"Pidato Presiden Jokowi di acara naik pangkat Prabowo guys
Jangan Ada yang Protes #viraltiktok #viralvideo #abialasyi #jokowi #presiden #prabowo"
Sumber: https://vt.tiktok.com/ZSFAXSd5W/ (https://archive.md/VQgO2 arsip)
(GFD-2024-16449) [SALAH] Pidato Jokowi Agar Masyarakat Jangan Pusing Kepala Kenaikan Bintang Empat Kepada Prabowo
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 05/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Tiktok dengan nama @abialasyi mengunggah sebuah video Presiden Jokowi sedang berpidato. Dalam pidato tersebut, Presiden Jokowi terdengar sedang mengucapkan kalimat sebagai berikut:
“Kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk jangan ada yang protes tentang kenaikan pangkat Bapak Prabowo Subianto menjadi Bintang empat. Saya berjanji kepada seluruh masyarakat Indonesia di akhir jabatan say aini, saya akan memberikan juga Bintang kepada seluruh masyarakat Indonesia, yaitu Bintang tujuh, obat sakit kepala,”
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa suara Presiden Jokowi yang digunakan pada video tersebut merupakan buatan Artificial Intelligence (AI). Hal tersebut dibuktikan dengan pemindaian audio menggunakan alat pendeteksi suara AI elevenlabs.io dan aivoicedetector.com.
Dari pemindaian tersebut, didapatkan hasil probabilitas yang hampir sama besarnya yakni 80 persen melalui elevenlabs.io dan 81,42 persen melalui aivoicedetector.com.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa audio yang digunakan dalam unggahan tersebut dibuat oleh AI. Sehingga klaim pada narasi yang beredar bahwa video tersebut merupakan cuplikan pidato Jokowi terkait penganugerahan bintang empat kepada Prabowo, tidak benar.
“Kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk jangan ada yang protes tentang kenaikan pangkat Bapak Prabowo Subianto menjadi Bintang empat. Saya berjanji kepada seluruh masyarakat Indonesia di akhir jabatan say aini, saya akan memberikan juga Bintang kepada seluruh masyarakat Indonesia, yaitu Bintang tujuh, obat sakit kepala,”
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa suara Presiden Jokowi yang digunakan pada video tersebut merupakan buatan Artificial Intelligence (AI). Hal tersebut dibuktikan dengan pemindaian audio menggunakan alat pendeteksi suara AI elevenlabs.io dan aivoicedetector.com.
Dari pemindaian tersebut, didapatkan hasil probabilitas yang hampir sama besarnya yakni 80 persen melalui elevenlabs.io dan 81,42 persen melalui aivoicedetector.com.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa audio yang digunakan dalam unggahan tersebut dibuat oleh AI. Sehingga klaim pada narasi yang beredar bahwa video tersebut merupakan cuplikan pidato Jokowi terkait penganugerahan bintang empat kepada Prabowo, tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya, suara yang digunakan merupakan konten audio yang dihasilkan oleh Artificial Intelligence (AI). Hal tersebut dibuktikan dengan pemindaian audio menggunakan alat elevenlabs.io dengan probabilitas sebesar 80% dan aivoicedetector.com sebesar 81,42%.
Rujukan
(GFD-2024-16448) [KLARIFIKASI] Video Pertemuan Surya Paloh dan Puan Sebelum Pilpres 2024
Sumber: kompas.comTanggal publish: 04/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani.
Mereka didampingi sejumlah petinggi partai, antara lain Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Bambang Wuryanto, politikus Nasdem Muhammad Prasetyo, dan Johnny G Plate.
Pertemuan itu dinarasikan terjadi setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan dua partai itu disebut bakal bergabung.
Namun, video tersebut disebarkan dengan narasi dan konteks yang keliru. Pertemuan itu terjadi pada 2022, sebelum Pilpres 2024.
Video pertemuan Surya Paloh, Puan, dan petinggi PDI-P serta Nasdem dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini. Salah satu akun mengunggah video itu pada 3 Maret 2024.
Video tersebut diberi keterangan demikian:
Ketua Paprol Besar Sudah Bergabung Penguasa dan Para Pengikutnya Sebentar Lagi Akan Binasa.
Ketua Paprol Besar @official_nasdem @pdipperjuangan Sudah Bertemu.
Mereka didampingi sejumlah petinggi partai, antara lain Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Bambang Wuryanto, politikus Nasdem Muhammad Prasetyo, dan Johnny G Plate.
Pertemuan itu dinarasikan terjadi setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan dua partai itu disebut bakal bergabung.
Namun, video tersebut disebarkan dengan narasi dan konteks yang keliru. Pertemuan itu terjadi pada 2022, sebelum Pilpres 2024.
Video pertemuan Surya Paloh, Puan, dan petinggi PDI-P serta Nasdem dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini. Salah satu akun mengunggah video itu pada 3 Maret 2024.
Video tersebut diberi keterangan demikian:
Ketua Paprol Besar Sudah Bergabung Penguasa dan Para Pengikutnya Sebentar Lagi Akan Binasa.
Ketua Paprol Besar @official_nasdem @pdipperjuangan Sudah Bertemu.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video pertemuan Surya Paloh, Puan Maharani, serta petinggi parpol identik dengan video di kanal YouTube Berita Satu ini.
Puan menemui Surya Paloh di gedung Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, pada 22 Agustus 2022.
Seperti diberitakan Kompas.com, Surya Paloh mengatakan, dalam pertemuan itu Nasdem dan PDI-P sepakat menginginkan Pemilu 2024 berjalan lancar.
Paloh juga menuturkan, sebagai partai nasionalis, Nasdem dan PDI-P menyadari bahwa perjalanan bangsa ditentukan oleh sejauh mana kekuatan nasionalisme.
Puan menambahkan, pertemuan dengan Surya Paloh tidak akan berhenti begitu saja. Kata dia, kedua partai membuka komunikasi dan sinergi menuju Pemilu 2024.
Di sisi lain, Puan menuturkan, kunjungannya ke Nasdem Tower sebagai silaturahmi kepada Surya Paloh yang telah dianggapnya sebagai om.
Puan menemui Surya Paloh di gedung Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, pada 22 Agustus 2022.
Seperti diberitakan Kompas.com, Surya Paloh mengatakan, dalam pertemuan itu Nasdem dan PDI-P sepakat menginginkan Pemilu 2024 berjalan lancar.
Paloh juga menuturkan, sebagai partai nasionalis, Nasdem dan PDI-P menyadari bahwa perjalanan bangsa ditentukan oleh sejauh mana kekuatan nasionalisme.
Puan menambahkan, pertemuan dengan Surya Paloh tidak akan berhenti begitu saja. Kata dia, kedua partai membuka komunikasi dan sinergi menuju Pemilu 2024.
Di sisi lain, Puan menuturkan, kunjungannya ke Nasdem Tower sebagai silaturahmi kepada Surya Paloh yang telah dianggapnya sebagai om.
Kesimpulan
Video pertemuan Surya Paloh dan Puan bukan terjadi setelah Pemilu 2024, melainkan pada 22 Agustus 2022.
Adapun pada Pilpres 2024, PDI-P mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, sedangkan Nasdem mencalonkan Anies Baswedan.
Adapun pada Pilpres 2024, PDI-P mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, sedangkan Nasdem mencalonkan Anies Baswedan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1660092581192225
- https://www.facebook.com/reel/383041224484523
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=374411642069990&id=100085034724811&mibextid=oFDknk
- https://www.youtube.com/watch?v=1wNNN1J0dw4
- https://nasional.kompas.com/read/2022/08/22/17450841/surya-paloh-dan-puan-maharani-sepakat-lakukan-pertemuan-lanjutan
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-16447) [SALAH]: Demo Cawapres 02 minta didiskualifikasi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 05/03/2024
Berita
Jakarta hari ini , tv ² ga boleh menyiarkan kejadian ini padahal jakarta terus²an rame mahasiswa
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dengan klaim demo untuk Cawapres 02 agar didiskualifikasi.
Namun setelah dilakukan penelusuran, video tersebut adalah tidak benar.
Ditemukan video serupa yang diunggah di KOMPASTV pada 24 September 2019 berjudul “TERKINI – Memanas, Polisi Lepaskan Water Canon ke Demonstran di Depan Gedung DPR RI”. Diketahui bahwa aksi demo yang terdapat di dalam video merupakan bentuk aksi protes terhadap RUU KUHP pada 2019 lalu.
Dengan demikian klaim video tersebut adalah tidak benar dengan kategori konten yang menyesatkan.
Namun setelah dilakukan penelusuran, video tersebut adalah tidak benar.
Ditemukan video serupa yang diunggah di KOMPASTV pada 24 September 2019 berjudul “TERKINI – Memanas, Polisi Lepaskan Water Canon ke Demonstran di Depan Gedung DPR RI”. Diketahui bahwa aksi demo yang terdapat di dalam video merupakan bentuk aksi protes terhadap RUU KUHP pada 2019 lalu.
Dengan demikian klaim video tersebut adalah tidak benar dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Klaim video aksi demo diskualifikasi cawapres 02 tidak benar, faktanya video serupa ditemukan pada laman Youtube resmi KOMPASTV dengan judul pemberitaan “TERKINI – Memanas, Polisi Lepaskan Water Canon ke Demonstran di Depan Gedung DPR RI” yang tayang pada 24 September 2019. Aksi demo pada video tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan demo minta diskualifikasi Cawapres 02.
Rujukan
(GFD-2024-16446) [HOAKS] Puan Maharani Bacakan Hak Angket Pemakzulan Jokowi
Sumber: kompas.comTanggal publish: 02/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebutkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani membacakan hak angket pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Informasi soal Puan bacakan hak angket pemakzulan Jokowi disebarkan melalui sebuah video di kanal YouTube ini pada Senin (26/2/2024).
Tautan kanal YouTube kemudian disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut judul video berdurasi 10 menit 5 detik tersebut:
GEGER SORE INI || PUAN BACAKAN HAK ANGKET TAK DI SANGKA ISINYA PEMAKZULAN JOKOWI SEBAGAI PRESIDEN
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Selasa (27/2/2024), soal Puan bacakan hak angket pemakzulan Jokowi.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Informasi soal Puan bacakan hak angket pemakzulan Jokowi disebarkan melalui sebuah video di kanal YouTube ini pada Senin (26/2/2024).
Tautan kanal YouTube kemudian disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut judul video berdurasi 10 menit 5 detik tersebut:
GEGER SORE INI || PUAN BACAKAN HAK ANGKET TAK DI SANGKA ISINYA PEMAKZULAN JOKOWI SEBAGAI PRESIDEN
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Selasa (27/2/2024), soal Puan bacakan hak angket pemakzulan Jokowi.
Hasil Cek Fakta
Thumbnail video menampilkan Puan Maharani memimpin rapat di ruang sidang paripurna DPR RI.
Berdasarkan hasil pencarian gambar di Google Lens, foto thumbnail terkait dengan Rapat Paripurna Ketiga DPR RI Masa Persidangan I 2019-2020.
Foto tersebut identik dengan yang ditemukan di situs Super Radio, 22 Oktober 2019.
Sementara itu, narator membacakan berbagai artikel dari media daring.
Pertama, narator membacakan berita dari Kompas.com, Sabtu (24/2/2024), yang menulis soal pendapat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal pengajuan hak angket DPR RI soal dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Berikutnya, artikel dari Tempo.co berisi tanggapan pengamat politik Universitas Jember Hermanto Rohman MPA soal hak angket.
Terakhir, artikel dari Detik.com membahas pendapat soal hak angket dari mantan Sekjen PKB Lukman Edy.
Tidak ada informasi apa pun dalam video yang menunjukkan Puan telah membacakan hak angket.
Adapun hak angket yang belakangan dibicarakan bukanlah hak angket pemakzulan Presiden Jokowi, melainkan soal dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Perbincangan soal hak angket baru di tataran partai politik dan belum dibawa ke meja sidang DPR.
Seperti misalnya, Ketua Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang telah menyatakan dukungan untuk hak angket DPR menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Dilansir Kompas.com, penekanan dari hak angket yakni mengungkap dugaan kecurangan terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) pada masa sebelum pencoblosan, saat pencoblosan, dan setelah pencoblosan.
Berdasarkan hasil pencarian gambar di Google Lens, foto thumbnail terkait dengan Rapat Paripurna Ketiga DPR RI Masa Persidangan I 2019-2020.
Foto tersebut identik dengan yang ditemukan di situs Super Radio, 22 Oktober 2019.
Sementara itu, narator membacakan berbagai artikel dari media daring.
Pertama, narator membacakan berita dari Kompas.com, Sabtu (24/2/2024), yang menulis soal pendapat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal pengajuan hak angket DPR RI soal dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Berikutnya, artikel dari Tempo.co berisi tanggapan pengamat politik Universitas Jember Hermanto Rohman MPA soal hak angket.
Terakhir, artikel dari Detik.com membahas pendapat soal hak angket dari mantan Sekjen PKB Lukman Edy.
Tidak ada informasi apa pun dalam video yang menunjukkan Puan telah membacakan hak angket.
Adapun hak angket yang belakangan dibicarakan bukanlah hak angket pemakzulan Presiden Jokowi, melainkan soal dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Perbincangan soal hak angket baru di tataran partai politik dan belum dibawa ke meja sidang DPR.
Seperti misalnya, Ketua Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang telah menyatakan dukungan untuk hak angket DPR menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Dilansir Kompas.com, penekanan dari hak angket yakni mengungkap dugaan kecurangan terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) pada masa sebelum pencoblosan, saat pencoblosan, dan setelah pencoblosan.
Kesimpulan
Narasi yang menyatakan Ketua DPR Puan Maharani membacakan hak angket pemakzulan Jokowi merupakan hoaks.
Thumbnail dan artikel yang dibacakan narator video tidak sesuai dengan judulnya.
Hak angket yang diwacanakan partai politik terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024, bukan pemakzulan Presiden Jokowi.
Thumbnail dan artikel yang dibacakan narator video tidak sesuai dengan judulnya.
Hak angket yang diwacanakan partai politik terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024, bukan pemakzulan Presiden Jokowi.
Rujukan
- https://www.youtube.com/watch?v=CIos2Nhhq88
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02pEXGhVAbwmD4kKNUyN6xik44uKLpt9Ypb5iLRiVMw8MchyVd7s7j4PDzVRDE8xTdl&id=100067385048625
- https://www.facebook.com/sugianto.ahligigi/posts/pfbid0wki3evqXSq74WSjV5nQPjXq5H6SX6GxUP4aRinL37FFDfeJawMghRTBfSwyLai3wl
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02KP6Xz1MzYDXp6wKc2HdvKRNXYuPipK2qbNiLaWBoc2ZMMSPDLP57PzeCCm3GSbfRl&id=100073596609228
- https://www.facebook.com/dheen.lee.92/posts/pfbid02STcjwqQpH8TDg6dQN1h5gXbSitZ3AHA5M3PjqC6LNtsqRXg9rTXov85LAVtMcYyFl
- https://lens.google.com/search?ep=subb&hl=en-US&re=df&s=4&p=AbrfA8qW_GsGlvhpxZSvUpL_kwySVWB4LNX5B2-NPtBLOttSpZyMcCRVw-VI8gXCtiBj4qahwEGspTZlByPR5BBREt0qhn4QojZ01dJi5C9ukKuXlzrw9W4miFY7pmnFdAanpcVKiOI_YThNt7N7NRkXNjPZuuAWg5o_v1q3sA6ckBwRqjGrEep2IvM1zk4c0LassHPoLECu_NXy0cXbl0O3efKgdy8qUeOfxBm22LeKVdAJcyov_-W47U0b2jovORsefvTMiPQcHiBEoip8Rn_RUSjKn-a8WFPh92mjL2DKU1k%3D#lns=W251bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsIkVrY0tKR1psTURsak56azJMVE5qTldRdE5ERTFaUzFpWm1Ga0xXUm1ZVE0xWVRKbE16QXpNUklmVlRaUGFVOU9jbmxLWlc5WGMwWldkMUYzZG5veE4wVlhOMGh5VlRONFp3PT0iLG51bGwsbnVsbCxudWxsLDEsbnVsbCxbbnVsbCxudWxsLFsyNjI2Myw4Njk5LDkxMzAxLDQ2OTcwXV1d
- https://www.superradio.id/ini-hasil-rapat-paripurna-ke-iii-dpr-ri/
- https://nasional.kompas.com/read/2024/02/24/12591661/jusuf-kalla-anggap-hak-angket-kecurangan-pemilu-untungkan-semua-pihak
- https://pemilu.tempo.co/read/1837255/pengamat-nilai-tak-mudah-wujudkan-hak-angket-kenapa
- https://news.detik.com/pemilu/d-7209700/eks-sekjen-pkb-hak-angket-sia-sia-tak-bisa-ubah-hasil-pemilu-2024
- https://nasional.kompas.com/read/2024/02/27/09575351/megawati-dukung-hak-angket-ubah-hasil-pemilu-mahfud-anggap-bisa-berujung?page=all
- https://t.me/kompascomupdate
Halaman: 3492/6984





