“America, you blame me for interfering with your democracy, but I don’t have to. You are doing it yourself. Polling stations are closing. You don’t know who to trust. You are divided. There are strings we can pull but we don’t have to, you are pulling them for us.”
Terjemahan:
“Amerika, Anda menyalahkan saya karena mencampuri demokrasi Anda, tetapi saya tidak harus melakukannya. Anda melakukannya sendiri. Tempat pemungutan suara ditutup. Anda tidak tahu siapa yang harus dipercaya. Anda terbagi. Ada senar yang bisa kami tarik tetapi kami tidak harus melakukannya, Anda menariknya untuk kami.”
(GFD-2023-12636) [SALAH] Video Putin Mengomentari Demokrasi Amerika dan Membantah Intervensi Pemilu di Amerika
Sumber: FacebookTanggal publish: 24/05/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Unggahan di Instagram menunjukkan video Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengomentari demokrasi di Amerika serta menangkapi tuduhan terhadapnya yang telah mengintervensi pemilihan umumnya.
Setelah ditelusuri video tersebut adalah hasil rekayasa deepfake, faktanya tidak ditemukan sumber pemberitaan yang valid dari pesan yang dibuat oleh Presiden Rusia tersebut. Deepfake merupakan tipuan dapat berupa gambar atau video yang direkayasa dengan menggunakan teknologi AI.
Dilansir dari AFP, video tersebut telah sengaja dibuat sejak 2020 yang direncanakan tayang pada iklan di TV Amerika namun penayangannya dibatalkan. Diketahui 2020 adalah tahun pemilihan presiden Amerika Serikat.
Dengan demikian, video Putin nengomentari demokrasi Amerika dan membantah intervensi pemilu di Amerika adalah salah dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri video tersebut adalah hasil rekayasa deepfake, faktanya tidak ditemukan sumber pemberitaan yang valid dari pesan yang dibuat oleh Presiden Rusia tersebut. Deepfake merupakan tipuan dapat berupa gambar atau video yang direkayasa dengan menggunakan teknologi AI.
Dilansir dari AFP, video tersebut telah sengaja dibuat sejak 2020 yang direncanakan tayang pada iklan di TV Amerika namun penayangannya dibatalkan. Diketahui 2020 adalah tahun pemilihan presiden Amerika Serikat.
Dengan demikian, video Putin nengomentari demokrasi Amerika dan membantah intervensi pemilu di Amerika adalah salah dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Mochamad Marcell
Faktanya video tersebut adalah hasil deepfake untuk merekayasa sintesis citra manusia dengan menggunakan AI. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya video tersebut adalah hasil deepfake untuk merekayasa sintesis citra manusia dengan menggunakan AI. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2023-12635) [SALAH] KitKat Mengandung Bahan Serangga dan Cacing Tanah
Sumber: FacebookTanggal publish: 24/05/2023
Berita
“KitKat mengandung bahan serangga dan cacing tanah Itu tertera di kemasannya, tapi kenapa orang memakannya?
Hasil Cek Fakta
Unggahan di Facebook menunjukkan foto kemasan KitKat yang terdapat ikon menyerupai katak. Dalam narasi pada unggahan tersebut pengunggah menyebut bahwa dalam kemasan KitKat menyertakan kandungan berbahan serangga dan cacing tanah.
Setelah ditelusuri klaim tersebut salah, faktanya ikon bergambar katak tersebut adalah merupakan logo dari Rainforest Alliance yang merupakan NGO internasional yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Logo Rainforest Alliance pada kemasan KitKat menunjukkan bahwa produk tersebut telah tersertifikasi menggunakan metode yang berkelanjutan dalam produknya melestarikan ekosistem hutan oleh Rainforest Alliance.
Penelusuran oleh AFP menunjukkan, bahwa KitKat mendapatkan sertifikasi tersebut karena bahan kakao yang digunakan untuk membuat cokelat telah dipanen di pertanian dan hutan yang mengikuti praktik yang sustainable atau berkelanjutan.
Kemudian juru bicara Nestlé yang memproduksi produk KitKat, menyebut bahwa KitKat diproduksi sesuai dengan standar keamanan pangan global, sehingga tidak ada kandungan serangga dan cacing dalam KitKat serta aman untuk dikonsumsi.
Dengan demikian, klaim KitKat mengandung bahan serangga dan cacing tanah adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri klaim tersebut salah, faktanya ikon bergambar katak tersebut adalah merupakan logo dari Rainforest Alliance yang merupakan NGO internasional yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Logo Rainforest Alliance pada kemasan KitKat menunjukkan bahwa produk tersebut telah tersertifikasi menggunakan metode yang berkelanjutan dalam produknya melestarikan ekosistem hutan oleh Rainforest Alliance.
Penelusuran oleh AFP menunjukkan, bahwa KitKat mendapatkan sertifikasi tersebut karena bahan kakao yang digunakan untuk membuat cokelat telah dipanen di pertanian dan hutan yang mengikuti praktik yang sustainable atau berkelanjutan.
Kemudian juru bicara Nestlé yang memproduksi produk KitKat, menyebut bahwa KitKat diproduksi sesuai dengan standar keamanan pangan global, sehingga tidak ada kandungan serangga dan cacing dalam KitKat serta aman untuk dikonsumsi.
Dengan demikian, klaim KitKat mengandung bahan serangga dan cacing tanah adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya juru bicara Nestlé, perusahaan pembuat KitKat, membantah bahwa tidak ada kandungan dalam serangga dan cacing dalam produk tersebut. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya juru bicara Nestlé, perusahaan pembuat KitKat, membantah bahwa tidak ada kandungan dalam serangga dan cacing dalam produk tersebut. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2023-12634) Cek Fakta: Tidak Benar Pfizer Dapat Paten Lacak Orang yang Sudah Divaksin
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 24/05/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Pfizer mendapat paten melacak orang yang sudah divaksin. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 24 Mei 2023.
Klaim Pfizer mendapat paten melacak orang yang sudah divaksin, berupa tangkapan layar dokumen bertuliskan sebagai berikut.
"United States Patent
Ehrlich et al
METHODS AND SYSTEMS OF PRIORIYIZING TREATMENTS. VACCINATION, TESTUNG ANDOR ACTIVITIES WHILE PROTECTING THE PRIVACY OF INDIVIDUALS"
Pada tangkapan layar tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.
"The Pfizer patent application approved, August 31st, 2021, and is the very first patent that shows up in a list of over 18,500 for the purpose of remote contact tracing of all vaccinated humans worldwide, who will be or are now connected to the "internet of things' by aquantum link of plsating microwave frequencies of 2.4 gHz or higher from cell towers and satellites directly to the graphene oxide hels ind the fatty tissues of all persons who've had the deadht-shot."
Tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Tidak sulit untuk menemukan kebenaran saat ini, yang harus Anda lakukan, adalah riset.
Bangkit❗---+Semua V1rus Adalah Buatan Manusia
Dr. Otto Heinrich Warburg
Pemenang Hadiah Nobel Fisiologi 1931Menemukan Penyebab Kanker pada (1923)"KANKER tumbuh di jaringan ASAM yang Kekurangan Oksigen"
"PENYAKIT tidak dapat bertahan dalam TUBUH ALKALI" "Sedangkan jaringan kanker bersifat asam jaringan sehat bersifat basa"
Menghilangkan sel 35% dari cxygen selama 48 jam dan dapat menjadi kanker.
---
Pf1z3r diberikan paten pertama pada tahun 2021 untuk koneksi menara seluler dan komunikasi dengan graphene oxide yang disuntikkan ke manusia di seluruh dunia untuk tujuan pelacakan dan eliminasi kontak dengan kedok v1rus palsu dan pandemi palsu."
Benarkah Klaim Pfizer mendapat paten melacak orang yang sudah divaksin? Simak penelusurannya Cek Fakta Liputan6.com.
Klaim Pfizer mendapat paten melacak orang yang sudah divaksin, berupa tangkapan layar dokumen bertuliskan sebagai berikut.
"United States Patent
Ehrlich et al
METHODS AND SYSTEMS OF PRIORIYIZING TREATMENTS. VACCINATION, TESTUNG ANDOR ACTIVITIES WHILE PROTECTING THE PRIVACY OF INDIVIDUALS"
Pada tangkapan layar tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.
"The Pfizer patent application approved, August 31st, 2021, and is the very first patent that shows up in a list of over 18,500 for the purpose of remote contact tracing of all vaccinated humans worldwide, who will be or are now connected to the "internet of things' by aquantum link of plsating microwave frequencies of 2.4 gHz or higher from cell towers and satellites directly to the graphene oxide hels ind the fatty tissues of all persons who've had the deadht-shot."
Tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Tidak sulit untuk menemukan kebenaran saat ini, yang harus Anda lakukan, adalah riset.
Bangkit❗---+Semua V1rus Adalah Buatan Manusia
Dr. Otto Heinrich Warburg
Pemenang Hadiah Nobel Fisiologi 1931Menemukan Penyebab Kanker pada (1923)"KANKER tumbuh di jaringan ASAM yang Kekurangan Oksigen"
"PENYAKIT tidak dapat bertahan dalam TUBUH ALKALI" "Sedangkan jaringan kanker bersifat asam jaringan sehat bersifat basa"
Menghilangkan sel 35% dari cxygen selama 48 jam dan dapat menjadi kanker.
---
Pf1z3r diberikan paten pertama pada tahun 2021 untuk koneksi menara seluler dan komunikasi dengan graphene oxide yang disuntikkan ke manusia di seluruh dunia untuk tujuan pelacakan dan eliminasi kontak dengan kedok v1rus palsu dan pandemi palsu."
Benarkah Klaim Pfizer mendapat paten melacak orang yang sudah divaksin? Simak penelusurannya Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Pfizer mendapat paten melacak orang yang sudah divaksin, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'The Pfizer patent application approved, August 31st, 2021'.
Penelusuran mengarah pada sejumlah artikel situs berita, salah satunya artikel berjudul "Fact check: False claim that Pfizer filed a patent for remote contact tracing of vaccinated people" yang dimuat situs usatoday.com.
Dalam situs usatoday.com Juru Bicara Pfizer Kit Longley menyatakan tidak ada paten yang diajukan oleh Pfizer yang memungkinkan pelacakan kontak jarak jauh dari individu yang divaksinasi, juga tidak ada frekuensi gelombang mikro yang dipancarkan dari vaksin Pfizer untuk memungkinkan pelacakan kontak dalam bentuk apa pun.
"Tidak ada frekuensi gelombang mikro yang dipancarkan dari vaksin yang memungkinkan pelacakan kontak jarak jauh," kata Longley kepada USA TODAY.
Paten tersebut didaftarkan oleh dua penemu, Gal Ehrlich dan Maier Fenster, bukan oleh Pfizer.
pfizer nanochip
"Paten itu tidak ada hubungannya dengan Pfizer atau produsen obat atau vaksin lainnya secara khusus," kata Ehrlich melalui email. "Penemuan ini disusun selama April, Mei 2020, setelah mengetahui fenomena penyebaran super. Tidak ada vaksin yang tersedia saat itu."
Paten mengusulkan penggunaan komunikasi Bluetooth antara ponsel untuk mengidentifikasi orang mana yang memiliki interaksi sosial paling banyak dan dengan demikian akan menjadi paling penting untuk memvaksinasi mengingat persediaan vaksin yang terbatas.
Paten menetapkan bahwa penggunaan vaksin untuk memerangi COVID-19, dalam kasus di mana persediaan terbatas, akan lebih efektif jika diberikan kepada mereka yang memiliki lebih banyak interaksi sosial terlebih dahulu dibandingkan dengan mereka yang berisiko, menurut Ehrlich. Itu tidak mengatakan apa-apa tentang frekuensi gelombang mikro yang terhubung ke orang yang divaksinasi.
Penelusuran mengarah pada sejumlah artikel situs berita, salah satunya artikel berjudul "Fact check: False claim that Pfizer filed a patent for remote contact tracing of vaccinated people" yang dimuat situs usatoday.com.
Dalam situs usatoday.com Juru Bicara Pfizer Kit Longley menyatakan tidak ada paten yang diajukan oleh Pfizer yang memungkinkan pelacakan kontak jarak jauh dari individu yang divaksinasi, juga tidak ada frekuensi gelombang mikro yang dipancarkan dari vaksin Pfizer untuk memungkinkan pelacakan kontak dalam bentuk apa pun.
"Tidak ada frekuensi gelombang mikro yang dipancarkan dari vaksin yang memungkinkan pelacakan kontak jarak jauh," kata Longley kepada USA TODAY.
Paten tersebut didaftarkan oleh dua penemu, Gal Ehrlich dan Maier Fenster, bukan oleh Pfizer.
pfizer nanochip
"Paten itu tidak ada hubungannya dengan Pfizer atau produsen obat atau vaksin lainnya secara khusus," kata Ehrlich melalui email. "Penemuan ini disusun selama April, Mei 2020, setelah mengetahui fenomena penyebaran super. Tidak ada vaksin yang tersedia saat itu."
Paten mengusulkan penggunaan komunikasi Bluetooth antara ponsel untuk mengidentifikasi orang mana yang memiliki interaksi sosial paling banyak dan dengan demikian akan menjadi paling penting untuk memvaksinasi mengingat persediaan vaksin yang terbatas.
Paten menetapkan bahwa penggunaan vaksin untuk memerangi COVID-19, dalam kasus di mana persediaan terbatas, akan lebih efektif jika diberikan kepada mereka yang memiliki lebih banyak interaksi sosial terlebih dahulu dibandingkan dengan mereka yang berisiko, menurut Ehrlich. Itu tidak mengatakan apa-apa tentang frekuensi gelombang mikro yang terhubung ke orang yang divaksinasi.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Pfizer mendapat paten melacak orang yang sudah divaksin tidak benar.
Juru Bicara Pfizer Kit Longley menyatakan tidak ada paten yang diajukan oleh Pfizer yang memungkinkan pelacakan kontak jarak jauh dari individu yang divaksinasi,
Paten dalam tangkapan layar tersebut diajukan oleh dua penemu, Gal Ehrlich dan Maier Fenster, bukan oleh Pfizer, paten mengusulkan penggunaan komunikasi Bluetooth antara ponsel untuk mengidentifikasi orang mana yang memiliki interaksi sosial paling banyak dan dengan demikian akan menjadi paling penting untuk memvaksinasi mengingat persediaan vaksin yang terbatas.
Juru Bicara Pfizer Kit Longley menyatakan tidak ada paten yang diajukan oleh Pfizer yang memungkinkan pelacakan kontak jarak jauh dari individu yang divaksinasi,
Paten dalam tangkapan layar tersebut diajukan oleh dua penemu, Gal Ehrlich dan Maier Fenster, bukan oleh Pfizer, paten mengusulkan penggunaan komunikasi Bluetooth antara ponsel untuk mengidentifikasi orang mana yang memiliki interaksi sosial paling banyak dan dengan demikian akan menjadi paling penting untuk memvaksinasi mengingat persediaan vaksin yang terbatas.
Rujukan
(GFD-2023-12633) Cek Fakta: Tidak Benar Video yang Diklaim Ahok Dilantik Jokowi Jadi Ketua KPK
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 24/05/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dilantik Presiden Jokowi jadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 18 Mei 2023.
Video berdurasi 13 menit 44 detik itu menampilkan gambar thumbnail yang menampilkan acara pelantikan pejabat negara di Istana Negara. Terlihat Jokowi sedang melantik Ahok. Narasi dalam video tersebut bertuliskan bahwa Ahok dilantik Jokowi jadi ketua KPK.
"BERITA TERBARU
DILANTIK JADI KPK YANG BARU
SUMPAH & JANJI AHOK LANTANG UNTUK NKRI," demikian narasi dalam video tersebut.
Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar Ahok dilantik Jokowi jadi ketua KPK yang baru.
"Ah0k Dil4nt1k Sump4h & Janj1nya Mengge1egar Untuk Ind0nesia," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1,1 juta kali ditonton dan mendapat 7.100 komentar dari warganet.
Benarkah dalam video tersebut Ahok dilantik Jokowi jadi Ketua KPK yang baru? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Ahok dilantik Presiden Jokowi jadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar thumbnail dari video tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya terdapat foto identik di artikel berjudul "Pelantikan Ahok Minus Pidato Jokowi" yang dimuat situs medcom.id pada 19 November 2014 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
medcom.id, Jakarta: Basuki Tjahaja Purnama resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo. Pelantikannya berlangsung singkat. Bahkan, tanpa pidato yang biasa berisi pesan-pesan untuk pejabat yang dilantik.
Upacara dimulai dengan pembacaan surat keputusan presiden tentang pemberhentian Ahok sebagai Wakil Gubernur DKI dan mengangkatnya sebagai gubernur definitif. Presiden Joko Widodo lalu menyumpah Ahok sebagai gubernur.
"Saya berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan seluruh-seluruhnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa. Semoga Tuhan menolong saya," ujar Ahok menirukan Presiden Jokowi saat pengambilan sumpah, di Istana saat melantik Ahok, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Jokowi dan Ahok pun menandatangani berita acara pengangkatan mantan Bupati Belitung Timur itu sebagai Gubernur DKI.
Penelusuran juga dilakukan dengan mengamati video yang diklaim Ahok dilantik Jokowi jadi ketua KPK. Dari hasil pengamatan, video berdurasi 13 menit 44 detik itu ternyata memuat potongan klip dari pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta pada November 2014 lalu.
Kemudian narasi yang dibacakan narator dalam video itu ternyata bersumber dari artikel berjudul "Ahok Ketua KPK?" yang dimuat situs seword.com pada 1 Mei 2019 lalu.
Dilansir dari situs KPK, kpk.go.id, pada halaman pejabat struktural, Ketua KPK hingga kini masih dijabat Firli Bahuri. Selain Firli, ada Alexander Marwata, Nawawi Pomolango, hingga Nurul Ghufron yang menjabat sebagai Wakil Ketua KPK.
Kesimpulan
Video yang diklaim Ahok dilantik Presiden Jokowi jadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta pada November 2019 lalu.
Ahok tidak pernah dilantik Jokowi sebagai ketua KPK. Hingga kini, tidak ada nama Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama dalam jajaran pimpinan KPK.
Rujukan
Halaman: 3524/6089