• (GFD-2022-9230) [SALAH] Burung Elang Mampu Hidup Hingga 70 Tahun

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/02/2022

    Berita

    “Perjuangan “Sang Elang": Melakukan Perubahan
    Semua kita tahu burung elang mungkin ada juga yang menganggap burung elang adalah burung garuda.
    Elang memiliki umur terpanjang di spesiesnya, dia bisa hidup sampai 70 tahun!. Namun untuk mencapai ini, dia harus mengambil keputusan sulit dan sangat menyakitkan!.

    Di usia 40 tahun :
    Cakarnya yang panjang dan flesksibel tak lagi tajam, yang menyulitkan menangkap mangsa.
    Paruhnya yang tajam telah bengkok.
    Bulu-bulunya tua, tebal dan berat memenuhi dada yang menyulitkannya terbang.
    Hanya ada 2 pilihan yang bisa dia ambil :
    bertahan seperti itu lalu MATI, atau
    melewati PROSES PERUBAHAN yang menyakitkan untuk dapat terus hidup!

    Untuk melakukan perubahan itu, ia harus terbang tinggi ke puncak gunung di sarangnya. Lalu mematuk-matukkan paruhnya ke batu sampai lepas, dan menunggu paruhnya tumbuh kembali.

    Setelah paruh baru-nya tumbuh, dia akan menacabuti cakar-cakar tuanya, dan menunggu cakarnya tumbuh kembali.

    Setelah cakar baru-nya tumbuh, dia akan mencabuti bulu-bulu tua-nya sendiri, dan menunggunya sampai tumbuh bulu-bulu baru.

    PROSES PERUBAHAN INI MEMERLUKAN WAKTU 150 HARI atau sekitar 5 BULAN!

    Setelah berhasil melewati proses perubahan yang menyakitkan itu, ia akan mendapatkan kesempatan hidup 30 tahun lagi.

    “Untuk bertahan hidup ke arah yang lebih baik kita pun harus memulai perubahan, namun bersyukur kita tidak perlu melewati proses menyakitkan seperti elang.”

    Untuk bertahan hidup dan melalui perjalanan baru dimasa mendatang, kita harus berubah.PERUBAHAN yang pertama kali perlu kita lakukan adalah perbaikan MINDSER!

    Terkadang kita harus membuang ingatan, kebiasaan dan tradisi lama yang melemahkan.

    Hanya dengan terbatas dari beban masa lalu, kita dapat mengambil manfaat dari saat ini.

    Membuka pikiran, yakin dan membiarkan diri kita terbang kembali seperti elang yang perkasa, mencapai impian kita.

    bergandeng tangan bersama-sama, kita berproses melakukan perubahan pada diri kira ke arah yg lebih baik.

    (lantabur tv)

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu sempat beredar sebuah informasi yang menjelaskan bahwa seekor burung elang mampu hidup selama 70 tahun setelah melakukan proses perubahan yang berlangsung selama 150 hari (5 bulan) dengan cara mengetuk paruhnya ke batu sampai terlepas dan setelah itu burung elang harus menunggu paruh baru tumbuh kembali. Lalu setelah itu burung elang juga akan mencabut cakar-cakarnya. Dan ketika cakar burung elang telah tumbuh kembali, burung elang juga mulai mencabut bulu-bulu tuanya. Setelah semua itu telah dilakukan, maka burung elang mampu untuk terbang dan hidup kembali selama 30 tahun kedepan.

    Namun melansir dari factcheck.afp.com, US Geological Survey menyatakan bahwa umur terpanjang yang tercatat untuk elang botak Amerika Serikat di alam liar ialah 38 tahun dan untuk elang emas, yang terlama ialah 31 tahun delapan bulan. Lalu, nonprofit Teton Raptor Center juga menyatakan bahwa elang botak dapat hidup hingga lebih dari 30 tahun di alam liar dan mencapai umur 50 tahun apabila tinggal di penangkaran.

    Selain itu, terkait dengan proses perubahan elang dengan mengalami pertumbuhan paruh, cakar, dan bulu yang baru ialah sebuah informasi yang salah. Melansir dari www.snopes.com, elang tidak akan bisa kehilangan paruh dan cakar mereka kecuali apabila elang mengalami cedera traumatis. Todd Katzner, ahli biologi satwa liar dengan USGS yang telah mempelajari elang selama 25 tahun juga menyatakan bahwa Burung sama sekali tidak dapat menumbuhkan kembali seluruh paruhnya, dan cakar elang juga terdiri dari inti tulang dengan selubung keratin, sehingga jika burung kehilangan inti tulang, maka keratin tidak akan tumbuh kembali. Apabila elang kehilangan cakar dan paruh dalam jangka waktu yang lama, pasti hal tersebut akan menyulitkan elang untuk dapat bertahan hidup. Sebagaimana pendapat Lori Arent , asisten direktur Raptor Center di University of Minnesota yang menyatakan bahwa tanpa cakar dan paruh, elang tidak mampu bertahan hidup.

    Burung elang juga tidak akan mencabut bulu-bulunya kecuali bulu-bulunya tersebut meranggas. Kualitas bulu elang memang semakin lama akan semakin menurun, namun setiap bulu burung berasal dari folikel bulu seperti halnya rambut pada mamalia. Pertama kali bulu muncul dan berkembang, bulu memiliki suplai darah yang berasal dari tubuh naik ke batang bulu. Jika bulu ini patah atau dicabut, maka tidak hanya rasa sakit yang akan dirasakan oleh burung, tetapi dapat pula menyebabkan kehilangan darah dan kerusakan pada folikel bulu. Kerusakan parah pada folikel bulu juga dapat menyebabkan hilangnya folikel secara permanen, dan dibutuhkan juga waktu hingga satu tahun untuk mengganti bulu burung yang hilang sebelum bulu tersebut meranggas.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, burung elang mampu hidup hingga 70 tahun ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, Pusat Raptor Universitas Minnesota menyatakan bahwa rentang hidup rata-rata burung elang ialah sekitar 30 tahun.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9229) [SALAH] Bencana Alam Tanah Longsor di Wilayah Lebakbarang Menimbulkan 5 Korban Jiwa

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 20/02/2022

    Berita

    “korban longsor di lebangbarang
    Pak (nama seseorang) lagi dibantu ga ibu mau beri santunan untk 5 org tsb dan msing2 dibantu 2.5 jt untk lain2 nya saya cari tambhn sendiri”.

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu sempat beredar informasi terkait dengan adanya lima korban jiwa pada bencana alam longsor yang terjadi di wilayah Lebakbarang.

    Namun melansir dari humas.polri.go.id, Kasubsi PIDM Sihumas Ipda Tamerin, S.H., menegaskan bahwa pada pertengahan bulan Januari 2022 memang telah terjadi bencana alam longsor di wilayah Lebakbarang, tetapi dalam peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu, Ipda Tamerin juga menambahkan bahwa pihaknya melalui Polsek Lebakbarang sudah melakukan konfirmasi kepada para Kepala Desa di Kecamatan Lebakbarang untuk memastikan informasi yang beredar terkait dengan adanya korban jiwa pada peristiwa bencana alam longsor yang telah terjadi, namun dapat dipastikan, pada saat kejadian bencana alam tanah longsor tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

    Melansir dari bratapos.com, Kapolres Pekalongan AKBP Dr. Arief Fajar Satria, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasubsi PIDM Sihumas Ipda Tamerin, S.H., juga mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa bijaksana dalam menggunakan media sosial dengan tidak menyebarluaskan berita atau informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait bencana alam tanah longsor di wilayah Lebakbarang menimbulkan 5 korban jiwa ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, Kasubsi PIDM Sihumas, Ipda Tamerin, S.H., menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana alam tanah longsor yang terjadi di wilayah Lebakbarang.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9228) [SALAH] Surat Edaran Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia untuk Sponsorship Penerbitan Buku

    Sumber: I-Flayer
    Tanggal publish: 20/02/2022

    Berita

    “Nomor : 135/KKBP-M/VI/2021
    Lampiran : 1 (satu) berkas proposal
    Perihal : Sponsorship Penerbitan Buku “Kementerian Koorrdinator Bidang Perekonomian R.I Membangun”

    Kepada Yth.
    Ibu Soraya Ramli
    Div. Pembiayaan
    PT SARANA MULTIGRIYA FINANCIAL PERSERO
    Up : Bapak Misnawi – Corsec
    Dengan hormat,

    Memasuki tahun 2021 Indonesia dihadapkan pada permasalahan atau tantangan di bidang perekonomian yang terus berkembang, baik dari sisi eksternal maupun internal. Namun, Pemerintah Indonesia memiliki peluang atau potensi yang dapat dimanfaatkan untuk membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan pembangunan struktur perekonomian yang kokoh dan berdasarkan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah serta didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing dengan Visi Presiden RI.

    Guna mendukung dan mensukseskan program dimaksud akan diterbitkan Buku yang berjudul “Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R.I. Membangun. Edisi Khusus : Dalam Rangka Penggalangan dan Peningkatan Kerjasama Dengan Mitra dan Rekanan Kemenko Perekonomian R.I.” penerbitan buku tersebut diharapkan mampu memberikan nilai yang positif di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perkonomian R.I beserta Jajaran dan dapat juga dijadikan sebagai media komunikasi yang efektif bagi Mitra dan Rekanan. Serta diharapkan dapat menjadi motivator untuk melaksanakan kerjasama yang lebih baik bagi Kementerian dan Instansi Terkait dengan Pelaku Usaha dan Pihak-Pihak Terkait.

    Maka, demi suksesnya upaya penerbitan buku. Dan kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari perusahaan, Relasi, Mitra dan Rekanan, BUMN, BUMD, Perusahaan Daerah, Swasta, Investor, Perbankan, Lembaga keuangan Non Bank, Broker, Perasuransian dan Pihak-Pihak yang terhubung pada Bidang Perekonomian untuk turut serta dalam monsponsori pembuatan Buku yang dikerjasakan secara swadaya sekaligus sebagai sarana promosi yang efektif.

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu sempat beredar informasi terkait dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonnomian R.I perihal ajakan untuk melakukan sponsorship penerbitan buku Kemenko Bidang Perekonomian yang ditujukan kepada para mitra atau relasi terkait.

    Namun melansir dari akun Instagram resmi Kemenko Bidang Perekonomian R.I, yaitu @perekonomianri, pihak kemenko menyatakan bahwa informasi yang beredar terkait dengan adanya ajakan untuk melakukan sponsorship penerbitan sebuah buku yang ditujukan kepada para mitra kerjasama atau relasi Kemenko Perekonomian ialah informasi yang salah, atau hoax.

    Selain itu, Kemenko Bidang Perekonomian juga melalui laman media sosial lainnya, yaitu pada laman Facebook, @Kemenko Perekonomian RI, serta pada laman Twitternya, yaitu @PerekonomianRI menegaskan kembali bahwa informasi yang beredar ialah informasi salah atau hoax, dan Kemenko Perekonomian juga menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak ada kaitannya dengan surat tersebut.

    Atas dasar tersebut, maka pihak Kemenko juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai informasi yang diterima, karena semua informasi resmi terkait Kemenko Perekonomian dapat diakses melalui website resminya, yaitu www.ekon.go.id maupun pada seluruh akun media sosial Kemenko Perekonomian.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, surat edaran Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia untuk sponsorship penerbitan buku ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, melalui akun Instagram resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R.I, yaitu @perekonomianri, pihak Kemenko menyatakan bahwa informasi terkait dengan beredarnya surat edaran yang mengatasnamakan Kemenko Perekonomian R.I dengan tujuan untuk ajakan sponsorship terkait penerbitan sebuah buku ialah hoax.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9227) [SALAH] Antibodi Covid-19 Membuat ASI Berubah Warna

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/02/2022

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Untuk sesama ibu menyusui… keluarga kami terpapar covid sekarang. Kantung di sebelah kiri berisi ASI yang dipompa minggu lalu ketika kami masih sehat, dan kantung di sebelah kanan berisi ASI yang dipompa hari ini (saat sedang sangat sakit lol). Penelitian menunjukkan bahwa antibodi covid disalurkan kepada bayi melalui ASI dan aku yakin itulah yang menyebabkan perbedaan warna pada dua kantung ini (tidak ada perubahan konsumsi makanan dan obat, dll.) Aku tidak pernah melihat ASI berwarna hijau selama 10,5 bulan memompa ASI

    Hanya pengingat rutin bahwa tubuh kita menakjubkan”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook dengan nama pengguna “Alannah LeFebvre” (https://www.facebook.com/alannah.mccormick) mengunggah sebuah foto yang menunjukkan dua kantung ASI dengan warna ASI yang berbeda. Unggahan tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa perubahan warna tersebut disebabkan oleh antibodi yang diproduksi tubuh ibu menyusui saat terpapar Covid-19.

    Berdasarkan hasil penelusuran, perubahan warna pada ASI disebabkan oleh makanan serta obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui, bukan karena antibodi Covid-19. Melansir dari USA Today, ahli medis dari Pusat Kesehatan Universitas Cooper, Dr. Lori Feldman-Winter menjelaskan bahwa kandungan dari makanan seperti bayam, Gatorade, dan vitamin yang menumpuk dapat menyebabkan warna ASI berubah menjadi hijau. Selain itu, penumpukan kandungan zat besi dalam suplemen kesehatan juga bisa mengubah warna ASI menjadi hijau.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Alannah LeFebvre” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.

    Faktanya, perubahan warna pada ASI disebabkan oleh makanan serta obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui, bukan karena antibodi Covid-19.

    Rujukan