• (GFD-2022-8943) [SALAH] Foto “Masjid meledak saat salat Jumat, sebanyak 67 jamaah meninggal dunia”

    Sumber: artikel online
    Tanggal publish: 08/01/2022

    Berita

    Beredar artikel berjudul “Innalillahi kabar duka kebakaran, artis meninggal banyak yang membaca ,dan shere sedangkan Masjid Meledak Saat Waktu Sholat Jumat, Sebanyak 67 Jamaah Meninggal Dunia, Semoga Husnol Khotimah Aminn” pada Januari 2022. Di artikel ini terdapat foto yang bagian atasnya terbakar.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto masjid yang bagian atasnya terbakar dengan klaim bahwa masjid tersebut meledak saat salat Jumat dan sebanyak 67 jamaahnya meninggal dunia merupakan klaim yang salah.

    Faktanya, masjid di foto itu masjid Muslimin di Payakumbuh, Sumatera Barat yang terbakar pada Rabu, 10 Agustus 2016 dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Foto yang sama, dimuat di artikel berita berjudul “Sebuah Masjid di Payakumbuh Terbakar Hebat” yang terbit di situs news.okezone.com pada 10 Agustus 2016.

    Sementara itu, dilansir dari situs kbknews.id lantai dua Masjid Muslimin di Kelurahan Ikua Koto di Balai, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat terbakar, Rabu 10 Agustus 2016 sekira pukul 10.30 WIB. Menurut seorang saksi, api pertama kali dilihat pada kubah masjid. Kemudian, api mulai membesar. Dia berteriak dan meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar.

    Kapolsekta Payakumbuh, Kompol Russirwan mengatakan, api diduga berasal dari arus pendek listrik. Akibatnya, bagian di lantai dua mesjid tersebut terbakar. Namun, untung saja api tidak sampai ke lantai satu masjid.

    “Api berhasil dijinakkan setelah 6 unit damkar dari Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh datang kelokasi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini tetapi kerugian materi ditaksir mencapai Rp 1 Miliar,” sebut Russirwan.

    Sementara itu, terkait isi artikel di sumber klaim tersebut, dilansir dari artikel periksa fakta berjudul “[SALAH] Foto “Masjid Meledak Saat Waktu Sholat Jumat, Sebanyak 50 Jamaah Meninggal Dunia” yang terbit di situs turnbackhoax id pada 19 Juli 2021, sedikitnya 50 orang mengalami luka bakar akibat ledakan AC saat salat di sebuah masjid di Narayanganj, September 2020. Ledakan itu terjadi sekitar jam 9 malam pada hari Jumat di sebuah masjid di lingkungan Fatullah Sadar upazila. Menurut polisi setempat, ledakan terjadi saat salat Isya akan berakhir.

    Beberapa korban telah dibawa ke Institut Nasional Pembakaran dan Bedah Plastik Sheikh Hasina di Dhaka. Koordinator institut, Dr Samanta Lal Sen mengatakan kepada Dhaka Tribune bahwa 38 korban telah dirawat.

    Selain itu, dilansir dari Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, sedikitnya 20 orang tewas dan 17 lainnya berada dalam kondisi kritis setelah dugaan ledakan AC saat salat Jumat malam di sebuah masjid dekat ibukota Bangladesh.

    Kesimpulan

    Masjid di foto itu masjid Muslimin di Payakumbuh, Sumatera Barat yang terbakar pada Rabu, 10 Agustus 2016 dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Rujukan

  • (GFD-2022-8942) [SALAH] Giveaway Kedas Beauty Senilai Rp175 Juta

    Sumber: Tangkapan Layar
    Tanggal publish: 08/01/2022

    Berita

    Telah beredar sebuah narasi pada layanan pesan singkat yang mengatakan bahwa terdapat giveaway dari Kedas Beauty. Narasi tersebut mengatakan bahwa hadiah giveaway dari Kedas Beauty berupa cek senilai Rp175 juta.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Tidak ada informasi mengenai pemberian giveaway senilai Rp175 juta dari akun Instagram dan situs resmi Kedas Beauty. Hasil periksa fakta dengan narasi serupa juga sudah diunggah pada laman turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Pesan Giveaway Rp175 Juta dari Kedas Beauty”.

    Dengan demikian, narasi pada layanan pesan singkat yang mengatakan bahwa terdapat giveaway dari Kedas Beauty senilai Rp175 juta tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)

    Hal tersebut tidak benar. Tidak ada pemberitahuan dari akun Instagram resmi dan situs resmi Kedas Beauty yang menginformasikan adanya giveaway senilai Rp175 juta.

    Rujukan

  • (GFD-2022-8941) [SALAH] “Kita akan mengalami cuaca yang dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya karena fenomena aphelion”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/01/2022

    Berita

    Akun Facebook Noki Andi Ganti (fb.com/noki.andiganti) pada 6 Januari 2022 mengunggah postingan dengan narasi sebagai berikut:

    “Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh… Mulai hari ini jam 05.27 kita akan mengalami Fenomena aphelion, dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari. Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus. Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya, yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dll. Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak2 meminum Vitamin atau Suplemen agar imun kita kuat. Semoga kita semua selalu ada dalam lindunganNya… Aamiin ya rabbal aalamiin
    Jarak Bumi ke Matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lebih jauh. Jadi hawa lebih dingin, dampaknya ke badan kurang enak karena ga’ terbiasa dengan suhu ini,. Untuk itu jaga kondisi kesehatan kita agar tetap sehat dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa. Aamiin”
    Fenomena Apheleon
    Fenomena Appheleon
    Mulai besok jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION,
    Penomena apheleon
    Fenomena aphelion
    Aphellion
    Fenomena ephilion
    Fenomena apelhion
    Afhelion
    FENOMENA APHELION,

    Jarak Bumi ke Matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lebih jauh.
    Peralihan musim
    Mulai besok jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION,
    dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari.
    Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya.
    Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus.
    Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya,
    yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dll.
    Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak2 meminum Vitamin atau Suplemen agar imun kita kuat.
    Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan_NYA.
    🤲 Aamiin ...

    Jarak Bumi ke Matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lebih jauh.
    Jadi hawa lebih dingin, dampaknya ke badan kurang enak karena ga' terbiasa dengan suhu ini,.
    Untuk itu jaga kondisi kesehatan kita agar tetap sehat dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa...
    Jangan sampai nanti sebagai dalih utk corona fase berikutnya
    Salam sehat...🦾
    🙏🙏🙏
    Mohon di bagikan ke semua org yg kita kenal...
    Agar mereka jg tahu dan tdk mudah dibodohi sebagai CORONA Varian baru ..
    💪💪💪💪💪
    Mengenal Fenomena Aphelion, Biar Tak Termakan Hoaks yang Sempat Beredar | Science - Okezone.com - https://techno.okezone.com/read/2022/01/24/56/2536964/mengenal-fenomena-aphelion-biar-tak-termakan-hoaks-yang-sempat-beredar

    Phenomena Apheliom
    Fenomena up helion
    Penomena aphelion

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa kita akan mengalami cuaca dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya karena fenomena aphelion atau fenomena titik orbit bumi yang terjauh dari matahari merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan karena fenomena aphelion. BMKG dan LAPAN menyebutkan posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari tidak akan berpengaruh pada suhu maupun panas yang diterima bumi.

    Dilansir dari Media Indonesia, Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko menyebut fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan aphelion. Alasannya, aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi. Hal itu termasuk pada periode bumi letaknya lebih dekat dengan matahari (perihelion).

    “Adapun periode fenomena astronomis aphelion puncaknya terjadi pada Juli, sedangkan Perihelion adalah Januari. Dengan begitu, cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena aphelion tetapi karena faktor-faktor lain di luar sebab bumi berada di jarak terjauh dari matahari,” kata Urip dalam keterangan resmi, Selasa (4/1/2022).

    Selain itu, dilansir dari situs resminya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebutkan posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari tidak akan berpengaruh pada suhu maupun panas yang diterima bumi. Posisi bumi dengan titik terjauh dari matahari juga tidak mempengaruhi panas yang diterima bumi. Panas dari matahari akan terdistribusi ke seluruh bumi, dengan distribusi yang juga dipengaruhi pola angin.

    Dilansir dari Liputan6, istilah perihelion dan aphelion mendeskripsikan titik-titik yang berbeda dalam orbit bumi terhadap matahari. Bumi sendiri mengorbit matahari dalam lintas elips yang berbentuk oval, bukan lingkaran.

    Ini berarti, bumi akan ada di sekitar 3 juta mil lebih dekat ke Matahari pada Januari di titik terdekatnya, dibandingkan Juli di titik terjauhnya. Maka dari itu, bisa didefinisikan aphelion adalah titik orbit bumi yang terjauh dari matahari, sementara perihelion adalah titik orbit bumi yang terdekat dengan matahari. Kedua kata ini berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “helios” atau “matahari”, apo berarti “jauh”, dan peri berarti “dekat.”

    Di 2022, bumi berada di perihelion pada 4 Januari jam 01.52 AM Waktu Timur atau 13.52 WIB. Mengutip timeanddate, di sini, jarak dari pusat matahari ke pusat bumi adalah 147.105.052 km (91.406.842 mil). Sementara untuk aphelion, akan terjadi tanggal 4 Juli 2022 pukul 03.10 AM Waktu Timur atau 15.10 WIB.

    Kesimpulan

    BUKAN karena fenomena aphelion. BMKG dan LAPAN menyebutkan posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari tidak akan berpengaruh pada suhu maupun panas yang diterima bumi.

    Rujukan

  • (GFD-2022-8940) [SALAH] Burger yang Diproduksi oleh McDonald’s Mengandung Ammonia Hydroxide

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/01/2022

    Berita

    Beberapa waktu lalu sempat beredar informasi terkait dengan digunakannya bahan kimia berbahaya bernama ammonia hydroxide yang digunakan untuk mencuci atau merendam daging untuk membuat patty burger yang diproduksi oleh McDonald’s, sehingga karena adanya informasi tersebut, makanan yang diproduksi oleh McDonald’s dianggap tidak layak untuk dikonsumsi karena telah tercemar oleh bahan kimia berbahaya.

    Hasil Cek Fakta

    Namun melansir dari kompas.com, pihak McDonald’s Indonesia mengungkapkan bahwa informasi terkait digunakannya bahan ammonia hydroxide atas makanan yang diproduksi oleh McDonald’s ialah salah atau hoax. Selain itu, melansir dari website resmi McDonald’s, yaitu mcdonalds.co.id baik dari pihak McDonald’s Indonesia maupun McDonald’s USA (United States of America) menyatakan bahwa informasi terkait dengan digunakannya bahan ammonia hydroxide dalam proses produksi burger yang diproduksi oleh McDonald’s ialah informasi yang salah.

    McDonald’s USA menyatakan bahwa pihaknya selalu menggunakan 100% daging sapi yang diinspeksi oleh USDA (United States Department of Agriculture) serta tidak menggunakan daging sapi yang diolah dengan ammonia hydroxide dalam burger yang diproduksinya. Hal itu dikarenakan McDonald’s juga memiliki langkah-langkah dan standar keamanan pangan tersendiri untuk dapat memastikan bahwa makanan yang disajikan oleh McDonald’s aman dan berkualitas tinggi. McDonald’s USA juga menyatakan bahwa pihaknya mematuhi persyaratan dan peraturan keamanan pangan yang ditetapkan oleh pemerintah.

    Tidak hanya itu, pihak McDonald’s Indonesia juga menyatakan bahwa McDonald’s Indonesia hanya menggunakan 100% daging sapi tanpa adanya bahan tambahan sebagai bahan dasar yang digunakan untuk membuat patty burger yang diproduksi untuk nantinya disajikan kepada konsumen.

    Berdasarkan pada seluruh referensi burger yang diproduksi oleh McDonald’s mengandung ammonia hydroxide ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, pihak McDonald’s Indonesia menyatakan bahwa informasi terkait dengan digunakannya bahan ammonia hydroxide atas makanan yang diproduksi oleh McDonald’s Indonesia ialah salah atau hoax.

    Rujukan