Akun TikTok ariefpribadi01 (https://www.tiktok.com/@ariefpribadi01) mengunggah video dengan klaim bahwa Presiden Joko Widodo menjawab sindiran yang dilontarkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Selain itu, dalam video juga tertulis bahwa Megawati mulai panik karena Jokowi lebih mendukung Prabowo Subianto daripada Ganjar Pranowo.
(GFD-2023-13987) [SALAH] Presiden Jokowi Jawab Sindiran Megawati
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 31/10/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya isi video tersebut berasal dari dua peristiwa yang tidak saling berkaitan.
Pertama, potongan video yang diklaim sebagai bukti bahwa Megawati menyindir Jokowi nyatanya berasal dari pidato politik Megawati dalam momen Puncak Peringatan Bulan Bung Karno di GBK pada 24 Juni 2023. Pada pidato tersebut, Megawati mewanti-wanti kader PDIP yang tidak menjalankan instruksinya dalam menghadapi Pemilu 2024, salah satunya adalah instruksi ihwal turun ke bawah alias turba.
Kedua, potongan video yang diklaim sebagai bukti bahwa Jokowi menjawab sindiran Megawati nyatanya diambil dari wawancara khusus antara Presiden Jokowi dengan Karni Ilyas. Video asli yang telah diunggah pada 23 Agustus 2022 tersebut membahas mengenai kebebasan berbicara sebagai bentuk implementasi dari sistem demokrasi.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun TikTok ariefpribadi01 merupakan informasi yang salah.
Pertama, potongan video yang diklaim sebagai bukti bahwa Megawati menyindir Jokowi nyatanya berasal dari pidato politik Megawati dalam momen Puncak Peringatan Bulan Bung Karno di GBK pada 24 Juni 2023. Pada pidato tersebut, Megawati mewanti-wanti kader PDIP yang tidak menjalankan instruksinya dalam menghadapi Pemilu 2024, salah satunya adalah instruksi ihwal turun ke bawah alias turba.
Kedua, potongan video yang diklaim sebagai bukti bahwa Jokowi menjawab sindiran Megawati nyatanya diambil dari wawancara khusus antara Presiden Jokowi dengan Karni Ilyas. Video asli yang telah diunggah pada 23 Agustus 2022 tersebut membahas mengenai kebebasan berbicara sebagai bentuk implementasi dari sistem demokrasi.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun TikTok ariefpribadi01 merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video yang mengklaim bahwa Presiden Jokowi menjawab sindiran yang dilontarkan oleh Megawati Soekarnoputri merupakan konten yang menyesatkan. Faktanya, video tersebut berasal dari dua peristiwa yang tidak saling berkaitan.
Unggahan video yang mengklaim bahwa Presiden Jokowi menjawab sindiran yang dilontarkan oleh Megawati Soekarnoputri merupakan konten yang menyesatkan. Faktanya, video tersebut berasal dari dua peristiwa yang tidak saling berkaitan.
Rujukan
(GFD-2023-13986) [SALAH] Jokowi Akan Lakukan Perlawanan kepada Megawati
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 27/10/2023
Berita
Akun TikTok @gituajarepot6 mengunggah video dengan klaim bahwa Presiden Joko Widodo akan melakukan perlawanan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Dalam video tersebut juga tertulis bahwa selama ini Jokowi hanya diam meski dirinya tidak dihargai oleh Megawati.
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya tidak ada bukti valid mengenai perlawanan Jokowi terhadap Megawati seperti yang tertulis pada video.
Selain itu, potongan video yang diklaim sebagai bukti perlawanan Jokowi terhadap Megawati nyatanya diambil dari orasi Jokowi dalam momen deklarasi dukungan Capres-Cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin di Yogyakarta pada 23 Maret 2019. Dalam orasi tersebut, Jokowi menegaskan bahwa ia akan melawan serangan hoaks yang ditujukan untuknya demi kepentingan negara.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun TikTok @gituajarepot6 merupakan informasi yang salah.
Selain itu, potongan video yang diklaim sebagai bukti perlawanan Jokowi terhadap Megawati nyatanya diambil dari orasi Jokowi dalam momen deklarasi dukungan Capres-Cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin di Yogyakarta pada 23 Maret 2019. Dalam orasi tersebut, Jokowi menegaskan bahwa ia akan melawan serangan hoaks yang ditujukan untuknya demi kepentingan negara.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun TikTok @gituajarepot6 merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video yang mengklaim bahwa Presiden Jokowi akan melakukan perlawanan kepada Megawati Soekarnoputri merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, tidak ada bukti valid mengenai perlawanan Jokowi terhadap Megawati seperti yang tertulis pada video.
Unggahan video yang mengklaim bahwa Presiden Jokowi akan melakukan perlawanan kepada Megawati Soekarnoputri merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, tidak ada bukti valid mengenai perlawanan Jokowi terhadap Megawati seperti yang tertulis pada video.
Rujukan
(GFD-2023-13985) [SALAH] Mahfud MD Jebloskan Sri Mulyani & Arteria ke Penjara Terkait Korupsi Rp 349 T
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 24/10/2023
Berita
Kanal YouTube KABAR NEWS (https://www.youtube.com/@kabarnews672) pada 18 Oktober 2023 mengunggah video dengan judul dan thumbnail yang mengklaim bahwa Menkopolhukam, Mahfud MD, benar-benar telah menjebloskan Sri Mulyani dan Arteria Dahlan ke penjara terkait kasus korupsi Rp 349 T di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Pada kenyataannya, video tersebut menjelaskan mengenai laporan data transaksi mencurigakan sebesar Rp 349,8 T di Kemenkeu. Mahfud MD sebagai Ketua Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) memastikan bahwa tidak ada perbedaan data yang disampaikan Komite TPPU dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Berdasarkan data Wamenkeu, perbedaan data transaksi tersebut hanya terletak pada cara memilah data yang dilakukan oleh Kemenkeu. Sementara itu, sumber data tersebut sama dengan milik PPATK.
Lebih lanjut, Mahfud MD masih meyakini bahwa ada dugaan korupsi di Kemenkeu senilai Rp 35 T berdasarkan temuan transaksi Rp 349 T tersebut. Sehingga ia memastikan bahwa proses penegakan hukum masih akan terus berjalan ke depannya.
Sepanjang video pun, tidak ditemukan adanya pemberitaan mengenai Mahfud MD yang menjebloskan Sri Mulyani dan Arteria Dahlan ke penjara atas kasus korupsi Rp 349 T seperti yang tertulis pada judul unggahan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Kanal YouTube KABAR NEWS merupakan informasi yang salah.
Pada kenyataannya, video tersebut menjelaskan mengenai laporan data transaksi mencurigakan sebesar Rp 349,8 T di Kemenkeu. Mahfud MD sebagai Ketua Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) memastikan bahwa tidak ada perbedaan data yang disampaikan Komite TPPU dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Berdasarkan data Wamenkeu, perbedaan data transaksi tersebut hanya terletak pada cara memilah data yang dilakukan oleh Kemenkeu. Sementara itu, sumber data tersebut sama dengan milik PPATK.
Lebih lanjut, Mahfud MD masih meyakini bahwa ada dugaan korupsi di Kemenkeu senilai Rp 35 T berdasarkan temuan transaksi Rp 349 T tersebut. Sehingga ia memastikan bahwa proses penegakan hukum masih akan terus berjalan ke depannya.
Sepanjang video pun, tidak ditemukan adanya pemberitaan mengenai Mahfud MD yang menjebloskan Sri Mulyani dan Arteria Dahlan ke penjara atas kasus korupsi Rp 349 T seperti yang tertulis pada judul unggahan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Kanal YouTube KABAR NEWS merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa Mahfud MD telah menjebloskan Sri Mulyani dan Arteria Dahlan ke penjara terkait kasus korupsi Rp 349 T merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa Mahfud MD telah menjebloskan Sri Mulyani dan Arteria Dahlan ke penjara terkait kasus korupsi Rp 349 T merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Rujukan
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20230410115155-4-428546/mahfud-tidak-ada-perbedaan-data-rp349-t-dengan-sri-mulyani
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20230405061429-4-427375/misteri-beda-data-transaksi-rp349-t-ini-penjelasan-mahfud
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20230405072217-4-427405/mahfud-buka-suara-ada-dugaan-korupsi-rp-35-t-di-kemenkeu
(GFD-2023-13984) [SALAH] Anies Baswedan Mendapat Karma atas Perilakunya
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 24/10/2023
Berita
Kanal YouTube PILIHAN RAKYAT (https://www.youtube.com/@PILAR_144) pada 15 Oktober 2023 mengunggah video yang mengklaim bahwa Anies Baswedan mendapatkan karma atas perilakunya selama ini. Selain itu, dalam thumbnail juga tertulis bahwa ganjaran untuk Anies akhirnya dibayar tunai.
Hasil Cek Fakta
Setelah menonton keseluruhan video, faktanya tidak ditemukan adanya informasi mengenai karma yang diterima oleh Anies seperti yang tertulis pada judul unggahan. Narator dalam video nyatanya juga hanya membaca ulang artikel opini yang ditulis oleh Daeng yang kemudian diunggah di laman Seword.com.
Artikel dengan judul “Nasdem Benar-Benar Kena Sial Karena Angkat Anies? Walikota Makassar Keluar dari Nasdem” tersebut telah diunggah pada 3 Juli 2023. Dalam artikel, Daeng menulis tanggapannya mengenai pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 yang diusung oleh Partai Nasdem.
Lebih lanjut, Daeng menulis bahwa Partai Nasdem telah terkena sial karena mendukung Anies menjadi Capres 2024. Daeng juga menyebutkan bahwa Partai Nasdem adalah partai yang tidak beres karena mengangkat Anies sebagai calon presiden, padahal Anies sendiri bukanlah kader Nasdem.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube PILIHAN RAKYAT merupakan informasi yang salah.
Sebagai informasi tambahan, seword.com merupakan situs artikel bagi masyarakat luas yang ingin menulis opini-opini mereka, di mana opini sendiri bukanlah sebuah fakta. Namun jika di kemudian hari dapat dibuktikan kebenarannya, maka opini tersebut dapat berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
Artikel dengan judul “Nasdem Benar-Benar Kena Sial Karena Angkat Anies? Walikota Makassar Keluar dari Nasdem” tersebut telah diunggah pada 3 Juli 2023. Dalam artikel, Daeng menulis tanggapannya mengenai pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 yang diusung oleh Partai Nasdem.
Lebih lanjut, Daeng menulis bahwa Partai Nasdem telah terkena sial karena mendukung Anies menjadi Capres 2024. Daeng juga menyebutkan bahwa Partai Nasdem adalah partai yang tidak beres karena mengangkat Anies sebagai calon presiden, padahal Anies sendiri bukanlah kader Nasdem.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube PILIHAN RAKYAT merupakan informasi yang salah.
Sebagai informasi tambahan, seword.com merupakan situs artikel bagi masyarakat luas yang ingin menulis opini-opini mereka, di mana opini sendiri bukanlah sebuah fakta. Namun jika di kemudian hari dapat dibuktikan kebenarannya, maka opini tersebut dapat berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video yang mengklaim bahwa Anies Baswedan mendapatkan karma atas perilakunya selama ini merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul dan thumbnail tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video
Unggahan video yang mengklaim bahwa Anies Baswedan mendapatkan karma atas perilakunya selama ini merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul dan thumbnail tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video
Rujukan
Halaman: 3524/6421