• (GFD-2022-8959) Menyesatkan, Penggunaan Judul Berita Jenderal Perintahkan KSAD Damai dengan Habib Bahar?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 11/01/2022

    Berita


    Sejumlah media online memuat berita berjudulJenderal Perintahkan KSAD Damai dengan Habib Bahar? Militer Kembali ke Barak pada 4 Januari 2022. Berita itu terkait dengan perseteruan antara Bahar bin Smith dan KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman. Beberapa situs yang memuat berita dengan judul tersebut diarsipkan  di sini dan di sini. 
    Di bagian isi, situs-situs tersebut menyebutkan bahwa berita tersebut mereka kutip dari Kantor Berita Politik RMOL pada 4 Januari 2022. Tempo mendapatkan salah satu tautan tersebut dari pembaca melalui Telegram yang menanyakan kebenaran informasi itu. Benarkah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memerintahkan KSAD damai dengan Habib Bahar?
    Tangkapan layar unggahan dengan judul “Jenderal Perintahkan KSAD Damai dengan Habib Bahar?”

    Hasil Cek Fakta


    Dari pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan, judul yang termuat tidak sepenuhnya mencerminkan isi berita. Pada bagian isi berita, tidak ada keterangan bahwa Panglima TNI Jenderal Andika memerintahkan agar KSAD berdamai dengan Habib Bahar. Hal itu merupakan himbauan dari narasumber yang dikutip oleh media.
    Tempo memeriksa sumber asli informasi tersebut dari situs berita RMOL. Hasilnya, situs berita RMOL memang menerbitkan berita tersebut pada Selasa, 04 Januari 2022. Akan tetapi Tempo menemukan ada sedikit perbedaan pada judul berita.
    Pada artikel aslinya di RMOL, berita tersebut berjudul Panglima TNI Harus Perintahkan Jenderal Dudung Damai dengan Habib Bahar, Militer Kembali ke Barak.  
    Sedangkan pada dua situs online yang didapatkan Tempo, memuat judul Jenderal Perintahkan KSAD Damai dengan Habib Bahar? Militer Kembali ke Barak. Pada dua situs ini, kata “harus” dihilangkan dalam judul aslinya dan ada penambahan tanda tanya “?”. Sementara pada bagian isi, Tempo tidak menemukan adanya perbedaan atau perubahan. 
    Dalam berita tersebut, tidak ada perintah dari Panglima TNI Andika Perkasa kepada KSAD Dudung untuk berdamai dengan Habib Bahar. 
    Akan tetapi, berita itu hanya berisi pernyataan himbauan dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah seperti dikutip oleh situs media RMOL. 
    Berikut ini penggalan dari berita tersebut:
    Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa diharapkan segera memerintahkan KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman untuk berdamai dengan rakyat biasa seperti Habib Bahar Bin Smith yang belakangan ramai diperbincangkan.
    Sebab, "perseteruan" antara Bahar bin Smith dan Dudung Abdurachman sangat tidak etis lantaran timbul kesan TNI versus rakyat.  
    "Tentu saja berdamai dalam artian tetap menjaga wibawa dengan tidak memusuhi atau membuat permusuhan pada rakyat, baik rakyat persorangan maupun kelompok," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (4/1).

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan penggunaan judul Jenderal Perintahkan KSAD Damai dengan Habib Bahar? Militer Kembali ke Barak, dapat menyesatkan publik. Judul ini menghilangkan kata “harus” yang digunakan oleh sumber aslinya untuk menunjukkan pernyataan pendapat dari narasumber. Penghilangan kata “harus” mengubah makna, seolah-olah ada perintah Panglima TNI. 
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2022-8958) [SALAH] Video “Pesawat Garuda Indonesia di Iran, 2022”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 10/01/2022

    Berita

    Akun Facebook Malaysia Fans (fb.com/malaysiafansx) pada 10 Januari 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan sebuah pesawat yang tampak kesulitan mendarat dengan narasi sebagai judul “Pesawat Garuda Indonesia di Iran, 2022” dan narasi sebagai berikut:

    “Pesawat Garuda Indonesia melakukan pendaratan kecemasan di Iran. Semoga penumpang pesawat dan semua yang ada dalamnya selamat. Kita doa sama-sama.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang memperlihatkan sebuah pesawat yang tampak kesulitan mendarat yang diklaim sebagai pesawat Garuda yang mendarat darurat di Iran merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan di Iran dan bukan kejadian asli. Video itu dibuat dengan permainan simulasi penerbangan X-Plane 11 dan sudah diunggah di Youtube sejak tahun 2020.

    Video yang identik, diunggah di kanal Youtube Bopbibun pada 2 Mei 2020 dengan judul “Most Crazy Emergency Landing By Drunk Pilot | X-Plane 11.” Video ini merupakan kumpulan video simulasi pendaratan dan video yang diklaim sebagai pendaratan darurat pesawat Garuda di Iran itu tampil mulai dari menit ke 5 dan detik ke 38.

    Di bagian deskripsinya, pemilik kanal Bopbibun menuliskan keterangan sebagai berikut:

    “Important: This is only in the flight simulation. This situation is not real! Everything in this video doesn’t happen in real life, because this situation is just a challenge for me to try in the flight simulation.”

    Kesimpulan

    BUKAN di Iran dan bukan kejadian asli. Video itu dibuat dengan permainan simulasi penerbangan X-Plane 11 dan sudah diunggah di Youtube sejak tahun 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2022-8957) [SALAH] Sampul Majalah Tempo Berjudul “Di Caci Tidak Tumbang Di Puji Tambah Ngutang Janji Tinggal Janji”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 10/01/2022

    Berita

    “LAGI PIRAL”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Roehiyat Hidayat mengunggah sebuah gambar berupa sampul majalah Tempo yang memperlihatkan sosok seseorang yang mirip dengan Jokowi disertai judul “Di Caci Tidak Tumbang Di Puji Tambah Ngutang Janji Tinggal Janji”.

    Berdasarkan hasil penelusuran, gambar sampul beserta judul majalah tersebut sudah disunting atau diedit. Menggunakan mesin pencari Yandex, ditemukan artikel asli majalah Tempo edisi 14 September 2019. Dalam sampul asli majalah Tempo, terlihat foto yang digunakan adalah karikatur Jokowi dengan bayangan hidung panjang.

    Sementara itu, judul asli dari sampul majalah tersebut adalah “Janji Tinggal janji”. Kemudian foto hoaks yang digunakan sebagai sampul yang telah dimanipulasi tersebut diambil dari pemberitaan medcom.id pada 21 Oktober 2014 berjudul “Jokowi Kw Sambut Presiden RI ke-7”.

    Kesimpulan

    Gambar dan teks yang sudah disunting atau diedit. Judul asli dari majalah tempo tersebut adalah “Janji Tinggal Janji” edisi 14 September 2019 dan foto yang digunakan adalah foto karikatur Presiden Jokowi dengan bayangan hidung panjang.

    Rujukan

  • (GFD-2022-8956) [SALAH] Foto “Kartu keluarga 2022”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 10/01/2022

    Berita

    Akun Facebook Arpa Imogen Rusdi Hasan (fb.com/arpa.baz) pada 4 Januari 2022 mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan Kartu Keluarga (KK) yang bentuknya seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan narasi sebagai berikut:

    “Kartu keluarga 2022”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto yang memperlihatkan Kartu Keluarga (KK) yang bentuknya seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang diklaim sebagai KK tahun 2022 merupakan konten satire atau parodi.

    Faktanya, KK tersebut palsu. Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrullah menegaskan bahwa KK di di foto itu palsu.

    “(KK di unggahan itu) palsu. Saya sudah minta ke Kadisnya untuk lapor polisi dan menindak pelakunya,” kata Zudan dikutip dari Kompas.com, (Sabtu (8/1/2022). Akan tetapi, Zudan enggan mengungkapkan, Kepala Dinas (Kadis) Dukcapil daerah mana yang ia minta untuk melaporkan hal itu.

    Sementara itu, melansir artikel Kontan pada 6 Oktober 2021 lalu, dokumen kependudukan model terbaru itu sejatinya memiliki beberapa ciri khusus.

    Ciri-ciri KK
    1. Tidak lagi dicetak di kertas khusus, namun di kertas HVS putih ukuran A4 80 gram.
    2. Tidak ada lagi tanda tangan basah pejabat Dukcapil.
    3. Tidak ada cap lembaga/instansi.
    4. Dilengkapi QR Code yang terhubung langsung dengan situs Dukcapil Kemendagri.
    5. Dokumen bisa dicetak sendiri dengan salinan digital yang diterima lewat email.

    Kesimpulan

    Kartu Keluarga (KK) tersebut palsu. Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrullah menegaskan bahwa KK di di foto itu palsu.

    Rujukan