(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Kota-kota di Kanada yang memiliki penduduk India yang tinggi telah memasang poster dalam Bahasa Hindi di seluruh taman dan pantai meminta orang-orang India untuk tidak buang air besar di tempat terbuka.
Hal ini merupakan hal yang normal di India karena jutaan dari mereka masih belum memiliki fasilitas kamar kecil dan mereka buang air besar di tempat umum”.
(GFD-2024-17226) [SALAH] Billboard di Kanada Mengimbau Imigran India di Negaranya untuk Berhenti Buang Air Besar di Tempat Terbuka
Sumber: TwitterTanggal publish: 30/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @T_A_backup mengunggah foto billboard yang menunjukkan seorang pria, yang diklaim sebagai pria India, sedang buang air besar di pantai. Billboard tersebut juga bertuliskan ajakan untuk berhenti buang air besar di tempat terbuka. Cuitan dan gambar yang diunggah pada 19 Maret tersebut telah disukai 2,472 orang, dikutip dan dibagikan ulang hampir 1,000 kali, serta telah dilihat hampir 250,000 kali.
Setelah menelusuri foto tersebut, didapati bahwa foto wajah pria di billboard tersebut telah disunting. Pada situs shutterstock.com terlihat bahwa wajah pria di billboard itu adalah pria berkulit hitam.
Selain itu, kanal berita Business Ghana mengunggah foto yang sama persis dengan foto di shutterstock.com di artikel beritanya yang berjudul “Canadian diplomats concerned about funding open defecation campaign in Ghana”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @T_A_backup merupakan konten yang dimanipulasi.
Setelah menelusuri foto tersebut, didapati bahwa foto wajah pria di billboard tersebut telah disunting. Pada situs shutterstock.com terlihat bahwa wajah pria di billboard itu adalah pria berkulit hitam.
Selain itu, kanal berita Business Ghana mengunggah foto yang sama persis dengan foto di shutterstock.com di artikel beritanya yang berjudul “Canadian diplomats concerned about funding open defecation campaign in Ghana”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @T_A_backup merupakan konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Konten yang dimanipulasi. Pada gambar billboard yang asli, wajah dari pria yang sedang BAB berkulit hitam, bukan pria India. Billboard tersebut juga merupakam himbauan dari Pemerintah Ghana untuk masyarakat Ghana agar berhenti BAB di tempat terbuka, bukan pemerintah Kanada untuk imigran India.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/03/30/salah-billboard-di-kanada-mengimbau-imigran-india-di-negaranya-untuk-berhenti-buang-air-besar-di-tempat-terbuka/
- https://www.shutterstock.com/image-photo/accraghanamay-12018-billboard-not-on-street-1454180096
- https://www.businessghana.com/site/news/general/169693/Canadian-diplomats-concerned-about-funding-open-defecation-campaign-in-Ghana
(GFD-2024-17225) [SALAH] Video Pria Muslim Melecehkan Murid Perempuan di India
Sumber: TwitterTanggal publish: 30/03/2024
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Seorang Pria Muslim mencoba melecehkan seorang siswi yang terekam CCTV di India”.
“Seorang Pria Muslim mencoba melecehkan seorang siswi yang terekam CCTV di India”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @San23044177 mengunggah video yang menunjukkan seorang pria Muslim melecehkan seorang murid. Video tersebut diklaim terekam dari CCTV di India. Cuitan dan video tersebut diunggah pada 17 Maret lalu.
Setelah video tersebut ditelusuri, ditemukan bahwa beberapa kanal berita telah memberitakan insiden tersebut, salah satunya kanal berita CNI yang berjudul “Attempt to molest school girl in Dinajpur, accused youth arrested”. Berita tersebut ditulis satu hari setelah video itu banyak beredar di media sosial.
Informasi serupa juga telah dibahas oleh India Today dengan judul “Fact Check: Video of Muslim man molesting school student is from Bangladesh, NOT India”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @San23044177 merupakan konten yang menyesatkan.
Setelah video tersebut ditelusuri, ditemukan bahwa beberapa kanal berita telah memberitakan insiden tersebut, salah satunya kanal berita CNI yang berjudul “Attempt to molest school girl in Dinajpur, accused youth arrested”. Berita tersebut ditulis satu hari setelah video itu banyak beredar di media sosial.
Informasi serupa juga telah dibahas oleh India Today dengan judul “Fact Check: Video of Muslim man molesting school student is from Bangladesh, NOT India”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @San23044177 merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Video itu diambil di Bangladesh, bukan India.
Rujukan
(GFD-2024-17224) [SALAH] Foto Proyek Besar Bendungan Ethiopia
Sumber: FacebookTanggal publish: 30/03/2024
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“#Grand_Ethiopian_Renaissance_Dam. #Ethiopia 95% sudah selesai”.
“#Grand_Ethiopian_Renaissance_Dam. #Ethiopia 95% sudah selesai”.
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Kereyu Kebede Marasa mengunggah foto bendungan besar yang diklaim sebagai proyek bendungan besar Grand Ethiopian Renaissance Dam yang sudah 95% jadi. Tulisan dan foto tersebut diunggah pada 14 Maret 2024.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Foto yang sama persis diunggah di situs India, Karnataka.com. Salah satu artikelnya yang berjudul “Tungabhadra Dam” menggunakan foto yang sama persis seperti yang diunggah oleh Kereyu Kebede Marasa. Melansir dari artikel tersebut, bendungan Tungabhadra berada di dekat Kota Hospet di Karnataka, India.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh Kereyu Kebede Marasa merupakan konten yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Foto yang sama persis diunggah di situs India, Karnataka.com. Salah satu artikelnya yang berjudul “Tungabhadra Dam” menggunakan foto yang sama persis seperti yang diunggah oleh Kereyu Kebede Marasa. Melansir dari artikel tersebut, bendungan Tungabhadra berada di dekat Kota Hospet di Karnataka, India.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh Kereyu Kebede Marasa merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Foto itu adalah bendungan Tungabhadra di India, bukan proyek bendungan di Ethiopia.
Rujukan
(GFD-2024-17223) [SALAH] Video Imigran Afrika Menusuk Warga Spanyol di Barcelona
Sumber: TwitterTanggal publish: 30/03/2024
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Seorang imigran Afrika Utara menusuk hingga tewas seorang warga Spanyol di tengah kota Barcelona.
Video ini sangat memilukan untuk ditonton. Besok bisa jadi ini Anda atau orang yang Anda cintai. Bagi saya ini benar-benar kejahatan keji”.
“Seorang imigran Afrika Utara menusuk hingga tewas seorang warga Spanyol di tengah kota Barcelona.
Video ini sangat memilukan untuk ditonton. Besok bisa jadi ini Anda atau orang yang Anda cintai. Bagi saya ini benar-benar kejahatan keji”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter bercentang biru @SamuelIse3 mengunggah video yang menunjukkan seorang pria menusuk pria yang telah terkapar di tanah berkali-kali hingga penuh darah. Kejadian tersebut diklaim @SamuelIse3 dilakukan oleh imigran Afrika Utara kepada warga asli Spanyol di Barcelona. Cuitan dan video tersebut diunggah pada 11 Maret lalu.
Setelah video tersebut ditelusuri, video itu sudah banyak beredar sejak 2023 di beberapa kanal media berbahasa Turki, salah satunya media Yeni Safak. Melansir dari artikel Yeni Safak yang berjudul “Blood-chilling images in Aydin: He stabbed the man many times after laying him on the ground”, insiden itu terjadi di Jalan Orta Mahelle 203rd, Aydin, Turki, pada 28 Februari 2023.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @SamuelIse3 merupakan konten yang menyesatkan.
Setelah video tersebut ditelusuri, video itu sudah banyak beredar sejak 2023 di beberapa kanal media berbahasa Turki, salah satunya media Yeni Safak. Melansir dari artikel Yeni Safak yang berjudul “Blood-chilling images in Aydin: He stabbed the man many times after laying him on the ground”, insiden itu terjadi di Jalan Orta Mahelle 203rd, Aydin, Turki, pada 28 Februari 2023.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @SamuelIse3 merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Video tersebut merupakan insiden penusukan di Aydin, Turki, tidak ada hubungannya dengan imigran Afrika menusuk warga Spanyol di Barcelona.
Rujukan
Halaman: 3169/6855



