(GFD-2023-11940) Cek Fakta: Tidak Benar Gambar Presiden Jokowi dalam Artikel Detik.com "Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi"
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 27/02/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan gambar Presiden Jokowi dengan kedua putranya dalam artikel Detik.com berjudul "Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!". Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 30 Januari 2023.
Dalam postingannya terdapat artikel Detiknews berjudul "Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!". Artikel itu disertai gambar Presiden Jokowi menunggangi kerbau berwarna merah dengan kedua putranya.
Akun itu menambahkan narasi "JUDULNYA PROGRAM INDONESIA MAJU BYUUUURRR MEROKET HARTANYA"
Lalu benarkah postingan gambar Presiden Jokowi dengan kedua putranya dalam artikel Detik.com berjudul "Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!"?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman Detik.com. Di sana kami memasukkan kata kunci "Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!" dalam kolom pencarian.
Hasilnya terdapat artikel berjudul "PSI: Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!" yang tayang pada 23 Juni 2015.
Terdapat kesamaan nama penulis yakni Elvan Dany Sutrisno. Namun dalam artikel asli tidak terdapat gambar Presiden Jokowi seperti dalam postingan.
Di dalam artikel asli hanya terdapat foto Sekjen Partai Solidaritas Indonesia, Raja Juli Antoni. Berikut isi artikelnya:
"Jakarta - Politik dinasti telah membunuh sendi-sendi demokrasi. Saatnya rakyat bersama parpol yang masih punya nurani bergerak menolak politik dinasti.
"Justru sebenarnya kan inti dari demokrasi itu kan memberikan ruang seluas-luasnya kepada masyarakat dari latar belakang apa pun, apakah dia dari kalangan elite atau rakyat biasa supaya bisa berpartisipasi baik sebagai pemilih maupun orang yang dipilih. Dengan lahirnya politik dinasti itu justru mengingkari makna demokrasi itu sendiri," kata Sekjen Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni, kepada detikcom, Selasa (23/6/2015).
Politik dinasti membuat kekuasaan hanya beredar atau berputar di kalangan keluarga tertentu. Ini indikasi bahwa demokrasi tidak berjalan di jalan yang baik dan ada kecenderungan pembusukan demokrasi, karena orang dipilih bukan karena kapasitas tapi karena keluarga orang tertentu.
"Karena itu saya kira salah satu gerakan yang harus didorong sekuat mungkin oleh LSM dan parpol mulai melihat manusia sebagai manusia. Jadi manusia bukan dilihat dari hubungan biologis atau genetisnya. Jangan biarkan politik dinasti membunuh demokrasi," tegas Mantan Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ini.
Di beberapa tempat di dunia memang ada bapak dan anak jadi presiden di periode yang berbeda. Namun di luar negeri seperti Amerika Serikat ada pendidikan politik yang secara alamiah ditanamkan.
"Seperti Hillary, orang tahu dia jadi senator di New York sekian tahun, kemudian dia ikut konvensi Partai Demokrat. Jadi Hillary maju bukan karena dia istri Clinton tapi karena dia punya kemampuan diri sendiri untuk maju," paparnya.
"Di kita yang terjadi justru politik dinasti untuk memproteksi kepentingan keluarga, bisnis keluarga, kepentingan kekuasaan, jadi menurut saya buruk sekali. Jadi tidak ada alasan bagi kita tidak memerangi politik dinasti," pungkasnya."
Kesimpulan
Postingan gambar Presiden Jokowi dengan kedua putranya dalam artikel Detik.com berjudul "Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!" adalah tidak benar. Faktanya gambar dalam artikel itu telah disunting.
Rujukan
(GFD-2023-11939) Keliru, Video Rusia Kerahkan Ribuan Pasukan ke Cina untuk Lindungi TNI
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 27/02/2023
Berita
Sebuah video memuat klaim bahwa Rusia mengerahkan ribuan pasukan untuk menghadapi Cina demi melindungi TNI. Video itu memperlihatkan tembakan meriam dan ledakan bom diunggah salah satu akun di Facebook pada 19 Februari 2023. Video itu
Narator video mengatakan bahwa Rusia mengerahkan hingga 10.000 pasukan tentara bayaran tambahan ke Beijing dalam beberapa hari dan minggu mendatang untuk membantu pasukan TNI. Pejabat senior intelijen Barat mengatakan ini dapat membombardir kota di Cina dan dapat menimbulkan banyak korban.
Video berdurasi 8 menit 3 detik itu disukai 957 kali dan dan telah ditonton 43 ribu kali. Namun, benarkah klaim bahwa Rusia mengerahkan ribuan pasukan ke Cina?
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, video di atas merupakan video kompilasi yang tidak terkait dengan narasi bahwa Pasukan Rusia melindungi TNI dengan mengerahkan 10.000 pasukan ke Cina.
Berikut ini fakta-fakta setelah video tersebut difragmentasi menjadi tangkapan layar:
Video 1
Potongan gambar pada detik ke-14 ini muncul beberapa kali dalam video. Ledakan ini adalah hasil hantaman mortir yang dilancarkan pasukan Ukraina, beberapa waktu lalu. Video serupa pernah diunggah oleh akun YouTube KOMPAS TV pada 30 Mei 2022. Dalam keterangan video dijelaskan bahwa posisi Angkatan Bersenjata Ukraina yang dihancurkan Rusia. Peristiwa itu terjadi di Novomikhailovka, sebuah wilayah pedesaan di Novomikhaylovsky Selsoviet, Distrik Loktevsky, Altai Krai, Rusia. Tidak disebutkan detil waktu kejadian.
Video 2
Gambar di menit ke-2:02 ini adalah kendaraan militer Rusia yang sedang melintasi Donets Siverskyi, daerah timur Ukraina pada 9 April 2022. Setidaknya begitu judul video yang pernah diunggah oleh akun YouTube Primey Gripe. Tidak ada penjelasan lain yang menyertai unggahan tersebut.
Video 3
Potongan video ini muncul beberapa kali. Seseorang mengunggah video ini di situs Tamtam.Chat pada 13 Februari 2022. Dalam keterangan video yang berbahasa Rusia tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan bagaimana para pejuang Angkatan Udara menghancurkan benteng pleton angkatan bersenjata Ukraina di hutan.
Verifikasi atas Isi Narasi Video
Narasi yang dibaca oleh narator adalah mengutip sebuah artikel dari CNBCIndonesia.com berjudul “H+10 Perang, Rusia Kerahkan 1.000 Tentara Bayaran ke Ukraina?” Beberapa narasi diubah, sehingga mengubah makna.
Pada paragraf pertama dan kedua, nama negara Ukraina diganti menjadi Beijing dan Cina. Demikian pula negara AS diubah menjadi Rusia dan Cina. Demikian juga pada paragraf lain yang mencantumkan nama negara tersebut. Jumlah tentara yang dikerahkan pun berubah menjadi 10.000, bukan 1.000 seperti pada naskah aslinya.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, video dengan klaim bahwa untuk melindungi TNI, Rusia mengerahkan ribuan pasukan pemukul ke Cina adalah keliru.
Video dan narasi adalah hasil suntingan. Tidak ada pengerahan militer Rusia ke Cina. Sebaliknya, tidak ada konflik militer antara Cina dan Indonesia.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=737720457918199&_rdc=1&_rdr
- https://www.youtube.com/watch?v=nu4MKSk3FwQ
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=l1kYJybCKME
- https://tamtam.chat/SolovievLive/AYZI7-WkHfM
- https://tamtam.chat/SolovievLive/AYZI7-WkHfM
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20220305103943-4-320267/h-10-perang-rusia-kerahkan-1000-tentara-bayaran-ke-ukraina
- https://wa.me/6281315777057
(GFD-2023-11938) [SALAH] SYOK! Putri Langsung Pingsan Usai Majelis Hakim Jatuhkan Vonis Hukuman 20 Tahun Penjara
Sumber: FacebookTanggal publish: 27/02/2023
Berita
Akun Facebook Joyce mengunggah video dengan judul: “SY0K ! Putri Langsung Pings4n Usai Majelis Hakim Jatuhkan V0n1s Hukum4n 20 Tahun Penjara…!!” pada tanggal 14 Februari 2023 pukul 21:28. Tumbnail video menampilkan Ferdy Sambo, Majelis Hakim dan seorang perempuan yang pingsan yang diklaim sebagai Putri Candrawathi.
Hasil Cek Fakta
Penelusuran menunjukkan bahwa perempuan yang pingsan di ruang sidang bukanlah Putri Candrawathi, melainkan Ni Nyoman Wulandari yang dibopong oleh Komang Hendra saat pingsan usai divonis sembilan tahun penjara atas kasus kepemilikan sabu seberat 12,21 gram pada di PN Denpasar pada tanggal 23 Mei 2018.
Pada siaran langsung yang diunggah oleh akun Youtube Kompas.com pada tanggal 13 Februari 2023 dengan judul “Putri Candrawathi Divonis 20 Tahun Penjara” tidak ditemukan kejadian berupa pingsannya Putri Candrawathi usai vonis hukuman 20 tahun penjara pada saat sidang pembacaan putusan terhadap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Pada siaran langsung yang diunggah oleh akun Youtube Kompas.com pada tanggal 13 Februari 2023 dengan judul “Putri Candrawathi Divonis 20 Tahun Penjara” tidak ditemukan kejadian berupa pingsannya Putri Candrawathi usai vonis hukuman 20 tahun penjara pada saat sidang pembacaan putusan terhadap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Tidak ditemukan kejadian Putri pingsan saat divonis hukuman 20 tahun penjara. Gambar perempuan pingsan yang ada dalam tumbnail video adalah Ni Nyoman Wulandari yang dibopong oleh Komang Hendra saat pingsan usai divonis sembilan tahun penjara atas kasus kepemilikan sabu.
Rujukan
(GFD-2023-11937) [SALAH] Kesal Dua Tetangga Adu Speaker Pagi-pagi, Cowok Ini Balas Pakai Lagu Mars PKN STAN
Sumber: TwitterTanggal publish: 27/02/2023
Berita
Sebuah gambar yang berisi potongan artikel dari suara.com yang berjudul “Kesal Dua Tetangga Adu Speaker Pagi-pagi, Cowok Ini Balas Pakai Lagu Mars PKN STAN” disebarkan melalui akun Twitter @/Askrlfess pada tanggal 25 Februari 2023 Pukul 12:30 WIB.
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa gambar artikel merupakan hasil editan dari artikel asli dari suara.com yang berjudul: “Kesal Dua Tetangga Adu Speaker Pagi-pagi, Cowok Ini Balas Pakai Lagu Shopee COD”. Artikel tersebut diterbitkan pada tanggal 2 Februari 2022 pukul 08:15 WIB.
Video yang asli merupakan video yang diunggah oleh akun Tiktok @/ichasmoh pada tanggal 22 Januaari 2022 yang menunjukkan dua tetangga yang adu speaker dengan keterangan “Tolonglah om tante yang punya kuping bukan kalian doang”.
Video yang asli merupakan video yang diunggah oleh akun Tiktok @/ichasmoh pada tanggal 22 Januaari 2022 yang menunjukkan dua tetangga yang adu speaker dengan keterangan “Tolonglah om tante yang punya kuping bukan kalian doang”.
Kesimpulan
Konten yang dimanipulasi. Konten merupakan hasil editan dari artikel suara.com yang berjudul: “Kesal Dua Tetangga Adu Speaker Pagi-pagi, Cowok Ini Balas Pakai Lagu Shopee COD”.
Rujukan
Halaman: 3493/5886