(GFD-2023-12223) Keliru, Video Berisi Klaim Febri Diansyah Ditangkap
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 29/03/2023
Berita
Video berdurasi 8 menit 29 cetik berisi klaim penangkapan Febri Diansyah, pengacara Ferdy Sambo terpidana hukuman mati kasus pembunuhan berencana Brigadir J, beredar di Facebook.
Pada awal video tersebut terlihat sebuah foto Febri Diansyah yang sedang ditangkap Jaksa dan Ferdy Sambo tak mengenakan pakaian terlihat dirantai dengan pengawal pasukan khusus. Sekelompok Hakim memperhatikan peristiwa tersebut. Terdapat narasi pada awal video, “Pengacara FS ditangkap, terbukti suap hakim dan jaksa saat vonis Sambo”.
Hingga artikel ini ditulis, video itu telah mendapatkan respon 7 ribu kali disukai dan mendapatkan 759 komentar. Lantas benarkah Febri Diansyah, pengacara Ferdy Sambo ditangkap karena terbukti menyuap hakim dan jaksa saat vonis Sambo?
Hasil Cek Fakta
Untuk membuktikan klaim diatas, mula-mula yang dilakukan Cek Fakta Tempo adalah menonton video tersebut hingga selesai video. Hasilnya hingga artikel ini diterbitkan tidak ada penangkapan terhadap Febri Diansyah tersebut.
Video yang dibagikan diketahui merupakan kumpulan potongan video proses persidangan kasus pembunuhan Brigadir Joshua dengan periode waktu yang berbeda. Narasi disampaikan pada video tersebut bahkan tidak berhubungan dengan peristiwa yang diklaim merupakan peristiwa penangkapan Febri Diansyah.
Sebelumnya, informasi serupa tentang penangkapan Febri Diansyah pernah beredar pada November 2022. Saat itu, Febri Diansyah dikabarkan pula ditangkap polisi karena berbuat curang di persidangan kasus Ferdy Sambo. Belakangan, informasi tersebut diketahui keliru.
Tempo lalu menelusuri informasi tentang penangkapan Febri Diansyah terkait upaya suap hakim dan jaksa pada kasus vonis Sambo dari sumber kredibel. Hasilnya tidak ditemukan informasi yang valid yang menjelaskan penangkapan Febri Diansyah dalam kasus suap hakim pada kasus Sambo. Febri justru masih terlihat melakukan aktivitas seperti biasanya.
Pada akun pribadinya di Instagram, Febri bahkan masih terlihat menghadiri Musyawarah Ikatan Alumni sarjana Hukum Universitas Gadja Madya. “Senang sekali bertemu dengan sebagian teman-teman yang dulu, sekitar 21 tahun lalu kuliah bersama di ruang bersama dengan bahagia,” kata Febri dalam postingan yang diunggah pada 13 Maret 2023.
Sementara pada perkara pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta justru menjatuhi vonis pada Sambo lebih berat dari tuntutan jaksa. Sambo divonis hukuman mati. Sebelumnya, jaksa penuntut umum menuntut Ferdy Sambo dengan hukuman penjara seumur hidup karena diyakini melanggar Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta Tempo, diklaim Febri Diansyah, pengacara Ferdy Sambo ditangkap karena terbukti menyuap hakim dan jaksa saat vonis Sambo adalah keliru.
Video yang dibagikan diketahui merupakan kumpulan potongan video proses persidangan kasus pembunuhan Brigadir Joshua dengan periode waktu yang berbeda. Narasi disampaikan pada video tersebut bahkan tidak berhubungan dengan peristiwa yang diklaim merupakan peristiwa penangkapan Febri Diansyah.
Sambo sendiri di vonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta dengan hukuman mati atau lebih berat dari tuntutan jaksa.
Rujukan
(GFD-2023-12222) Menyesatkan, Video yang Diklaim Makam Nabi Muhammad SAW
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 29/03/2023
Berita
Salah satu akun di Facebook membagikan sebuah video yang diklaim makam Nabi Muhammad SAW. Video itu memuat seorang pria membuka pintu berwarna perak yang penuh dengan ukiran.
Di balik tersebut, terdapat makam seseorang yang dilapisi kain berwarna biru dengan tulisan Arab. Dua pria lainnya terlihat menunggu di luar sambil membacakan doa. “Indahnya makam Rasulullah,” demikian teks yang muncul dalam video.
Benarkah itu makam Nabi Muhammad SAW?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan isi video tersebut bukanlah penampakan makam Nabi Muhammad SAW, melainkan makam Syekh Abdul Qadir Jaelani di Baghdad, Irak.
Tempo membuat tangkapan layar dari video pendek itu dan memverifikasi gambar tersebut menggunakan reverse image milik Yandex dan Google.
Hasilnya, Tempo mendapatkan petunjuk dari sebuah kanal di YouTube yang pernah mempublikasikan video tersebut pada 15 November 2021 berjudul "Opening Mazar E Gause Azam". Video kedua berasal dari akun Twitter pada 6 November 2022 dengan keterangan: “Opening Gate of jaali mubarak Huzoor Saiyyiduna Gaus e Aazam RadiAllahu Ta'ala Anho”.
Video lain dalam versi lebih panjang diunggah akun Ibnu Syarif Abdul Halim official berjudul “Seconds the tomb of Sheikh Abdul Qadir Jaelani is opened”. Akun tersebut memberikan keterangan: Makam Syekh Abdul Qadir Jaelani dibuka oleh cicitnya, Sayyid Hasyimuddin untuk berziarah dan mengirimkan doa kepada Syekh Abdul Qadir Jaelani.
Berikutnya Tempo mencari profil Syekh Abdul Qodir Jaelani atau Ghaus E Azam melalui mesin pencari Google. Dikutip dari video Short Biography of Ghous-e-Azam yang dipublikasikan kanal Youtube DawateIslami English, Gaus E Azam juga dikenal sebagai Syekh Abdul Qadir Jailani adalah sufi yang lahir pada hari pertama Ramadhan 470 AH (1077 M) di Gilan, sebuah provinsi di Iran. Setelah menerima pendidikannya di tingkat pertama, dia pindah ke Baghdad, Irak pada 488 AH untuk melanjutkan pendidikannya. Ia wafat di Baghdad pada 1166 M.
Menurut Republika, kemasyhuran nama Abdul Qadir Jaelani karena kepandaiannya dalam menguasai berbagai ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang agama. Ia menguasai ilmu fiqih dan ushul fikih. Kendati menguasai Mazhab Hanafi, ia pernah menjadi mufti Mazhab Syafi'i di Baghdad. Selain penguasaannya dalam bidang ilmu fikih, Syekh Abdul Qadir al-Jailani juga dikenal sebagai peletak dasar ajaran tarekat Qadiriyah. Al-Jailani dikenal juga sebagai orang yang memberikan spirit keagamaan bagi banyak umat. Karena itu, banyak ulama yang menjuluki 'Muhyidin' (penghidup agama) di depan namanya.
Kompleks makam untuk Syekh Abdul Qadir Jaelani itu dibangun oleh arsitek Mimar Sinan atas instruksi Suleiman yang Agung selama penaklukan Irak pada tahun 1534. Kompleks tersebut dipugar oleh pemerintah Turki di bawah Presiden Erdogan pada 2017 melalui Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA), menurut www.therahnuma.com.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta oleh Tim Cek Fakta Tempo, video dengan keterangan “Indahnya makam Rasulullah” adalah menyesatkan. Video tersebut bukanlah penampakan makam Nabi Muhammad SAW, melainkan makam Syekh Abdul Qadir Jaelani di Baghdad, Irak.
Rujukan
- https://perma.cc/TR5E-PSHW
- https://www.youtube.com/watch?v=wQLwPwPhtps
- https://twitter.com/razaacademyho/status/1589239933121990657?cxt=HHwWgsDQyZHTjo4sAAAA
- https://www.youtube.com/watch?v=9KYn4ms7Dqo
- https://www.youtube.com/watch?v=oXkLv0iMRs0
- https://islamdigest.republika.co.id/berita/qh7vso430/mengenal-syekh-abdul-qadir-al-jailani
- http://www.therahnuma.com
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-12221) [SALAH] “Albert Bourla, CEO Pfizer Target dari Vaksin Global 2023 Melenyapkan 50% Populasi Dunia”
Sumber: FacebookTanggal publish: 29/03/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri video tersebut telah disunting sehingga memotong perkataan Albert Bourla, CEO Pfizer. Hasil penelusuran AFP menunjukkan CEO Pfizer berencana akan mengurangi jumlah orang yang tidak mampu membeli obat Pfizer hingga 50% di seluruh dunia.
Adapun maksud dari pernyataan Albert Bourla dalam kesempatannya sebagai pembicara WEF 2022 di Davos, ialah Pfizer berkomitmen ingin membantu orang-orang yang tidak mampu membeli obat-obatan, komitmen tersebut akan dicapai Pfizer sebagai perusahaan farmasi terbesar di dunia selama lima tahun ke depan.
Dengan demikian, Pfizer berencana melenyapkan populasi di dunia hingga 50% dengan vaksin adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Faktanya video tersebut sudah dipotong sehingga memelintir makna dari perkataan CEO Pfizer, dalam video asli menunjukkan bahwa CEO Pfizer ingin mengurangi jumlah orang yang tidak mampu membeli obat Pfizer hingga 50%. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2023-12220) [SALAH] Konsumsi Oralit Saat Sahur Dan Buka Puasa agar Tidak Dehidrasi
Sumber: TwitterTanggal publish: 29/03/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menjelaskan bahwa menjaga cairan tubuh selama puasa cukup dengan minum air dalam jumlah yang cukup. Sedangkan oralit merupakan cairan isotonik yang digunakan untuk dehidrasi akut.
Dokter Telinga Hidung Tenggorok (THT) Muslim Kasim menejelaskan minum oralit berlebihan dapat menyebabkan kadar elektrolit dalam tubuh lebih tinggi dari ambang normal dan menyebabkan mual muntah serta mengganggu kesehatan.
Kesimpulan
Rujukan
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_sessionvobqalqmt58m7iqp5gcpful8hp5sc0hf): failed to open stream: No space left on device
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 172
Backtrace:
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 173
Function: _ci_load_library
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 190
Function: library
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 153
Function: libraries
File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
Line: 20
Function: library
File: /var/www/html/gfd/index.php
Line: 315
Function: require_once
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 143
Backtrace:
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 173
Function: _ci_load_library
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 190
Function: library
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 153
Function: libraries
File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
Line: 20
Function: library
File: /var/www/html/gfd/index.php
Line: 315
Function: require_once