Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim adanya uang baru pecahan Rp 1 juta. Postingan itu ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 18 Oktober 2022.
Dalam postingannya terdapat video dengan gambar uang bertuliskan 1.0 dengan narasi "uang pecahan 1 juta"
Akun itu juga menambahkan narasi "Udh ad yg punya ????Uang 1 juta, 1 Lembar"
(GFD-2022-10996) [SALAH] Video Uang Baru Nominal Rp 1 Juta
Sumber: FacebookTanggal publish: 23/11/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com pernah menemukan klaim serupa yang beredar Mei 2022 lalu dengan narasi yang berbeda. Artikel itu berjudul "Cek Fakta: Muncul Lagi Video Uang Baru Pecahan Rp 1 Juta, BI Pastikan Tidak Benar"
Dalam artikel itu terdapat penjelasan dari Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim.
"Bank Indonesia tidak pernah mengeluarkan dan mengedarkan uang specimen Perum Peruri sebagaimana video yang viral. Gambar uang dalam video tersebut merupakan uang dalam rangka uji cetak di Perum Peruri sehingga hanya untuk kepentingan internal Peruri."
"Dengan demikian uang dalam video tersebut bukan merupakan uang rupiah dan bukan merupakan alat pembayaran yang sah."
Selain itu Perum Peruri juga pernah membuat penjelasan terkait uang 1.0 yang diklaim uang lembar Rp 1 juta. Penjelasan itu diunggah dalam akun Instagram @peruri.indonesia pada 10 Mei 2021.
"House Note (uang specimen) yang diterbitkan oleh Peruri adalah bukan Rupiah dan tidak sah digunakan sebagai alat pembayaran. Peruri menerbitkan House Note / uang specimen digunakan sebagai alat pemasaran (marketing tools) untuk mempromosikan contoh produk/uang yang diproduksi oleh Peruri."
Dalam artikel itu terdapat penjelasan dari Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim.
"Bank Indonesia tidak pernah mengeluarkan dan mengedarkan uang specimen Perum Peruri sebagaimana video yang viral. Gambar uang dalam video tersebut merupakan uang dalam rangka uji cetak di Perum Peruri sehingga hanya untuk kepentingan internal Peruri."
"Dengan demikian uang dalam video tersebut bukan merupakan uang rupiah dan bukan merupakan alat pembayaran yang sah."
Selain itu Perum Peruri juga pernah membuat penjelasan terkait uang 1.0 yang diklaim uang lembar Rp 1 juta. Penjelasan itu diunggah dalam akun Instagram @peruri.indonesia pada 10 Mei 2021.
"House Note (uang specimen) yang diterbitkan oleh Peruri adalah bukan Rupiah dan tidak sah digunakan sebagai alat pembayaran. Peruri menerbitkan House Note / uang specimen digunakan sebagai alat pemasaran (marketing tools) untuk mempromosikan contoh produk/uang yang diproduksi oleh Peruri."
Kesimpulan
Postingan video yang mengklaim adanya uang baru pecahan Rp 1 juta adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2022-10995) [SALAH] Video Salat Berjamaah dalam Stadion Saat Piala Dunia Qatar 2022
Sumber: FacebookTanggal publish: 23/11/2022
Berita
Sebuah video yang diklaim sejumlah orang salat dalam stadion saat Piala Dunia Qatar 2022 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 21 November 2022.
Video berdurasi 30 deti itu memperlihatkan sejumlah orang tengah menjalankan salat berjamaah di dalam stadion.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa salat tersebut dilakukan dalam stadion saat gelaran Piala Dunia Qatar 2022.
"World Cup 2022 Qatar pray," demikian narasi dalam video tersebut.
"World cup 2022…" tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1.600 kali ditonton dan mendapat 58 kali direspons warganet.
Video berdurasi 30 deti itu memperlihatkan sejumlah orang tengah menjalankan salat berjamaah di dalam stadion.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa salat tersebut dilakukan dalam stadion saat gelaran Piala Dunia Qatar 2022.
"World Cup 2022 Qatar pray," demikian narasi dalam video tersebut.
"World cup 2022…" tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1.600 kali ditonton dan mendapat 58 kali direspons warganet.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim sejumlah orang salat dalam stadion saat Piala Dunia Qatar 2022. Penelusuran mula-mula dilakukan dengan menelusuri lokasi dan nama stadion yang ada dalam video.
Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "kazan stadium" di kolom pencarian Google Search. Kata "kazan" terlihat jelas pada deretan kursi penonton stadion.
Hasilnya, stadion dalam video tersebut bukan berada di Qatar, melainkan di Kazan, Rusia. Dikutip dari bola.com, Kazan Arena merupakan markas dari salah satu klub sepak bola Rusia, Rubin Kazan. Pembangunan stadion ini dimulai pada Mei 2010 dan berakhir pada awal 2013.
Penelusuran kemudian dilakukan dengan memasukkan kata kunci "kazan arena pray" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya, video serupa pernah diunggah akun Facebook Wobbler Busters pada Juni 2019. Video tersebut berjudul "Prayers at Kazan Stadium, Tatarstan (May 25th 2019)".
Akun Facebook Wobbler Busters menjelaskan bahwa video tersebut merupakan rangkaian acara buka puasa bersama dan salat berjamaah di Kazan Arena, Rusnia pada 25 Mei 2019. Akun Facebook Wobbler Busters mengklaim acara tersebut dihadiri 15 ribu orang.
Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "kazan stadium" di kolom pencarian Google Search. Kata "kazan" terlihat jelas pada deretan kursi penonton stadion.
Hasilnya, stadion dalam video tersebut bukan berada di Qatar, melainkan di Kazan, Rusia. Dikutip dari bola.com, Kazan Arena merupakan markas dari salah satu klub sepak bola Rusia, Rubin Kazan. Pembangunan stadion ini dimulai pada Mei 2010 dan berakhir pada awal 2013.
Penelusuran kemudian dilakukan dengan memasukkan kata kunci "kazan arena pray" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya, video serupa pernah diunggah akun Facebook Wobbler Busters pada Juni 2019. Video tersebut berjudul "Prayers at Kazan Stadium, Tatarstan (May 25th 2019)".
Akun Facebook Wobbler Busters menjelaskan bahwa video tersebut merupakan rangkaian acara buka puasa bersama dan salat berjamaah di Kazan Arena, Rusnia pada 25 Mei 2019. Akun Facebook Wobbler Busters mengklaim acara tersebut dihadiri 15 ribu orang.
Kesimpulan
Video yang diklaim sejumlah orang salat dalam stadion saat Piala Dunia Qatar 2022 ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut tidak ada kaitannya dengan Piala Dunia Qatar 2022.
Video tersebut merupakan acara buka puasa bersama dan salat berjamaah di Kazan Arena, Rusia pada Mei 2019 lalu.
Video tersebut merupakan acara buka puasa bersama dan salat berjamaah di Kazan Arena, Rusia pada Mei 2019 lalu.
Rujukan
(GFD-2022-10994) [SALAH] “Lihatlah Pergeseran Tanah Saat Gempa Di Cianjur”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 23/11/2022
Berita
“Benar Benar Mengerikan ! Lihatlah Pergeseran Tanah Saat Gempa Di Cianjur”
Hasil Cek Fakta
Sumber video, KOMPASTV di YouTube pada 6 Okt 2018: “Usai gempa yang mengguncang Palu dan Donggala, terjadi fenomena likuifaksi tanah di komplek perumahan Petobo, Sulawesi Tengah.”
kumparanSAINS pada 5 Okt 2018: “Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, merupakan salah satu daerah paling parah terdampak gempa bumi. Daerah ini bahkan mengalami fenomena likuifaksi, yang membuat sekitar 744 rumah dan banyak infrastruktur lain tenggelam ditelan lumpur.”
Berkaitan dengan peristiwa gempa di Cianjur pada 21 November 2022, hasil pencarian Google – News dengan kata kunci “gempa cianjur”
kumparanSAINS pada 5 Okt 2018: “Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, merupakan salah satu daerah paling parah terdampak gempa bumi. Daerah ini bahkan mengalami fenomena likuifaksi, yang membuat sekitar 744 rumah dan banyak infrastruktur lain tenggelam ditelan lumpur.”
Berkaitan dengan peristiwa gempa di Cianjur pada 21 November 2022, hasil pencarian Google – News dengan kata kunci “gempa cianjur”
Kesimpulan
BUKAN peristiwa di Cianjur, FAKTA: video yang dibagikan adalah fenomena Likuifaksi di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah pada tahun 2018 lalu.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
- https://bit.ly/3wHx0lO /
- https://archive.ph/iCp3w (arsip cadangan). [2] youtube.com: “Begini Citra Satelit Likuifaksi Tanah di Petobo”,
- http://bit.ly/3EUoR2W /
- https://archive.ph/6VZaw (arsip cadangan). [3] kumparan.com: “Foto Satelit Petobo di Palu Sebelum dan Sesudah Likuifaksi”,
- http://bit.ly/3hYDh9b /
- https://archive.ph/JPbEx (arsip cadangan). [4] google.com,
- http://bit.ly/3tOUvZm /
- https://archive.ph/mIn8y (arsip cadangan).
(GFD-2022-10993) Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin COVID-19 Mengandung Microchip dan Robot Berukuran Sel
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 23/11/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang vaksin COVID-19 mengandung microchip dan robot berukuran sel beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 13 November 2022.
Akun Facebook tersebut mengunggah narasi bahwa microchip dan robot berukuran sel ditemukan dalam kandungan vaksin COVID-19.
"MICROCHIP
Robot berukuran sel itu juga ditemukan dalam vaxx C19 baru.
Nanoteknology yang seukuran sel ini merespons sinyal RF (5G), mengumpulkan dan mengirimkan data. Robot berukuran sel tersebut tidak memerlukan daya apapun, sangat kecil sehingga hanya bekerja dari frekuensi magnetik RF," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 6 kali ditonton dan mendapat beberapa respons dari warganet.
Benarkah vaksin COVID-19 mengandung microchip dan robot berukuran sel? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim bahwa vaksin COVID-19 mengandung microchip dan robot berukuran sel. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "vaccine nano robot and microchip" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "This video shows an experiment with frog cells, not vaccines" yang dilansir situs factcheck.afp.com pada 24 Desember 2021.
Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa tidak ada robot berukuran sel dalam vaksin COVID-19. Hal ini disampaikan oleh Profesor Teknik Biomedis dari Universitas Boston, Catherine Klappercih.
Menurut Catherine, pembuatan vaksin COVID-19 memanfaatkan nanoteknologi lebih tepatnya disebut nano lipid. Namun, ia menyesalkan bahwa kata nanoteknologi telah disalahartikan dari waktu ke waktu untuk menyatakan bahwa ada semacam komponen hidup aktif yang akan masuk ke tubuh seperti robot kecil, berbaris dan melakukan hal-hal jahat.
"Tapi sebenarnya, kata 'nanoteknologi' hanya berarti bahwa ini adalah teknologi atau bahan yang berskala nanometer, dan hanya itu. Ini (gelembung lemak kecil yang disebut partikel nano lipid yang digunakan dalam vaksin mRNA) sebenarnya adalah bahan yang sangat pasif. Itu lipid," tutur Catherine.
"Tidak ada yang mekanis, tidak ada yang elektrik, tidak ada yang bersifat magnetis. Tanpa lipid, sangat sedikit mRNA yang akan masuk ke dalam sel dan respons imun tidak akan terlalu kuat," tambah Catherine.
Kesimpulan
Klaim vaksin COVID-19 mengandung microchip dan robot berukuran sel ternyata tidak benar. Faktanya, partikel nano dalam vaksin COVID-19, tidak berisi microchip dan robot berukuran sel. Partikel nano dalam vaksin berfungsi sebagai pengirim untuk melindungi mRNA saat vaksin disuntikkan ke tubuh.
Rujukan
Halaman: 3450/5610