“AKHIRNYA ARTERIA DAHLAN DI CIDUK
KAPOLRI GERAK CEPAT AMANKAN PENGKHIANAT NEGARA”
(GFD-2023-12363) [SALAH] Video Arteria Dahlan Diamankan Kapolri karena Menikmati Dana 349 Triliun
Sumber: FacebookTanggal publish: 16/04/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Golliat memposting sebuah video berdurasi 8 menit 2 detik nampak tampilan thumbnail Arteria Dahlan yang menggunakan baju oren berdiri ditengah-tengah polisi dan nampak Mahfud yang mengenakan baju putih. Pada postingan tersebut terdapat klaim bahwa Arteria Dahlan diamankan karena ikut menikmati dana 349 triliun.
Setelah ditelusuri gambar thumbnail yang digunakan merupakan hasil editan. Ditemukan gambar yang identik pada artikel Kompas.com berjudul “4 Artis yang Baru-baru Ini Ditangkap karena Narkoba, Siapa Saja?”. Gambar yang asli adalah foto saat rilis kasus narkoba di Polres Jakarta Barat pada Kamis 13 Januari 2022 orang yang memakai baju oren adalah Ardhito Pramono. Sedangkan seseorang yang memakai baju putih bukan Mahfud MD. Lebih lanjut pada video yang diunggah tidak ada pembahasan mengenai Arteria Dahlan yang ditangkap Kapolri, video tersebut membahas sikap Arteria Dahlan saat rapat dengan Mahfud MD menjelaskan temuan 349 triliun dengan anggota Komisi II DPR RI.
Dengan demikian klaim dan thumbnail pada video tersebut tidak benar. Gambar thumbnail yang digunakan merupakan foto saat kasus narkoba Ardhito Pramono dan tidak ada pembahasan mengenai Arteria Dahlan yang diamankan Kapolri, sehingga masuk dalam kategori konten dimanipulasi.
Setelah ditelusuri gambar thumbnail yang digunakan merupakan hasil editan. Ditemukan gambar yang identik pada artikel Kompas.com berjudul “4 Artis yang Baru-baru Ini Ditangkap karena Narkoba, Siapa Saja?”. Gambar yang asli adalah foto saat rilis kasus narkoba di Polres Jakarta Barat pada Kamis 13 Januari 2022 orang yang memakai baju oren adalah Ardhito Pramono. Sedangkan seseorang yang memakai baju putih bukan Mahfud MD. Lebih lanjut pada video yang diunggah tidak ada pembahasan mengenai Arteria Dahlan yang ditangkap Kapolri, video tersebut membahas sikap Arteria Dahlan saat rapat dengan Mahfud MD menjelaskan temuan 349 triliun dengan anggota Komisi II DPR RI.
Dengan demikian klaim dan thumbnail pada video tersebut tidak benar. Gambar thumbnail yang digunakan merupakan foto saat kasus narkoba Ardhito Pramono dan tidak ada pembahasan mengenai Arteria Dahlan yang diamankan Kapolri, sehingga masuk dalam kategori konten dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Video Arteria Dahlan diamankan Kapolri tidak benar. Faktanya gambar thumbnail yang digunakan merupakan foto saat kasus narkoba Ardhito Pramono dan tidak ada pembahasan mengenai Arteria Dahlan yang diamankan Kapolri
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Video Arteria Dahlan diamankan Kapolri tidak benar. Faktanya gambar thumbnail yang digunakan merupakan foto saat kasus narkoba Ardhito Pramono dan tidak ada pembahasan mengenai Arteria Dahlan yang diamankan Kapolri
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2023-12362) [SALAH] Video Ganjar dan Ahok menjadi Tersangka Pencucian Uang 300 Triliun untuk Modal Kampanye Capres
Sumber: FacebookTanggal publish: 16/04/2023
Berita
“Terima nasib….
TERSERET KASUS 300 TRILIUN
GANJ4AR DAN 4HOK DIGELANDANG KE KANTOR KPK PAGI INI”
TERSERET KASUS 300 TRILIUN
GANJ4AR DAN 4HOK DIGELANDANG KE KANTOR KPK PAGI INI”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Perspektif memposting sebuah dengan thumbnail Ganjar dan Ahok yang menggunakan rompi tahan. Dalam video yang diunggah 28 Maret 2023 pukul 14.31 terdapat narasi bahwa Ganjar dan Ahok menjadi tersangka pencucian uang 300 Triliun untuk modal Kampanye Capres.
Setelah ditelusuri thumbnail yang digunakan merupakan hasil editan. Gambar yang digunakan identik dengan gambar pada artikel liputan6.com berjudul “Lengkapi Berkas Kasus Korupsi PT Dirgantara Indonesia, KPK Periksa Bupati Blora” yang diunggah 6 Agustus 2020. Orang yang memakai rompi tahanan tersebut merupakan Mantan Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dan Mantan Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia Irzail Rinaldi Zailani.
Lebih lanjut beberapa potongan video yang menampilkan Ahok merupakan video dari Youtube KOMPASTV dengan judul Ahok Diperiksa KPK dalam Kasus RS Sumber Waras yang diunggah pada 12 April 2016. Dalam deskripsi terdapat informasi bahwa Ahok memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa terkait kasus penyelewengan dana pembelian lahan RS Sumber Waras. Narasi yang dibacakan merupakan narasi yang terdapat di artikel RMOL.id dengan judul “Kasus KTP-el Bisa Jadi Alasan Megawati Tidak Restui Pencapresan Ganjar Pranowo” dan tidak ada klaim pada berita tersebut mengenai Ganjar dan Ahok menjadi tersangka pencucian uang untuk modal kampanye capres.
Dengan demikian video yang mengklaim Ganjar dan Ahok ditangkap KPK karena menjadi tersangka pencucian uang 300 Triliun untuk modal Kampanye Capres tidak benar. Thumbnail yang digunakan merupakan editan gambar yang asli adalah Mantan Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dan Mantan Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia Irzail Rinaldi Zailani serta video tersebut tidak ada pembahasan mengenai Ganjar dan Ahok ditangkap KPK, sehingga masuk dalam kategori konten dimanipulasi.
Setelah ditelusuri thumbnail yang digunakan merupakan hasil editan. Gambar yang digunakan identik dengan gambar pada artikel liputan6.com berjudul “Lengkapi Berkas Kasus Korupsi PT Dirgantara Indonesia, KPK Periksa Bupati Blora” yang diunggah 6 Agustus 2020. Orang yang memakai rompi tahanan tersebut merupakan Mantan Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dan Mantan Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia Irzail Rinaldi Zailani.
Lebih lanjut beberapa potongan video yang menampilkan Ahok merupakan video dari Youtube KOMPASTV dengan judul Ahok Diperiksa KPK dalam Kasus RS Sumber Waras yang diunggah pada 12 April 2016. Dalam deskripsi terdapat informasi bahwa Ahok memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa terkait kasus penyelewengan dana pembelian lahan RS Sumber Waras. Narasi yang dibacakan merupakan narasi yang terdapat di artikel RMOL.id dengan judul “Kasus KTP-el Bisa Jadi Alasan Megawati Tidak Restui Pencapresan Ganjar Pranowo” dan tidak ada klaim pada berita tersebut mengenai Ganjar dan Ahok menjadi tersangka pencucian uang untuk modal kampanye capres.
Dengan demikian video yang mengklaim Ganjar dan Ahok ditangkap KPK karena menjadi tersangka pencucian uang 300 Triliun untuk modal Kampanye Capres tidak benar. Thumbnail yang digunakan merupakan editan gambar yang asli adalah Mantan Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dan Mantan Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia Irzail Rinaldi Zailani serta video tersebut tidak ada pembahasan mengenai Ganjar dan Ahok ditangkap KPK, sehingga masuk dalam kategori konten dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Video tersebut tidak benar. Faktanya, thumbnail yang digunakan merupakan editan gambar yang asli adalah Mantan Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dan Mantan Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia Irzail Rinaldi Zailani serta video tersebut tidak ada pembahasan mengenai Ganjar dan Ahok ditangkap KPK.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Video tersebut tidak benar. Faktanya, thumbnail yang digunakan merupakan editan gambar yang asli adalah Mantan Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dan Mantan Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia Irzail Rinaldi Zailani serta video tersebut tidak ada pembahasan mengenai Ganjar dan Ahok ditangkap KPK.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/news/read/4323908/lengkapi-berkas-kasus-korupsi-pt-dirgantara-indonesia-kpk-periksa-bupati-blora
- https://www.youtube.com/watch?v=lMMEC_9zBRI
- https://politik.rmol.id/read/2023/03/26/568384/kasus-ktp-el-bisa-jadi-alasan-megawati-tidak-restui-pencapresan-ganjar-pranowo#:~:text=Alasan%20Ketua%20Umum%20(Ketum)%20PDI,disebut%20dalam%20nama-nama%20tersebut
(GFD-2023-12361) [SALAH] Foto Anies dalam Artikel “Pengamat: Jokowi Tidak Suka dan Menolak Anies”
Sumber: FacebookTanggal publish: 16/04/2023
Berita
NARASI:
“Pengamat: Jokowi Tidak Suka dan Menolak Anies
BUKAN HANYA JOKOWI !
SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG BERAKAL
AKAN MENOLAK YOHANIES!”
“Pengamat: Jokowi Tidak Suka dan Menolak Anies
BUKAN HANYA JOKOWI !
SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG BERAKAL
AKAN MENOLAK YOHANIES!”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Rubrik Peristiwa pada 11 April 2023 pukul 04.00 memposting sebuah gambar tangkapan layar artikel dengan judul “Pengamat: Jokowi Tidak Suka dan Menolak Anies”. Nampak pada gambar artikel foto Anies dengan latar belakang gedung KPK. Terdapat juga narasi bahwa bukan hanya Jokowi, seluruh rakyat Indonesia yang berakal akan menolah Yohanies.
Setelah ditelusuri artikel dengan judul tersebut merupakan artikel milik Harian Terbit. Terdapat kesamaan pada judul artikel, namun pada gambar artikel tidak ada foto Anies serta narasi “BUKAN HANYA JOKOWI ! SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG BERAKAL AKAN MENOLAK YOHANIES!”. Gambar yang asli hanya foto gedung KPK. Dalam artikel juga tidak ada pembahasan mengenai seluruh rakyat Indonesia yang berakal akan menolak Anies.
Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel telah disunting pada bagian gambar artikel. Gambar artikel tidak ada foto Anies serta narasi “BUKAN HANYA JOKOWI ! SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG BERAKAL AKAN MENOLAK YOHANIES!”, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Setelah ditelusuri artikel dengan judul tersebut merupakan artikel milik Harian Terbit. Terdapat kesamaan pada judul artikel, namun pada gambar artikel tidak ada foto Anies serta narasi “BUKAN HANYA JOKOWI ! SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG BERAKAL AKAN MENOLAK YOHANIES!”. Gambar yang asli hanya foto gedung KPK. Dalam artikel juga tidak ada pembahasan mengenai seluruh rakyat Indonesia yang berakal akan menolak Anies.
Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel telah disunting pada bagian gambar artikel. Gambar artikel tidak ada foto Anies serta narasi “BUKAN HANYA JOKOWI ! SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG BERAKAL AKAN MENOLAK YOHANIES!”, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Gambar tangkapan layar artikel telah disunting pada bagian gambar artikel. Faktanya, gambar artikel milik Harian Terbit tersebut tidak ada foto Anies serta narasi “BUKAN HANYA JOKOWI ! SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG BERAKAL AKAN MENOLAK YOHANIES!”.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Gambar tangkapan layar artikel telah disunting pada bagian gambar artikel. Faktanya, gambar artikel milik Harian Terbit tersebut tidak ada foto Anies serta narasi “BUKAN HANYA JOKOWI ! SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG BERAKAL AKAN MENOLAK YOHANIES!”.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2023-12360) [SALAH] Putri Candrawati Menghembuskan Nafas Terakhir Di Penjara
Sumber: YoutubeTanggal publish: 17/04/2023
Berita
Akun Youtube Benang Merah (https://youtube.com/@benangmerah5232) pada tanggal 13 April 2023 mengunggah sebuah video yang tidak memiliki keterikatan antara judul dan isi konten. Pemilik akun tersebut menuliskan judul “Isak Tangis Keluarga Pecah, Putri C Menghembuskan Nafas Terakhir di Penjara”. Dalam thumbnailnya pun menggambarkan keadaan duka cita disertai foto Putri C.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri lebih lanjut, rupanya isi dari video tersebut tidak ada hubungan sama sekali dengan judul video. Unggahan tersebut membahas mengenai penolakan banding yang diajukan oleh Putri Candrawati. Dalam video tersebut dinarasikan bahwasannya Putri C tetap dihukum 20 tahun penjara atas kasus pembunuhan berencana.
Setelah dilihat dengan seksama, dalam video berdurasi 8 menit 13 detik tersebut, tidak ditemui pembahasan tentang meninggalnya Putri C di penjara. Lebih lanjut, hingga berita ini dibuat tidak ada bukti valid yang menyatakan bahwa Putri C meninggal. Unggahan tersebut justru membahas putusan Pengadilan Tinggi Jakarta yang menolak banding yang diajukan Sambo dan Putri C. Dapat disimpulkan bahwa pemberitaan tersebut merupakan informasi yang salah.
Setelah dilihat dengan seksama, dalam video berdurasi 8 menit 13 detik tersebut, tidak ditemui pembahasan tentang meninggalnya Putri C di penjara. Lebih lanjut, hingga berita ini dibuat tidak ada bukti valid yang menyatakan bahwa Putri C meninggal. Unggahan tersebut justru membahas putusan Pengadilan Tinggi Jakarta yang menolak banding yang diajukan Sambo dan Putri C. Dapat disimpulkan bahwa pemberitaan tersebut merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Unggahan video dengan klaim bahwa Putri Candrawati menghembuskan nafas terakhir di penjara adalah konten dengan koneksi yang salah yaitu isi tidak mendukung isi video.
Rujukan
Halaman: 3140/5638