• (GFD-2024-16682) [SALAH] 3 lapis tembok beton di persiapkan di sekitaran gedung KPU Jelang 20 Maret!!

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 16/03/2024

    Berita

    “Sudah dipersiapkan dari sekarang.., apapun kondisinya pengumuman kemenangan 02 akan diumumkan oleh KPU…

    3 lapis tembok beton di persiapkan di sekitaran gedung KPU !!”

    Sumber Tiktok https://vt.tiktok.com/ZSF57maLW/ (https://archive.md/JftUb arsip)

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Tiktok dengan nama @mas.noor mengunggah sebuah video dengan klaim adanya penutupan jalan di depan gedung KPU dengan menggunakan beton 3 lapis untuk persiapan pengumuman kemenangan 02 pada 20 Maret mendatang.

    Setelah dilakukan penelusuran, tidak ditemukan adanya penutupan Jl Imam Bonjol sebagaimana klaim narasi pada video. Video yang dicantumkan merupakan cuplikan penutupan Jl Imam Bonjol pada 23 Februari 2024 lalu menjelang adanya aksi demonstrasi di depan gedung KPU.

    Dengan demikian klaim dalam video yang menyebut adanya penutupan Jl Imam Bonjol sekitaran gedung KPU menjelang pengumuman rekapitulasi hasil perhitungan suara pada 20 Maret 2024, tidak benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, tidak ada penutupan jalan di Jl Imam Bonjol atau sekitaran gedung KPU menjelang pengumuman rekapitulasi hasil perhitungan suara pada 20 Maret 2024. Video yang digunakan merupakan cuplikan penutupan Jl Imam Bonjol menjelang adanya demo di depan gedung KPU pada 23 Februari 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16681) [HOAKS] Tautan Aktivasi Paylater di Aplikasi Dana

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 15/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah akun media sosial Facebook membagikan tautan untuk mengaktifkan fitur pinjaman online atau paylater pada aplikasi dompet digital Dana.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.

    Tautan untuk mengaktifkan fitur pinjaman online pada aplikasi Dana dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (13/3/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Cara aktivasi DANA paylater, bisa pinjam hingga 10 juta ! Ayo daftar dana kamu untuk aktifkan fitur paylater nya .

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecak tautan tersebut menggunakan Wheregoes, untuk mengetahui situs yang dituju.

    Hasilnya, tautan tidak mengarah ke situs resmi Dana. Adapun, situs resmi Dana adalah https://www.dana.id/.

    Dikutip dari Pusat Bantuan Dana, fitur pinjaman online atau Dana Paylater masih dalam tahap pengembangan dan belum tersedia untuk semua pengguna.

    Informasi selanjutnya terkait Dana Paylater akan disampaikan melalui situs dan kanal media sosial resmi Dana.

    Kesimpulan

    Tautan untuk mengaktifkan fitur pinjaman online pada aplikasi Dana yang dibagikan oleh sebuah akun Facebook adalah hoaks.

    Setelah ditelusuri, tautan yang dibagikan tidak mengarah ke situs resmi Dana. Fitur Dana Paylater masih dalam tahap pengembangan dan belum tersedia untuk semua pengguna.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16680) Cek Fakta: Tidak Terbukti Wilayah NTT Dilanda Badai pada 12 Maret 2024

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 15/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda badai pada 12 Maret 2024, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 10 Maret 2024.
    Klaim wilayah NTT dilanda badai pada 12 Maret 2024 menampilkan tangkapan layar peta perkiraan cuaca yang menampilkan sebagian wilayah NTT, di antaranya Larantuka, Kupang, Dikesar, Tube, Solju dan Pante Macas.
    Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
    "Syalom semua 🙏hati hati yahhh teman teman mulai besok badai akan datang, puncaknya tgl 12 kecepatan angin sepertinya sama seperti tahun 2021. Mari kita berdoa semoga dijauhkan dr musibah. Amin 🙏🙏"
    Benarkah wilayah NTT dilanda badai pada 12 Maret 2024 ? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri wilayah NTT dilanda badai pada 12 Maret 2024, dengan mengunjungi akun Instagram Resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG @infobmkg, pada 10 Maret 2024, akun tersebut mengunggah video yang menampilkan Kepala Stasiun Meteorologi II El Tari Kota Kupang Sti Nenot’ek sedang memberi pernyataan terkait informasi  wilayah NTT dilanda badai pada 12 Maret 2024.
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Klarifikasi isu badai yang beredar di Kota Kupang oleh Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang"
    Dalam video Kepala Stasiun Meteorologi II El Tari Kota Kupang Sti Nenot’ek  memberikan pernyataan, berikut transkripnya.
    "Selamat malam saya Sti Nenot’ek Kepala Stasiun Meteorologi II El Tari Kota Kupangmenyikapi berita yang beredar saat ini di sosial media yang mengambil informasi dari aplikasi windy bahwa akan terjadi badai di NTT atau kota kupang kami menyatakan bahwa informasi itu adalah berita hoaks.
    Yang terjadi saat ini yaitu cuaca ekstrem di mana yang mana seperti kami sampaikan pada 7 Maret 2024 bhawa pada tanggal 8-14 maret 2024 akan terjadi cucaca ekstrem di wilayah NTT, cuaca ekstrem yang terjadi yaitu hujan sedang sampai lebat bahkan hujan ekstrem disertai dengan petir pada beberapa waktu singkat disertai dengan hujan.
    Oleh sebab itu masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem selama tanggal 8-14 Maret 2024. Kami imbau kepada masyarakat yang berada di lereng gunung, pinggir sungai atau tepi kali untuk lebih waspada apabila terjadi hujan lebat dapat mengevakuasi diri atau menyelamatkan diri ke tempat yang lebih awal supaya tidak terjadi bencana."
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "BMKG tegaskan tidak ada badai di wilayah NTT" yang dimuat situs antaranews.com, pada 11 Maret 2024.
    Dalam artikel situs antaranews.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan tidak ada badai di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagaimana informasi yang beredar di media sosial beberapa hari terakhir.
    "Informasi bahwa akan terjadi badai di NTT adalah berita hoaks," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, NTT, dikutip dari Antara, Jumat (15/3/2024).
    Informasi akan terjadi badai di NTT telah berseliweran di media sosial dan membuat kepanikan karena mengambil data dari aplikasi di luar aplikasi resmi BMKG.
    Sti pun menegaskan bahwa berita tersebut hoaks, karena BMKG hanya mengeluarkan peringatan dini akan terjadi cuaca ekstrem hingga 14 Maret 2024, bukan badai.
    Ia menjelaskan cuaca ekstrem yang dimaksud itu yakni hujan sedang hingga lebat serta hujan yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
    Ia mengimbau warga yang berada di lereng gunung atau bantaran sungai agar lebih mewaspadai potensi ancaman banjir dan tanah longsor saat hujan deras.
    "Warga bisa segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman apabila hujan turun dengan durasi panjang," ucapnya.
    Lebih lanjut ia menegaskan agar masyarakat tidak termakan berita bohong terkait kondisi cuaca saat ini.
    "Informasi resmi tentang cuaca hanya dikeluarkan oleh BMKG dan dapat diakses pada aplikasi resmi," kata Sti.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi wilayah NTT dilanda badai pada 12 Maret 2024 tidak terbukti.
    BMKG hanya mengeluarkan peringatan dini akan terjadi cuaca ekstrem hingga 14 Maret 2024, bukan badai.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16679) Keliru, Video Direktur Jenderal WHO yang Mengatakan Akan Memusnahkan Media Independen

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 15/03/2024

    Berita



    Sebuah akun di Instagram mengunggah video kolase yang menarasikan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, akan memusnahkan media-media independen agar tidak menghalangi agenda perbudakan yang direncanakan. 



    Dalam video ini, memuat tangkapan layar berita yang dilengkapi foto dokter Tedros Adhanom Ghebreyesus. Benarkah Direktur Jenderal WHO menyatakan hal tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memeriksa klaim video ini dengan menelusuri situs yang mengunggah berita tersebut. Lalu mencocokkan narasi dalam berita dengan pernyataan resmi WHO serta pemberitaan media kredibel lainnya.

    Berdasarkan penelusuran Tempo, tangkap layar berita tersebut merupakan versi terjemahan bahasa Indonesia dari situs thepeoplesvoice.tv. Hal ini terlihat dari kesamaan nama penulis artikel serta logo pada kiri atas. 



    Laman berita ini membuat klaim yang seolah olah merujuk pernyataan Direktur Jenderal WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus pada The World Governments Summit, 12 Februari 2024 di Dubai.

    Penelusuran Tempo, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan pidatonya pada Opening session of the World Government Summit. Pidato tersebut disiarkan secara langsung di kanal YouTube Reuters.

    Dalam transkrip wawancara yang dipublikasikan laman WHO, Tedros banyak berbicara tentang bagaimana dunia dan pimpinan dunia belajar dalam menangani Covid-19. Ia mengatakan bahwa Covid-19 merupakan pelajaran menyakitkan, tetapi terancam dilupakan karena perhatian beralih ke berbagai krisis lain yang sedang dihadapi dunia.

    “Tetapi jika kita gagal mempelajari pelajaran tersebut, kita akan membayar mahal di lain waktu. Dan akan ada waktu berikutnya. Sejarah mengajarkan kita bahwa pandemi berikutnya adalah masalah kapan, bukan jika,” kata Tedros.

    Ia juga menyinggung soal perjanjian internasional tentang kesiapsiagaan dan respons pandemi yang belum disepakati bersama oleh negara anggota WHO. Terhambatnya perjanjian ini salah satunya ditengarai karena banyaknya kebohongan dan teori konspirasi tentang perjanjian tersebut. Seperti tuduhan bahwa perjanjian tersebut adalah "serangan terhadap kebebasan dan WHO ingin mengendalikan kehidupan masyarakat”.

    “Ini adalah beberapa kebohongan yang disebarkan. Jika tidak begitu berbahaya, kebohongan-kebohongan ini akan terasa lucu. Tapi mereka membahayakan kesehatan masyarakat dunia. Dan itu bukan bahan tertawaan,” lanjutnya.

    Tedros juga menegaskan bahwa klaim-klaim ini sepenuhnya  salah. Semua orang dapat membaca draft perjanjian tersebut yang tersedia di situs web WHO.

    Pembacaan Tempo pada transkrip pidato Tedros tidak menemukan pernyataan yang eksplisit bahwa WHO akan memusnahkan media-media independen. Ia hanya menyampaikan bahwa salah satu yang membuat kerja sama penanganan Covid19 tidak berlangsung baik adalah banyaknya berita bohong dan teori konspirasi.

    Penelusuran Tempo, pada laman The People's Voice.tv, ditemukan sejumlah artikel teori konspirasi seputar Covid-19. Termasuk artikel propaganda anti vaksin, kehidupan alien, illuminati dan masih banyak lagi.



    Media Bias/Fact Check menilai The People's Voice sebagai sumber yang patut dipertanyakan karena bias sayap kanan yang ekstrem dan mempromosikan konspirasi. Jadi, situs web ini tidak memiliki kredibilitas karena secara rutin menerbitkan berita palsu.

    Dilansir Poynter, YourNewsWire yang berganti nama jadi The People’s Voice merupakan situs klaim palsu paling tinggi dari semua website telah yang diperiksa pemeriksa fakta IFCN. Ini menjadikannya situs berita palsu paling populer di dunia. 

    Situs ini dijalankan oleh dua orang di Los Angeles yang secara teratur menyebarkan berita bohong dan teori konspirasi. Mereka terlibat mempromosikan teori konspirasi Pizza Gate. Dengan demikian situs ini tidak dapat dijadikan sumber referensi atau tidak kredibel.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video yang diberi keterangan “WHO akan memusnahkan media-media independen” adalahkeliru.

    Klaim dalam berita tersebut tidak bersumber dari pernyataan langsung Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Dalam pidatonya, Tedros, secara eksplisit maupun implisit tidak mengatakan demikian.

    Rujukan