GIGITAN ULAR DAPAT DIATASI DENGAN TUMBUKAN KUNYIT, SELEDRI DAN MINYAK KAYU PUTIH DAN DIBUNGKUS DENGAN KAIN KAFAN
(GFD-2023-11517) [SALAH] “JIKA ANDA DIGIGIT ULAR COBRA JANGAN PANIK, TUMBUKAN KUNYIT, SELEDRI DAN MINYAK KAYU PUTIH OLESKAN KEBAGIAN YANG DIGIGIT DAN DIBUNGKUS SELURUH TUBUH DENGAN KAIN KAFAN”
Sumber: FBTanggal publish: 22/01/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook dengan nama “Rosi Si Bolang” mengunggah gambar dengan narasi mengatasi gigitan ular dengan hanya membuat ramuan dari tumbukan kunyit, seledri, dan minyak kayu putih dan dibungkus dengan kain kafan.
Setelah melakukan penelusuran, menurut pakar gigitan ular dan teksikologi, Tri maharani menyampaikan pertolongan pertama yang tepat saat terkena gigitan ular adalah imobilisasi, yakni membuat bagian tubuh yang tergigit ular agar tidak bergerak sepenuhnya.
Dengan demikian, unggahan Facebook dengaan klaim mengatasi gigitan ular hanya dengan membuat ramuan yang terbuat dari tumbukan kunyit, seledri, dan minyak kayu putih dan dibungkus dengan kain kafan, merupakan informasi yang salah.
Setelah melakukan penelusuran, menurut pakar gigitan ular dan teksikologi, Tri maharani menyampaikan pertolongan pertama yang tepat saat terkena gigitan ular adalah imobilisasi, yakni membuat bagian tubuh yang tergigit ular agar tidak bergerak sepenuhnya.
Dengan demikian, unggahan Facebook dengaan klaim mengatasi gigitan ular hanya dengan membuat ramuan yang terbuat dari tumbukan kunyit, seledri, dan minyak kayu putih dan dibungkus dengan kain kafan, merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi yang menyesatkan. Faktanya. tidak ada bukti yang membenarkan bahwa mengatasi gigitan ular dengan hanya membuat ramuan dari tumbukan kunyit, seledri, dan minyak kayu putih. Cara yang tepat saat terkena gigitan ular adalah imobilisasi, yakni membuat bagian tubuh yang tegigit agar tidak bergerak sepenuhnya.
Informasi yang menyesatkan. Faktanya. tidak ada bukti yang membenarkan bahwa mengatasi gigitan ular dengan hanya membuat ramuan dari tumbukan kunyit, seledri, dan minyak kayu putih. Cara yang tepat saat terkena gigitan ular adalah imobilisasi, yakni membuat bagian tubuh yang tegigit agar tidak bergerak sepenuhnya.
Rujukan
(GFD-2023-11516) Cek Fakta: Tidak Benar Menggunakan Masker Jadi Salah Satu Penyebab Kanker sampai Hipoksemia
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 22/01/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim menggunakan masker menjadi salah satu penyebab kanker hingga hipoksemia, informasi ini diunggah salah satu akun Facebook pada 4 Januari 2023.
Unggahan klaim masker menjadi salah satu penyebab kanker hingga hipoksemia berupa tulisan sebagai berikut.
"MASKER PENYEBAB KANKER Dr. Otto Heinrich Warburg
Dr. Otto Heinrich Warburg Doctor of Chemistry (Berlin), pada tahun 1906. Ia kemudian belajar di bawah von Krehl dan memperoleh gelarnya, Doctor of Medicine German Chemist (Heidelberg), pada tahun 1911.
Pemenang Hadiah Nobel Dr. Otto Warburg menyatakan Masker atau Penutup Hidung, Mulut dan Wajah, salah satu penyebab KANKER, Mereka Memaksa Orang untuk menyakiti diri sendiri.
Hipoksia trjadi seandainya kekurangan oksigen akibat pemakaian masker
https://bmcpulmmed.biomedcentral.com/.../s12890-022-02188-4
Pengudaraan yg tdk mencukupi menyebabkan hipoksiah
ttps://jidc.org/index.php/journal/article/view/36332210
Kejadian hipoksia trjadi akibat pengoksigenan udara melalui masker (menggalakkan kanser)
https://www.researchsquare.com/article/rs-1903734/latest.pdf
Div@cksn mendapat kanser, Pakai mask kena Hipoksemia lagi..trubo Cancer 🥴"
Benarkah klaim masker menjadi salah satu penyebab kanker hingga hipoksemia? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim menggunakan masker menjadi salah satu penyebab kanker hingga hipoksemia, dalam artikel berjudul "Memakai Masker Selama Setahun Bikin Kanker" yang dimuat situs Liputan6.com, dr. Syafiq Basri Assegaff, MA. Ia menjelaskan klaim masker sebabkan kanker tersebut tidak berdasar.
"Hoaks serupa disebarkan di AS sejak Juni 2020 lalu melalui Youtube dan disebarkan hingga ribuan kali," ujar dr. Syafiq yang juga pengajar di Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR saat dihubungi Cek Fakta Liputan6.com.
Faktanya CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) dan juga Asosiasi Ahli Penyakit Paru-Paru AS menjelaskan bahwa masker tidak mengurangi kadar oksigen penggunanya.
"Justru kita harus selalu menggunakan masker untuk mencegah virus menular pada orang lain ataupun menulari kita," katanya menambahkan.
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com juga meminta penjelasan dari dr. Muhamad Fajri Adda'i. Ia menjelaskan tidak ada bukti ilmiah yang menyebut pemakaian masker bisa memicu kanker.
"Hoaks jika ada yang mengklaim seperti itu. Justru dengan masker risiko penularan menurun hingga 70 persen berdasarkan penelitian," ujar dr Fajri, sapaan akrabnya saat dihubungi Cek Fakta Liputan6.com.
"Memakai masker sangat krusial, apalagi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang lain. Bahkan perkembangan mutasi virus yang mengancam membuat negara-negara Eropa dan AS merekomendasikan pemakaian masker lebih ketat lagi."
Dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Memakai Masker Bisa Memicu Kanker" yang dimuat situs Cek Fakta Liputan6.com dr. Decsa Medika H, Sp.PD. pemakaian masker akan memicu kanker merupakan informasi yang tidak benar.
"Pada dasarnya penggunaan masker tidak akan mengurangi kadar oksigen yang kita hirup dan tubuh akan tetap membuang CO2 melalui masker. Baik masker kain, masker medis, masker N95, oksigen maupun carbondioksida bisa menembus lapisan masker tersebut jadi tidak mungkin terjadi penumpukan CO2 atau kita kekurangan oksigen," ujarnya.
"CO2 yang terhirup kembali karena memakai masker memang ada tapi jumlahnya sedikit dan tubuh secara otomatis akan membuang lagi melalui beberapa mekanisme. Jadi tidak mungkin menyebabkan kanker," katanya menambahkan.
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com juga meminta penjelasan dari dr.Muslim Kasim, M.Sc, Sp.THT-KL.
"Penggunaan masker membuat rasa kurang nyaman saat bernapas, tapi tidak sampai menyebabkan kekurangan oksigen ataupun keracunan CO2. Jadi tidak benar sama sekali bisa memicu kanker, sama sekali tidak berhubungan," ujarnya menegaskan.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim menggunakan masker menjadi salah satu penyebab kanker hingga hipoksemia tidak benar.
Penggunaan masker membuat rasa kurang nyaman saat bernapas, tapi tidak sampai menyebabkan kekurangan oksigen ataupun keracunan CO2.
(GFD-2023-11515) [SALAH] Ronaldo mengaku cinta Islam.
Sumber: TWITTERTanggal publish: 20/01/2023
Berita
“Ronaldo mengatakan dia cinta Islam dalam wawancaranya bersama seorang wanita berhijab”
Hasil Cek Fakta
Cristiano Ronaldo merupakan seorang mega bintang sepakbola asal Portugal yang kini membela klub Saudi Arabia, Al-Nassr. Usai kepindahannya ke Al-Nassr, semakin banyak pemberitaan yang mengaitkan Ronaldo dengan dunia Islam. Salah satu pemberitaan tersebut datang dari akun Twitter dengan jumlah follower yang mencapai 211 ribu, bernama @Juned___sidd pada 5 Januari 2023 lalu.
Dalam unggahannya tersebut terlihat ia mengunggah foto Cristiano Ronaldo yang sedang diwawancara oleh seorang wanita yang mengenakan pakaian dan hijab berwarna hitam. Ia menambahkan sebuah caption dalam bahasa India yang jika diterjemahkan artinya, “Perempuan muslim dari Saudi Arabia ini menanyakan pertanyaan kepada Ronaldo. #Ronaldo siapa yang paling anda cinta, Ronaldo mengatakan aku cinta #islam #alhamdulillah”.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto yang ditampilkan tersebut merupakan foto ketika Ronaldo menghadiri acara Expo 2020 Dubai yang diselenggarakan pada 28 Januari 2022 lalu ketika ia masih membela klub Manchester United.
Dalam video wawancara yang berdurasi 18 menit tersebut, tidak ditemukan adanya bukti dimana Ronaldo mengatakan bahwa ia cinta Islam ketika diwawancara, sehingga dapat disimpulkan unggahan Twitter milik akun @Juned___sidd tersebut merupakan informasi yang tidak benar.
Dalam unggahannya tersebut terlihat ia mengunggah foto Cristiano Ronaldo yang sedang diwawancara oleh seorang wanita yang mengenakan pakaian dan hijab berwarna hitam. Ia menambahkan sebuah caption dalam bahasa India yang jika diterjemahkan artinya, “Perempuan muslim dari Saudi Arabia ini menanyakan pertanyaan kepada Ronaldo. #Ronaldo siapa yang paling anda cinta, Ronaldo mengatakan aku cinta #islam #alhamdulillah”.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto yang ditampilkan tersebut merupakan foto ketika Ronaldo menghadiri acara Expo 2020 Dubai yang diselenggarakan pada 28 Januari 2022 lalu ketika ia masih membela klub Manchester United.
Dalam video wawancara yang berdurasi 18 menit tersebut, tidak ditemukan adanya bukti dimana Ronaldo mengatakan bahwa ia cinta Islam ketika diwawancara, sehingga dapat disimpulkan unggahan Twitter milik akun @Juned___sidd tersebut merupakan informasi yang tidak benar.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Vendra Panji
Narasi yang disampaikan unggahan tersebut tidak benar karena dalam video aslinya, tidak ada ucapan yang menjelaskan bahwa Ronaldo mengatakan ia cinta Islam saat diwawancara tersebut.
Narasi yang disampaikan unggahan tersebut tidak benar karena dalam video aslinya, tidak ada ucapan yang menjelaskan bahwa Ronaldo mengatakan ia cinta Islam saat diwawancara tersebut.
Rujukan
(GFD-2023-11514) [SALAH] PDIP usung Megawati di pilpres 2024
Sumber: YOUTUBETanggal publish: 22/01/2023
Berita
“Ganjar nangis dipojokan:bangbang:PDIP sepakat usung Megawati bukan lawan sepadan untuk Anies di Pilpres 2024”
Hasil Cek Fakta
Semakin dekat dengan tahun 2024 maka artinya semakin merebak juga pemberitaan yang menyinggung mengenai pemilihan presiden yang akan diselenggarakan 2024 nanti. Salah satu berita mengenai pilpres datang dari sebuah akun Youtube bernama KABAR PENA, yang pada 9 Januari 2023 lalu mengunggah video berjudul “Ganjar nangis dipojokan:bangbang:PDIP sepakat usung Megawati bukan lawan sepadan untuk Anies di Pilpres 2024”.
Video tersebut berisi cuplikan-cuplikan video dan foto yang diulang-ulang dengan diiringi narasi yang mana setelah ditelusuri, ternyata yang disampaikan oleh narator dalam video tersebut merupakan informasi yang sama dengan yang ada dalam artikel milik media online wartaekonomi.co.id yang berjudul, “Jelang Pilpres 2024, Megawati Diminta Turun Gunung, Ternyata Alasannya…”
Setelah lanjut ditelusuri ternyata tidak ada kalimat yang mengatakan bahwa PDIP sepakat mengusung Megawati. sehingga dapat disimpulkan bahwa isi videonya berbeda dengan apa yang tertera pada judul video.
Video tersebut berisi cuplikan-cuplikan video dan foto yang diulang-ulang dengan diiringi narasi yang mana setelah ditelusuri, ternyata yang disampaikan oleh narator dalam video tersebut merupakan informasi yang sama dengan yang ada dalam artikel milik media online wartaekonomi.co.id yang berjudul, “Jelang Pilpres 2024, Megawati Diminta Turun Gunung, Ternyata Alasannya…”
Setelah lanjut ditelusuri ternyata tidak ada kalimat yang mengatakan bahwa PDIP sepakat mengusung Megawati. sehingga dapat disimpulkan bahwa isi videonya berbeda dengan apa yang tertera pada judul video.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Vendra Panji
Dalam isi video tersebut tidak ada konfirmasi yang mengatakan bahwa PDI Perjuangan sepakat mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden untuk melawan Anies Baswedan di Pilpres 2024, seperti yang tertera pada judul.
Dalam isi video tersebut tidak ada konfirmasi yang mengatakan bahwa PDI Perjuangan sepakat mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden untuk melawan Anies Baswedan di Pilpres 2024, seperti yang tertera pada judul.
Rujukan
Halaman: 3492/5780