• (GFD-2022-9023) [SALAH] Islam Meniru Kebudayaan Lain Dalam Simbol Bulan Bintang

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/01/2022

    Berita

    Akun Facebook Abdul memposting sebuah video di Grup Murtadin yang mengklaim bahwa bulan bintang sebagai simbol Agama islam telah meniru dari kebudayaan Yunani dan Persia.

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari Republika.co.id, disebutkan dalam agama Islam tidak pernah mempunyai keterkaitan dengan simbol apapun. Simbol bulan dan bintang mulanya digunakan oleh Kesultanan Turki Utsmani sekitar abad ke-10 (923-1342 H/1517-1923 M) sebagai simbol resmi kesultanan. Simbol ini awal tujuannya adalah politik dan tidak berhubungan dengan ajaran agama.

    Sementara itu dilansir dari media berbahasa Inggris, indianexpress.com menuliskan bahwa Islam pada prinsipnya tidak menggunakan simbol-simbol agama, dan para sejarawan telah menunjukkan bahwa para mualaf Arab pertama tidak membawa lencana atau panji-panji pada penaklukan awal mereka.

    Dengan demikian jika mengacu kepada seluruh referensi, maka klaim bahwa Islam meniru kebudayaan Yunani dan Persia dalam simbol bulan bintang tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ari Dwi Prasetyo

    Klaim tersebut terdapat kekeliruan. Faktanya, simbol bulan bintang bukan merupakan simbol Islam. Simbol bulan bintang merupakan simbol politik yang digunakan oleh beberapa penguasa Islam seperti Kesultanan Turki Utsmani sekitar abad ke-10 (923-1342 H/1517-1923 M)

    Rujukan

  • (GFD-2022-9022) Keliru, Surat Terbuka Berisi Klaim Vaksinasi merupakan Program Genosida dan Menyebabkan Mandul

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 20/01/2022

    Berita


    Surat terbuka dari Muhammad Hisyam Asyiqin berisi seruan agar pemerintah, DPR RI dan petugas vaksinasi menghentikan program vaksinasi, diterima Tempo dari warganet melalui Telegram, Selasa 18 Januari 2022. 
    Dalam surat terbuka itu terdapat dua klaim utama tentang vaksinasi. Pertama vaksinasi diklaim merupakan program pembunuhan massal secara teratur dan terencana. 
    “Vaksinasi menurut informasi dari koran sovereign independent  tahun 2011 merupakan program genosida (pembunuhan massal secara teratur dan terencana),” tulis dalam surat terbuka itu. 
    Klaim kedua, vaksinasi menyebabkan mandul bagi anak perempuan. “Menurut para ahli kesehatan dunia, vaksinasi sangat membahayakan, terutama bagi anak-anak usia sekolah se-tingkat SD, SMP & SMA. Apalagi bagi anak perempuan bisa menyebabkan mandul.”
    Tangkapan layar unggahan pesan berantai Surat Terbuka Berisi Klaim Vaksinasi merupakan Program Genosida dan Menyebabkan Mandul

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan dua klaim dalam surat terbuka tersebut tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Berikut penjelasan atas verifikasi klaim dalam surat tersebut itu:
    Klaim 1: Vaksinasi menurut informasi dari koran Sovereign Independent  tahun 2011 merupakan program genosida.
    Fakta: Koran Sovereign Independent yang mungkin dirujuk dalam pesan terbuka itu, kemungkinan yang memuat berita berjudul Depopulation Through Force Vaccination: The Zero Carbon Solution Tempo mendapatkan foto koran tersebut pernah beredar di Facebook pada November 2020.  
    Headline berita itu disandingkan dengan foto dan kutipan pendiri Microsoft Inc, Bill Gates. Kutipan dalam bahasa Inggris itu, jika diterjemahkan artinya: “Dunia saat ini memiliki 6,8 miliar orang. Itu menuju ke sekitar sembilan miliar. Sekarang, jika kita melakukan pekerjaan yang benar-benar hebat pada vaksin baru, perawatan kesehatan, layanan kesehatan reproduksi, kita dapat menurunkannya, mungkin, 10 atau 15 persen.”  
    Konteks pernyataan Bill Gates tersebut adalah saat dia berbicara di TED pada tahun 2010 tentang pengurangan emisi karbon dunia menjadi nol. Dalam laman TED, pernyataan itu bisa ditemukan pada menit 4:21. Dari rekaman verbatim tersebut, tidak ada pernyataan Bill Gates bahwa populasi global harus dibunuh dengan menggunakan vaksin.  
    Konteks pernyataan Bill Gates itu berkaitan dengan jumlah penduduk semakin tinggi, banyak pula karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan. CO2 menjadi salah gas penyebab pemanasan global. Dikutip dari Reuters, Bill Gates selama ini mendukung pengendalian populasi dengan menargetkan akar kemiskinan. Kepada majalah Forbes tahun 2011, ia mengatakan ketika pertama kali terlibat dalam kesehatan masyarakat, dia berfokus pada alat kontrasepsi untuk mengendalikan kelahiran. 
    Tapi kemudian, penelitian menunjukkan bahwa ketika angka kematian turun, angka kelahiran juga turun. Dari data tersebut, Gates akhirnya mengalihkan fokus untuk mencegah kelahiran dengan menyelamatkan orang yang sudah hidup. Dia mengatakan kepada Forbes: "Kami bergerak cukup banyak ke dalam vaksin begitu kami memahaminya." 
    Klaim 2: vaksinasi menyebabkan anak perempuan menjadi mandul
    Michelle Wise, pengajar senior Departemen Obstetri dan Ginekologi, University of Auckland, dikutip dari The Conversation, menjelaskan tidak ada bukti penelitian untuk mendukung klaim vaksin Covid-19 menyebabkan kemandulan. Sebaliknya, ilmu pengetahuan menunjukkan vaksin Covid tidak berpengaruh pada kesuburan, tidak memengaruhi keguguran, dan aman serta efektif saat hamil.
    Sejak peluncuran vaksin dimulai, enam miliar dosis vaksin COVID telah diberikan di seluruh dunia, termasuk Pfizer dan Moderna, vaksin yang direkomendasikan di Australia untuk usia di bawah 60 tahun, termasuk wanita hamil. Pfizer adalah satu-satunya vaksin yang ditawarkan di Selandia Baru. Tidak ada epidemi infertilitas atau keguguran secara bersamaan dengan saat vaksin Covid diberikan.
    Beberapa populasi wanita telah ditindaklanjuti setelah vaksinasi. Wanita yang telah menerima vaksinasi COVID tidak memiliki perbedaan dalam penanda kualitas folikel ovarium (telur) dibandingkan dengan wanita yang tidak divaksinasi.
    Penelitian telah menunjukkan tidak ada perbedaan dalam tingkat implantasi embrio untuk wanita yang telah menerima vaksinasi terhadap COVID sebelum melakukan fertilisasi in vitro (IVF) dibandingkan dengan wanita yang tidak divaksinasi.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan surat terbuka yang berisi klaim bahwa vaksinasi Covid-19 adalah pembunuhan massal dan menyebabkan mandul adalah keliru. 
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan

  • (GFD-2022-9021) Keliru, Video Raja Bahrain Dikawal Robot Raksasa Saat Tiba di Dubai

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/01/2022

    Berita


    Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang disebut Raja Bahrain tengah berjalan diikuti robot raksasa dan sejumlah orang beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa Raja Bahrain dikawal robot raksasa saat tiba di Dubai.
    Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 18 Januari 2022. akun inipun menuliskan narasi, “Gile bener raja Bahrain yg ngawal robot. Udeh kayak felem felem aje.”
    Hingga artikel ini dimuat, video berdurasi 31 detik tersebut teah disaksikan lebih dari 280 kali. Apa benar ini video Raja Bahrain yang dikawal robot saat tiba di Dubai?
    Tangkapan layar unggahan video yang beredar di media sosial dengan klaim Raja Bahrain dikawal Robot Raksasa saat tiba di Dubai

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menggunakan tool InVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image tool Google.
    Hasilnya, robot dalam video tersebut bernama Titan. Titan bukanlah pengawal Raja Bahrain, melainkan robot komersil yang dikembangkan sebuah perusahaan Inggris  Cyberstein. Titan kerap digunakan untuk meramaikan sejumlah festival maupun pameran di sejumlah negara. Dalam video di atas, Titan tampil pada acara IDEX 2019 di Abu Dhabi.
    Video yang identik, dengan kualitas gambar yang lebih baik serta durasi yang lebih panjang, pernah diunggah ke Youtube oleh kanal riyou pada 23 Februari 2019 dengan judul, “ IDEX 2019 in Abudhabi.
    Video identik lainnya juga pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Bizarre Videos pada 25 Februari 2019 dengan judul, “8-ft Titan robot greets visitors at UAE defence show Idex.
    Video dengan klaim bahwa Raja Bahrain tiba di Dubai dengan dikawal robot juga telah beredar di Twitter sejak 2020. Salah satunya diunggah oleh akun @sanjaybhutiani pada 12 Agustus 2020.
    Namun, klaim tersebut dibantah oleh akun  @pghuwalewala.  Akun ini memastikan bahwa Emir Bahrain tidak ada dalam video tersebut.
    “There is no Emir of Bahrain here ...this was a robot on display during a security exhibition last year with UAE flag displayed on his shoulder.”
    Pria berjubah dengan id card yang  berjalan di depan robot dalam video itu memiliki wajah yang berbeda dengan Emir Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa.
    Robot Titan
    Pengunjung Pameran Pertahanan Internasional Abu Dhabi, IDEX 2019 mendapat kejutan karena tidak ada yang menyangka akan bertemu dengan robot dwibahasa setinggi delapan kaki. Robot tersebut bernama Titan.
    Ini bukan pertama kalinya Titan muncul di UEA. Robot seberat 60 kg, yang merupakan artis robot hiburan komersial pertama di dunia yang dikembangkan oleh perusahaan Inggris Cyberstein, berada di Burj Khalifa pada November 2018.
    Sebelumnya pada Maret 2018, Titan robot itu juga terlihat di Pameran Internasional Konferensi Keamanan dan Ketahanan Nasional di Abu Dhabi, di mana ia dipukul oleh robot wanita yang juga berpartisipasi dalam acara tersebut.
    Dilansir dari  khaleejtimes.com, Robot Titan kerap digunakan oleh perusahaan manajemen acara di UEA dan di seluruh dunia untuk menambahkan sesuatu yang sangat istimewa pada festival, pesta perusahaan, atau sebagai hiburan pusat perbelanjaan terbaik. Kejenakaan komedinya disukai oleh anak-anak dan orang dewasa.
    Robot ini berbicara melalui cuplikan audio yang direkam sebelumnya termasuk frasa terkenal dari film.
    Pidatonya dapat diadaptasi ke dalam hampir semua bahasa. Dia juga memainkan potongan-potongan lagu. Dia benar-benar terlibat dengan penonton, bercanda dan memiliki beberapa trik kecil yang nakal seperti menyemprotkan air ke orang-orang.
    Robot jalan-jalan ini adalah hiburan jelajah yang fantastis untuk acara perusahaan dan peluncuran produk.
    Titan robot sebelumnya telah muncul di banyak acara bergengsi di UEA termasuk Grand Prix F1 Abu Dhabi dan Pameran Internasional untuk Keamanan dan Ketahanan Nasional di Abu Dhabi pada tahun 2018.
    IDEX 2019
    Idex 2019 diluncurkan pada hari Minggu di Pusat Pameran Nasional Abu Dhabi (ADNEC), berlangsung hingga 21 Februari. Lebih dari 1.310 perusahaan pertahanan berpartisipasi dalam acara lima hari, meningkat enam persen dibandingkan dengan IDEX edisi sebelumnya pada tahun 2017.
    Dalam video yang dibagikan oleh sejumlah warga, pemirsa dapat melihat robot Titan memperkenalkan dirinya dalam bahasa Arab dan Inggris.
    “Hal terbaik yang terjadi pada saya di Idex tahun ini adalah dipekerjakan oleh Safe City Group. Ya!” kata Titan, sambil mengenakan rompi militer dan berjalan di antara kerumunan.
    IDEX sendiri merupakan pameran dan konferensi pertahanan internasional yang diklaim sebagai adalah satu-satunya di kawasan MENA. Pameran ini mendemonstrasikan teknologi terkini di sektor pertahanan darat, laut dan udara.
    “Ini adalah platform unik untuk membangun dan memperkuat hubungan dengan departemen pemerintah, bisnis, dan angkatan bersenjata di seluruh wilayah,” bunyi pernyataan di situs resminya, idexuae.ae.
    IDEX diadakan di bawah perlindungan Yang Mulia Sheikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA dan diselenggarakan oleh Capital Events bersama dan dengan dukungan penuh dari Angkatan Bersenjata UEA.
    IDEX berlangsung dua tahun sekali di Pusat Pameran Nasional Abu Dhabi (ADNEC), yang terletak di pusat Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim Raja Bahrain dikawal robot saat tiba di Dubai,keliru. Pria yang berjalan di depan robot bukanlah Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa. Robot tersebut juga bukanlah pengawal Raja Bahrain, melainkan robot komersil bernama Titan.
    Titan dikembangkan sebuah perusahaan Inggris Cyberstein. Titan kerap digunakan untuk meramaikan sejumlah acara seperti festival maupun pameran di sejumlah negara. Dalam video di atas, Titan tampil pada acara pameran dan konferensi pertahanan internasional, IDEX 2019 di Abu Dhabi.
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan

  • (GFD-2022-9020) [SALAH] Video Gempa di Banten 14 Januari 2022

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/01/2022

    Berita

    “Gempa di Banten kemarin sore”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Dolis Zahra memposting sebuah video berdurasi 5 menit 6 detik. Postingan yang diunggah pada 15 Januari 2022 mengklaim bahwa video jalan yang rusak dan terdengar suara “La ilaha illallah” tersebut merupakan gempa yang terjadi di Banten tanggal 14 Januari 2022.

    Penelusuran menggunakan bangunan yang nampak pada postingan Facebook yaitu SPBU. Setelah ditelusuri menggunakan kata kunci “SPBU gempa” ditemukan sebuah video pada kanal Youtube Jared Surya Permana yang serupa dengan postingan Dolis Zahra. Video tersebut berjudul “Tanah Retak Di SPBU Sigi ketika Gempa DI Palu” diunggah tahun 2018.

    Dengan demikian, video yang diklaim gempa yang terjadi pada 14 Januari 2022 tidak benar. Video tersebut sudah ada sejak 2018, sehingga masuk dalam kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Video tersebut bukan kejadian gempa 14 Januari 2022. Faktanya, video tersebut sudah beredar tahun 2018.

    Rujukan