(GFD-2023-14307) Menyesatkan, Video yang Mengklaim Kekuatan Militer Spanyol dan Irlandia Siap Tempur Melawan Israel
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 24/11/2023
Berita
Sebuah akun di Facebook [ arsip ] membagikan video yang mengklaim khianati NATO demi membantu Palestina, kekuatan militer Spanyol dan Irlandia siap tempur melawan Israel. Di awal video tampak sosok pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, video sejumlah pertempuran, kendaraan perang dan peralatan militer lainnya.
Narator video menyampaikan bahwa pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei pernah memperingatkan Israel akan menghancurkan kota-kota di Israel jika berani menantang Iran. Iran sangat percaya diri dengan kekuatan militer mereka karena Angkatan Bersenjata Iran memiliki dua pasukan militer yang berbeda. Pertama Tentara Republik Islam Iran yang dikenal dengan Nezaja yang merupakan tentara nasional. Kedua, Korps Garda Revolusi Islam Iran.
Sejak diunggah pada 16 September 2023, video tersebut disukai 538 netizen dan sudah tayang 19 ribu kali. Benarkah klaim unggahan tersebut?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo menemukan video dan narasi tidak terkait dengan kekuatan militer Spanyol dan Irlandia yang siap tempur melawan Israel. Klaim tersebut sama sekali tidak ada dalam video.
Kemudian Tim Cek Fakta Tempo juga menelusuri video di atas dengan memfragmentasi menjadi beberapa gambar dengan bantuan Yandex Image Search, Google Lens dan mesin pencarian YouTube. Hasilnya ditemukan bahwa video tersebut merupakan hasil editan yang mengkompilasi sejumlah video yang pernah tayang sebelumnya. Berikut uraiannya:
Video 1
Fakta:Potongan video pemimpin Iran ini pernah tayang 10 tahun lalu di MTV Lebanon dan France 24. Pemimpin Tertinggi mengancam akan melenyapkan keberadaan Israel jika menyerang Iran. Dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada hari Kamis, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ali Khamenei, mengancam Israel dengan menghapus keberadaannya jika melancarkan serangan terhadap negaranya.
Dalam pidatonya, Khamenei juga menyatakan kurangnya optimismenya terhadap undangan Amerika Serikat kepada Teheran untuk mengadakan pembicaraan langsung mengenai program nuklirnya, namun dia mengatakan bahwa dia tidak menentangnya.
Video 2
Fakta:Potongan video ini merupakan peristiwa saat Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan pencapaian barunya dalam industri kelautan. Kapal perang fregat baru jarak jauh dan respons cepat buatan rumah "Shahid Naziri" mampu menembakkan berbagai jenis rudal dan SAM. Ia juga memiliki helipad agar penerbangan angkatan laut dapat mendaratkan burung mereka.
Menurut Panglima Angkatan Laut IRGC, kapal perang fregat ini mampu berlayar sejauh sepuluh ribu kilometer. Dia juga memberikan informasi tentang tindakannya. Panjangnya 55 meter, lebar 14,1 meter, dan tinggi 13 meter. Fregat "Shahid Naziri" akan beroperasi di Teluk Persia dan Selat Hormuz. Potongan videonya pernah tayang di sini pada tahun 2016 silam.
Video 3
Fakta: Angkatan bersenjata Iran memiliki pesawat SU-22 Iran buatan Soviet. Akun YouTube Military Files mengulasnya di sini.
Pada keterangan video disebutkan SU-22 Iran telah dilengkapi dengan beberapa perbaikan dan peningkatan yang dilakukan oleh Iran sendiri, seperti pemasangan rudal udara-ke-udara, peningkatan avionik, dan penggantian mesin asli dengan mesin yang lebih canggih. Namun Su-22 Iran masih memiliki beberapa kelemahan, seperti keterbatasan jangkauan dan kemampuan manuver.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video yang berjudul Khianati NATO demi membantu Palestina, kekuatan militer Spanyol dan Irlandia siap tempur melawan Israel adalahmenyesatkan.
Judul, narasi dan video tidak ada hubungannya sama sekali.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=734082068765177&_rdc=1&_rdr
- https://web.archive.org/web/20231124034121/
- https://www.facebook.com/IndonesiaCeramah/videos/734082068765177/
- https://www.youtube.com/watch?v=IplhrlPzpFY
- https://www.france24.com/ar/20130321-%D8%A5%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D9%86-%D8%AA%D9%87%D8%AF%D9%8A%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B1%D8%B4%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D8%A3%D8%B9%D9%84%D9%89-%D8%AE%D8%A7%D9%85%D9%86%D8%A6%D9%8A-%D9%85%D8%AD%D9%88-%D8%A5%D8%B3%D8%B1%D8%A7%D8%A6%D9%8A%D9%84-%D9%87%D8%AC%D9%88%D9%85-%D8%AA%D9%84-%D8%A3%D8%A8%D9%8A%D8%A8-%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%B1%D9%86%D8%A7%D9%85%D8%AC-%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%88%D9%88%D9%8A-%D8%A3%D9%85%D8%B1%D9%8A%D9%83%D8%A7
- https://www.youtube.com/watch?v=cc0H6qcPPBY
- https://www.youtube.com/watch?v=ygbWxRczyoQ
(GFD-2023-14306) Keliru, Pemberantasan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Wolbachia adalah Upaya Genosida
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 22/11/2023
Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook [ arsip ] yang disertai klaim bahwa program pemberantasan demam berdarah dengue (DBD) dengan metode Wolbachia adalah upaya genosida. Narasi itu disertai video yang menampilkan seorang pria yang disebut bernama Prof Richard Claproth.
Pria itu mengatakan pengendalian demam berdarah dengan metode Wolbachia di Bali adalah bagian dari upaya depopulasi manusia. Dia mengklaim program tersebut akan menimbulkan berbagai penyakit, sementara vaksinnya baru akan tersedia tahun 2025, sehingga banyak orang akan menjadi korban.
Sementara narasi yang beredar di WhatsApp berbunyi sebagai berikut:“Negara Sedang Genting, Kita Punya Waktu Hingga 1 Desember. Sebarkan Agar Rakyat Menolak Nyamuk² Import yg di Sebarkan Di Negri Kita. TNI & POLRI yg pro rakyat wajib mengambil langkah2 gerak cepat menangkap / menembak mati semua yg terlibat dlm program genocide ini, tanpa pandang bulu.”
Benarkah program pengendalian nyamuk dengan metode Wolbachia merupakan upaya genosida?
Hasil Cek Fakta
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan Wolbachia adalah bakteri simbiosis yang terjadi secara alami pada banyak serangga. Meskipun Wolbachia tidak ditemukan secara alami pada aedes aegypti, namun telah berhasil ditransfer ke dalam jenis nyamuk tersebut dan terbukti mengurangi penularan berbagai virus termasuk demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.
Sejumlah negara telah menyatakan metode Wolbachia aman. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat ( CDC ) mengatakan bahwa nyamuk dengan Wolbachia tidak dimodifikasi secara genetis. Selain itu, bakteri Wolbachia tidak dapat membuat manusia atau hewan (misalnya ikan, burung, hewan peliharaan) sakit.
Lalu bagaimana nyamuk dengan bakteri Wolbachia dapat mengendalikan nyamuk Aedes aegypti?
Prinsipnya, hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang menggigit karena mereka membutuhkan makanan berupa darah untuk menghasilkan telur. Sementara nyamuk jantan tidak menggigit. Mereka memakan nektar dari bunga.
Para peneliti mengintroduksi Wolbachia ke telur nyamuk Aedes aegypti. Ketika nyamuk Aedes aegypti yang mengandung Wolbachia kawin dengan nyamuk betina liar yang tidak mengandung Wolbachia, maka telur yang dihasilkan tidak akan menetas.
Intervensi yang dilakukan lebih luas adalah dengan melepaskan nyamuk jantan yang mengandung Wolbachia secara teratur ke suatu area untuk mengendalikan nyamuk.
Dengan pelepasan itu, nyamuk jantan ber-Wolbachia akan kawin dengan nyamuk betina liar, sehingga telurnya tidak dapat menetas. Dalam jangka berikutnya, jumlah nyamuk Aedes aegypti akan berkurang.
Di Amerika Serikat, intervensi dengan Wolbachia dilakukan di Texas dan California. Komunitas di sana telah melepaskan nyamuk ber-Wolbachia melaporkan adanya penurunan jumlah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ber-Wolbachia juga telah berhasil digunakan di Singapura, Thailand, Meksiko, dan Australia. Puerto Riko melepaskan nyamuk dengan Wolbachia di Ponce.
Pengalaman di Indonesia
Dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), penerapan metode Wolbachia untuk memberantas DBD telah dilakukan di sejumlah lokasi permukiman warga di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak tahun 2011.
Proyek penelitian itu bernama World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, yang dilaksanakan atas kolaborasi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Monash University Australia dan Yayasan Tahija Jakarta.
Pelaksanaannya melalui beberapa tahap, yakni fase kelayakan dan keamanan (2011-2012), fase pelepasan skala terbatas (2013-2015), fase pelepasan skala luas (2016-2020), dan fase implementasi (2021-2022).
Peneliti Pusat Kedokteran Tropis UGM yang juga terlibat dalam WMP Yogyakarta, Riris Andono Ahmad, mengatakan Kemenristekdikti dan Balitbangkes dari Kemenkes telah membentuk tim independen untuk menganalisis risiko program itu. Tim beranggotakan 20 orang dari berbagai kepakaran.
Hasil analisis tersebut mengatakan bahwa penerapan metode Wolbachia memiliki tingkat risiko yang rendah terhadap manusia. Bakteri Wolbachia juga tidak menular ke manusia, maupun menyebabkan sakit.
“Kesimpulan mereka bahwa pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia masuk pada risiko sangat rendah, di mana dalam 30 tahun ke depan, peluang peningkatan bahaya dapat diabaikan (karena risikonya rendah),” kata Riris.
Program tersebut telah dilaksanakan bertahap selama 12 tahun dan dinyatakan tidak berbahaya. Analisa risiko oleh tim independen lintas kepakaran menyimpulkan bahwa metode tersebut memiliki tingkat risiko sangat rendah dan tidak perlu dikhawatirkan sampai 30 tahun mendatang.
Dilansir Tempo, 17 November 2023, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan penggunaan metode Wolbachia untuk menekan kasus DBD tidak berpotensi menimbulkan penyakit baru.
"Wolbachia tidak menimbulkan penyakit baru yang berbahaya bagi kesehatan, sudah ada penelitian dan kajian risiko," kata Nadia.
Pelaksanaan program WMP di Yogyakarta selama 12 tahun tidak dilaporkan berbahaya atau menelan korban. Selain itu, jumlah penduduk faktual di provinsi DIY tempat pelaksanaan program itu, sejak tahun 2010 sampai 2019 terus bertambah, seperti yang dilansir Pemerintah Provinsi DIY.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim yang mengatakan program pemberantasan DBD menggunakan metode Wolbachia merupakan upaya genosida adalahkeliru.
Program tersebut menargetkan pemberantasan virus DBD dan mengurangi serangan penyakit pada masyarakat. Program telah dijalankan sejak 2011 di Yogyakarta dan berhasil mengurangi kasus DBD, serta terbukti tidak menimbulkan bahaya dan penyakit baru.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=565143885798188
- https://web.archive.org/web/20231122133213/
- https://www.facebook.com/mas.isnain/videos/565143885798188/
- https://www.who.int/groups/vector-control-advisory-group/summary-of-new-interventions-for-vector-control/reduced-pathogen-transmission-by-a-microorganism
- https://www.cdc.gov/mosquitoes/mosquito-control/community/emerging-methods/wolbachia.html
- https://ugm.ac.id/id/berita/pakar-ugm-nyamuk-wolbachia-aman-bagi-manusia-dan-mampu-menurunkan-kasus-dbd/
- https://gaya.tempo.co/read/1798177/jangan-khawatir-wolbachia-tak-berpotensi-timbulkan-penyakit-baru
- https://dalduk.jogjaprov.go.id/program/pengendalian-kuantitas-penduduk/jumlah-penduduk.html mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-14305) Keliru, Video Pasukan TNI Sudah Hadir di Palestina
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 22/11/2023
Berita
Sejak serangan Israel ke Gaza pada Oktober 2023, beredar sejumlah video dengan klaim bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah tiba di Palestina. Salah satunya video yang memperlihatkan aktivitas TNI dalam misi perdamaian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang beredar di Facebook [ arsip ].
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat lebih dari 9.100 komentar dan dibagikan kembali sebanyak lebih dari 9.700 kali. Apa benar ini video pasukan TNI telah hadir di Palestina pada Oktober 2023?
Hasil Cek Fakta
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono memastikan video di atas bukanlah pasukan TNI yang baru saja tiba di Palestina pada Oktober 2023, melainkan Kontingen Garuda yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) tahun 2021.
"Satgas (UNIFIL) 2021. Dikenali dari orang (prajurit) dan masker yang digunakan," kata Julius kepada Tempo, Senin, 30 Oktober 2023.
Selain personel yang dikenali dan masker yang digunakan selama masa pandemi Covid-19, beberapa cuplikan video menunjukkan pasukan TNI dalam video tersebut tergabung dalam misi PBB. Terlihat pada rompi, helm dan kendaraan militer dengan logo maupun tulisan “UN” (United Nations).
Pada 24 Oktober 2023, Julius Widjojono telah membantah sejumlah informasi yang menyebutkan TNI mengirimkan pasukan ke Palestina untuk membantu menyerang Israel.
Menurut Julius, pengiriman atau pemberangkatan pasukan TNI untuk melawan Israel merupakan informasi hoaks yang diragukan sumbernya. TNI secara organisasi tidak bisa mengirimkan pasukannya ke luar negeri secara sembarangan.
Selama ini, TNI hanya terlibat dalam pengiriman pasukan ke luar negeri untuk kepentingan sebagai pasukan perdamaian di wilayah konflik atas permintaan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan Keamanan PBB). Itupun dilakukan sesuai prosedur dan dasar hukum yang berlaku. “Jadi dipastikan Informasi tersebut hoaks,” kata Julius yang dihubungi TEMPO, Selasa, 24 Oktober 2023.
Meski tidak mengirimkan pasukan, TNI tetap terlibat aktif dalam misi kemanusiaan untuk Gaza. Dalam misi ini, TNI AU mengerahkan dua pesawat Hercules C-130 untuk membawa bantuan logistik berupa selimut, makanan, pakaian, perlengkapan bayi, dan berbagai kebutuhan mendesak lainnya, ke Palestina. Bantuan tersebut diberangkatkan pada Sabtu, 4 November 2023.
Dua pesawat Hercules yang terlibat dalam misi ini adalah A-1327 dari Skadron Udara 31 dan A-1328 dari Skadron Udara 32.
Kontingen Garuda UNIFIL
Mengutip situs resmi Kementrian Luar Negeri RI, kemlu.go.id, tahun 2021 Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-M/Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon) KRI Sultan Iskandar Muda (SIM-367) resmi menjadi pasukan perdamaian di Lebanon. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan upacara Transfer Of Authority (TOA)/ serah terima tugas dan tanggung jawab penjaga perdamaian dari Satgas Maritim TNI XXVIII-L/Unifil KRI Sultan Hasanuddin-366 kepada Satgas Maritim TNI XXVIII-M KRI Sultan Iskandar Muda (SIM-367) di Beirut, Lebanon, Kamis, 22 April 2021.
Upacara TOA dipimpin olehMaritime Task Force(MTF) Commander Mr. Radm Axel Schulz di Port of Beirut dan dihadiri Duta Besar LBBP RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari, Commander in Chief of LAF-Navy, Captain Haissam Dannaoui, Komandan Kontingen Garuda TNI UNIFIL Kolonel Inf. Amril Haris Isya Siregar, seluruh Komandan Satuan Tugas dan Staff Officer Kontingen Garuda Unifil, serta Komandan unsur MTF yang sedang melaksanakan port visit.
Serah terima tugas dan tanggung jawab penjaga perdamaian dilaksanakan secara simbolis dari Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-L/Unifil Letkol Laut (P) Ludfy, S.T., MDDS menyerahkan bendera PBB kepada Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-M/Unifil Letkol laut (P) Abdul Haris dihadapan MTF Commander.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim pasukan TNI telah hadir di Palestina pada Oktober 2023 adalahkeliru.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono memastikan video di atas bukanlah pasukan TNI yang baru saja tiba di Palestina pada Oktober 2023, melainkan Kontingen Garuda yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) tahun 2021.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/525602106455513
- https://web.archive.org/save/
- https://www.facebook.com/reel/525602106455513
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/2537/keliru-video-berisi-pasukan-tni-membantu-palestina-melawan-israel
- https://tni-au.mil.id/panglima-koops-udara-nasional-hadiri-pengiriman-bantuan-kemanusiaan/
- http://kemlu.go.id
- https://kemlu.go.id/beirut/en/news/12503/satgas-maritim-tni-xxviii-m-kri-sultan-iskandar-muda-sim-367-resmi-menjadi-pasukan-perdamaian-di-lebanon mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-14304) Menyesatkan, Konten Berisi Tips Melunakkan Daging dengan Pil Bodrex
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 22/11/2023
Berita
Sebuah akun media sosial Facebook [ arsip ] memuat video pendek dengan klaim tips melunakkan daging dengan pil Bodrex. Dalam video, narator memasak gulai daging sapi dengan memasukkan satu tablet obat Bodrex. Tidak ada keterangan apa tujuan pemberian obat tersebut.
Hingga artikel ini diturunkan, video tersebut disukai 1,7 ribu. Bolehkah memasak daging dengan menggunakan Bodrex?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi informasi tersebut, Tempo menghubungi ahli gizi salah satu rumah sakit swasta di Jakarta dr. Jovita Amalia, MSc, SpGK. Menurut Jovita, makanan tidak boleh dicampur dengan obat-obatan seperti Bodrex.
Menurut dia, obat memiliki kandungan kimia yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Kandungan paracetamol di Bodrex punya efek samping yang menyebabkan gangguan liver bila dikonsumsi terlalu sering dan banyak.
“Tidak disarankan untuk digunakan pada makanan seperti ini,” kata Jovita melalui pesan singkat kepada Tempo, Selasa, 21 November 2023.
Dikutip dari situs National Library of Medicine, palatabilitas dan aksesibilitas sensorik daging sangat bergantung pada kelembutan daging bagi konsumen. Meski banyak faktor yang mempengaruhi keempukan daging, namun cara memasaknya tidak bisa diabaikan. Berbagai cara mengempukkan daging secara kimia, mekanis, dan alami telah dianggap sehat dan aman bagi konsumen.
Namun, banyak rumah tangga, penjual makanan, dan bar di negara berkembang terlibat dalam penggunaan asetaminofen (parasetamol atau APAP) yang tidak sehat untuk melunakkan daging untuk mengurangi biaya dalam proses memasak secara keseluruhan.
Asetaminofen (parasetamol atau APAP) adalah salah satu obat bebas yang paling populer, relatif murah, dan banyak ditemukan di pasaran sehingga menyebabkan tantangan toksisitas yang serius bila disalahgunakan. Penting untuk dicatat bahwa asetaminofen selama memasak dapat menjadi senyawa beracun yang dikenal sebagai 4-aminofenol yang merusak hati dan ginjal dan mengakibatkan kegagalan organ. Meskipun terdapat laporan tentang peningkatan penggunaan asetaminofen untuk melunakkan daging di banyak laporan web, belum ada publikasi ilmiah yang serius mengenai hal ini.
Penelitian ini mengadopsi metodologi klasik untuk meninjau literatur relevan yang diambil dari Scopus, PubMed, dan ScienceDirect menggunakan istilah-istilah kunci yang relevan (asetaminofen, toksisitas, pelunakan daging, APAP, parasetamol, mekanisme) dan operator Boolean (AND dan OR).
Makalah ini memberikan informasi mendalam tentang bahaya dan implikasi kesehatan dari konsumsi daging yang dilunakkan dengan asetaminofen melalui pengurangan jalur genetik dan metabolisme. Memahami praktik-praktik tidak aman ini akan meningkatkan kesadaran dan strategi mitigasi.
Kesimpulannya, jalur regulasi dan mekanisme yang terlibat dalam toksisitas yang disebabkan oleh APAP belum sepenuhnya dijelaskan. Temuan baru telah mengimplikasikan beberapa ncRNA rantai panjang seperti HNF1α-AS1 dan HNF4α-AS1 untuk memainkan peran regulasi dalam mengendalikan aktivitas sistem CYP450 dan juga enzim detoksifikasi lainnya (76).
Terlepas dari kompleksitas jalur, protein, dan gen yang terlibat, sebagian besar penelitian baik pada lini sel in vitro, model hewan, dan subjek manusia masih menunjukkan dampak merugikan APAP pada jaringan hati dan ginjal.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan unggahan video memasak daging dengan menggunakan Bodrex adalahmenyesatkan. Kandungan zat kimia pada bodrex bisa membahayakan kesehatan.
Rujukan
Halaman: 3353/6324