“Retweet if you’re with Taylor. ✋🏽”
Terjemahan: “Tweet ulang jika kamu setuju dengan Taylor”
(GFD-2024-16700) [SALAH] Taylor Swift Kenakan Kaos Menolak Donald Trump Menjadi Presiden Lagi
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 16/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar foto penyanyi asal Amerika Serikat, Taylor Swift, memperlihatkan dia sedang mengenakan kaos yang bertuliskan “NOPE not again” dengan desain dasi merah dan rambut pirang, merujuk pada Donald Trump dan tawarannya untuk kembali mencalonkan diri menjadi presiden.
Untuk memastikan kebenaran dari foto tersebut, dilakukan pencarian gambar yang akhirnya mendapat hasil temuan jika foto wajah Taylor Swift tersebut memiliki kemiripan dari foto yang diambil pada saat ia menghadiri acara Time 100 Gala tahun 2019 lalu yang diselenggarakan oleh majalah Time. Foto tersebut akhirnya diedit sehingga Taylor Swift nampak sedang mengenakan kaos anti-Trump tersebut.
Pada tahun 2020 Taylor Swift sendiri memang pernah mengunggah sebuah pernyataan di X/Twitter yang menentang Donald Trump untuk terpilih menjadi presiden kembali, tetapi selain dari hal itu tidak ditemukan bukti lain mengenai Taylor Swift mengenakan kaos anti-Trump tersebut.
Untuk memastikan kebenaran dari foto tersebut, dilakukan pencarian gambar yang akhirnya mendapat hasil temuan jika foto wajah Taylor Swift tersebut memiliki kemiripan dari foto yang diambil pada saat ia menghadiri acara Time 100 Gala tahun 2019 lalu yang diselenggarakan oleh majalah Time. Foto tersebut akhirnya diedit sehingga Taylor Swift nampak sedang mengenakan kaos anti-Trump tersebut.
Pada tahun 2020 Taylor Swift sendiri memang pernah mengunggah sebuah pernyataan di X/Twitter yang menentang Donald Trump untuk terpilih menjadi presiden kembali, tetapi selain dari hal itu tidak ditemukan bukti lain mengenai Taylor Swift mengenakan kaos anti-Trump tersebut.
Kesimpulan
Foto tersebut merupakan hasil editan dengan menggunakan foto Taylor Swift saat menghadiri acara Time 100 Gala pada 2019 yang lalu, Taylor Swift memang pernah membuat pernyataan yang menentang Trump menjadi presiden kembali di tahun 2020, tetapi tidak ada bukti mengenai kaos anti-Trump yang dikenakan dalam foto tersebut.
Rujukan
(GFD-2024-16699) [SALAH] Taylor Swift Kenakan Kaos Menolak Donald Trump Menjadi Presiden Lagi
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 16/03/2024
Berita
“Retweet if you’re with Taylor. ✋🏽”
Terjemahan: “Tweet ulang jika kamu setuju dengan Taylor”
Terjemahan: “Tweet ulang jika kamu setuju dengan Taylor”
Hasil Cek Fakta
Beredar foto penyanyi asal Amerika Serikat, Taylor Swift, memperlihatkan dia sedang mengenakan kaos yang bertuliskan “NOPE not again” dengan desain dasi merah dan rambut pirang, merujuk pada Donald Trump dan tawarannya untuk kembali mencalonkan diri menjadi presiden.
Untuk memastikan kebenaran dari foto tersebut, dilakukan pencarian gambar yang akhirnya mendapat hasil temuan jika foto wajah Taylor Swift tersebut memiliki kemiripan dari foto yang diambil pada saat ia menghadiri acara Time 100 Gala tahun 2019 lalu yang diselenggarakan oleh majalah Time. Foto tersebut akhirnya diedit sehingga Taylor Swift nampak sedang mengenakan kaos anti-Trump tersebut.
Pada tahun 2020 Taylor Swift sendiri memang pernah mengunggah sebuah pernyataan di X/Twitter yang menentang Donald Trump untuk terpilih menjadi presiden kembali, tetapi selain dari hal itu tidak ditemukan bukti lain mengenai Taylor Swift mengenakan kaos anti-Trump tersebut.
Untuk memastikan kebenaran dari foto tersebut, dilakukan pencarian gambar yang akhirnya mendapat hasil temuan jika foto wajah Taylor Swift tersebut memiliki kemiripan dari foto yang diambil pada saat ia menghadiri acara Time 100 Gala tahun 2019 lalu yang diselenggarakan oleh majalah Time. Foto tersebut akhirnya diedit sehingga Taylor Swift nampak sedang mengenakan kaos anti-Trump tersebut.
Pada tahun 2020 Taylor Swift sendiri memang pernah mengunggah sebuah pernyataan di X/Twitter yang menentang Donald Trump untuk terpilih menjadi presiden kembali, tetapi selain dari hal itu tidak ditemukan bukti lain mengenai Taylor Swift mengenakan kaos anti-Trump tersebut.
Kesimpulan
Foto tersebut merupakan hasil editan dengan menggunakan foto Taylor Swift saat menghadiri acara Time 100 Gala pada 2019 yang lalu, Taylor Swift memang pernah membuat pernyataan yang menentang Trump menjadi presiden kembali di tahun 2020, tetapi tidak ada bukti mengenai kaos anti-Trump yang dikenakan dalam foto tersebut.
Rujukan
(GFD-2024-16698) [SALAH] Video Seorang Pria Ditangkap Karena Membawa Poster “HAMAS ARE TERRORISTS” Pada Saat Aksi Bela Palestina di London
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 16/03/2024
Berita
“A man carrying a ‘HAMAS ARE TERRORISTS’ sign….is arrest and dragged to the floor by the police. Also fully handcuffed.”
Terjemahan: “Seorang pria yang membawa tanda ‘HAMAS ADALAH TERORIS’…. ditangkap dan diseret ke lantai oleh polisi. Juga diborgol.”
Terjemahan: “Seorang pria yang membawa tanda ‘HAMAS ADALAH TERORIS’…. ditangkap dan diseret ke lantai oleh polisi. Juga diborgol.”
Hasil Cek Fakta
Sebuah video menunjukkan seorang pria ditangkap selama aksi bela Palestina di London beredar di media sosial. Video tersebut membagikan rekaman dengan klaim bahwa pria itu ditangkap karena membawa poster yang berisi pernyataan “Hamas adalah teroris”.
Unggahan video itu dibagikan dengan disertai narasi, “Seorang pria yang membawa tanda ‘HAMAS ADALAH TERORIS’…. ditangkap dan diseret ke lantai oleh polisi. Juga diborgol.”
Pihak kepolisian London atau yang disebut sebagai Metropolitan Police (MET), telah memberikan klarifikasi mengenai video yang beredar tersebut melalui unggahan di akun X/Twitter mereka @metpoliceuk.
Dalam penjelasan yang diberikan, MET mengatakan jika pria tersebut ditangkap karena ia telah melakukan penyerangan selama aksi berlangsung, untuk menjaga agar situasi tetap damai dan kondusif maka MET pun langsung menangkap pria tersebut.
Berdasarkan hal tersebut maka disimpulkan jika penangkapan pria tersebut tidak ada hubungannya dengan kertas bertuliskan “Hamas adalah teroris” yang ia bawa, tetapi ia ditangkap karena telah melakukan tindakan penyerangan selama aksi bela Palestina di London tersebut dilaksanakan.
Unggahan video itu dibagikan dengan disertai narasi, “Seorang pria yang membawa tanda ‘HAMAS ADALAH TERORIS’…. ditangkap dan diseret ke lantai oleh polisi. Juga diborgol.”
Pihak kepolisian London atau yang disebut sebagai Metropolitan Police (MET), telah memberikan klarifikasi mengenai video yang beredar tersebut melalui unggahan di akun X/Twitter mereka @metpoliceuk.
Dalam penjelasan yang diberikan, MET mengatakan jika pria tersebut ditangkap karena ia telah melakukan penyerangan selama aksi berlangsung, untuk menjaga agar situasi tetap damai dan kondusif maka MET pun langsung menangkap pria tersebut.
Berdasarkan hal tersebut maka disimpulkan jika penangkapan pria tersebut tidak ada hubungannya dengan kertas bertuliskan “Hamas adalah teroris” yang ia bawa, tetapi ia ditangkap karena telah melakukan tindakan penyerangan selama aksi bela Palestina di London tersebut dilaksanakan.
Kesimpulan
Faktanya video penangkapan tersebut tidak ada hubungannya dengan tulisan “Hamas adalah teroris” yang ia bawa, pihak kepolisian London mengatakan jika pria itu ditangkap karena telah melakukan penyerangan saat aksi bela Palestina di London dilakukan.
Rujukan
(GFD-2024-16697) [HOAKS] Komedian AS Amy Schumer Mengidap VAIDS
Sumber: kompas.comTanggal publish: 15/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Tersiar kabar komedian asal Amerika Serikat (AS), Amy Schumer, mengidap Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrome (VAIDS).
Amy diklaim terkena VAIDS setelah mendapatkan booster vaksin Covid-19.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Kabar soal Amy Schumer mengidap VAIDS disebarkan oleh akun Facebook ini pada 27 Februari 2024.
Berikut narasi yang ditulis:
Amy Schumer Mengatakan Dia Mengidap VAIDS Setelah Booster Ketiga
Amy Schumer mengungkapkan bahwa dia mengidap Vaccine Acquired Immune Deficiency Syndrome (VAIDS) yang parah sebagai akibat langsung dari mendapatkan beberapa suntikan COVID.
Narasi serupa dalam bahasa Inggris ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
Amy diklaim terkena VAIDS setelah mendapatkan booster vaksin Covid-19.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Kabar soal Amy Schumer mengidap VAIDS disebarkan oleh akun Facebook ini pada 27 Februari 2024.
Berikut narasi yang ditulis:
Amy Schumer Mengatakan Dia Mengidap VAIDS Setelah Booster Ketiga
Amy Schumer mengungkapkan bahwa dia mengidap Vaccine Acquired Immune Deficiency Syndrome (VAIDS) yang parah sebagai akibat langsung dari mendapatkan beberapa suntikan COVID.
Narasi serupa dalam bahasa Inggris ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
Hasil Cek Fakta
Seperti diberitakan Kompas.com, tidak ada penyakit atau kondisi medis yang dinamakan VAIDS.
Istilah tersebut bermula dari teori konspirasi yang mengaitkan vaksin Covid-19 sebagai penyebab penyakit defisiensi imun atau AIDS.
"Tidak ada vaksin yang menekan atau membuat timbulkan AIDS, atau membuat defisiensi pada imunitas. Bahkan tidak ada satu pun," kata epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman.
Adapun kandungan vaksin Covid-19 tidak menyebabkan AIDS.
Vaksin dirancang untuk merangsang antibodi agar belajar dan mengenali virus yang telah dilemahkan sebelumnya, sehingga seseorang lebih kebal terhadap suatu penyakit.
Adapun Amy Schumer tidak menderita AIDS, melainkan endometriosis.
Dilansir CBS News, Amy menjalani operasi pengangkatan rahim atau histerektomi untuk membantu mengobati penyakitnya.
Endometriosis merupakan kelainan akibat tumbuhnya lapisan di luar rahim, seperti saluran tuba, ovarium, atau jaringan lain di sekitar area panggul, sehingga dapat menyebabkan kram yang menyakitkan saat menstruasi.
Selain sakit saat menstruasi, endometriosis juga menyebabkan nyeri saat berhubungan intim, nyeri saat buang air kecil atau buang air besar, kista, infertilitas, dan sebagainya.
Foto Amy di rumah sakit diambil dari unggahan Instagramnya, pada 19 September 2021.
"Jika kamu mengalami sakit luar biasa saat menstruasi, kamu mungkin mengidap endometriosis," tulis Amy, dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Situs web yang menyebarkan informasi keliru soal penyakit Amy memiliki rekam jejak menyebarkan disinformasi.
Media Bias Fact Check mengidentifikasi The People Voice sebagai situs yang memiliki bias ekstrem sayap kanan dan memiliki kredibilitas rendah.
Situs web berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, tersebut rutin menerbitkan artikel soal konspirasi dan propaganda sejak 2014 di bawah perusahaan induk Newspunch LLC.
Istilah tersebut bermula dari teori konspirasi yang mengaitkan vaksin Covid-19 sebagai penyebab penyakit defisiensi imun atau AIDS.
"Tidak ada vaksin yang menekan atau membuat timbulkan AIDS, atau membuat defisiensi pada imunitas. Bahkan tidak ada satu pun," kata epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman.
Adapun kandungan vaksin Covid-19 tidak menyebabkan AIDS.
Vaksin dirancang untuk merangsang antibodi agar belajar dan mengenali virus yang telah dilemahkan sebelumnya, sehingga seseorang lebih kebal terhadap suatu penyakit.
Adapun Amy Schumer tidak menderita AIDS, melainkan endometriosis.
Dilansir CBS News, Amy menjalani operasi pengangkatan rahim atau histerektomi untuk membantu mengobati penyakitnya.
Endometriosis merupakan kelainan akibat tumbuhnya lapisan di luar rahim, seperti saluran tuba, ovarium, atau jaringan lain di sekitar area panggul, sehingga dapat menyebabkan kram yang menyakitkan saat menstruasi.
Selain sakit saat menstruasi, endometriosis juga menyebabkan nyeri saat berhubungan intim, nyeri saat buang air kecil atau buang air besar, kista, infertilitas, dan sebagainya.
Foto Amy di rumah sakit diambil dari unggahan Instagramnya, pada 19 September 2021.
"Jika kamu mengalami sakit luar biasa saat menstruasi, kamu mungkin mengidap endometriosis," tulis Amy, dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Situs web yang menyebarkan informasi keliru soal penyakit Amy memiliki rekam jejak menyebarkan disinformasi.
Media Bias Fact Check mengidentifikasi The People Voice sebagai situs yang memiliki bias ekstrem sayap kanan dan memiliki kredibilitas rendah.
Situs web berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, tersebut rutin menerbitkan artikel soal konspirasi dan propaganda sejak 2014 di bawah perusahaan induk Newspunch LLC.
Kesimpulan
Narasi soal Amy Schumer mengidap VAIDS adalah hoaks. Ia mengidap endometriosis, bukan VAIDS.
Tidak ada penyakit atau kondisi medis yang disebut VAIDS. Istilah itu muncul dari teori konspirasi yang mengaitkan vaksin Covid-19 dengan defisiensi imun.
Situs web penyebar narasi tersebut diidentifikasi memiliki bias ekstrem sayap kanan dan kredibilitas yang rendah.
Tidak ada penyakit atau kondisi medis yang disebut VAIDS. Istilah itu muncul dari teori konspirasi yang mengaitkan vaksin Covid-19 dengan defisiensi imun.
Situs web penyebar narasi tersebut diidentifikasi memiliki bias ekstrem sayap kanan dan kredibilitas yang rendah.
Rujukan
- https://www.facebook.com/pretty.ellen.37/posts/pfbid02ZZ8MKFVDouhwisY596TxWfqUsU8M71MsmvjXLTv7T6DUXXpeUAGMhqfhme99PMkzl
- https://www.facebook.com/pumpkin.goldfish/posts/pfbid02HJeM9TmHpRAc9qvoYLw53Zj6De9xbwuG24qrJSmT768UAxRKen5SGDyEQLtoTynil
- https://www.facebook.com/BeingTurk38/posts/pfbid02uxrcyChWFKjtwni4pv8HJMjwftWcSpjg45xkYaPhiz7RLQ3nb7R1mxCz5y4LTaSGl
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0BhRCd94cZuVRdMKNuqSHiQGYpudVD3Ccn4iCNaXb9U3W5npPPFiJqAPZ3DyakP9gl&id=100089128184470
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/02/19/142843382/hoaks-vaksin-covid-19-menyebabkan-vaids?page=all
- https://www.cbsnews.com/news/amy-schumer-endometriosis-painful-surgeries-symptoms-lonely-disease/
- https://www.instagram.com/p/CT-ytbLrwQJ/
- https://mediabiasfactcheck.com/news-punch/
- https://t.me/kompascomupdate
Halaman: 3491/7045




