengunggah klaim bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei tewas bersama keluarganya di dalam bunker.

    Klaim yang dibagikan pada 24 Juni tersebut disertai foto Khamenei tengah menangis. Konten itu beredar di tengah perang antara Israel dan Iran memasuki hari ke-12.



    Konten tersebut sudah disaksikan 113.800 ribu kali dan dibagikan ulang 58 kali hingga 25 Juni 2025. Lalu, benarkah pemimpin tertinggi Iran dan keluarganya tewas oleh serangan Israel pada 24 Juni 2025?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo menelusuri pemberitaan dari media kredibel untuk memverifikasi klaim tersebut. Hasilnya, tidak ada informasi apapun yang menjelaskan Ayatollah Ali Khamenei terbunuh. Kabar terbaru yang dipublikasikan oleh media adalah ia sedang dalam persembunyian. 

    Khamenei diketahui menjadi target utama serangan Israel setelah Perdana Menteri Netanyahu berulang kali menyatakan akan membunuhnya.

    Satu hari sebelum klaim itu beredar, tepatnya 23 Juni 2025, situs media The New York Times mempublikasikan informasi bahwa Khamenei sedang berlindung di bunker. Ditulis pula bahwa ia telah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk setelah meletusnya perang Israel dan Iran sejak 13 Juni 2025. 

    Menurut tiga pejabat Iran, Khamenei lebih sering berbicara dengan para komandannya melalui seorang ajudan yang dipercaya. Termasuk, membatasi komunikasi elektronik.

    Bahkan Khamenei telah menunjuk tiga ulama senior sebagai kandidat untuk menggantikannya jika dia terbunuh.  

    Reuters juga melaporkan, Khamenei dan keluarganya dijaga oleh unit pasukan khusus Vali-ye Amr dari Garda Revolusi.

    Tempo telah meminta pernyataan dari Kedutaan Besar Iran di Jakarta, tapi hingga artikel ini dipublikasikan belum ada jawaban.

    Rumor bahwa Khamenei terbunuh pernah beredar satu pekan sebelumnya. Situs media Greek Reporter edisi 16 Juni 2025 melaporkan, rumor itu tersebar di saluran telegram oposisi Iran. Tapi klaim tidak terkonfirmasi tersebut keliru setelah sebuah informasi yang dimuat Times of Israel menyebutkan bahwa Khamenei dievakuasi ke bunker bawah tanah di bagian timur laut Tehran, setelah Israel memulai serangannya pada 13 Juni. 

    Khamenei mengeluarkan pernyataan terbuka pada Senin, 23 Juni 2025, setelah Amerika Serikat menargetkan tiga lokasi yang diklaim sebagai lokasi nuklir Iran. Dikutip dari ABC, Khamenei mengatakan ‘hukuman’ untuk Israel akan tetap berlanjut. “Musuh Zionis telah melakukan kesalahan yang sangat serius, melakukan kejahatan besar; ia harus dihukum dan sedang dihukum,” tulis Khamenei.

    Ayatollah Ali Khamenei, 86 tahun, telah memimpin Iran sejak wafatnya pemimpin tertinggi pendiri negara ini, Ruhollah Khomeini. Sebelum berkuasa selama puluhan tahun sebagai pemimpin tertinggi, Khamenei menjabat sebagai presiden Iran dari tahun 1981 hingga 1989.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan keluarganya tewas adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27582) Keliru: Video Kebakaran Gedung di Tel Aviv Akibat Serangan Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/06/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di X [arsip] dan Instagram dengan narasi peristiwa kebakaran gedung yang terjadi di Tel Aviv setelah serangan Iran. Video memperlihatkan terbakarnya sebuah gedung bercat dinding putih. Terlihat juga sejumlah petugas pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api. Beberapa orang tampak menonton insiden itu dari jauh.

    Video itu diikuti takarir, “Tak ada ampun bagi Israel. Iran terus membombardir Israel sampai dia pergi dari tanah Palestina,” tulis akun tersebut pada 22 Juni 2025.



    Namun, benarkah peristiwa dalam video itu terjadi di Tel Aviv?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi konten itu dengan layanan pencarian gambar terbalik dan membandingkannya dengan informasi dari sumber-sumber kredibel. Hasilnya, meski Israel terdampak atas serangan balasan dari Iran, namun video tersebut tak direkam di Tel Aviv.   

    Faktanya, gedung bercat dinding putih dalam video itu adalah gedung bekas Henley College di  Kota Coventry, Inggris. Gedung itu memang pernah terbakar pada akhir April 2025. Akun YouTube, The Subtitle Guy mempublikasikan video yang identik, berjudul Huge fire at disused Henley College building in Coventry, Oxfordshire, England.



    Dikutip dari BBC, kebakaran itu menyebabkan gumpalan asap tampak dari jarak yang cukup jauh. Dinas Pemadam Kebakaran West Midlands melalui akun X, menyatakan, menugaskan 12 personel untuk memadamkan api.  

    Selain beredar di Indonesia, klaim yang sama pernah beredar di Timur Tengah. Organisasi cek fakta asal Arab Saudi, Misbar.com, juga menyimpulkan bahwa kebakaran tersebut terjadi di Inggris. 

    Perkembangan Terkini Perang Israel-Iran

    Situs media Al Jazeera edisi 25 Juni 2025, menjelaskan, gencatan senjata antara Israel dan Iran yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih berlaku hingga hari ini. 

    Baik Israel maupun Iran mengklaim kemenangan dalam perang yang telah berlangsung selama 12 hari. Warga Iran merayakannya di Teheran, sedangkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kemenangan mereka akan dikenang oleh generasi-generasi selanjutnya. 

    Akan tetapi, perang tersebut telah menyebabkan jatuhnya korban sipil di dua belah pihak. Iran menyatakan setidaknya 610 orang tewas termasuk 13 anak-anak dan 3.056 terluka sejak Israel melancarkan serangannya pada 13 Juni. 

    Di Israel, setidaknya 28 orang tewas akibat serangan Iran.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan, video terbakarnya gedung yang diklaim di Tel Aviv sebagai dampak serangan Iran adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27581) [SALAH] Virus yang Tertiup Angin Jadi Penyebab Bell’s Palsy

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 25/06/2025

    Berita

    Pada Selasa (3/6/2025) akun Instagram “ernita.aru” membagikan video [arsip] disertai narasi :

    “Bells Palsy itu karna virus yang penularannya dari angin, bisa angin malam/kipas atas AC. Dari hasil konsul dengan dr saraf pengyembuhannya diatas 75% tergantung dari cepatnya minum obat dan gejala nya.

    Banyak yg komen rata2 mereka sembuh di 2-4 minggu setelah pengobatan. Ada yang sembuh total dan ada juga yang tidak 100% sembuh. Juga ada yang sampe bertahun tahun belum sembuh 🥺”

    Hingga Rabu (25/6/2025) unggahan mendapatkan 209 tanda suka.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co

    Tempo memverifikasi klaim itu dengan mewawancarai dokter spesialis syaraf dan menggunakan sumber dari jurnal kredibel. Hasilnya, narasi yang disebarkan tersebut tidak berdasarkan fakta dan bukti ilmiah.

    Meski penyebab pastinya belum solid, Bell’s palsy diduga terkait dengan reaktivasi virus herpes simpleks (HSV-1) atau virus lain (VZV, EBV), juga berhubungan dengan gangguan autoimun atau hiperglikemia.

    “Jadi, tidak benar penyakit ini disebabkan oleh virus yang tertiup angin,” kata Dokter Spesialis Syaraf Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru, Jawa Timur, dr. Devi Ariani Sudibyo, Sp.S (K), kepada Tempo, Rabu (18/6/2025).

    Para ilmuwan menemukan beberapa infeksi virus dapat memicu peradangan pada saraf dan menyebabkan Bell’s palsy. Infeksi tersebut meliputi:

    Herpes simpleks 1, virus yang menyebabkan infeksi mulut seperti luka dingin)
    Virus varicella-zoster (cacar air dan herpes zoster).
    Virus Epstein-Barr (mononukleosis)
    COVID-19
    Pemicu lainnya yang mungkin termasuk melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat stres,penyakit, kurang tidur, trauma fisik, dan kondisi autoimun. Resiko terserang penyakit ini meningkat pada orang dengan diabetes, kehamilan preeklamsia, obesitas (BMI 30 atau lebih tinggi), tekanan darah tinggi (hipertensi) dan pernah menderita Bell’s palsy sebelumnya.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Bell’s palsy ditularkan oleh virus yang tertiup angin” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-27580) [SALAH] Prabowo Dukung Rismon Sianipar Usut Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/06/2025

    Berita

    Sebuah akun Facebook “Wan Iskandar Jaya” membagikan informasi [arsip] dalam bentuk video yang menunjukkan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dengan narasi:

    Pak Prabowo mendukung RISMON H.S ungkap kebohongan besar Ijazah Palsu Jokowi…!!

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan pencarian dengan mengambil tangkapan layar yang ada pada cuplikan video tersebut melalui Google Lens.

    Hasilnya, pencarian mengarah pada salah satu video yang di unggah oleh saluran YouTube “Official iNews”. Dalam pidato yang disampaikan oleh Prabowo yang diunggah oleh sumber tersebut ditemukan pada menit ke 8.36, namun pidato tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan ijazah Joko Widodo.

    Pidato tersebut dilakukan dalam acara sarasehan ekonomi yang dilakukan di Jakarta Selatan pada, Selasa (8/4/2025). Dalam pidatonya, Presiden RI Prabowo Subianto menyinggung soal ilmu propaganda yang dilakukan suatu negara untuk mendestabilisasi negara lain yang tidak disukai. Menurutnya, serangan kebohongan tersebut hanya bisa dihadapi dengan membuka diri dan memberikan penjelasan berdasarkan fakta, kenyataan, ilmu dan matematika.

    Kesimpulan

    Video “Prabowo dukung Rismon Sianipar usut dugaan ijazah palsu Jokowi” merupakan konten menyesatkan (false misleading content).

    Rujukan