• (GFD-2022-9235) [SALAH] “Prancis menangkap seorang anak Mali dan mengencinginya di depan umum”

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 21/02/2022

    Berita

    “Skandal terburuk abad kedua puluh satu !!! Adegan yang tidak manusiawi, merendahkan, dan mengejutkan dari dua pria dan seorang wanita yang mengencingi seorang anak Afrika, di salah satu desa Prancis di Mali. Anak itu benar-benar dilucuti pakaiannya, wajah terbaring di tanah, sementara sejumlah orang Prancis, yang negaranya selalu mengguncang dunia dengan kecanggihan peradaban mereka, menyaksikan tindakan cabul dan kotor, tidak normal itu, tanpa ada tanda-tanda intervensi dari mereka !!! setelah negara Mali mengusir duta besar Prancis. Prancis membalas dendam dengan menangkap seorang anak Mali di sebuah desa Prancis dan mengencinginya di depan umum. Afrika harus bangun… Kami menyesali keburukan pemandangan itu. Dimana para pembela HAM… dimana suara mereka???😢😢”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video pertunjukan “Piedra” oleh seniman Regina Jose Galindo di Brazil pada tahun 2013 dengan menambahkan narasi yang TIDAK sesuai dengan fakta, sehingga membangun kesimpulan KELIRU. Berkaitan dengan pertunjukan “Piedra”, situs regina josé galindo: “Tubuhku tetap tidak bergerak, tertutup batu bara, seperti batu. Dua relawan dan seseorang dari penonton kencing di tubuh batu saya.”

    Hemispheric Institute of Performance and Politics: “Piedra (2013) dimulai pada sore yang sejuk Januari lalu di Encuentro Tahunan ke-8 Hemispheric Institute di São Paulo, Brasil . Penonton mengeluarkan kamera dan alat perekam mereka dan menantikan aksi atau gestur Galindo selanjutnya. Tubuh yang tak bergerak menyatu dengan pemandangan alam yang rimbun sementara kami terus menunggu dan mendokumentasikan. Pada tanda sepuluh menit, seorang anggota bertubuh laki-laki dari kerumunan amorf yang mengelilingi artis ini melangkah ke tengah dan berjalan ke arah tubuh. Kemudian, dia membuka ritsleting celananya, mengeluarkan penisnya, dan mulai buang air kecil di atas benjolan seperti batu seorang wanita.”

    regina josé galindo: “Regina José Galindo (1974) adalah seniman visual dan penyair, yang media utamanya adalah pertunjukan. Galindo tinggal dan bekerja di Guatemala, menggunakan konteksnya sendiri sebagai titik awal untuk mengeksplorasi dan menuduh implikasi etis dari kekerasan sosial dan ketidakadilan terkait dengan diskriminasi gender dan ras, serta pelanggaran hak asasi manusia yang muncul dari ketimpangan endemik dalam hubungan kekuasaan kontemporer. masyarakat. Galindo adalah, dalam kata-kata Loris Romano, “seorang seniman yang mendorong dirinya melampaui batasnya sendiri, melalui pertunjukan yang radikal, meresahkan dan secara etis tidak nyaman”.

    Kesimpulan

    TIDAK ada kaitannya dengan Prancis dan Mali. BUKAN peristiwa nyata, video yang dibagikan adalah pertunjukan “Piedra” oleh seniman Regina Jose Galindo yang diadakan di Brazil pada tahun 2013.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9234) Menyesatkan, Video Rapat Presiden Jokowi dan Para Menteri tanpa Masker

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 22/02/2022

    Berita


    Sebuah video Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan menggelar rapat bersama jajaran menterinya tanpa menggunakan masker, menjadi pesan berantai di Whatsapp. Tempo menerima permintaan untuk memverifikasi video itu melalui Chatbot Whatsapp, Senin 21 Februari 2022. 
    Video berdurasi 30 detik tersebut menampakkan Jokowi dan Ma’ruf Amin saat masuk ke ruang rapat. Di dalam ruangan itu tampak sejumlah menteri seperti Sri Mulyani, Prabowo Subianto dan lain-lain. Jokowi kemudian terlihat bercanda bersama sejumlah menteri sebelum duduk memimpin rapat.
    Video itu menyebar dengan narasi : “Tak ada satu orang pun dari mereka yg pakai Masker. Mereka lagi berbahagia dan merasa senang disaat RakyatNya sedang menjerit dan menderita., tanpa merasa bersalah dan berdosa.”
    Tangkapan layar video yang diklaim video rapat Presiden Jokowi dan para menteri tanpa masker

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa peristiwa dalam video itu terjadi pada 31 Oktober 2019, sebelum pandemi Covid-19 melanda.
    Tempo menggunakan reverse image search pada Google untuk menelusuri video itu. Hasilnya, potongan video tersebut identik dengan video berita yang ditayangkan oleh kantor berita ANTARA berjudul Jokowi larang penegak hukum cari-cari kesalahan investor pada 31 Oktober 2019. Video itu direkam saat rapat terbatas dengan topik: penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
    Video itu identik terlihat dari beberapa petunjuk yang sama dengan potongan video yang menyebar di Whatsapp. Mulai dari corak batik yang dipakai Jokowi, baju yang dikenakan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan beberapa menteri yang menggunakan kemeja putih seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 
    Tempo kemudian menelusuri video lainnya dan menemukan video yang berdurasi lebih panjang di kanal Youtube Teropong Time Indonesia. Video saat Jokowi dan Ma’ruf Amin masuk ruangan lalu bercanda sesaat bersama sejumlah menteri terletak pada detik ke-20 hingga detik ke-46
    Teropong Time Indonesia memberikan keterangan bahwa video tersebut terjadi saat rapat terbatas dengan topik: penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 31 Oktober 2019. 
    Rapat terbatas pada 31 Oktober 2019 itu juga disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Negara RI
    Tangkapan layar yang menunjukkan bagian yang sama dengan potongan video di Whatsapp.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas Tempo menyimpulkan video Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan menggelar rapat bersama jajaran menterinya tanpa menggunakan masker di masa pandemi, adalah menyesatkan. Video itu berasal dari rekaman rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 31 Oktober 2019.
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2022-9233) Keliru, Video dengan Klaim Berkat Pendekatan Jokowi, Rusia Akhirnya Menarik Pasukannya dari Perbatasan Ukraina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 21/02/2022

    Berita


    Sebuah video dari Tiktok yang diklaim bahwa Rusia akhirnya menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina berkat pendekatan Jokowi, dibagikan di Instagram, 17 Februari 2022. Tempo menerima permintaan verifikasi video itu dari grup pembaca di Telegram.
    Video itu berisi kolase video pesawat jet, video pertemuan Jokowi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin serta saat Jokowi hadir di pertemuan di luar negeri. 
    Video yang disukai 13,6 ribu di Tiktok itu memuat teks bertuliskan: “Dunia butuh Indonesia. Berkat pendekatan Jokowi, Rusia akhirnya menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina.”
    Tangkapan layar video dengan klaim berkat pendekatan Jokowi, Rusia akhirnya menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina

    Hasil Cek Fakta


    Video 1
    Tangkapan layar video Jokowi bersalaman dengan Putin.
    Fakta: Video ini adalah pertemuan empat mata antara Jokowi dan Vladimir Putin pada 18 Mei 2016. Pertemuan ini dilaksanakan di Bucherov Rucey, rumah kediaman Presiden Putin di Sochi, Rusia.
    Video pertemuan keduanya disiarkan di kanal Youtube Kementerian Sekretariat Negara RI. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas kerja Sama Ekonomi, Pertahanan dan Keamanan. Jokowi menyampaikan tentang ekspor sawit Indonesia ke Rusia, pembelian properti di Moskow sebagai gedung Kedutaan Besar Indonesia. 
    Video 2
    Tangkapan layar potongan video Jokowi berjalan di karpet merah.
    Fakta: video ini juga tidak terkait dengan pertemuan Presiden Jokowi untuk membahas tentang Ukraina bersama Rusia. Video ini adalah kedatangan Jokowi saat menghadiri KTT G20 di Italia yang disambut oleh Perdana Menteri Italia. 
    Video ini identik dengan tayangan di kanal Youtube Kompas TV pada 30 Oktober 2021. Terlihat Presiden Jokowi tiba menumpangi mobil berwarna silver yang di depannya dipasang bendera merah putih.
    Jokowi terlihat mengenakan setelan jas berwarna abu-abu, dasi berwarna biru dongker dan masker berwarna hitam.  
    Desakan berbagai negara untuk Rusia 
    Indonesia telah menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan mengutamakan dialog dan diplomasi. Pernyataan itu seperti yang dipublikasikan Kementerian Luar Negeri RI melalui akun twitter pada 7 Februari 2022. 
    “Indonesia menghimbau semua pihak untuk menahan diri dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi keberhasilan dialog dan diplomasi. Konflik tidak menguntungkan siapa pun.”
    Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga telah menjalin komunikasi telepon dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov pada 9 Februari 2022, seperti yang dimuat oleh Kantor Berita Antara
    Namun desakan itu juga banyak dilakukan oleh pemerintah negara lain, seperti Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Inggris termasuk Perserikatan Bangsa-bangsa dan NATO
    Hingga 20 Februari 2022 belum ada tanda-tanda bahwa Rusia menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina. Dikutip dari The Guardian, bahwa Rusia memperpanjang latihan militer bersama dengan Belarus di dekat perbatasan Belarusia. Latihan seharusnya berakhir hari ini dan Rusia mundur. Perpanjangan tersebut dilihat sebagai tanda yang tidak menyenangkan di Ukraina.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, video yang diklaim berkat pendekatan Jokowi, Rusia akhirnya menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina, adalah keliru. Isi video tersebut tidak berkaitan dengan pembahasan soal Ukraina. Pertemuan Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin terjadi pada 2016, sebelum hubungan Rusia dan Ukraina memburuk saat ini. Demikian juga video kedua yang menunjukkan Jokowi bertemu pimpinan negara itu terjadi saat acara KTT G20 di Italia 2021.
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2022-9232) [SALAH] Video Pasien Meninggal 15 Menit setelah Divaksin

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 20/02/2022

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Meninggal di pusat vaksinasi, 15 menit setelah divaksin”

    Hoaks vaksin
    hoax vaksin

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter dengan nama pengguna “mRNA_Death_Toll” mengunggah sebuah video yang menunjukkan sekelompok petugas medis yang tengah memberikan pertolongan pertama pada seorang pasien di pusat vaksinasi. Video tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa pasien dalam video tersebut meninggal 15 menit setelah divaksin.

    Melansir dari media Italia L’Eco di Bergamo, pasien dalam video tersebut tidak meninggal, melainkan tidak sadarkan diri yang disebabkan oleh penyakit patologi yang telah dideritanya sejak sebelum mendapatkan vaksin. Adapun yang termasuk penyakit patologi di antaranya adalah kanker, tumor, gangguan autoimun, serta penyakit ginjal dan hati.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “mRNA_Death_Toll” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.

    Pasien tidak meninggal. Pasien dalam video tersebut tidak sadarkan diri karena penyakit patologi yang telah diderita sejak sebelum mendapatkan vaksin.

    Rujukan