• (GFD-2023-14628) CEK FAKTA: Gibran Sebut 76 Negara Miliki Program Makan Siang dan Susu Gratis untuk Anak

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 21/12/2023

    Berita

    KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa 76 negara memiliki program makan siang dan susu gratis untuk anak di sekolah.
    Hal itu disampaikan Gibran di hadapan para relawan di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, pada 10 Desember 2023.
    "Program makan siang dan susu gratis untuk anak-anak sudah dijalankan oleh 76 negara dan dirasakan manfaatnya oleh 400 juta anak. Jadi bukan program yang mengada-ada," kata Gibran dikutip dari Tempo.co.
    Peneliti kesehatan publik Universitas Airlangga, Ilham Akhsanu Ridlo mengatakan, berdasarkan data Child Nutrition Foundation (GCNF) pada 2021, dari 139 negara yang disurvei terdapat 125 negara memiliki program pemberian makanan berskala besar di sekolah dasar dan sekolah menengah. 
    Dalam laporan tersebut dijelaskan, ada sekitar 330,3 juta anak yang menerima makanan sekolah mulai 2020.
    Persentase dari seluruh usia anak sekolah dasar dan menengah yang menerima program tersebut yakni 27 persen. 
    Dari sisi geografis, proporsi penerima program makan di sekolah di Amerika Latin/Karibia mencapai 55 persen, lalu Eropa, Asia Tengah, Amerika Utara 44 persen, kemudian Asia Selatan, Asia Timur, dan Pasifik 26 persen, dan Afrika Sub-Sahara 26 persen.
    Sementara itu laporan World Food Program pada tahun 2022 menyatakan, dari sampel data di 176 negara menunjukkan bahwa  terdapat 418 juta anak menerima manfaat program makanan di sekolah.
    Dari 418 juta anak yang menerima manfaat, 41 persennya merupakan anak sekolah dasar.
    Adapun program makanan gratis di sekolah kebanyakan dilakukan di negara dengan pendapatan tinggi.
    Persentase program tersebut menjangkau 61 persen anak usia sekolah di negara berpendapatan tinggi, 48 persen di negara di negara berpendapatan menengah serta 18 persen di negara berpendapatan rendah.
    Ilham menjelaskan, meski program tersebut bertujuan untuk meningkat gizi anak, namun sejumlah riset menunjukkan adanya kekhawatiran terkait potensi risiko kesehatan. 
    Sebuah penelitian di Stanford menyoroti keberadaan bisphenol A (BPA), bahan kimia beracun dalam makanan sekolah.
    Bahan ini menimbulkan risiko terutama bagi anak-anak  yang bergantung pada makanan yang didanai pemerintah.
    Selain itu, penyertaan makanan ultra-proses (makanan dari pabrik yang melalui banyak tahap pengolahan) juga dikaitkan dengan penyakit kronis seperti obesitas dan penyakit kardiovaskular.
    Ada juga kekhawatiran tentang dampak potensial dari makanan sekolah terhadap indeks massa tubuh (BMI) siswa dan kualitas makanan secara keseluruhan.
    Sehingga, menurut Ilham perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak tersebut secara menyeluruh.
    ***
    Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2023-14627) [HOAKS] Video Etnis Rohingya Mengungsi dari Bangladesh ke Indonesia

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 20/12/2023

    Berita

    KOMPAS.com - Video di TikTok menarasikan soal pemberangkatan kapal feri yang diklaim mengangkut pengungsi etnis Rohingya dari Bangladesh ke Indonesia.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
    Video pemberangkatan kapal pengungsi Rohingya dari Bangladesh menuju Indonesia disebarkan oleh akun TikTok ini, ini, dan ini.
    "Etnis Rohingya diberangkatkan kembali dari Bangladesh menuju Indonesia," tulis salah satu akun, pada Kamis (14/12/2023).
    Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:
    Etnis Rohingnya Diberangkat kembali dari Banglades Menuju IndonesiaApa Maksud UNHCR INDONESIA JADI PENMPUNGAN.

    Hasil Cek Fakta

    Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan tangkapan layar video ke informasi seputar kapal penumpang di Bangladesh.
    Salah satunya video di kanal YouTube Ultimate Vessel Lover, 6 April 2022, yang menampilkan pemberangkatan kapal feri dari Ibu Kota Dhaka ke Barisal, Bangladesh.
    Sementara, video identik ditemukan di kanal YouTube Extreme Launch Lover yang diunggah pada 25 Februari 2019.
    Video itu menampilkan kapal Parabat-9 dengan rute pelayaran yang sama, yakni dari Dhaka ke Barisal.
    Ada hampir satu juta warga Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsi di Cox’s Bazar dekat perbatasan Bangladesh dan Myanmar.
    Dikutip dari Al Jazeera, sebagian yang berhasil melarikan diri dari tekanan militer di Myanmar, terapung di Laut Andaman.
    Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mendesak negara-negara di sekitar Laut Andaman untuk memberikan bantuan.
    Pada awal Desember 2023, lebih dari 100 pengungsi Rohingya termasuk perempuan dan anak-anak mendarat di Pantai Le Meulee, Sabang, Aceh.

    Kesimpulan

    Video pemberangkatan kapal feri dari Ibu Kota Dhaka ke Barisal, Bangladesh, disebarkan dengan konteks keliru. Video itu telah ada di YouTube sejak April 2022.
    Sementara, pengungsi Rohingya yang terapung di Laut Andaman datang ke Sabang, Aceh pada awal Desember 2023.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14626) Perusahaan Israel Unggah Konten Satire soal Real Estat di Gaza

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 20/12/2023

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah poster iklan dalam bahasa Ibrani mempromosikan perumahan yang akan dibangun oleh perusahaan real estat atau properti Israel di Gaza, Palestina.
    Poster itu memuat gambar rancangan perumahan dengan latar reruntuhan bangunan di tepi pantai Gaza.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, poster tersebut merupakan konten satire.
    Kendati demikian, lelucon itu mencederai prinsip kemanusiaan terhadap warga Gaza yang menderita akibat serangan Israel.
    Poster iklan perumahan dengan latar reruntuhan bangunan di tepi pantai Gaza dibagikan oleh sejumlah akun, salah satunya akun Instagram AJ Plus, Selasa (19/12/2023).
    Berikut narasi yang dibagikan:
    Sebuah perusahaan real estat Israel mengumumkan rencana untuk menjual rumah pantai untuk warga Israel ... di Gaza.
    Setelah ditelusuri, poster iklan tersebut berasal dari unggahan akun Instagram perusahaan real estat Israel, Harey Zahav, 13 Desember 2023.
    Berikut takarir (caption) yang disertakan:
    Bangun, rumah pantai bukan lagi mimpi!
    Pada poster itu, tersemat teks sebagai berikut:
    Kami dari Perusahaan Harey Zahav sedang mempersiapkan fondasi untuk kembali ke Gush Katif. Pekerja kami sedang bekerja di lahan terbaik, untuk menyingkirkan penjajah dan membersihkan puing-puing. Kami berharap tentara kami segera kembali ke rumah untuk melanjutkan pembangunan di Jalur Gaza, di seluruh wilayah Gush Katif.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa akun Instagram Harey Zahav dan menemukan bahwa poster iklan tersebut telah diklarifikasi sebagai sebuah lelucon oleh pemilik perusahaan.
    Pemilik Harey Zahav, Zeev Ephstein, dalam sebuah wawancara dengan media Israel Channel 13 mengatakan, perusahaannya tidak memiliki kuasa untuk mewujudkan iklan tersebut.
    Wawancara itu diunggah di akun Instagram Harey Zahav pada Senin (18/12/2023).
    "Itu adalah lelucon. Kami bukan Negara Israel. Kami adalah perusahaan swasta yang jelas tidak bisa mengambil keputusan seperti itu," kata Ephstein, dalam wawancara tersebut.
    Kendati demikian, lelucon tersebut jelas melanggar prinsip kemanusiaan dan tidak menunjukkan empati terhadap penderitaan warga Gaza korban serangan Israel.
    Konflik Israel-Palestina telah memanas sejak 7 Oktober 2023. Hamas, kelompok perlawanan yang berkuasa di Gaza, menembakkan ribuan roket dan menginfiltrasi wilayah Israel.
    Tindakan Hamas lantas direspons Israel dengan menyatakan perang dan melancarkan serangan balasan ke Palestina, terutama Gaza.
    Dilansir Kompas.id, hingga Selasa (19/12/2023), Kementerian Kesehatan di Gaza menyebutkan, korban tewas di kalangan warga Palestina mencapai lebih dari 19.600 orang. Sementara, korban luka-luka lebih dari 52.000 orang.
    Badan Bantuan Sosial dan Pekerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA), yang mengurusi pengungsi Palestina menambahkan, lebih dari 60 persen infrastruktur di Gaza hancur dan rusak.
    Selain itu, lebih dari 90 persen dari total 2,3 juta warga Gaza hidup terlunta-lunta karena terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka.
    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan, ribuan warga Palestina terkubur di bawah puing-puing reruntuhan bangunan di Gaza yang luluh lantak digempur Israel.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, poster iklan perumahan dengan latar reruntuhan bangunan di tepi pantai Gaza adalah konten satire.
    Lelucon tersebut diunggah oleh perusahaan real estat Israel, Harey Zahav. Namun, lelucon itu mencederai prinsip kemanusiaan terhadap warga Gaza yang menderita akibat serangan Israel.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14625) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Menyesal Didukung Umat Islam

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 20/12/2023

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyesal didukung oleh umat Islam.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.
    Narasi soal Prabowo menyesal didukung umat Islam muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Prabowo sedang berpidato. Dalam video Prabowo mengatakan demikian:
    Sekarang dan ini masih suasana yang sebenarnya belum boleh kampanye terbuka. Jadi ke mana-mana saya mengatakan saya tidak minta dukungan, dari para kiai, dari para ulama dan para santri. Saya tidak minta dukungan. Tolong dicatat dan direkam.
    Kemudian dalam video terdapat keterangan demikian:
    Tolong di catat dan direkam Prabowo tidak butuh dukungan Kiyai, ulama dan sanri (tapi butuh). Pernyataan Prabowo Dikuatkan Grace natalie: PRABOWO MENYESAL DIDUKUNG UMAT ISLAM.
    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Prabowo menyesal didukung umat Islam

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video yang menampilkan Prabowo sedang berpidato identik dengan video di kanal YouTube Merdeka.com ini.
    Prabowo berpidato saat menghadiri istigasah nasional di Pondok Pesantren Bahlul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, pada 21 Mei 2023. 
    Dengan demikian, video yang beredar di media sosial tidak memuat konteks lengkap. Video aslinya dipotong, seolah-olah Prabowo mengatakan tidak butuh dukungan dari para kiai, ulama, maupun santri.
    Video lengkap pidato Prabowo dapat dilihat pada menit ke 45:47 sampai 47:41. Dalam pidatonya, Prabowo justru mengharapkan dukungan dan doa dari ulama dan kiai.
    Berikut pernyataan lengkap Prabowo dalam video tersebut:
    Karena itu, hari ini saya merasa sangat dihormati. Saya tidak menduga, dan saya tidak mengharapkan sebetulnya. Tadi apa yang disampaikan oleh Gus Miftah, oleh Pak Hasyim dan Gus Imin itu saya tidak berharap sebetulnya.
    Dan sesungguhnya saya berkali-kali katakan, karena ini kita harus hati-hati karena saya pejabat. Sekarang dan ini masih suasana yang sebenarnya belum boleh kampanye terbuka.  Jadi ke mana-mana saya mengatakan, saya tidak meminta dukungan dari para kiai para ulama para santri dan sebagainya. Saya tidak minta dukungan. Tolong dicatat dan direkam.
    Tapi kalau, di dalam hati saya, saya berharap dukungan, kan boleh. Kan kalau di dalam hati diam-diam berharap kan boleh. Jadi enggak melanggar apa-apa, jadi saya tidak minta dukungan. Tapi saya dalam hati saya, hati yang paling dalam, saya sungguh-sungguh berharap dukungan dari para ulama dan kiai. Dan tidak hanya berharap dukungannya justru berharap doanya. 

    Kesimpulan

    Narasi bahwa Prabowo menyesal didukung umat Islam tidak benar dan salah konteks.
    Video Prabowo berpidato disebarkan tanpa konteks yang lengkap dan utuh. Seolah-olah Prabowo menyatakan tidak meminta dukungan ulama dan kiai.
    Padahal dalam video lengkap, Prabowo mengatakan, dirinya berharap mendapat dukungan serta doa dari ulama dan kiai.
    Pidato itu disampaikan Prabowo ketika menghadiri istigasah nasional di Pondok Pesantren Bahlul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur pada 21 Mei 2023.

    Rujukan