• (GFD-2023-14292) Keliru, Video yang Diklaim Pimpinan Walt Disney Jelaskan Strategi Kampanye Pro-LGBTQ

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/11/2023

    Berita


    Sebuah video beredar di Facebook [ arsip ] yang diklaim bahwa pimpinan Divisi Hiburan Walt Disney, Alan Bergman, sedang menjelaskan strategi kampanye pro-LGBTQ (lesbian, gay, bisexual, transgender, queer).
    Konten itu memuat tuduhan bahwa Walt Dinesy saat menambahkan karakter dengan latar belakang LGBTQ ke dalam film dan membuka klinik pediatri atau pelayanan kesehatan anak khusus untuk transgender.

    Benarkah pria tersebut pimpinan Walt Disney yang menjelaskan strategi kampanye pro-LGBTQ?

    Hasil Cek Fakta


    Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layananreverse image search, dari mesin pencari Google dan Yandex. Ditemukan bukti-bukti yang menyatakan bahwa pria bertopi dan berbaju hitam dalam video yang beredar itu bukan Alan Bergman.

    Pria bertopi hitam dalam video tersebut bukanlah Alan Bergman, melainkan Mark Dice, seorang YouTuber dan komedian konservatif yang kerap melontarkan tuduhan mengenai agenda tersembunyi di balik industri perfilman. Video aslinya pernah dimuat di saluran YouTube KOCT, kepanjangan dari The Voice of North Country.
    Mark Dice hadir dalam acara pertemuan resmi Kota Oceanside, negara bagian California, Amerika Serikat pada 21 Juni 2023. Pertemuan rutin itu digelar agar Dewan Kota Oceanside mendengar suara masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, Mark memerankan pertunjukan satire sebagai Alan Bergman untuk menyindir Walt Disney.
    Pembaca bisa membandingkan dengan wajah asli Alan Bergman yang Tempo ambil di Getty Image saat ia menghadiri sebuah acara di California, November 2023.

    Konten serupa pernah beredar di Amerika Serikat dan telah diverifikasi oleh sejumlah organisasi pemeriksa fakta independen antara lain Politifact.com, USAtoday.com, dan Snopes.com
    Politifact.com mengatakan Mark Dice sering memerankan sebagai orang lain untuk melontarkan sindiran. Pengikutnya banyak yang menganggap perilakunya sebagai lelucon. Namun, banyak juga yang menyebarkan videonya di internet dengan menambahkan klaim keliru.
    Nilai-nilai yang diusung Walt Disney
    Keberpihakan Walt Disney dalam kontroversi isu LGBTQ bisa dilihat di salah satu keterangan yang mereka publikasikan di situs resmi. Chief Executive Officer (CEO) Walt Disney Bob Chapek mereka menyatakan dukungan pada komunitas LGBTQ negara bagian Florida, Amerika Serikat.
    Pernyataan itu menanggapi peraturan baru pemerintah Florida yang melarang edukasi orientasi seksual dan identitas gender oleh guru di sekolah. Undang-undang bernama ‘Hak Orang Tua dalam Pendidikan’ yang disahkan Februari 2022 itu menuai dukungan dan penolakan di masyarakat.
    Bob Chapek menyatakan peraturan tersebut sebagai bentuk tantangan dalam pemenuhan hak asasi manusia (HAM). Pihaknya pun menyetop donasi politik sebagai bentuk protes terhadap peraturan diskriminatif tersebut.
    The Guardian memberitakan sikap Walt Disney itu membuat Pemerintah Florida mencabut hak konsesi kawasan khusus yang sejak 1967 dikelola secara otonom oleh Disney World. Padahal kawasan itu berkontribusi besar pada pariwisata Florida dan mempekerjakan 75 ribu tenaga lokal.
    Walt Disney yang dulu dikenal sebagai perusahaan produksi film yang mengangkat nilai-nilai tradisional, beberapa tahun terakhir telah mengubahnya dengan lebih banyak mempromosikan nilai-nilai inklusi dan keberagaman.  
    Menghormati Hak LGBTQIA+
    Perbedaan pada seseorang meliputi orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, ekspresi gender, kebangsaan, ras/etnisitas, agama, bahasa dan status lain, harus dihormati oleh manusia lainnya sebagai bagian dari hak asasi manusia.
    Pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia telah melindungi hak setiap orang untuk mengekspresikan diri secara bebas.
    Amnesty International Indonesia mencatat di banyak tempat, orang LGBT menjadi sasaran pelanggaran HAM karena mereka berbeda dan dianggap tidak sesuai dengan norma gender yang ditetapkan secara budaya. Akibatnya, mereka berisiko tinggi mengalami kekerasan, pelecehan, diskriminasi dan eksploitasi.
    Sejarah dan hak-hak LGBT bisa dibaca lengkap di situs Amnesty International Indonesia berikut: https://www.amnesty.id/serba-serbi-hak-lgbtqia/  

    Kesimpulan


    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim yang mengatakan pria dalam video yang beredar di Facebook adalah Pimpinan Divisi Entertainment Walt Disney, Alan Bergman, menjelaskan strategi kampanye pro-LGBTQ, adalahkeliru.
    Pria itu sesungguhnya adalah Youtuber dan komedian konservatif yang mengaku sebagai Alan Bergman untuk menyampaikan pesan satir dan sindiran atas keberpihakan Walt Disney terhadap komunitas LGBTQ.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14291) Benar, Video yang Menunjukkan Ledakan Dekat Rumah Sakit Indonesia di Gaza

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/11/2023

    Berita


    Sebuah video beredar di Instagram dan Facebook pada 10 November 2023 yang diklaim memperlihatkan sejumlah ledakan yang menyerang bangunan di sekitar Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jalur Gaza.
    Video dikatakan direkam di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, yang memperlihatkan ledakan-ledakan yang terjadi di sekitarnya. Dikatakan ledakan-ledakan itu dari serangan udara Israel ke arah sekitar rumah sakit tersebut.

    Benarkah video tersebut memperlihatkan kondisi Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza?

    Hasil Cek Fakta


    Tempo memverifikasi klaim itu dengan mencocokkan gambar serta menggunakan layananreverse image searchdari mesin pencari Google dan Yandex. Sejumlah gambar menemui kecocokan, disertai informasi terkonfirmasi.
    Video 1

    Video yang beredar itu memperlihatkan sisi bangunan yang memiliki gambar melengkung warna merah. Gambar tersebut sama dengan simbol yang terdapat pada pintu Rumah Sakit Indonesia di Gaza, sebagaimana yang terunggah di foto-foto Google Maps lokasi tersebut.
    Video 2

    Video yang beredar juga memperlihatkan dua tenda putih yang sama dengan tayangan berita Al Jazeera, tertanggal 10 November 2023. Berita itu menampilkan suasana di Rumah Sakit Indonesia Gaza setelah bangunan di sekitarnya diserang jet tempur Israel.
    Anadolu Agency dalam berita versi bahasa Rusia, menyatakan bahwa militer Israel menyerang lokasi di sekitar dua rumah sakit, yang tayang 10 November 2023. Kedua rumah sakit itu adalah fasilitas medis Al-Auda di wilayah Jabalia, dan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
    Saat serangan terjadi, banyak pengungsi berlindung di rumah sakit dan tinggal bersama para pasien. Serangan itu juga merusak sebagian fasilitas rumah sakit, menimbulkan korban jiwa dan luka. 
    Militer Israel Sasar Rumah Sakit
    Militer Israel terus menyerang rumah sakit dengan menuding kelompok Hamas Palestina bersembunyi di sana atau ruang bawah tanah rumah sakit, sebagaimana diberitakan oleh BBC.
    Serangan-serangan militer Israel yang menyasar titik-titik dekat rumah sakit mulai dilaporkan pada Jumat pagi, 10 November 2023. Kelompok Hamas sebelumnya membantah menempati rumah sakit untuk bersembunyi.
    Dilansir Forbes.com, akun Twitter atau X pro Israel, termasuk akun Koordinasi Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah (COGAT), mengunggah potongan video yang mereka klaim memperlihatkan seseorang yang memegang senjata api di dalam Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Video itu diklaim sebagai bukti adanya anggota Hamas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
    Padahal setelah diperhatikan dengan cermat, benda yang dipegang orang tersebut adalah sejenis pentungan satpam, bukan senjata api. Pihak pengelola Rumah Sakit Indonesia di Gaza pun membantah gedung tersebut menjadi tempat persembunyian kelompok Hamas.

    Kesimpulan


    Berdasarkan verifikasi Tempo, klaim yang mengatakan video yang beredar adalah Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jalur Gaza yang sekitarnya dibom militer Israel adalahbenar.
    Gambar berwarna merah yang tampak dalam video itu sama dengan simbol di pintu Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Sejumlah berita juga menyatakan bahwa serangan dalam video itu terjadi di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14290) Keliru, Video Berisi Klaim Israel akan Memerangi Indonesia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 13/11/2023

    Berita


    Sebuah akun Facebook [ arsip ] mengunggah sebuah video yang bersumber dari TikTok dengan klaim bahwa Israel akan memerangi Indonesia.
    Video tersebut memuat narasi bahwa Israel berjanji akan membuat Indonesia seperti Palestina. Video berdurasi 3,8 menit ini diunggah pada tanggal 29 Oktober 2023. Sejak diunggah video ini mendapatkan 27 ribu komentar dan dibagikan sebanyak 11 ribu kali oleh pengguna Facebook.

    Benarkah Israel akan berperang dengan Indonesia? Berikut pemeriksaan faktanya.

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tempo, walaupun Indonesia mengutuk kekejaman dan invasi Israel di Gaza Palestina, sampai saat ini tidak ada pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa Indonesia akan melibatkan militernya dalam konflik tersebut. Indonesia telah mengirimkan bantuan pangan dan peralatan medis ke Palestina. Israel juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
    Narasi Israel berjanji bahwa Indonesia akan dibuat seperti Palestina
    Dilansir Tempo, Presiden Joko Widodo mengecam tindak kekerasan yang terjadi di Gaza karena mengakibatkan penderitaan terhadap rakyat sipil termasuk perempuan dan anak-anak. Pernyataan itu dilanjutkan dengan Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan seberat 51,5 ton ke Palestina pada 4 November 2023. Selain itu Indonesia juga telah melakukan agenda diplomasi di PBB dan OKI untuk menghentikan agresi Israel atas Gaza.
    Militer Israel pada tanggal 5 November 2023 memang mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza digunakan Hamas untuk tujuan teror. Dilansir Times of Israel, Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari, melaporkan bahwa IDF memiliki informasi intelijen tentang jaringan terowongan di bawah apa yang disebut Rumah Sakit Indonesia. Terowongan tersebut diduga digunakan Hamas. Namun tidak ada ancaman dari Israel untuk menyerang Indonesia.
    Tuduhan Israel tersebut telah dibantah oleh Kementerian Luar Negeri RI. Dilansir CNA, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun oleh masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza. 
    Sumber video

    Foto-foto dalam video yang digunakan juga terkait dengan ancaman serangan Israel ke Indonesia. Gambar yang menunjukan sejumlah tentara berbaret merah dengan seragam kamuflase berwarna coklat membawa senjata.
    Berdasarkan penelusuran Tempo, foto tersebut identik dengan berita Indopos tanggal 5 Desember 2018 tentang Komando Armada I yang menggelar upacara dan defile di Dermaga Sunda Kompleks Satuan Koarmada I Pondok Dayung Jakarta Utara. Foto tersebut merupakan karya fotografer Jawa Pos, Ahmad Khusaini.
    Berikutnya, fragmen video yang menampilkan gambar sejumlah tentara berbaret merah membawa senjata.

    Berdasarkan penelusuran Tempo, foto tersebut identik dengan ilustrasi berita Media Indonesia tanggal 25 April 2023. Foto tersebut merupakan dokumentasi TNI tentang Komando Pasukan Khusus atau Kopassus yang merupakan bagian dari satuan pasukan yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video dan narasi “Benarkah ini akan terjadi di Indonesia Israel mau perang” adalahkeliru.
    Walaupun Indonesia mengutuk dan membantu Palestina dalam agresi Israel ke Palestina, bantuan tersebut bukanlah bantuan militer namun bantuan pangan, peralatan medis dan diplomasi. Indonesia tidak melibatkan militer Indonesia untuk melawan pasukan Israel yang saat ini berperang melawan Hamas dan Hizbullah. 
    Juga tidak ada pernyataan resmi dari Israel tentang berperang melawan Indonesia. Israel hanya mengeluarkan pernyataan bahwa RS Indonesia di Gaza digunakan Hamas. Pernyataan ini juga telah dibantah Kementerian Luar Negeri Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14289) Keliru, Video yang Diklaim Masjid Al Aqsa Hancur

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 13/11/2023

    Berita


    Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook [ arsip ] yang diklaim menampilkan Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem yang diduduki Israel, telah hancur karena dibom dalam konflik yang kini sedang terjadi.
    Video memperlihatkan sebuah bangunan dengan kubah berwarna emas, telah runtuh. Narasi yang disertakan menyatakan bahwa bangunan tersebut adalah Masjid Al Aqsa. Unggahan juga mengutuk Israel yang dianggap sebagai pelakunya.

    Namun, benarkah video itu memperlihatkan Masjid Al Aqsa yang telah runtuh?

    Hasil Cek Fakta


    Tempo memverifikasi unggahan itu menggunakan layananreverse image search, dari mesin pencari Google dan Yandex. Ditemukan informasi terkonfirmasi bahwa bangunan yang runtuh dalam video itu bukan Masjid Al Aqsa.

    Video yang beredar memperlihatkan sebuah bangunan runtuh yang diklaim Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Sesungguhnya bangunan tersebut adalah sebuah masjid di Kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, sebagaimana diberitakan Tempo.
    Masjid itu hancur setelah diserang militer Israel pada 8 Oktober 2023, yang merupakan respon dari peluncuran roket kelompok Hamas Palestina. Sementara CNN Indonesia menuliskan nama masjid yang runtuh itu adalah Al Amin Muhammad. Jadi sesungguhnya bangunan itu bukan Masjid Al Aqsa.
    Militer Israel Menyerang Masjid dan Gereja
    Meski dalam video itu bukan Masjid Al Aqsa, namun dilansir dari Anadolu Agency, Kementerian Dalam Negeri Gaza menyatakan bahwa serangan udara militer Israel hingga 8 November 2023, telah menyebabkan 59 masjid rusak total, dan 136 rusak sebagian. Tiga gereja juga mengalami kerusakan.
    Setelah serangan lintas perbatasan oleh kelompok Hamas Palestina, pada 7 Oktober 2023, militer Israel melakukan pembalasan dengan menyerang Gaza tanpa henti. Korban jiwa dari warga Palestina telah lebih dari 10 ribu orang.
    Militer Israel menuduh kelompok Hamas bersembunyi di fasilitas umum seperti pengungsian, tempat ibadah, sekolah dan rumah sakit, sehingga berusaha menghancurkannya.  
    Masjid Al Aqsa yang Asli
    Unggahan di media sosial itu juga memperlihatkan bahwa sebagian masyarakat menganggap Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem adalah bangunan berkubah warna emas. Sesungguhnya anggapan itu keliru.
    Dilansir BBC, Kota Yerusalem memiliki sebuah bukit yang oleh umat Muslim disebut Bukit al-Haram al-Sharif yang artinya Bukit Suci yang Mulia, sementara umat Yahudi menyebutnya Har ha-Bayit atau Bukit Kuil.

    Bukit tersebut menjadi lokasi Kompleks Al Aqsa yang luas lahannya 14 hektare. Di komplek tersebut terdapat bangunan bertembok biru dan berkubah warna emas yang disebut "Dome of The Rock" atau Kubah Batu.
    Sementara bangunan Masjid Al Aqsa memiliki tembok warna cenderung cokelat dan kubah berwarna abu-abu. Media CNN Indonesia dan Masjidalaqsa.net juga memberikan keterangan serupa.

    Kesimpulan


    Verifikasi Tempo menemukan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar merupakan Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem yang hancur setelah dibom militer Israel adalahkeliru.
    Video itu sesungguhnya memperlihatkan Masjid Al Amin Muhammad di Kota Khan Younis di Jalur Gaza. Masjid itu hancur setelah dibom militer Israel pada 8 Oktober 2023.

    Rujukan