• (GFD-2022-9190) [SALAH] Panggilan Interview Kerja Diskominfo Jabar

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 14/02/2022

    Berita

    “Penggilan Interview Dinas Komunikasi dan

    Informatika Provinsi Jawa Barat

    Sehubungan dengan dibutuhkannya karyawan/ti tambahan, maka kami mengundang anda untuk untuk mengikuti wawan

    Nama:
    Jabatan: Tenaga Teknis Tata Usaha
    Hari/Tanggal: Kamis, 10 Februari 2022
    Pukul: 13.00 WIB

    Berhubung masih dalam masa pandemi, kami memohon untuk mengikuti Swab PCR. Untuk registrasi Swab dapat melakukan transfer ke Rekening Bank Permata 8528085759115513 sebesar Rp. 300.000.

    Dana tersebut akan kami kembalikan pada saat selesai wawancara Batas terakhir registrasi swab tanggal 09 Februari 2022 – Pukul 16:00 WIB

    Kami mengharapkan kehadiran Saudara/i. Pada kesempatan tersebut diharapkan agar Saudara/ i membawa semua ijazah asli dan surat-surat lain yang kami perlukan serta bukti Registrasi Swab. Kami menanti kehadiran saudara.

    Hormat Kami,

    Diskominfo Jabar

    Jl. Tamansari No.55, Lb. Siliwangi,”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar undangan wawancara kerja dari Diskominfo Jawa Barat melalui pesan Whatsapp. Pesan tersebut berisikan nama seorang pelamar beserta jabatan yang dilamar, lalu diminta untuk mengirimkan uang sebesar Rp300.000 untuk biaya tes PCR ke rekening Bank Permata 8528085721109149. Dalam pesan juga tertulis dana akan dikembalikan pada saat selesai wawancara.

    Berdasarkan hasil penelusuran, undangan wawancara yang beredar adalah palsu alias hoaks. Pihak Diskominfo Jabar melalui akun Instagram (@jabarsaberhoaks) menegaskan dalam proses rekrutmen pegawai tenaga teknik/ahli tidak memungut biaya apapun. Adapun informasi resmi terkait proses rekrutmen akan disampaikan situs resmi diskominfo.jabarprov.go.id. Sampai dengan saat ini Diskominfo Jabar tidak melakukan rekrutmen Tenaga Teknis/Ahli tambahan. Apabila menerima pesan pemanggilan dipastikan PENIPUAN.

    Pada akhir tahun 2021, hoaks seperti ini pernah beredar, yang mana telah dibahas dalam laman turnbackhoax.id dengan judul ‘[SALAH] Undangan Wawancara Kerja Diskominfo Jawa Barat’. Modus yang sama digunakan dengan meminta uang untuk biaya tes PCR. Dengan demikian panggilan interview kerja dari Diskominfo Jabar melalui pesan Whatsapp dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN sunan Ampel Surabaya).

    Informasi palsu. Pihak Diskominfo Jabar menegaskan sampai dengan saat ini tidak melakukan rekrutmen Tenaga/Ahli tambahan. Segala informasi terkait rekrutmen hanya disampaikan melalui situs resmi diskominfo.jabarprov.go.id.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9189) [SALAH] Akun Whatsapp Sekretaris Daerah Kota Jambi A. Ridwan “+6283185378834”

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 14/02/2022

    Berita

    “saya mau menyampaikan amanah dari wakil walikota bahwa ada donasi untuk Rumah tahfidz Latifah Azzahra
    (Alhamdulillah, bila demikian. Mohon petunjuk jadi kami harus gimana pak ke kantor bapak atau via rek ?!)
    Bisa dibantu via rekening aja pak
    (mengirim sebuah gambar)
    Baik jika donasi sudah tersalurkan akan segera saya konfirmasi kembali”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun Whatsapp Sekretaris Daerah Kota Jambi A. Ridwan. Akun tersebut menggunakan foto profil dan nama “Drs. H. A. RIDWAN, M.Si”, dengan nomor “+6283185378834”. Akun tersebut mengirimkan pesan yang berisikan pembagian donasi kepada pondok pesantren.

    Berdasarkan hasil penelusuran, pihak humas Kota Jambi melalui akun Instagram resmi @humaskotajambi, mengonfirmasi bahwa nomor Whatsapp tersebut bukan milik Sekda Kota Jambi A. Ridwan. Pihak humas Kota Jambi juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan tidak mudah percaya atas penipuan mengatasnamakan A. Ridwan.

    Dengan demikian akun Whatsapp Sekretaris Daerah Kota Jambi A. Ridwan “+6283185378834” adalah hoaks dan masuk dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN Sunan Ampel Surabaya).

    Bukan Milik Sekda Kota Jambi A. Ridwan. Dilansir dari akun Instagram resmi Humas Kota Jambi @humaskotajambi mengonfirmasi bahwa akun Whatsapp tersebut adalah akun palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9188) Keliru, Whatsapp akan Berikan Dana dari Setiap Gambar Bayi Buta yang Dibagikan

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/02/2022

    Berita


    Pesan berantai tentang donasi yang dikumpulkan Whatsapp untuk membantu seorang bayi yang lahir dalam kondisi buta, diterima chatbot Whatsapp Tempo, Ahad, 13 Februari 2022. 
    Pesan itu memuat foto seorang bayi bersama perempuan dewasa dengan teks bertuliskan: 
    “Hi sweet friend, need your help. Bayi ini lahir dlm keadaan buta dan perlu $200,000 untuk perawatannya smp dia bisa melihat kembali. Anda tidak perlu mendonasi satu senpun, tp pihak whatsapp akan mengumpulkan dana setiap kali gambar ini dibagikan. Silahkan bagikan.” 
    Tangkapan layar pesan berantai dengan klaim Whatsapp akan berikan dana dari setiap gambar bayi buta yang dibagikan

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa pesan berantai itu telah dibagikan sejak tahun 2017. Isi pesan itu pun palsu. Whatsapp tidak mengumpulkan dana untuk membiayai perawatan bayi buta tersebut. 
    Tempo menemukan pesan berantai itu dibagikan pada 2017 seperti oleh akun Twitter ini.
    Unggahan ini banyak juga beredar di banyak negara dalam bahasa Inggris seperti yang dimuat dalam situs Ridgetimes pada 8 September 2017. Ridgetimes menulis agar publik tidak terkecoh dengan pesan tersebut karena Whatsapp tidak akan memberikan donasi dengan cara berbagi foto atau pesan. 
    Organisasi pemeriksa fakta di Turki, Teyit, juga pernah mempublikasikan artikel cek fakta pada 2017. Dalam artikelnya, Teyit mengumpulkan beragam pesan berantai dengan klaim bahwa Whatsapp mengumpulkan donasi dengan berbagi foto dan pesan. Salah satu pesan berantai yang dimuat dalam artikel itu adalah terkait donasi kepada bayi yang dilahirkan buta. 
    Selain itu, organisasi pemeriksa fakta di Perancis, Lead Stories, juga mendokumentasikan sejumlah unggahan yang sama dengan foto berbeda yang beredar di beberapa negara pada 2020. Unggahan itu antara lain beredar di Nigeria, Bosnia, dan Austria. 
    Tidak ada pemberitahuan secara resmi oleh Whatsapp bahwa mereka mengumpulkan donasi untuk perawatan bayi yang buta, dengan cara membagikan foto dan pesan. Cara ini juga mustahil dilakukan karena  Whatsapp menerapkan sistem enkripsi end-to-end. 
    Dikutip dari blog Whatsapp, dengan sistem ini, saat pengguna mengirim pesan kepada pengguna lain menggunakan WhatsApp Messenger, maka hanya dua pihak tersebut yang dapat melihat isi pesan. Bahkan Whatsapp sendiri tidak bisa mengetahui isi pesan. Sistem ini terjadi secara otomatis. 

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan pesan berantai tentang donasi yang dikumpulkan Whatsapp untuk membantu seorang bayi yang lahir dalam kondisi buta, adalah keliru. 
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2022-9187) [SALAH] Pinjaman Online “AOJOL” yang Dikelola oleh Bank Indonesia dengan Nomor +6283107043453

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 14/02/2022

    Berita

    “PINJAMAN ONLINE YG DI KELOLA LANGSUNG DARI BANK INDONESIA”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah akun pinjaman online yang dikelola oleh Bank Indonesia dengan nama “AOJOL”. Akun tersebut menggunakan logo Bank Indonesia sebagai foto profil dan menggunakan nomor +6283107043453.

    Berdasarkan hasil penelusuran, akun tersebut adalah palsu. Melalui akun media sosial resminya, Bank Indonesia telah menegaskan bahwa pihaknya selaku bank sentral tidak menyediakan layanan atau jasa dalam bentuk apapun, termasuk pinjaman online.

    Dengan demikian, akun pinjaman online dengan nama “AOJOL” yang mengatasnamakan Bank Indonesia tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.

    Akun palsu. Bank Indonesia menegaskan bahwa pihaknya selaku bank sentral tidak menyediakan layanan atau jasa dalam bentuk apapun, termasuk pinjaman online.

    Rujukan